25 research outputs found

    Pengaruh Penambahan Serat Ijuk dan Kawat Bendrat pada Paving Block

    Get PDF
    Paving block merupakan salah satu alternatif pengganti perkerasan rigid yang ada. Khususnya di daerah yang mempunyai kekuatan struktur tanah labil. Pada penelitian ini mencoba untuk memberikan keragaman komposisi dengan menambahkan ijuk dan kawat bendrat, mengingat paving block yang ada hanya terdiri komponen struktur semen dan pasir. Komposisi penambahan ijuk bernilai 2%, 4%, 6% dan 8% terhadap berat semen yang di tuangkan ke dalam 2/3 cetakan paving block, dan penambahan kawat bendrat 1, 2 dan 3 gulungan yang diletakkan pada 1/3 ketinggian paving block. Komposisi campuran semen dan pasir 1 : 11. Penambahan kawat ijuk sebesar 6% dengan 2 gulung kawat bendrat menghasilkan kekuatan maksimal sebesar 2,325 MPa atau selisih 501,65% dari paving block normal

    Pengurangan Kompleksitas Komputasi Pada Multiview HEVC Berbasis Perangkat FPGA

    Get PDF
    Dengan meningkatnya kualitas dan resolusi konten video, terutama video 3D, kompleksitas komputasi dalam pemrosesannya juga meningkat secara signifikan. Salah satu standar video yang populer, HEVC memiliki ekstensi yang dinamakan Multiview HEVC (MV-HEVC) dan 3D-HEVC dengan jumlah data dan resolusi yang tinggi, mengakibatkan adanya peningkatan kompleksitas komputasi. Penelitian ini bertujuan mengurangi kompleksitas komputasi dari video MV-HEVC dengan menerapkan mode decision berupa ECU, CFM, ESD, dan deblocking filter yang diujicobakan pada platform PC berbasis Linux dan platform Xilinx All Programmable SoC. Dari hasil eksperimen didapatkan pengurangan kompleksitas komputasi yang dilihat dari perbandingan dari waktu encoding. Platform Xilinx All Programmable SoC mampu memperoleh waktu encoding yang lebih cepat 35,85% daripada PC berbasis Linux. Selanjutnya untuk kualitas video yang dihasilkan antara kedua platform tersebut hampir sama dilihat dari nilai bitrate dan PSNR. =========================================================================== Due to the increasing quality and resolution of videocontent, especially 3D video, the computational complexity forits processing also significantly increases. One of the popularformat, HEVC has extensions called Multiview HEVC (MV-HEVC) and 3D-HEVC with high amounts of data and highresolution that resulting in increased computational complexity.This study aims to reduce the computational complexity of MVHEVC videos by implementing mode decision such as ECU,CFM, ESD, and deblocking filterswhich are tested on Linuxbased PC platforms and the Xilinx All Programmable SoCplatform. From the experimental results obtained the reductionin computational complexity can be seen from the comparisonofencoding time, the Xilinx All Programmable SoC platform isable to obtain encoding times that are faster than Linux-basedPCs. For the quality of the video produced between the two theplatform is not significant from the bitrate and PSNR values

    Phase Equilibrium Data Study With Carbon Dioxide Solvent For 80.52:19.48 Of Ethanoloctane Mixture At Elevated Pressure.

    Get PDF
    Solubility data of a mixture containing 80.52 % ethanol and 19.48 % octane was measured in carbon dioxide solvent using a high-pressure type phase equilibrium apparatus at pressures up to 100 bar and at temperature of 75 °C. The experimental results showed that considerable separation was not achieved in this ethanol and octane ratio using carbon dioxide

    Workshop Pembuatan Modul Aplikasi IoT Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMA

