764 research outputs found
Tuha Peut Perempuan : Peluang dan Diferensiasi Sosial Pembangunan Gampong di Aceh Mahmuddin
By marking Qanun no.5 2003 regarding “gampong/village governance and has been emphasized by UUPA no.11 2006 regarding Aceh Local Government is indicating new eras in “Social Identity of the Shadow Society” which had by forgotten during conflict eras in the region. The gampong governances that are consist of; Tuha Peut, geuchik and Teungku Imum which Tuha Peut is the consulting institution to support the Keuchiek were selected from the intellectual, schollars and youth and the women element personalities. The representativeness of women in Tuha Peut of the Gampong is turned to be a basic argument from the Act (No.5 year 2003) that previously had not been included in the structure of the gampong. The interference and the representativeness of women in the Gampong structural leader still considers as in the weak point. Women are not yet completely active in the Tuha Peut Leader institution structure of the gampong. Currently the culture of patriarchy that was noticed women as a second class citizen of the society and additionally the thought that is considering women as an inability actors in gampong development and being interfere in conflict solving of the Gampong is a basic problem in women reposition in gampong institutional structure
Kepemimpinan Dakwah
Dalam dunia modern, masalah administrasi makin mendapat posisi penting dalam pelaksanaan segala USAha, termasuk kehidupan organisasional. Pimpinan memainkan peranan yang sangat penting, bahkan dikatakan amat menentukan dalam USAha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Seorang pimpinan harus benar-benar mengetahui metode atau cara pengambilan keputusan serta teknik-teknik lainnya guna menghindari kesalahan yang fatal dan dapat merugikan dirinya dan organisasinya. Manusia sebagai pemimpin akan menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan memimpin manusia. Dalam konteks ini makna keadilan yang pertama adalah keadilan yang benar-benar menempatkan manusia pada harkat kemanusiaannya. Untuk menjalankan fungsi keadilan, seorang pemimpin dituntut memiliki sifat-sifat kepemimpinan penunjang lainnya seperti pengetahuan, kearifan, kesabaran, kesederhanaan dan sifat terpuji lainnya, sehingga pada dirinya memang terdapat suatu otoritas yang memungkinkan ia menjalankan kepemimpinann yang adil tersebut. Setiap pemimpin sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri yaitu persepsi sosial, kemampuan berpikir abstrak dan keseimbangan emosional. Kepemimpinan dakwah merupakan suatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh pelaksana dakwah untuk mempengaruhi perilaku orang lain sesuai yang diinginkan oleh pelaksana dakwah. Tugas seorang pemimpin dalam arti kepemimpinan dakwah betul-betul merupakan tugas yang sangat besar dan mulia, dan tugas ini tidak dapat dipikul oleh semua orang, karena selain tugasnya yang berat, juga tanggung jawab menggerakkan dan memengaruhi orang lain secara suka rela. Tanggung jawab dunia dan akhirat. Itulah salah satu masalah yang tidak semua orang mampu melakukannya.
Keywords;
Kepemimpinan, Dakwah
In the modern world, more and more administrative problems got an important position in the implementation of all the efforts, including organizational life. Leadership plays a very important role, even said to be very decisive in the effort to achieve goals that have been set previously. A leader must really know the method or manner of decision making as well as other techniques in order to avoid a fatal error and can harm himself and his organization. Humans as a leader will perform the function of leadership to lead people. In this context the meaning of the first justice is justice really put a man on the dignity of humanity. To perform the function of justice, a leader is required to have leadership qualities and other supporting such knowledge, wisdom, patience, modesty and good character of the other, so that in itself is there an authority that allows it to run the fair kepemimpinann. Every leader has at least three characteristics, namely the social perception, the ability to think abstractly and emotional balance. Leadership propaganda is a special ability possessed by implementing propaganda to influence the behavior of others as desired by implementing propaganda. The task of a leader in the sense of propaganda leadership really is an enormous task and noble, and this task can not be borne by everyone, because in addition to the heavy duty, also the responsibility to mobilize and influence others voluntarily. Responsibilities of the world and the hereafter. That is one problem that not everyone is able to do so.
