62 research outputs found

    A Trust Based Smart City Adoption Model for the Australian Regional Cities: A Conceptual Framework

    Get PDF
    With nearly half of the world’s population living in the cities, many city and local governments are seeking to deploy smart solutions to their everyday city operations through the implementation of smart city services. However, the subject of smart city services has always been associated with trustworthiness of the services by its users due to security and privacy concerns. These issues may have a major impact on the smart city services adoption. The aim of this proposed research is to examine the technology, organisational, environment, and security determinants that influence stakeholders’ trust towards their intention to adopt smart city services in Australian regional cities. For this, Technology-Organisation- Environment framework together with security related factors for ensuring stakeholders’ trust will be tested using both quantitative and qualitative data. Structural equation modelling technique will be carried out using Smart PLS to test the presented hypotheses and the results will be finally discussed

    Combating obesity through healthy eating behavior: A call for system dynamics optimization

    Get PDF
    Poor eating behavior has been identified as one of the core contributory factors of the childhood obesity epidemic.The consequences of obesity on numerous aspects of life are thoroughly explored in the existing literature.For instance, evidence shows that obesity is linked to incidences of diseases such as heart disease, type-2 diabetes, and some cancers, as well as psycho social problems.To respond to the increasing trends in the UK, in 2008 the government set a target to reverse the prevalence of obesity (POB) back to 2000 levels by 2020. This paper will outline the application of system dynamics (SD) optimization to simulate the effect of changes in the eating behavior of British children (aged 2 to 15 years) on weight and obesity. This study also will identify how long it will take to achieve the government’s target. This paper proposed a simulation model called Intervention Childhood Obesity Dynamics (ICOD) by focusing the interrelations between various strands of knowledge in one complex human weight regulation system. The model offers distinct insights into the dynamics by capturing the complex inter dependencies from the causal loop and feedback structure, with the intention to better understand how eating behaviors influence children’s weight, body mass index (BMI), and POB measurement. This study proposed a set of equations that are revised from the original (baseline) equations. The new functions are constructed using a RAMP function of linear decrements in portion size and number of meal variables from 2013 until 2020 in order to achieve the 2020 desired target. Findings from the optimization analysis revealed that the 2020 target won’t be achieved until 2026 at the earliest, six years late.Thus, the model suggested that a longer period may be needed to significantly reduce obesity in this population

    Analisis Perkuatan Sambungan Kering Balok Kolom Pracetak Dengan Bahan FRP (Fiber Reinforced Polymer)

    Get PDF
    Banyaknya bencana gempa yang terjadi di Indonesia berdampak terhadap keruntuhan dan kerusakan suatu struktur bangunan, sehingga perbaikan dan perkuatan menjadi hal yang sering dijumpai. Terutama dalam komponen struktur beton yang sering mengalamai penurunan kekuatan ataupun kegagalan fungsi pasca terjadinya bencana, sehingga tidak mampu lagi menahan beban suatu bangunan. Banyaknya metode perkuatan yang digunakan di dalam pekerjaan rekonstruksi struktur diperlukan adanya evaluasi studi yang dapat memberikan kesimpulan hasil untuk membantu mengembangakan model dalam perkuatan struktur. Oleh sebab itu, peneliti akan melakukan evaluasi pembahasan tentang perkuatan sambungan kering balok kolom pracetak dengan menggunakan bahan FRP yang telah mengalami runtuh (collapase) akibat perilaku beban quasi-siklik. Variasi benda uji eksisting dibedakan mejadi 2 macam yaitu: A4-1 dan A4-2 untuk 4 buah angkur dan A2-1 dan A2-2 untuk benda uji 2 buah angkur. Bahan perkuatan yang digunakan dalam penelitinan ini adalah FRP dengan jenis tipe bahan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer) yang dilekatkan ke permukaan beton dengan bantuan lem perekat (epoxy) dengan merk SikaDur 30 dan SikaDur 330 tipe A dan tipe B.Variasi perkuatan penelitian ini dibagi menjadi 4 model yaitu (a) RA4 (4 angkur= steel plate+CFRP Sheet), (b) RB4 (4 angkur= CFRP plate+CFRP Sheet), (c) RA2 (2 angkur= steel plate+CFRP Sheet), dan (d) RB2 (2 angkur= CFRP plate+CFRP Sheet). Hasil penelitian menunjukkan untuk kapasitas maksimum benda uji A4-2 menjadi RA4 memiliki persentase kenaikan sebesar 22,86%, untuk benda uji A4-1 menjadi RB4 memiliki persentase kenaikan sebesar 12,70%, A2-2 menjadi RA2 memiliki persentase kenaikan sebesar 23,54% dan untuk A2-1 menjadi RA1 memiliki persentase kenaikan sebesar 20,71%. Untuk hasil pengujian daktilitas dengan metode secant dan tangensial, secara keseluruhan nilai daktilitas yang telah diperkuat mengalami peningkatan, namun, nilai daktilitas dalam pengujian tidak dapat dijadikan penilaian akhir dikarenakan disaat akhir pemberhentian pengujian beban belum mengalami penurunan atau disimpulkan kondisi beton masih mampu memberikan kapasitas layan beban. Sedangkan, untuk nilai kekakuan dari keseluruhan benda uji mengalami peningkatan dari benda uji eksisting kecuali untuk benda uji RB4 yang mengalami nilai penurunan sebesar -26,52% dan untuk RB2 dengan bahan yang sama memiliki kenaikan sebesar 65,29%. Namun, untuk nilai RA4 dan RA2 dengan bahan perkuatan yang berbeda memiliki kenaikan sebesar 25,60% dan 47,08%. Dari keseluruhan benda uji dapat disimpulkan bahwa perkuatan dengan penambahan lembaran steel plate + CFRP Sheet memiliki kapasitas maksimum, daktiltas dan kekakuan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkuatan dengan menggunakan CFRP plate + CFRP Sheet