    Get PDF
    SMAS IT Mutiara adalah salah satu sekolah menengah yang ada di kota kecamatan pinggir kabupaten Bengkalis. Materi pelajaran yang diberikan pada sekolah ini seperti pada umumnya disekolah-sekolah SMA pada umumnya, yaitu materi Pendidikan formal sesuai dengan yang ada dikurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal banyak siswa yang terpaksa tidak melanjutkan ke tingkat Pendidikan yang lebih tinggi dan harus langsung bekerja setelah lulus. Kondisi inilah yang menyebabkan dibutuhkannya pengetahuan dan skill tambahan untuk bekal siswa-siswa tersebut setelah lulus. Skill-skill yang berkaitan dengan Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi yang salah satunya berkaitan dengan Teknologi IoT teknologi yang saat ini sedang berkembang sangat penting untuk mereka kuasai. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tim PkM dari Politeknik Caltex riau berinisiatif memberikan skill tambahan kepada siswa SMA tersebut sehingga memiliki bekal kemampuan lain disamping kemampuan akademik yang mereka terima di sekolah. Tim PkM telah memberikan pengetahuan berbentuk workshop pembuatan modul aplikasi IoT dengan diikuti oleh 23 Peserta. Dari hasil survey yang telah disebar ke peserta terkait workshop ini memberikan manfaat bagi peserta dengan persentase yang ditampilkan sebesar 100%. Terkait dengan keberlanjutan manfaat peserta menilai dirange baik sampai sangat baik yaitu 90-95%. Untuk penjelasan materi tersampaikan dengan baik, dengan nilai 100%. Sementara untuk pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan, tingkat kepuasan peserta berada adalah 97,85%

    Performance Characteristics Of Non-Arc Double Stator Permanent Magnet Generator

    Get PDF
    The improvement in the power density in the double stator configurations is feasible with increase in the electrical loading of the electrical machines. This type of newer configuration is finding significant applications in improvising energy generation, more commonly for renewable energy generation. Various double stator configurations with non-arc permanent magnet machines for power density are modelled and analyzed in this paper. Finite Element Method (FEM) is used to simulate for the generation capability including the electromagnetics parameters such as flux linkage and open circuit voltage. A new slotted rotor structure is evolved based on the magnetic flux flow control inside the machine. The proposed structure is then fabricated in the laboratory and tested for operating characteristics with load circuit. The proposed machine produces a maximum power of 600W at speed of 2000 rpm with 75% of maximum efficiency with the micro-hydro generation unit

    The potential of Bambara groundnut: An analysis for the People’s Republic of China

    Get PDF
    While China has transformed its economy over recent decades, challenges such as climate change and land degradation have continued to impact its agriculture. These effects along with changes in diets and growing food imports will force China to look for alternative cropping options. Despite the broad potential of Bambara groundnut (Vigna subterranea L. Verdc) as a resilient and nutritious underutilized crop, less is known about its potential in Asia. Here, we explore the potential of Bambara groundnut to become a mainstream crop in mainland China. A suitability analysis is presented for Bambara groundnut to examine the degree of seasonal adaptability of this crop against its climate and soil requirements across China. Results showed that the crop has yield potential in areas that can be too marginal for production of other mainstream crops such as soybean (Glycine max). If realized, the potential of Bambara groundnut could contribute to China's agriculture and reduce its reliance on vegetable protein imports. Using an average seasonal potential yield of 0.85 t/ha over a potential available area of between 55 and 112 million ha (based on 4 land availability scenarios) and modest price of 143 USD/t, yearly income between USD 6 and 13 billion can potentially be contributed by widespread cultivation of this crop. As well as food security, this drought-resistant nitrogen-fixing legume could also contribute to land rehabilitation, particularly in the areas where shift in planting dates and land degradation is noticeable. This study demonstrates the need for more investment and research into adoption of Bambara groundnut and other underutilized crops that have the potential to transform agriculture in populous Asian countries

    Analysis of sequence variations in low-density lipoprotein receptor gene among Malaysian patients with familial hypercholesterolemia