Keywords;
Leadership, Da'w
Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Panyabungan Kabupatenmandailing Natal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 1 Panyabungan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan Kepala madrasah, kepala tata usaha, pembantu kepala madrasah, para guru, dan komite madrasah. Observasi dan dokumen, meliputi profil madrasah, kondisi sarana prasarana, dan pengumuman. Di tempat penelitian, peneliti memperoleh data tentang proses membuat perencanaan, Visi dan Misi, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Berdasarkan data lapangan, ditemukan Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN 1 Panyabungan sebagai berikut: perencanaan pengaturan sumber dana, pengadaan sarana prasarana, pengembangan kurikulum dan pembinaan personil madrasah. Pengorganisasian dilakukan dengan membuat struktur organisasi, personalia pendukung, pembagiantugas, membuat roster pelajaran, dan perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap personil madrasah dalam mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan terdahulu. Koordinasi yang dilakukan kepala madrasah adalah dengan memberikan segala tugas-tugas yang sudah direncanakan kepada guru yang dianggap mampu, guru yang dianggap mampu adalah Guru yang memiliki kualifikasi pendidikan mengajar sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya. Pengawasan meliputi tiga tahapan, yaitu: Pengawasan pendahuluan, pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan umpan balik. Evaluasi digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki perencanaan selanjutnya.
Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN 1 Panyabungan belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, di antaranya adalah sarana prasarana yang masih kurang, sumberdaya manusia yang masih terbatas, dan pendanaan yang masih kurang
Strategi Dakwah Terhadap Masyarakat Agraris
;
Syariat Islam yang dijadikan landasan oleh umat manusia, berawal dari Nabi Muhammad saw. syariat tersebut berupa risalah yang bersumber dari ajaran ilahi yang diperuntukkan bagi umat manusia. Untuk mengetahui risalah tersebut, memerlukan pengamalan dan pemahaman yang tepat. Alquran dan Sunnah merupakan sumber syariat Islam yang dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, terutama bagi umat Islam. Syariat Islam merupakan senjata yang ampuh dalam menentang berbagai faham yang sesat, pandangan yang keliru tentang Islam dan berbagai persoalan agama Islam. Seluruh ciri atau karakteristik masyarakat pedesaan di atas sangat berpengaruh terhadap konsep berdakwah di pedesaan. Bagaimana seorang dai dapat menyesuaikan metode dakwahnya dengan keadaan masyarakat pedesaan yang cenderung menerima sikap pasrah dan kurang komunikatif dengan orang golongan di atasnya (orang kaya). Pentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Kondisi masyarakat agraris yang cenderung memiliki waktu yang terbatas di waktu malam dan lebih banyak bekerja pada siang hari serta lebih banyak di rumah pada malam hari, maka langkah dakwah yang strategis adalah dakwah melalui face to face atau melalui rumah ke rumah. Masyarakat agraris cenderung butuh tempat bertanya masalah-masalah agama setiap saat. Oleh karena itu, pada kondisi tersebut mendorong dai untuk melaksanakan pendampingan terhadap mad'u, agar mereka mudah menyelesaikan masalahnya dengan tepat waktu. Materi dakwah yang tepat buat mereka adalah masih berkisar pada aqidah, akhlak dan muamalah.
