314 research outputs found
PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WELANG PASURUAN
Floods are natural disasters that occur in major cities throughout Indonesia. The causes of floods can be attributed to various factors, including topography, high rainfall intensity, blockage of water channels, and so on. Flooding resulting from river overflow occurs almost every year in the Welang Pasuruan river basin. Retention ponds serve as flood control structures in urban areas. The function of retention ponds is to temporarily contain floods or serve as temporary storage during peak river flood times. When the river flow subsides, the water in the retention pond is returned to the river. The planning of retention ponds is expected to reduce the risks associated with flooding. By processing rainfall data for the past 10 years using the Log Pearson III Method, and calculating the planned flood discharge using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph Method, the analysis of flow profiles is conducted using the HEC-RAS 6.3.1 program under existing conditions with the calculated Q10th. The peak flood discharge is calculated to be 635,531 m3/s with a required time of 4.5 hours to reach the peak, resulting in a river runoff of 3,300,796.49 m3. The total planned area for the retention pond is 398,642 m2 with a depth of 4.5 meters. The maximum storage capacity of the pond is calculated to be 1,793,889 m3, reducing the flood discharge by 1,506,907.491 m3, with a percentage of 54.35%. Therefore, the planning of this retention pond is highly effective in addressing the floods in the Welang River
Tranformasi Fokus Pada Teks Terjemahan Al Quran Yang Mengandung Etika Berbahasa
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan transformasi fokus pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. (2) Mendeskripsikan dampak perubahan makna transformasi fokus pada teks terjemahan Al Quran yang mengandung etika berbahasa.
Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak dapat dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, peneliti memaparkan mengenai transformasi fokus dalam bentuk uraian naratif. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui dampak tranformasi fokus makna pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode simak dengan teknik catat. Metode penyedian data ini diberi nama metode simak karena cara yang untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak. Teknik lanjutan yang digunakan selanjutnya adalah teknik catat, yaitu pencatatan data berupa kalimat-kalimat yang mengandung transformasi fokus pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) data kalimat transformasi dengan penanda fokus intonasi dapat disimpulkan bahwa bentuk kalimat transformasi penanda fokus intonasi pada QS. Al Mursalat ada 3, bentuk kalimat transformasi penanda fokus intonasi pada QS. Al Fajr ada 3, bentuk kalimat transformasi penanda fokus intonasi pada QS. Az Zariyat ada 3, (2) data kalimat transformasi dengan penanda fokus partikel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kalimat transformasi penanda fokus partikel pada QS. Al Mursalat ada 7, bentuk kalimat transformasi penanda fokus partikel pada QS. Al Fajr ada 6, bentuk kalimat transformasi penanda fokus partikel pada QS. Az Zariyat ada 5, (3) data kalimat transformasi dengan penanda fokus keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kalimat transformasi penanda fokus keterangan pada QS. Al Mursalat ada 2, bentuk kalimat transformasi penanda fokus keterangan pada QS. Al Fajr ada 1, bentuk kalimat transformasi penanda fokus keterangan pada QS. Az Zariyat ada 5, (4) data kalimat transformasi dengan penanda fokus permutasi diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kalimat transformasi penanda fokus permutasi pada QS. Al Mursalat ada 2, bentuk kalimat transformasi penanda fokus permutasi pada QS. Al Fajr ada 1, bentuk kalimat transformasi penanda fokus permutasi pada QS. Az Zariyat ada 1
Assessing the Impact of Instructional Video Clips in the Training of Bread Production
