300 research outputs found

    Pengembangan Smart App Creator untuk Meningkatkan Literasi Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar

    Get PDF
    The reading literacy ability of the fifth grade PAM Pilot State Elementary School students is low because their willingness to read is also low. This study aims to develop learning media to increase students' reading interest. The media developed is the Smart App Creator which contains material on cultural diversity in South Sulawesi Province. This research is for the fifth grade students of the PAM Pilot State Elementary School for the 2020/2021 academic year. This research method is the Research and Development research method referring to the ADDIE development model (analyze, design, development, implementation, evaluation). The results obtained from the response questionnaire are 6 students or 21.43% good category, and 22 students or 78.57% very good category. Students gave a positive response to the Smart App Creator learning media in social studies subjects. The results of the literacy improvement test are 10 students or 35.71% with a score of 100, 5 students or 17.86% with a score of 90, and 13 students or 46,43% with a score of 80. From these results, it can be seen that there is an increase in the literacy of class students. V PAM Pilot State Elementary School uses the Smart App Creator learning media in social studies subjectsKemampuan literasi membaca peserta didikkelas V Sekolah Dasar Negeri Percontohan PAM rendah karena kemauan membacanya mereka juga rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Media yang dikembangkan  adalah Smart App Creator yang berisikan materi keberagaman budaya di Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini untuk peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Percontohan PAM tahun pelajaran 2020/2021. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian Reseach and Development mengacu pada model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Hasil yang diperoleh dari angket respon yaitu 6 peserta didik atau 21,43% kategori baik, dan 22 peserta didik atau 78,57% kategori sangat baik. Peserta didik memberikan respon yang positif terhadap media pembelajaran Smart App Creator pada mata pelajaran IPS. Hasil tes peningkatan literasi yaitu 10 peserta didik atau 35,71% nilai 100, 5 peserta didik atau 17,86% nilai 90, dan 13 peserta didik atau 46,43% nilai 80. Dari hasil ini dapat diketahui terdapat peningkatan literasi peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Percontohan PAM menggunakan media pembelajaran Smart App Creator pada mata pelajaran IPS

    PENCARIAN METODE ELIMINASI PENCILAN TERBAIK UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA FUZZY TIME SERIES PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    Metode peramalan Fuzzy Time Series (FTS) merupakan salah satu metode peramalan yang paling banyakdigunakan terutama untuk mengolah data dengan tingkat variasi tinggi dan tidak linier terhadap waktu.Namun, peluang untuk mengembangkan dan memperbaiki kinerja peramalan dengan menggunakan metodeFTS masih terbuka lebar. Kinerja suatu metode peramalan dapat dilihat dari distribusi error-nya. FTS tidakmelihat dan tidak memilah jenis data input seperti apa yang akan diprosesnya menjadi suatu nilaiperamalan, apakah data input-nya memiliki variasi kecil atau besar, atau memiliki data pencilan ( outlier),semuanya di proses untuk menjadi nilai peramalan. Tentu saja jika data input memiliki pencilan, makapencilan itu dapat merusak distribusi error sehingga menjadikan kinerja peramalannya menjadi tidakbagus.Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja peramalan FTS adalah dengan melakukan filterisasi data-datapencilan. Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi pencilan dengan metode Cook’s Distance,leverage value, DfFITS dan Boxplot untuk meningkatkan kinerja peramalan FTS yang diaplikasikan padaperamalan. Hasil penelitian akan dilakukan observasi perhitungan untuk menentukan metode identifikasipencilan yang paling optimal meningkatkan kinerja peramalan FTS, yaitu yang paling kecil distribusierror-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang terbaik untuk memperbaiki kinerja FTSadalah Metode Cook’s Distance dengan nilai MSE dan MAPE yang paling kecil

    Pelatihan Pengurus Jenazah di Desa Pattimpa

    Get PDF
    Islam menganjurkan ummatnya untuk selalu mengingat kematian, Islam juga menganjurkan ummatnya untuk menjenguk orang sakit untuk menghibur mereka dan mendoakan mereka. Apabila seorang telah meninggal dunia, hendaklah seorang yang merupakan keluarga yang sesama jenis kelaminnya agar mesti melakukan kewajibannya terhadap jenazah tersebut yaitu yaitu mempersiapkannya, memandikannya dan mengkafani. semua itu adalah perintah agama yang ditujukan kepada umat Islam sebagai kelompok masyarakat. Jika perintah itu telah dipenuhi oleh sebagian dari mereka sebagaimana mestinya, maka kewajiban menunaikan perintah itu berarti telah dilunasinya, kewajiban ini dalam istilah agama disebut fardhu kifayah. Akan sangat disayangkan bagi seluruh anggota kelompok muslim jika tidak ada orang dalam kelompok ini yang cukup mumpuni untuk melakukan fardhu kifayah seputar pemeliharaan jenazah di Desa Pattimpa. Maka dari itu kami selaku Mahasiswa KKN-DIK (kuliah kerja nyata pendidikan) UNIM BONE membuat kegiatan berupa pelatihan mengurus jenazah agar kiranya masyarakat bisa mebantu di kalangan masyarakat itu sendir