Kata Kunci:
Strategi, Dakwah, Komunitas, Agraris
Islamic Sharia which is premised by mankind, originated from the Prophet Muhammad. The law in the form of a treatise that comes from the divine teachings intended for humanity. To determine the treatise, requires practice and proper understanding. Qur'an and Sunnah is a source of Islamic law which is used as a way of life for humanity, especially for Muslims. Islamic Sharia is a powerful weapon in opposing the various schools of false, erroneous view of Islam and Islamic issues. The whole traits or characteristics of rural communities over very influential on the concept of preaching in the countryside. How a missionary preaching method can adjust to the situation of rural communities tend to accept resignation and less communicative with the group on it (the rich). The importance of da'wa strategy is to achieve the goal, while the importance of the goal is to get the desired results. Conditions of agrarian society that tend to have a limited time in the evening time and more work during the day and more at home in the evening, then step strategic da'wa is da'wa through face to face or through house to house. Agrarian societies tend to need a place to ask religious matters at any time. Therefore, in these conditions encourage preachers to carry out assistance to mad'u, so they are easy to resolve the problem in a timely manner. Material of da'wa is appropriate for them are still around on faith, morals and muamalah
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PADA SMAN 1 SIGLI KABUPATEN PIDIE
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PADA SMAN 1 SIGLI KABUPATEN PIDIEOleh: Teuku MahmuddinNIM: 1209200050078Komisi Pembimbing:1.Dr. Djailani AR, M. Pd2.Dr. Nasir Usman, M. PdABSTRAKManajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menentukan terhadap proses kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam upaya untuk membentuk karakter siswa. Tujuan peneiitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Pendidikan Agama Islam pada SMAN 1 Sigli Kabupaten Pidie dalam: (1) Perencanaan pembelajaran; (2) Pengorganisasian pembelajaran; (3) Pelaksanaan pembelajaran; (4) Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam; dan (5) Hambatan serta kendala Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendekatan yang digunakan dalam peneiitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek peneiitian adalah: pengawas, kepala sekolah, dan guru Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil Peneiitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran masih sebatas kepada penguasaan keilmuan; (2) Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan belum bisa menggerakkan siswa untuk lebih berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dalam kelas; (3) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hanya untuk penguasaan materi ajar dan belum menyentuh aspek sikap peserta didik terhadap penerapan nilai-nilai karakter yang pernah dipelajari dalam pelajaran PAI; (4) Dalam hal evaluasi, gum PAI masih sebatas pada hasil tes tulis, sehingga penilaian sikap terabaikan; dan (5) Masih adanya kendala dan hambatan bagi guru PAI dalam membentuk karakter siswa, di samping faktor keterbatasan alat peraga yang tersedia di sekolah, metode pembelajaran PAI yang belum sesuai dan juga kurangnya implementasi langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari.Kata Kunci: Manajemen, Pembelajaran dan Karakter SiswaTHE MANAGEMENT OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION LEARNING IN SHAPING THE CHARACTER OF STUDENTS IN STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 SIGLI OF PIDIE REGENCYABSTRACT (Teuku Mah mud din)Islamic education learning management is crucial to the process of education and teaching activities in an effort to shape the character of students. The purpose of this study was to determine the management of Islamic religious education at SMAN 1 Sigli in Pidie Regency in: (1) planning; (2) organization; (3) implementation; (4) evaluation; and (5) obstacles and constraints in Islamic religious education learning. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data collection used were interview, observation and documentation study. Subjects of the study were: school supervisors, principal, and teachers of Islamic religious education subject. The results of this study indicate that: (1) the planning of learning was still limited to the mastery of knowledge; (2) the organization of learning carried out could not make students to be more active in participating in classroom learning; (3) the implementation of the learning carried out was only for the mastery of teaching materials and has not touched learners attitude aspects towards the application of the values of character that have been learned in the lesson; (4) in terms of evaluation, Islamic religious education teachers were still focus to the results of the written test, so the attitude assessment was neglected ; and (5) there are some obstacles and constraints for the teachers in shaping the character of the students, in addition to limited props available at the school, teaching methods used were not appropriate