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>Familial hypercholesterolemia is a genetic disorder mainly caused by defects in the low-density lipoprotein receptor gene. Few and limited analyses of familial hypercholesterolemia have been performed in Malaysia, and the underlying mutations therefore remain largely unknown.</p> <p>We studied a group of 154 unrelated FH patients from a northern area of Malaysia (Kelantan). The promoter region and exons 2-15 of the LDLR gene were screened by denaturing high-performance liquid chromatography to detect short deletions and nucleotide substitutions, and by multiplex ligation-dependent probe amplification to detect large rearrangements.</p> <p>Results</p> <p>A total of 29 gene sequence variants were reported in 117(76.0%) of the studied subjects. Eight different mutations (1 large rearrangement, 1 short deletion, 5 missense mutations, and 1 splice site mutation), and 21 variants. Eight gene sequence variants were reported for the first time and they were noticed in familial hypercholesterolemic patients, but not in controls (p.Asp100Asp, p.Asp139His, p.Arg471Gly, c.1705+117 T>G, c.1186+41T>A, 1705+112C>G, Dup exon 12 and p.Trp666ProfsX45). The incidence of the p.Arg471Gly variant was 11%. Patients with pathogenic mutations were younger, had significantly higher incidences of cardiovascular disease, xanthomas, and family history of hyperlipidemia, together with significantly higher total cholesterol and low density lipoprotein levels than patients with non-pathogenic variants.</p> <p>Conclusions</p> <p>Twenty-nine gene sequence variants occurred among FH patients; those with predicted pathogenicity were associated with higher incidences of cardiovascular diseases, tendon xanthomas, and higher total and low density lipoprotein levels compared to the rest. These results provide preliminary information on the mutation spectrum of this gene among patients with FH in Malaysia.</p

    Simulasi Cakupan Area Sinyal Wireless Local Area Network (WLAN) 2,4 GHz Menggunakan Aplikasi Matlab (Studi Kasus di Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah terdapatnya daerah yang lemah dari sinyal Wireless Local Area Network (WLAN) 2,4 GHz di Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Adanya daerah yang lemah oleh sinyal WLAN disebabkan karena penempatan Access Point (AP) yang kurang tepat dan pengaruh dari faktor lingkungan seperti bentuk bangunan, ukuran, serta material pembangunnya. Penelitian ini membahas tentang luas daerah jangakauan dari AP yang ada di Jurusan Teknik Elektronika, dari AP yang ada belum sepenuhnya menjangkau seluruh daerah yang ada di Jurusan Teknik Elektronika, masih ada daerah yang lemah dari sinyal WLAN dari hasil simulasi yang dilakukan menggunakan aplikasi Matlab . Hasil pengukuran dengan aplikasi Vistumbler, kualitas sinyal cakupan area dari 3 AP yang ada di Jurusan Elektronika cenderung melemah lalu disimulasikan menggunakan aplikasi Matlab didapatkan adanya daerah yang lemah dari sinyal WLAN. Setelah dilakukan simulasi menggunakan 4 AP pada aplikasi Matlab, dari posisi 4 AP tersebut telah mampu menjangkau seluruh daerah yang ada di Jurusan Teknik Elektronika.Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah terdapatnya daerah yang lemah dari sinyal Wireless Local Area Network (WLAN) 2,4 GHz di Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Adanya daerah yang lemah oleh sinyal WLAN disebabkan karena penempatan Access Point (AP) yang kurang tepat dan pengaruh dari faktor lingkungan seperti bentuk bangunan, ukuran, serta material pembangunnya. Penelitian ini membahas tentang luas daerah jangakauan dari AP yang ada di Jurusan Teknik Elektronika, dari AP yang ada belum sepenuhnya menjangkau seluruh daerah yang ada di Jurusan Teknik Elektronika, masih ada daerah yang lemah dari sinyal WLAN dari hasil simulasi yang dilakukan menggunakan aplikasi Matlab . Hasil pengukuran dengan aplikasi Vistumbler, kualitas sinyal cakupan area dari 3 AP yang ada di Jurusan Elektronika cenderung melemah lalu disimulasikan menggunakan aplikasi Matlab didapatkan adanya daerah yang lemah dari sinyal WLAN. Setelah dilakukan simulasi menggunakan 4 AP pada aplikasi Matlab, dari posisi 4 AP tersebut telah mampu menjangkau seluruh daerah yang ada di Jurusan Teknik Elektronika
    corecore