    Regulatory T Cells in Human Lymphatic Filariasis: Stronger Functional Activity in Microfilaremics

    Get PDF
    Infection with filarial parasites is associated with T cell hyporesponsiveness, which is thought to be partly mediated by their ability to induce regulatory T cells (Tregs) during human infections. This study investigates the functional capacity of Tregs from different groups of filarial patients to suppress filaria-specific immune responses during human filariasis. Microfilaremic (MF), chronic pathology (CP) and uninfected endemic normal (EN) individuals were selected in an area endemic for Brugia timori in Flores island, Indonesia. PBMC were isolated, CD4CD25hi cells were magnetically depleted and in vitro cytokine production and proliferation in response to B. malayi adult worm antigen (BmA) were determined in total and Treg-depleted PBMC. In MF subjects BmA-specific T and B lymphocyte proliferation as well as IFN-gamma, IL-13 and IL-17 responses were lower compared to EN and CP groups. Depletion of Tregs restored T cell as well as B cell proliferation in MF-positives, while proliferative responses in the other groups were not enhanced. BmA-induced IL-13 production was increased after Treg removal in MF-positives only. Thus, filaria-associated Tregs were demonstrated to be functional in suppressing proliferation and possibly Th2 cytokine responses to BmA. These suppressive effects were only observed in the MF group and not in EN or CP. These findings may be important when considering strategies for filarial treatment and the targeted prevention of filaria-induced lymphedema

    Api dilawan air : Sosok dan pemikiran Munir

    No full text
    Buku ini ditulis sebagai upaya untuk menghadirkan jejak keprihatinan dan pemikiran Munir secara lebih komprehensif.viii; 187 hlm.; 23c

    Api dilawan air : Sosok dan pemikiran Munir

    No full text
    Buku ini ditulis sebagai upaya untuk menghadirkan jejak keprihatinan dan pemikiran Munir secara lebih komprehensif.viii; 187 hlm.; 23c

    Api dilawan air : Sosok dan pemikiran Munir

    No full text
    Buku ini ditulis sebagai upaya untuk menghadirkan jejak keprihatinan dan pemikiran Munir secara lebih komprehensif.viii; 187 hlm.; 23c

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI SWASTA (PTS) DAN PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) SETELAH BERLAKUNYA KURIKULUM YANG BERBASIS KOMPETENSI (KBK).