The main objective of this study was to investigate the effectiveness of instructional video clips as the learning media in the training of sweet bread production for the members of Family Welfare Movement in Rawamangun, Jakarta Timur. The data were analysed using qualitative descriptive analysis. The results showed that video clips implied the learning improvement of 32.5 categorized as significant which was analysed from the scores of the pretest and the posttest. The data requirements tests using Liliefors indicated abnormal data thus the data were tested using a non-parametric test, namely Wilcoxon test resulting the score of 0,001. Therefore the decision was to accept H1 hypothesis suggesting a significant difference between the pretest and the posttest. Video clips were confirmed to be effective in the learning process based on the interval scale of effectiveness for the posttest score which achieved the score of 79 categorized as E or effective
Potensi Mahasiswa Program Studi Tata Boga dalam Rangka Menumbuhkembangkan Kemampuan Berwirausaha
Perguruan Tinggi, seperti juga organisasi lainnya, tidak dapat menghindar dari arus Perubahan,baik Perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar lingkungan Perguruan Tinggi. Semakin maju suatuNegara maka semakin banyak orang yag berpendidikan, dan semakin banyak pula orang-orang yangtidak memiliki pekerjaan. Maka semakin dirasakan pentingya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebihmantap bila ditunjang oleh wirausahawan, karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintahtidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan, kerena sangat banyak memerlukananggaran belanja, SDM dan pengawasanya.Banyak cara bisa dilakukan untuk mengembangkan sifat dan sikap kewirausahaan. Beberapasaran berikut dapat digunakan untuk mengembangkan sikap dan mental apabila anda ingin menjadiwirausaha sukses: a. Bersikap positif terhadap pekerjaan; Sikap positif terhadap pekerjaan akanmenjadikan pekerjaan tersebut menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan; b. Menyempatkan diriuntuk merenungkan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan; Lakukan setiap hari selama 10 menitsebelum anda tidur; c.Kembangkan rasa humor; d. Pusatkan pikiran untuk menyelesaikan berbagaimasalah; e. Bergaulah dengan orang-orang yang berpikir positif dan berprofesi sebagai wirausaha; f.Menjauhi pikiran dan ide-ide negatif. Ketahuilah bahwa berpikir negatif terhadap sesuatu hal, akanmenghalangi anda untuk meraih peluang yang ada; g. Harus selalu awas terhadap peluang-peluanguntuk memperbaiki keadaan baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan kerja maupun dalam kehidupanmasyarakat; h. Jangan takut meninggalkan suatu ide, jika tidak menghasilkan sesuatu yang benar; i.Percayalah pada diri dan bakat yang dimiliki. Sukses akan datang pada diri sendiri dan bakat yangdimiliki. Sukses akan datang pada orang yang percaya pada kemampuannya dan menggunakankemampuan itu sepenuhnya; j. Mengetahui cara menemukan kepuasan dan bangga akan pekerjaan sertaprestasinya. Ingat, sekecil apapun USAha itu, lakukanlah dengan bangga
Manajemen Kurikulum Berbasis Entreprenership di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan, terkait dalam proses perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun Objek dalam penelitian ini membahas mengenai manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, guru dan peserta didik, sedangkan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 dilihat dari perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum. Pada umumnya sudah dillaksanakan, baik dari segi perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum sesuai dengan manajemen kurikulum pusat, hanya saja pada situasi dan kondisi tertentu TK Khalifah Banjarmasin 1 melakukan pengembangan/ modifikasi baik dari perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Pengembangan/modifikasi yang dilakukan di TK Khalifah Banjarmasin 1 pada perencanaan kurikulum diantaranya kegiatan pada RPP, kegiatan kewirausahaan dan jadwal kegiatan outing class. Sedangkan pengembangan/modifikasi pelaksanaan kurikulum di TK Khalifah Banjarmasin 1, pada kegiatan pembelajaran, jadwal pembelajaran dan penggunaan medi
Manajemen Kurikulum Berbasis Entreprenership di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan, terkait dalam proses perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun Objek dalam penelitian ini membahas mengenai manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, guru dan peserta didik, sedangkan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa manajemen kurikulum berbasis entrepreneurship di TK Khalifah Banjarmasin 1 dilihat dari perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum. Pada umumnya sudah dillaksanakan, baik dari segi perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan evaluasi kurikulum sesuai dengan manajemen kurikulum pusat, hanya saja pada situasi dan kondisi tertentu TK Khalifah Banjarmasin 1 melakukan pengembangan/ modifikasi baik dari perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Pengembangan/modifikasi yang dilakukan di TK Khalifah Banjarmasin 1 pada perencanaan kurikulum diantaranya kegiatan pada RPP, kegiatan kewirausahaan dan jadwal kegiatan outing class. Sedangkan pengembangan/modifikasi pelaksanaan kurikulum di TK Khalifah Banjarmasin 1, pada kegiatan pembelajaran, jadwal pembelajaran dan penggunaan medi
