26 research outputs found

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SENI KALIGRAFI ARAB KARYA BAMBAMG PRIYADI

    Get PDF
     Arabic calligraphy is one of the beautiful arts writing in Islamic culture which is one of the medium that covers all fields of science, both religious, social, economic, cultural and historical. The form of written by Bambang Priyadi refers to the writing style of Imam Hasyim Muhammad Al-Baghdadi and Imam Syauqi. In addition, his calligraphy works were also influenced by spiritual factors, education, the form of Arabic calligraphy and the environment. In Arabic calligraphic art by Bambang Priyadi There are also educational values, namely the value of social education, the value of religious education, and the value of moral education. This research aims to describe the values of education in Arabic calligraphic art by Bambang Priyadi. To achieve that goal, the approach used in this research is a qualitative, descriptive research. The procedure of collecting data is done using an interview method which is a method of collecting data using a verbal question-and-answer path with research source, and method of documentation, which is to find data on things or variables in the form of records, books, gallery and so on. Based on the results of the study, it can be concluded that the educational values contained in the Arabic calligraphic art by Bambang Priyadi, the value of social education, the value of religious education, and the value of moral education

    KAJIAN AWAL PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI SUBSTRAT PEMBUATAN NATA

    Get PDF
    Proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka menghasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Beberapa fakta menunjukkan bahwa limbah tapioka menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius. Nadiyah dkk, 2005 melaporkan kemampuan bakteri Acetobacter xylinum untuk mengubah karbohidrat pada limbah padi (bekatul) menjadi selulosa nata. Limbah tepung tapioka mengandung 67.93 – 68.30% karbohidrat. Hal ini menjadikan limbah tapioka juga mempunyai potensi sebagai bahan baku nata. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan kemampuan bakteri Acetobacter xylinum untuk mengubah karbohidrat pada limbah tapioka menjadi nata dan menjajaki potensi dua jenis limbah tapioka yaitu limbah padat dan cair sebagai substrat pembuatan nata. Dari hasil pengamatan tebal nata yang dihasilkan pada proses fermentasi limbah tapioka menunjukkan bahwa bakteri Acetobacter xylinum mampu mengubah karbohidrat menjadi nata. Limbah cair tapioka memberikan produk nata yang lebih tebal dibandingkan dengan limbah padat maupun campuran antara limbah cair padat. Pembuatan nata dari limbah padat tapioka dapat langsung melalui proses fermentasi tanpa dipecah dahulu menjadi glukosa melalui proses hidrolisis seperti yang dilaporkan Lubis, 2009 dan Badger,P, 2002 Kata Kunci : Nata de cassava, Acetobacter xylinum, nat

    Pembuatan Karbon Aktif Bunga Pinus Menggunakan Aktivasi Mekanik Dengan Metode High Energy Milling

    Get PDF
    Karbon aktif merupakan salah satu jenis adsorben yang dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang industri, seperti industri makanan, obat-obatan dan industri pengolahan minyak bumi dan gas alam. Salah satu bahan alam yang potensi sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif adalah bunga pinus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi terhadap karbon aktif bunga pinus, mengetahui pengaruh waktu selama high energy milling (HEM) terhadap karbon aktif bunga pinus, dan mengetahui struktur senyawa karbon aktif bunga pinus menggunakan metode HEM. Hasil penelitian menunjukkan penyerapan iodine karbon tertinggi diperoleh pada sampel berputar 800 °C dengan waktu HEM 90 menit 577,395 mg/g dengan peningkatan penyerapan 12,1 %. Pada spektra IR karbon bunga pinus setelah karbonisasi terbentuk peak atau puncak serapan pada bilangan gelombang 1743,65 dan 1751,36 cm-1 pada sampel karbon setelah HEM yang mengindikasi adanya gugus khas dari karbon yaitu C=O. Peak kedua sampel terlihat pada gelombang 1103,28 cm-1 gugus fungsi C-O, 1350,17 cm-1 gugus fungsi C-N, dan 2738,92 cm-1 gugus fungsi –COOH. Ketiga gugus tersebut merupakan gugus yang berperan penting dalam adsorpsi

    MODIFIKASI TEPUNG UBIKAYU SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT

    Get PDF
    Ketersediaan bahan baku ubikayu yang sangat besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi ataupun pengganti gandum, maka dibutuhkan teknologi terobosan untuk dapat memodifikasi ubikayu sehingga mempunyai sifat-sifat yang setara dengan gandum. Salah satu metode untuk memodifikasi tepung ubikayu yaitu dengan cara biologi melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh starter bakteri asam laktat terhadap sifat fisikokimia dan rheologi tepung ubikayu termodifikasi yang meliputi swelling power dan kelarutan. Tepung ubikayu direndam dengan starter bakteri asam laktat direndam dengan starter bakteri asam laktat selama 36 jam (konsentrasi starter 5 % v, 10 %v, 15 %v, 20 %v dan 25 %v). Setelah tepung ubikayu termodifikasi dikeringkan kemudian dianalisa sifat fisikokimia. Hasil optimal yang diperoleh menunjukkan konsentrasi optimal sebesar 10%. Kata kunci : tepung ubikayu, starter bakteri asam laktat, swelling power, kelaruta

