160 research outputs found

    ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU MULTIPARA POST SECTIO CESAREA (SC) ATAS INDIKASI PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUANG FLAMBOYAN,RSUD. Prof. Dr. W . Z JOHANNES KUPANG TANGGAL 29 MEI – 01 JUNI 2017.

    Get PDF
    Latar belakang: Pre-eklampsia dalam kehamilan merupakan 5 – 5% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di indonesia mortalitas daan morbiditas pre-eklampsia dalam kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan dalm persalinan masih ditangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang belum sempurnah. (Prawirohardjo, 2009). Tujuan: Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada Ibu Multipara Post Sectio Cesarea atas indikasi Pre-Eklampsia Berat sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan keterampilan mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan kegawatdaruratan obstetrik di ruang flamboyan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang. Pembahasan: Berdasarkan Laporan Asuhan Kebidanan pada Ibu Multipara Sectio Cesarea Atas Indikasi Preeklampsia Berat di ruang flamboyan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang. Hasil pemeriksaan di temukan Tekanan darah 160/110 mmHg, protein urine +3 dan odema pada kaki. Hal ini menunjukan pasien telah mengelami Preeklampsia Berat. Penanaganan pada ibu dengan preeklampsia Berat adalah Terpasang infus RL Drip MgSO4 40% 6 gr 28 tetes /menit/24 jam kemudian infus RL drip Oxy 20 IU tetes/menit/24 jam, by pass D5% Drip petidin 25 mg, 20 tetes/menit/24 jam, kolaborasi dengan Dokter, pemberian Therapy, dan melakukan perawatan luka operasi. Kesimpulan: Telah dilakukan asuhan kebidanan pada Ibu Post Sectio Cesarea dengan indikasi Pre-Eklampsia Berat di ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang selama 3 hari dengan keadaan umum ibu baik, TTV dalam batas normal, luka operasi tidak ada tanda-tanda infeksi. Setelah dievaluasi tidak terjadi hal-hal yang menjandi komplikasi dari asuhan tersebut dan ibu pulang dengan keadaan sehat

    Literasi Digital Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Perilaku Kerja Inovatif Sebagai Variabel Intervening

    Get PDF
    The aim of this research is to analyze the influence of digital literacy and work environment on the performance of employees with innovative work behavior as an intervening variable in Puskemas Kutasari District, Purbalingga, Central Java. To achieve this goal, primary data was used using the Likert scale 5-point survey method to gather data from respondents using the SmartPLS application. The study used quantitative analysis and structural equation modeling (SEM) to test seven hypotheses related to the relationship between digital literacy, work environment, innovative work behavior, and employee performance. The results showed that digital literature directly influences innovative employee behavior, digital literation influences employee achievement, the work environment does not influence employee performances, the working environment influences innovative work behaviors, and the employee’s performance through innovative work conduct.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh literasi digital dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai dengan perilaku kerja inovatif sebagai variabel intervening di Puskemas Kutasari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan data primer dengan metode survei Skala Likert 5 poin untuk mengumpulkan data dari responden dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan digunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menguji 7 hipotesis yang terkait hubungan antara literasi digital, lingkungan kerja, perilaku kerja inovatif, dan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung literasi digital berpengaruh terhadap perilaku kerja inovatif, literasi digital berpengaruh terhadap kinerja pegawai, lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai, lingkungan kerja berpengaruh terhadap perilaku kerja inovatif, perilaku kerja inovatif berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sedangkan secara tidak langsung, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui perilaku kerja inovatif, dan literasi digital berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui perilaku kerja inovatif