Edible Film dari Tepung Kappa Karagenan dan Kitosan Cangkang Rajungan dengan Gliserol
Dampak dari penggunaan kemasan plastik dapat diminimalkan dengan alternatif bahan pengemas yang dapat dimakan, yaitu edible film. Edible film diaplikasikan pada bahan pangan karena sifatnya yang mudah larut dan berfungsi sebagai barrier sehingga dapat melindungi produk makanan. Edible film terbuat dari bahan yang dapat membentuk lapisan tipis seperti hidrokoloid serta campuran polimer dan plasticizer. Tujuan penelitian ini adalah membuat edible film dari campuran tepung kappa karagenan dan kitosan dari limbah cangkang rajungan dengan penambahan gliserol. Dalam penelitian ini, cangkang rajungan sebagai limbah dari industri pengolahan hasil laut dimanfaatkan sebagai kitosan. Pada uji kelarutan, edible film yang dihasilkan memiliki kelarutan lebih dari 50%, hasil ini menandakan bahwa edible film kitosan-karagenan dengan pemlastis gliserol ini baik untuk dikonsumsi. Kitosan dari cangkang rajungan yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki sifat fisik berwarna putih sedikit kekuningan berbentuk butiran halus 100mesh dan memiliki Derajat Deasetilasi sebesar 61,24%. Edible film yang memenuhi karakteristik edible film dalam Japanese Industrial Standard (JIS) 1975 adalah pada formulisi kitosan-karagenan 0,2:1,8 dan 0,4:1,6. Rasio yang ideal antara kitosan-karagenan jika dilihat dari hasil ketiga jenis uji adalah pada rasio 0,4:1,6 dengan 2,5ml volume gliserol
Penerapan Model Problem Based Instruction dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Gerak Lurus pada Siswa Kelas VII MTsN Palopo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gerak lurus dengan menggunakan model problem based instructional. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dimana tahapannya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatam dan refleksi. Subyek penelitian ini berjumlah siswa 40 orang dengan penentuan subjek penelitian menggunakan random sampling. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Palopo yang berlokasi di Jl. Andi Kambo, Kec. Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang terdiri dari afektif, kognitif dan psikomotorik. Data diperoleh dari hasil prites, postes, dan hasil observasi prilaku belajar siswa. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kepada subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan. Sebelum penerapan Problem Based Instruction, hasil tes pada siklus I sebesar 69 menjadi 76 pada siklus II dan pembelajaran klasikal dari 70% menjadi 87%. Dari aspek afektif sebesar 75 pada siklus I menjadi 78 pada siklus II, dan hasil klasikalnya dari 90% menjadi 100% pada siklus II. Dari aspek psikomotorik, dari 73 pada siklus I menjadi 78 pada siklus II dan klasikalnya 70% pada siklus I menjadi 78 pada siklus II.
 
The Innovation of Purple Sweet Potato Noodle Processing (Test of Sensory Quality Analysis)
The purple sweet potatoes as local food ingredients can be used optimally for national food availability by improving the quality of purple sweet potato noodle products using the right formulations is the goal of this study. The purple sweet potato noodles were tested through sensory quality by expert panelists including color, taste, flavor, and elasticity. The substitution of wheat flour with 30, 40, and 50% of purple sweet potatoes is still considered good quality for purple sweet potato noodles. Hypothesis test results using the Kruskal–Wallis test at a significance level of α 0.05 proved that purple sweet potato noodle with a 40% substitution was the best formulation. The implication of processing purple sweet potato noodles is to reduce the dependence on imported food ingredients such as wheat flour because it is expected that some of the food ingredients used can be replaced by local food sources such as purple sweet potatoes.
Keywords: noodles, purple sweet potato, sensory qualit
- …