and also the lack of direct implementation of the learning in everyday student life.Keywords: Management, Learning, and Student CharacterMANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PADA SMAN 1 SIGLI KABUPATEN PIDIEOleh: Teuku MahmuddinNIM: 1209200050078Komisi Pembimbing:1.Dr. Djailani AR, M. Pd2.Dr. Nasir Usman, M. PdABSTRAKManajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menentukan terhadap proses kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam upaya untuk membentuk karakter siswa. Tujuan peneiitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Pendidikan Agama Islam pada SMAN 1 Sigli Kabupaten Pidie dalam: (1) Perencanaan pembelajaran; (2) Pengorganisasian pembelajaran; (3) Pelaksanaan pembelajaran; (4) Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam; dan (5) Hambatan serta kendala Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendekatan yang digunakan dalam peneiitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek peneiitian adalah: pengawas, kepala sekolah, dan guru Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil Peneiitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran masih sebatas kepada penguasaan keilmuan; (2) Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan belum bisa menggerakkan siswa untuk lebih berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dalam kelas; (3) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hanya untuk penguasaan materi ajar dan belum menyentuh aspek sikap peserta didik terhadap penerapan nilai-nilai karakter yang pernah dipelajari dalam pelajaran PAI; (4) Dalam hal evaluasi, gum PAI masih sebatas pada hasil tes tulis, sehingga penilaian sikap terabaikan; dan (5) Masih adanya kendala dan hambatan bagi guru PAI dalam membentuk karakter siswa, di samping faktor keterbatasan alat peraga yang tersedia di sekolah, metode pembelajaran PAI yang belum sesuai dan juga kurangnya implementasi langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari.Kata Kunci: Manajemen, Pembelajaran dan Karakter Sisw
A near-optimal centroids initialization in K-means algorithm using bees algorithm
The K-mean algorithm is one of the popular clustering techniques.The algorithm requires user to state and initialize centroid values of each group in advance. This creates problem for novice users especially to those who have no or little knowledge on the data.Trial-error attempt might be one of the possible preference to deal with this issue.In this paper, an optimization algorithm inspired from the bees foraging activities is used to locate near-optimal centroid of a given data set.Result shows that propose approached prove it robustness and competence in finding a near optimal centroid on both synthetic and real data sets
Penafsiran Ayat-ayat Poligami Dalam Al-qur'an
Abstark Poligami yang dilakukan Nabi adalah upaya transformasi sosial. Mekanisme poligami yang diterapkan Nabi merupakan strategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisi feodal Arab pada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorang perempuan dan janda sedemikian rendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka. Sebaliknya, yang dilakukan Nabi adalah membatasi praktik poligami, mengkritik perilaku sewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlaku adil dalam berpoligami. Ketika Nabi melihat sebagian sahabat telah mengawini delapan sampai sepuluh perempuan, mereka diminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Dan, inilah pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasan poligami yang awalnya tanpa batas sama sekal
Realistic Design of a Floating Breakwater Design with Moonpools
In an attempt to obtain a 2D floating breakwater model with high performance in wave reflection, genetic\ud
algorithm (GA) was combined with boundary element method (BEM) in the previous study. The\ud
performance of the obtained model was verified with numerical relations as well as an experiment in\ud
towing tank. Moreover, its performance and characteristics in 3D case were also evaluated in the\ud
subsequent study. However, because the 3D model is formed by simply extruding the 2D shape in\ud
longitudinal direction, it only produces a model with uniform transversal shape which is considered to be\ud
less effective and efficient in terms of technical and economical points of view. Consequently, it is needed\ud
to modify the model to obtain a more realistic and efficient design without reducing significantly the high\ud
performance obtained previously. In the present study, several modifications of the original 3D model are\ud
performed which include placing moonpools inside the body. The performance and characteristics of the\ud
modified models in terms of wave elevations on the free surface are evaluated at various wavelengths by\ud
using higher order boundary element method (HOBEM). The accuracy of the computed results is\ud
confirmed with Haskind-Newman and energy conservation relations. From the modifications and\ud
evaluations of the models, it could be realized that the moonpools inside the body could be used to obtain\ud
a more realistic model without reducing the optimum performance of the original model shape
- …