    Perancangan Wonogiri Art and Culture Center sebagai Ruang Budaya di Kabupaten Wonogiri

    Get PDF
    Art and culture is a hereditary heritage. Each region has its own style of art and culture. Wonogiri Regency is an area with quite a variety of artistic and cultural styles. One of the artistic artifacts found in Wonogiri Regency is the art of wayang kulit, batik and pottery / ceramic crafts. In addition, there are also art attractions such as traditional dance, music, and performance arts. Besides functioning as entertainment, art can also function as a medium for education and promotion. The obstacle faced in Wonogiri Regency is the unavailability of a container or space that can accommodate massive and adequate artistic and cultural activities. Therefore we need a place that can accommodate regional art artifacts as well as space that can be used for artistic activities. So that from this place, people can use it as a means of entertainment, learning, and also the promotion of regional arts and culture

    Second trimester uterine rupture: lesson learned

    Get PDF
    ntroduction: Uterine rupture is a rare obstetrics catastrophic especially if it occurs during early pregnancy. We experienced three cases of ruptured uterus in the second trimester that first line doctors and obstetrician could learn lessons from. Objectives: To study the presentations and outcome of uterine rupture in the second trimester. Methodology: A retrospective review of uterine rupture in Hospital Tengku Ampuan Afzan from the 1st of April 2010 to the 1st of April 2011. Data obtained from case records, histopathological and autopsy reports. Result: There were 3 cases of uterine rupture. First case, uterine rupture at 15 weeks post sexual intercourse, undiagnosed until postmortem. Second case: ruptured uterus at 24 week diagnosed at laparotomy with the indication of failed medical termination for fetal anomaly. Third case: ruptured uterus at 21 weeks following abdominal massage with initial diagnosis of acute gastroentritis. The final diagnosis was ruptured uterus secondary to placenta percreta, related to medical induction and interstitial pregnancy respectively. Conclusion: Rupture uterus should be considered with or without any risk factors regardless of the gestational age whenever any impression of hemoperitoneum. Intensive surgical method would be needed for accurate diagnosis and immediate management even in early pregnancy is a life saving

    MEKANISME PROGRAM KREDIT MIKRO DALAM MENGELOLA RISIKO KREDIT MACET DAN IMPLIKASINYA DALAM MENGATASI EKSKLUSIVITAS KREDIT (STUDI PADA MODEL PINJAMAN BERKELOMPOK KOPERASI MITRA MANINDO, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA). Mekanisme Program Kredit Mikro Dalam Mengelola Risiko Kredit Macet dan Implikasinya dalam Mengatasi Eksklusivitas Kredit (Studi Pada Pinjaman Berkelompok Koperasi Mitra Manindo, Mandailing Natal, Sumatera Utara)

    Get PDF
    Program kredit mikro banyak diadopsi oleh berbagai negara dalam rangka menyediakan aksesbilitas kredit yang mudah dan berbiaya murah kepada masyarakat miskin. Hal ini sangat penting dalam menciptakan sistem keuangan yang mampu dijangkau oleh masyarakat miskin untuk diubah menjadi usaha produktif. Namun, pelaksanaan program kredit mikro sampai sejauh ini justru sering dikritik karena masih kurang optimal dalam menjangkau masyarakat miskin (masih terjadi eksklusivitas kredit) dan seringkali malah menciptakan tingkat kredit macet yang tinggi. Secara empiris, persoalan tersebut rata-rata disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pelaku program kredit mikro dalam mengelola debitur miskin yang notabene memang penuh risiko. Sementara dari sisi teoritis, persoalan tersebut lebih disebabkan oleh masih langkanya literatur mengenai pengaturan kelembagaan kredit mikro yang jelas berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, misal seperti perbankan. Berdasarkan persoalan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan kelembagaan program kredit mikro yang ideal yang dapat mengelola debitur miskin. Untuk menjawab tujuan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengangkat Koperasi Mitra Manindo (KMM) di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara sebagai objek studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian, KMM terbukti dapat mengelola debitur miskin yang diindikasikan melalui 4 indikator, yaitu: (i) keberhasilan meningkatkan jumlah anggota secara signifikan; (ii) kemampuan mengelola piutang; (iii) rendahnya tingkat kredit macet; dan (iv) kemampuan meningkatkan pendapatan anggota. Keempatnya mampu diwujudkan karena kemampuan KMM dalam menciptakan pengaturan kelembagaan dengan model pinjaman berkelompok. Model pinjaman berkelompok mampu menciptakan nilai-nilai modal sosial yang dilakukan melalui mekanisme pemberdayaan. Modal sosial yang kuat telah menciptakan beragam nilai-nilai yang menunjang produktivitas usaha anggota. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi proliferasi dalam mengkonstruksi tahapan pengaturan kelembagaan program kredit mikro yang diharapkan dapat menciptakan sistem keuangan yang inklusif