    No full text
    Penelitian ini hendak mengkaji tentang pelaksanaan perkuliahan pendidikan agama katolik di perguruan tinggi swasta (PTS) dan perguruan tinggi negeri (PTN) di D.I.Y setelah berlakunya kurikulum yang berbasis kompetensi, kendala-kendala yang dihadapi dalam memahami maupun menerapkan pendidikan agama katolik dengan menggunakan model KBK serta strategi yang perlu dilakukan agar mata kuliah pendidikan agama katolik dapat dijalankan secara efektif dan menarik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memadukan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan mengambil lokasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa mewakili perguruan swasta ; Universitas Gajah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta mewakili perguruan tinggi negeri. Selain itu dilakukan kegiatan FGD yang mengundang dosen pengajar pendidikan agama katolik. Data yang diperoleh di lapangan maupun dalam pustaka dilanjutkan dengan mengadakan kegiatan analisisi isi (content analysis) dan analisis interpretasi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar dosen pendidikan agama di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) Daerah Istimewa Yogyakarta meskipun belum memahami secara betul-betul maksud, tujuan dan cara kerja sistem kurikulum yang berbasis pada kompetensi (KBK) namun sudah mencoba menerapkan dalam proses pembelajaran . Dosen merasa cocok sistem KBK diterapkan pada mata kuliah pendidikan agama karena dapat membantu memudahkan penyampaian pesan nilai agama sampai ke mahasiswai, dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara berimbang dan sistem penilaian lebih objektif. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KBK menyangkut dua hal yaitu terkait dengan persoalan subtantif-metodologis dan kurangnya dukungan kebijakan dari institusi perguruan tinggi. Strategi yang perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan melakukan upaya secara integral-komprehensif. Variasi proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas perlu dikembangkan agar proses perkuliahan menarik dan dapat menyentuh berbagai macam aspek pengembangan kepribadian siswa didik. Kegiatan ceramah, pemberian tugas terstruktur, mengajak untuk melakukan refleksi, melakukan diskusi kelas, presentasi makalah, studium generale dan permainan yang bermakna (game) perlu dikembangkan secara variatif dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan asistensi dalam bentuk mereka yang sudah lulus dilibatkan untuk mendampingi adik kelas dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas perlu dilakukan agar proses pengembangan nilai berkesinambungan.Pembelajaran di luar kelas dapat dilakukan dengan memberikan tugas tambahan dalam bentuk kegiatan retret/rekoleksi, live in, kuliah lapangan (melakukan observasi social), kunjungan ketempat ibadat dan mengikuti pendalaman iman di lingkungan. Kegiatan pembelajaran di luar kelas dapat dilakukan mengingat alokasi pembagian waktu pembelajaran yang dilakukan di kelas sangat terbatas. Pembelajaran di luar kelas selain berfungsi melengkapi proses pembelajaran di kelas juga dapat sebagai media melatih mahasiswa untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermakna

    MISTISISME DALAM IMAN KRISTEN (SUATU TINJAUAN DARI ASPEK FILSAFAT & TEOLOGI)

    No full text
    Salah satu faktor lahirnya mistisisme di bidang agama karena manusia tidak puas dengan menggunakan rasio untuk memahami dan merasakan kebersatuannya dengan Allah. Kejenuhan akan rutinitas upacara dan tata cara listurgis mendorong manusia untuk mencari format baru untuk memuaskan hasrat yang bersifat spiritual. Mistisisme berkembang di dalam berbagai macam agama termasuk didalamnya agama Kristen. Dikalangan teolog maupun umat Kristen eksistensi mistisisme masih ada yang pro dan kontra. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu eksistensi mistis Kristen dalam kerangka iman Kristen serta pertanggungjawaban epistemologinya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Pustaka yang dijadikan bahan untuk diteliti terutama yang berkaitan persoalan tentang mistis yang terdapat dalam ajaran agama Kristen diambil antara lain dari ajaran-ajaran resmi gereja, pandangan para teolog maupun filsof yang dimuat dalam jurnal ilmiah maupun buku-buku terkait dengan tema permasalahan tersebut di atas. Langkah-Iangkah penelitian di?mulai dengan mengumpulkan data, disistematisasikan dan direfeksikan secara filosofis.Mistisme sebagai metode untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dapat dibenarkan dalam agama Kristen Katolik sejauh Pribadi Kristus menjadi arah dan pusat orientasi usahanya. Keberhasilan pengalaman mistis disadari bukan semata-mata usaha sang mistikus melainkan lebih pada Rahmat dan Anugerah Tuhan yang lebih dahulu menyapa diri manusia. Keteladanan Yesus berkarya sosial bagi sesamanya, memungkinkan dalam tradisi Kristen Katolik mengembangkan mistis social. Keterlibatan dalam karya nyata membantu mereka yang lemah, miskin, tertindas dapat menjadi media subur mengembangkan mistis sosial. Sumber pengalaman mistik Kristiani dapat digali dari sabda Tuhan dalam kitab suci, sakramen-sakramen maupun sabda Tuhan dalam jemaah yang disebut dengan gereja. Secara epistemologi (filsafat pengetahuan) pengalaman mistis dapat dipertanggungjawabkan karena perjumpaan manusia dengan Tuhan mengatasi batas-batas pengalaman rasio maupun indera sehingga sarana yang digunakan adalah dengan mata hati
    • …
    corecore