    BUDAYA DAN MANAJEMEN KINERJA

    Get PDF
    Abstrak: Perkembangan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat karena hampir setiap kebutuhan orang tidak terlepas dari sarana transportasi sebagai moda dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini menciptakan peluang bisnis yang besar bagi dunia asuransi kerugian, khususnya asuransi kendaraan bermotor. Hal ini terkait dengan semakin tingginya risiko yang akan dihadapi oleh para pemilik kendaraan bermotor.         Disisi lain pesatnya perkembangan teknologi saat ini, menuntut perusahaan untuk dapat berubah mengikuti perkembangan yang ada. Perubahan ini menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Apabila terlambat untuk berubah, sangat besar kemungkinan perusahaan akan mundur kinerjanya, kalah bersaing, bahkan punah. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang adalah dengan mempelajari budaya, perubahan lingkungan strategik dan beradaptasi pada perubahan itu. Kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten yang memiliki semangat, kedisiplinan, dan integritas yang baik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan budaya organisasi yang baik dan manajemen kinerja yang baik akan dapat menciptakan sumber daya yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan budaya perusahaan dalam menunjang manajemen kinerja surveyor.         Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan daripada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis naratif dan makna merupakan hal yang esensial. Tujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan lokasi penelitian.         Hasil dari penelitian ini menunjukkan keberhasilan manajemen kinerja karyawan hampir selalu dikaitkan dengan budaya yang kuat. Berdasarkan analisa SWOT yang dilakukan, maka salah satu strategi yang perlu dijalankan oleh Asuransi Astra Buana adalah memanfaatkan budaya perusahaan yang baik dan kemampuan SDM yang dimiliki untuk menghasilkan layanan yang terbaik pagi pelanggan dan juga meningkatkan kinerja surveyor. Semakin banyak anggota organisasi menerima nilai-nilai tersebut secara positif, maka akan semakin kuat budaya perusahaan dan semakin menambah kinerja karyawan. Budaya yang kuat jelas akan memiliki pengaruh yang besar dalam sikap organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah. Suatu budaya yang kuat akan memperlihatkan kesepakatan yang tinggi mengenai tujuan organisasi diantara anggotanya. Penerapan visi, misi, budaya perusahaan, strategi layanan, dan tata nilai perusahaan yang baik ini merupakan perwujudan dari penerapan manajemen sumber daya manusia yang telah dijalankan dengan baik di PT. Asuransi Astra Buana dan dapat menunjang manajemen kinerja Surveyor. Kata Kunci: budaya perusahaan; manajemen kinerja; surveyor

    ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL “AYAT-AYAT CINTA 1 DAN 2” KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

    Get PDF
    This study aims to determine the moral values contained in the novel Ayat-Ayat Cinta 1 and Ayat-Ayat Cinta 2 by Habiburrahman El Shirazy. The method used in this research is descriptive method. The results showed that the novel Ayat-Ayat Cinta 1 by Habiburrahman El Shirazy contained several moral values, namely: 1) religious values, 2) social values, and 3) cultural values. And in the novel Ayat-Ayat Cinta 2 has moral values 1) religious values; faith in allah swt, faith in angels, faith in the Koran, faith in the end of the faith in his destiny, worship, good character, and muamanah, 2) social values, and 3) cultural values.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai moral yang terdapat di dalam novel Ayat-Ayat Cinta 1 dan Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada novel Ayat-Ayat Cinta 1 karya Habiburrahman El Shirazy terdapat beberapa nilai moral yaitu: 1) nilai agama, 2) nilai sosial, dan 3) nilai budaya. Dan pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 memiliki nilai moral 1) nilai agama; iman kepada allah swt, iman kepada malaikat, iman kepada alquran, iman kepada hari akhir iman kepada takdir-nya, ibadah, akhlak baik, dan muamanah, 2) nilai sosial, dan 3) nilai budaya.Keywords: Novels, Love Verses 1 and 2, Moral Value.DOI Artikel: https://doi.org/10.23960/J-Simbol/v9i1.2021.1

    IDENTIFIKASI HAMA PADA TANAMAN JATI (Tectona grandis L.F) DI UDUKAMA, KECAMATAN TASIFETO BARAT, KABUPATEN BELU

    Get PDF
    Pembangunan hutan tanaman seringkali menghadapi kendala teknis, dengan adanya ancaman serangan hama..Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas kayu Jatidan dapat menjadi faktor pembatas produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk  1. Mengidentifikasi jenis hama pada tanaman Jati (Tectona grandis) L.F. 2. Mengetahui populasi dan frekuensi kerusakan yang disebabkan oleh hama pada  tanaman Jati (Tectona grandis L.F). Penelitian ini dilakukan di hutan Jati Udukama, Kecamatan Tasifeto Barat, `Kabupaten Belu menggunakan metode survey yang dilakukan pada bulan mei- juli 2019.Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekuder.Data  primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dengan menggunakan klaster plot. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis data menggunakan rumus frekuensi serangan: jumlah tanaman yang terserang/ jumlah tanaman yang diamati x 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) jenis hama yang ditemukan pada tanaman Jati (Tectona grandis L.F) di Udukama, adalah: rayap (Neortemes tectonae), kutu putih (pseudococcus sp) dan empoasca sp. 2) Frekuensi  keruskankan yang disebabkan hama pada tanaman Jati (Tectona grandis L.F) adalah: rayap (Neortemes tectonae) 37,5%, kutu putih (pseudococcus sp) 14,4 % dan Empoasca sp 5,3%  serta tingkat kerusakan oleh hama rayap kategori agak berat, kutu putih katogori ringan, dan empoasca kategori ringan. 3). Populasi hama rayap Rayap (Neortemes tectonae)  pada minggu pertama (113) ekor, minggu kedua (168) ekor, minggu ketiga (190) ekor, dan minggu keempat (243) ekor. Kutu putih (pseudococcus sp)  pada minggu pertama (35) ekor, minggu kedua (53) ekor, minggu ketiga (78) ekor, dan minggu keempat (92) ekor dan Empoasca SP pada minggu pertama (17) ekor, minggu kedua (35) ekor, minggu ketiga (48) ekor, dan minggu keempat (72) eko