    INOVASI PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENINGKATAN PRODUKSI TERNAK MELALUI KOMUNIKASI SEL SECARA FISIOLOGI VETERINER

    Get PDF
    Komunikasi merupakan aktivitas dasar sebagai sarana untuk dapat saling berhubungan satu sama lain dalam seluruh dimensi kehidupan. Sehingga dapat dikatakan bahwa, dengan komunikasi, segala sesuatu dapat dikoordinasi untuk menghasilkan efek atau hasil tertentu. Dalam suatu sistem atau organisasi, komunikasi sangatlah penting. Dengan adanya komunikasi yang baik maka suatu sistem atau organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, begitu pula sebaliknya, kurangnya komunikasi, tidak adanya komunikasi, kegagalan komunikasi dalam suatu organisasi atau sistem dapat membuat segala sesuatu menjadi terhambat dan berantakan, dan apabila tidak taratasi maka dapat menghasilkan kerusakan, lebih jauh lagi selanjutnya berdampak kematian dalam suatu sistem atau organisasi. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri bagi organisasi atau sistem di seluruh jagat raya ini. Kita dapat menggunakan beberapa contoh pentingnya komunikasi ini seperti di dunia manusia, dunia hewan, dunia mikroorganisme, maupun di dunia sistem biologis yaitu organ, jaringan, sel, organel beserta biomolekulnya

    Identifikasi Limbah Pertanian dan Perkebunan Sebagai Bahan Pakan Inkonvensional Di Banyuwangi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data bahan pakan inkonvensional dari limbah pertanian dan perkebunan di Kabupaten Banyuwangi. Pakan merupakan aspek terpenting dalam pengelolaan peternakan. Ketersediaan pakan baik di musim hujan maupun musim kemarau harus tetap ada. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga sampel diambil di Kecamatan Kalibaru, Genteng, Purwoharjo, Songgon, Banyuwangi, Licin, Glagah dan Wongsorejo. Sampel bahan selanjutnya dianalisis proksimat untuk mengetahui kadar serat kasar (SK), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan kadar abu. Hasil menunjukkan bahwa limbah jerami padi, jerami kedelai, nanas, rumput gajah, alang-alang, rumput lapang, kaliandra, turi dan lamtoro memiliki dominasi kandungan gizi yang bervariasi. Simpulan penelitian bahwa bahan limbah dapat diformulasikan sebagai pakan ternak inkonvensional

    Postmortem Interval Estimation Time from Algormortis Temperature of Rats Expressed by MARS Model Approach

    Get PDF
    Estimation of Postmortem is one of the challenges in forensic science. The aim of this study was to construct a  MARS  model of  Postmortem interval  estimation time (PMT)  from  algor mortis temperature in Rat. Sixteen healthy male rats (Rattus norvegicus), onemonth old and weigh 100 gram were randomly divided into two groups (eight/each group) and were acclimated respectively among the ambient room (temperature over 28ºC) and at the conditioning room (temperature over 20ºC). The animals then were sacrificed in two days (four rats/day  for each divided room) then algor mortis by rectal temperature  were recorded after death at 0 and 2,4,6,8, 10,12, 14,16, 18,20 till 22 h respectively. The MARS model is nonlinear regression but performed as a multilinier curve that can have splines fitting and be defined as function model Y = 35.321 + 1.253 * BF1 + 0.436 * BF2 - 1.319 * BF3; and on 20ºC condition room as Y = 29.980 + 1.354 * BF1 + 0.799 * BF2 - 1.347 * BF3. Therefore,  performance model was comprised by multilinier  curve, then function model of  algor mortis on ambient  room be defined into three PMT intervals i.e: 1)Y=37,94 -0.11*(0-2h)  (p>0.00); 2) Y = 40.88 - 1.87* (2-6h) ( p<0.00) and 3) Y=30.82-0.09*(6-22h)  (p<0.00)  while on 20ºC condition room, was : 1)Y = 34.78-0.09* (0-2h) (p<0.00) ; 2) Y = 37.97-2.38* (2-6h) (p<0.00) and  3)Y = 25.36-0.04* 6-22 h (p>0.00). The acceleration of the declining algor mortis at conditioning room showed steeper than on ambient room at 2-6h PMT interval   (ß : 2,38 vs  1,87). Postmortem Time Interval Estimation from  Algormortis Temperature of Rats could be expressed by MARS Model. The pattern model of estimation comprised by multilinear curve with splines was fitted at both of the experimental rooms.Keywords : Postmortem time interval, algor mortis, MARS model estimatio