    Clinicopathological Profile and Surgical Treatment of Abdominal Tuberculosis: A Single Centre Experience in Northwestern Tanzania.

    Get PDF
    Abdominal tuberculosis continues to be a major public health problem worldwide and poses diagnostic and therapeutic challenges to general surgeons practicing in resource-limited countries. This study was conducted to describe the clinicopathological profile and outcome of surgical treatment of abdominal tuberculosis in our setting and compare with what is described in literature. A prospective descriptive study of patients who presented with abdominal tuberculosis was conducted at Bugando Medical Centre (BMC) in northwestern Tanzania from January 2006 to February 2012. Ethical approval to conduct the study was obtained from relevant authorities. Statistical data analysis was performed using SPSS version 17.0. Out of 256 patients enrolled in the study, males outnumbered females. The median age was 28 years (range = 16-68 years). The majority of patients (77.3%) had primary abdominal tuberculosis. A total of 127 (49.6%) patients presented with intestinal obstruction, 106 (41.4%) with peritonitis, 17 (6.6%) with abdominal masses and 6 (2.3%) patients with multiple fistulae in ano. Forty-eight (18.8%) patients were HIV positive. A total of 212 (82.8%) patients underwent surgical treatment for abdominal tuberculosis. Bands /adhesions (58.5%) were the most common operative findings. Ileo-caecal region was the most common bowel involved in 122 (57.5%) patients. Release of adhesions and bands was the most frequent surgical procedure performed in 58.5% of cases. Complication and mortality rates were 29.7% and 18.8% respectively. The overall median length of hospital stay was 32 days and was significantly longer in patients with complications (p < 0.001). Advanced age (age ≥ 65 years), co-morbid illness, late presentation, HIV positivity and CD4+ count < 200 cells/μl were statistically significantly associated with mortality (p < 0.0001). The follow up of patients were generally poor as only 37.5% of patients were available for follow up at twelve months after discharge. Abdominal tuberculosis constitutes a major public health problem in our environment and presents a diagnostic challenge requiring a high index of clinical suspicion. Early diagnosis, early anti-tuberculous therapy and surgical treatment of the associated complications are essential for survival

    Patterns of alcohol drinking and its association with obesity: data from the third national health and nutrition examination survey, 1988–1994

    Get PDF
    BACKGROUND: Recent reports suggest that alcohol use may have a protective effect on obesity. This study explores association between obesity and alcohol consumption in the non-smoking U.S. adult population. METHODS: We analyzed data on a total of 8,236 respondents who participated in the Third National Health and Nutrition Examination Survey. Body mass index (weight-kg/height-m(2)) was derived from measured height and weight data and categorized into: normal weight, overweight, and obese. Alcohol consumption was measured using following measures: history of drinking, binge drinking, quantity of drinks/day, frequency of drinking, and average volume of drinks/week. RESULTS: Mean body mass index in this sample of non-smokers was 26.4 (95% CI: 26.1, 26.7). Approximately 46% of respondents were classified as current drinkers. Current drinkers had lower odds of obesity (Adjusted odds ratio = 0.73, 95% CI: 0.55, 0.97) as compared to non-drinkers. The odds of overweight and obesity were significantly greater among binge drinkers and those consuming four or more drinks/day. However, those who reported drinking one or two drinks per day had 0.46 (95% CI: 0.34, 0.62) and 0.59 (95% CI: 0.41, 0.86) times the odds of obesity, respectively. Similarly, the odds of obesity were significantly lower among those who reported drinking frequently and consuming less than five drinks per week. The association between overweight and other alcohol measures was less pronounced. CONCLUSION: The results suggest further exploring the possible role of moderate alcohol drinking in controlling body weight in adults
    corecore