    Topology of the Relative Motion: Circular and Eccentric Reference Orbit Cases

    Get PDF
    This paper deals with the topology of the relative trajectories in flight formations. The purpose is to study the different types of relative trajectories, their degrees of freedom, and to give an adapted parameterization. The paper also deals with the research of local circular motions. Even if they exist only when the reference orbit is circular, we extrapolate initial conditions to the eccentric reference orbit case.This alternative approach is complementary with traditional approaches in terms of cartesian coordinates or differences of orbital elements

    Study on Density and morphometrics of seagrass Enhalus acoroides from Different Substrates on Coastal Waters of Tongkeina, City of Manado

    Get PDF
    This research was conducted in coastal waters of Tongkeina, Bunaken Sub-district, Manado City, North Sulawesi. The purpose of this research is to know the density and morphometric characters of seagrass, Enhalus acoroides on different substrates in Tongkeina waters. Data collection was conducted by using quadrant transect method. At the location of the study, three data retrieval points consist of muddy substrate, muddy sand substrate, and rubble were established. To collect data, 6 quadrant transects were lied down parallel to the coastline along the seagrass bed with a total distance of 50 m while the distance of 10 m between quadrant were applied. At each sampling point a 50 cm x 50 cm quadrant transect is placed systematically on 6 points in the each sub-station. Density observation was done by counting the number of seagrass stands on the transect at each observation point at each station. Pictures were taken with a waterproof camera and were classified accordingly based on the size of the squares. The highest numbers seagrass and morphometric characters of seagrass were found on the muddy substrate.  This is because the substrate relatively in quiet waters and the growth of the seagrass is more concentrated on the length and width of the leaf. While the peak of the leaf blade is often eroded by the wave energy and the openness of the study site to the tides in relatively shallow waters, it could be also caused by environmental factors such as the strong currents that obtained at these stations. This fact also contributing to cause the growth of seagrasses is centered on leaves and roots as a form to defend themselves on fine sediments. Density and morphometric of seagrass such as leaf length, leaf width, and root length on the substrate indicate significant value or show a relationship.Keyword : Density,  morphometrics, seagrassABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di perairan pantai Tongkaeina Kecamatan Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Kerapatan dan  karakter morfometrik Lamun Enhalus acoroides pada substrat yang berbeda di perairan Tongkeina. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan mampu memberikan kontribusi bagi upaya pengelolaan Lamun Enhalus acoroides di Desa Tongkeina di masa yang akan datang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadran. Pada lokasi penelitian, di tentukan tiga titik pengambilan data, yaitu substrat berlumpur, substrat pasir berlumpur, dan pecahan karang (rubble). Pada setiap kedalaman diletakkan 6 transek ulangan kuadran sejajar dengan garis pantai sepanjang areal lamun dengan jarak 50 m sedangkan jarak antara kuadran 10 m. Pada tiap stasiun untuk pengambilan sampel diletakan secara sistematis transek kuadran 1 x 1 sebanyak 6 titik pada tiap sub-stasiun. Untuk pengamatan kerapatan dilakukan dengan menghitung jumlah tegakan lamun dalam transek pada setiap titik pengamatan pada setiap stasiun. Kemudian mengambil gambar dengan kamera kedap air dan gambar diambil sesuai dengan ukuran kuadrat. Kerapatan dan morfometrik lamun tertinggi ditemukan pada substrat berlumpur, hal ini disebabkan karena pada substart belumpur perairannya relatif  tenang dan pertumbuhan lamun lebih terpusat pada panjang dan lebar daun. Sedangkan puncak dari helaian daun seringkali terkikis oleh energi gelombang dan keterbukaan terhadap pasang surut pada perairan yang relatif dangkal juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti arus yang kuat didapatkan pada stasiun ini menyebabkan pertumbuhan lamun terpusat pada  daun dan akar untuk mempertahankan diri pada sedimen halus. Kerapatan dan morfometrik lamun seperti panjang daun, lebar daun, dan panjang akar terhadap substrat menunjukkan nilai yang signifikan atau memperlihatkan adanya hubungan.Kata kunci:      Kerapatan, morfometrik, lamun

    PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA PADA RFID UNTUK ANGKUTAN UMUM DI KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Banyaknya angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Bandung menyebabkan repotnya pendataan secara manual. Proses pendataan yang masih manual menyebabkan banyaknya penggunaan kertas untuk mendata setiap angkutan umum. Penggunaan kertas yang terlalu banyak tersebut menyebabkan pemrosesan data seperti pencarian suatu data menjadi kurang efektif. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah program RFID untuk pendataan angkutan umum secara digital (paperless). Program RFID yang dirancang ini terhubung dengan database sistem informasi yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kabepaten Bandung, dan kemudian data tersebut diolah untuk dilakukan pendataan setiap angkutan umum. Program RFID ini menggunakan metode enkripsi data AES-128 (Advanced Encryption Standard) sebagai sistem keamanan data. Dalam penggunaan aplikasi, digunakan satu buah kunci privat yang hanya diketahui oleh petugas DISHUB. Dengan adanya sistem enkripsi data ini, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung tidak lagi kerepotan untuk selalu memastikan keaslian data-data angkutan umum yang beroperasi dan bisa menjamin tidak ada pemalsuan data oleh pihak pemilik angkutan umum. Hasil pengujian enkripsi AES pada kartu RFID menunjukkan performansi yang cukup baik. Waktu rata-rata enkripsi data pada 1 blok data adalah 0,273 detik, untuk dekripsi membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama yaitu 0,305 detik pada tiap blok data. Untuk enkripsi dan dekripsi lebih dari blok data, waktu yang dibutuhkan sangat bergantung pada jumlah bloknya, semakin banyak blok yang diisi membuat waktu enkripsi dan dekripsi menjadi lebih lama. Kemudian pada pengujian Avalanche Effect menunjukkan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu 47,5%. Untuk rasio keberhasilan validasi data ini adalah 100%, artinya aplikasi selalu menghasilkan nilai yang valid untuk enkripsi dan dekripsi. Kata Kunci : RFID, enkripsi data, AES, keamanan data, angkutan umu

    Hubungan Riwayat Diabetes Mellitus Pada Keluarga Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Gestasional Pada Ibu Hamil Di Pkm Bahu Kec. Malalayang Kota Manado

    Full text link
    : Gestational diabetes mellitus (GDM) is a mild carbohydrate intolerance (impaired glucose tolerance) or severe, occurred or was first known as the pregnancy progresses. The purpose of this study to determine the relationship of family history of diabetes mellitus on the incidence of Gestational Diabetes Mellitus in Pregnant Women in PKM Bahu Malalayang sub district Manado. This research is a descriptive analytic with purposive design. The sampling method used to total sampling that consist 0f 40 respondents. Research instrument used of blood sugar measurement tools and genogram. the data that already collected is being analized using the Chi-square test and counted by SPSS program. The result of this research which is gain the trusted level of 90% show value p=0,370. This p-value is smaller than α = 0,1. Conclusions from this research that there is no relationship in the family history of Diabetes Mellitus with events Gestational Diabetes Mellitus in Pregnant Women in PKM Bahu Malalayang sub district Manado

    Study on Density and Morphometrics of Seagrass Enhalus Acoroides From Different Substrates on Coastal Waters of Tongkeina, City of Manado

    Get PDF
    This research was conducted in coastal waters of Tongkeina, Bunaken Sub-district, Manado City, North Sulawesi. The purpose of this research is to know the density and morphometric characters of seagrass, Enhalus acoroides on different substrates in Tongkeina waters. Data collection was conducted by using quadrant transect method. At the location of the study, three data retrieval points consist of muddy substrate, muddy sand substrate, and rubble were established. To collect data, 6 quadrant transects were lied down parallel to the coastline along the seagrass bed with a total distance of 50 m while the distance of 10 m between quadrant were applied. At each sampling point a 50 cm x 50 cm quadrant transect is placed systematically on 6 points in the each sub-station. Density observation was done by counting the number of seagrass stands on the transect at each observation point at each station. Pictures were taken with a waterproof camera and were classified accordingly based on the size of the squares. The highest numbers seagrass and morphometric characters of seagrass were found on the muddy substrate. This is because the substrate relatively in quiet waters and the growth of the seagrass is more concentrated on the length and width of the leaf. While the peak of the leaf blade is often eroded by the wave energy and the openness of the study site to the tides in relatively shallow waters, it could be also caused by environmental factors such as the strong currents that obtained at these stations. This fact also contributing to cause the growth of seagrasses is centered on leaves and roots as a form to defend themselves on fine sediments. Density and morphometric of seagrass such as leaf length, leaf width, and root length on the substrate indicate significant value or show a relationship
    • …
    corecore