    PRODUKSI LECITHIN DARI MINYAK JAGUNG SEBAGAI EMULSIFIER MAKANAN

    Get PDF
    Lecithin adalah fosfolipid yang mempunyai sifat amphifilik yang mempunyai daerah polar dan non-polar sehingga sangat efektif sebagai emulsifier makanan. Akan tetapi komersial lecithin berasal dari isolasi organ hewan seperti babi yang jelas haram. Lecithin yang berasal dari minyak nabati yang komersial hanya berasal dari minyak kedelai. Oleh karena itu, produksi lecithin dari minyak nabati lain dapat menjadi solusi akan ketersediaan lecithin nabati yang halal seperti minyak jagung.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi vegetable lecithin dari minyak jagung melalui proses water degumming. Sebanyak 250 ml minyak jagung dicampurkan dengan 15 ml aquades diaduk dan dipanaskan dengan suhu 70 - 85°C selama 2 - 2.5 jam. Gum mentah yang dihasilkan kemudian dikeringkan didalam oven dengan suhu 90.5°C selama 5 - 7 hari. Gum kering yang didapat kemudian dimurnikan untuk meningkatkan kandungan phosphatidyl choline (PC) menggunakan 2 metode modifikasi yaitu: fraksinasi aseton dan fraksinasi alcohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetable lecithin dapat diproduksi dari minyak jagung menggunakan proses water degumming pada kondisi proses 6% v/v water, suhu 90 oC, dan mixing time selama 2 jam menghasilkan rendemen maksimal 5% dengan kadar PC sebanyak 13%. Hasil pemurnian setelahnya ternyata tidak meningkatkan kadar PC (8 - 10%) akan tetapi masih lebih tinggi lecithin komersial (4%). Kata kunci: Lecithin, Minyak Jagung, Proses Degumming, Posphotidyl Cholin

    Identifikasi Limbah Pertanian dan Perkebunan sebagai Bahan Pakan Inkonvensional di Banyuwangi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data bahan pakan inkonvensional dari limbah pertanian dan perkebunan di Kabupaten Banyuwangi. Pakan merupakan aspek terpenting dalam pengelolaan peternakan. Ketersediaan pakan baik di musim hujan maupun musim kemarau harus tetap ada. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga sampel diambil di Kecamatan Kalibaru, Genteng, Purwoharjo, Songgon, Banyuwangi, Licin, Glagah dan Wongsorejo. Sampel bahan selanjutnya dianalisis proksimat untuk mengetahui kadar serat kasar (SK), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan kadar abu. Hasil menunjukkan bahwa limbah jerami padi, jerami kedelai, nanas, rumput gajah, alang-alang, rumput lapang, kaliandra, turi dan lamtoro memiliki dominasi kandungan gizi yang bervariasi. Simpulan penelitian bahwa bahan limbah dapat diformulasikan sebagai pakan ternak inkonvensional

    MODIFIKASI PENGADUK TANGKI SEKSI 200 PADA FASILITASPILOT CONVERSION PLANT(PCP)

    Get PDF
    Seksi 200 menyediakan larutan yang digunakan di Pilot Conversion Plant(PCP). Dalam melakukan pencampuran larutan –larutan dalam tangki pencampur, digunakansebuah pengaduk yang berupa batang pengaduk panjang dengan ujung pengaduk berupa pisau besi (blade). Saat kondisi tangki isi penuh, beban dan tenaga pengadukan akan merata pada batang pengaduk, akan tetapi saat pengaduk dipakai saat kondisi tangki hanya diisi sedikit maka beban dan tenaga pengadukan hanya akan tertumpu pada ujung pengaduk. Hal ini menyebabkan kebengkokan pada batang pengaduk dan menyebabkan ujung pengaduk yang berupa pisau besi (blade) mengenai dinding tangki. Sehingga bisa menyebabkan kebocoran. Untuk mengatisipasi hal tersebut, maka dilakukan modifikasi pada pegaduk dengan menambahkan pipa kelongsong sebagai pelapisdan pipa penahan pada batang pengaduk sehingga putaran pengaduk pada saat kondisi apapun tidak akan menyebabkan kebengkokan batang pengaduknya. Setelah dilakukan modifkasi sesuai dengan gambaran ilustrasi yang ada, pengaduk yang dimodifikasi dipasang kembali ke dalam tangki. Dan dengan modifikasi ini akan menghinadri kerusakan pada tangki yang dapat membahayakan operator apabila tangki mengalami kebocoran.Kata kunci : PCP, Pisau besi, Modifikasi pengaduk, Kebengkokan, KebocoranAbstrackSection 200 provides solutions used in the Pilot Conversion Plant (PCP). In mixing the solutions in the mixing tank, a mixer in the form of a long stir bar is used with a stirring tip in the form of an iron blade. When the condition of the tank is full, the load and stirring power will be evenly distributed on the stirring rod, but when the stirrer is used when thecondition of the tank is filled only a little, the stirring load and power will only be concentrated on the tipof the stirrer. This results in bending of the stirring rod and causing the stirring tip in the form of an iron blade on the tank wall. So thatit can cause leakage. To anticipate this, modifications are made to the stirrer by adding a cladding pipe as a coating and retaining pipe on the stirring rod so that the stirring rotation at any time will not cause the bending rod to bend. After modification in accordance with the existing illustration, the modified stirrer is put back into the tank. And with this modification will avoid damage to the tank that can endanger the operator if the tank has a leak.Keywords:PCP, Iron Blade, Stirring Modification, Bend, Leakag
    corecore