944 research outputs found
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) (Studi kasus pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2017)
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh biaya operasional pendapatan operasional, Pengaruh non performing loan, Profitabilitas pada PT. Bank Mandiri Tbk, baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun skripsi bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu melakukan penelitian yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk selama kurun waktu 11 tahun dari tahun 2007 – 2017, yang diperoleh melalui BEI (Bursa efek Indonesia). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, didapat persamaan Y* = 5,801+ - 045X+ -143X * nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,944 atau sebesar 94,4 %, yang berarti bahwa kontribusi yang diberikan oleh biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing loan (NPL) sendiri terhadap profitabilitas (ROA) mencapai 94,4% sisanya 5,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan uji t secara parsial biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) dimana nilai sig 0,000 < 0,05, non performing loan (NPL) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) dimana nilai sig 0,000 < 0,05 dan berdasarkan uji f secara simultan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) dan non performing loan (NPL) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) dimana nilai sig 0,000 < 0,05.â
Efektifitas Penambahan Filler Pasir Berkalsium Pada Bahan Isolasi Resin Epoksi Dengan Pengujian Degradasi Permukaan
Bahan isolator udara yang dioperasikan pada tegangan tinggi adalah bahan polimer. Salah satunya adalah resin epoksi karena memiliki beberapa kelebihan. Namun memiliki kekurangan yaitu penuaan/degradasi pada permukaannya akibat pencemaran lingkungan. Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah komposit isolator polimer resin epoksi dengan nilai perbandingan (bahan dasar diglycidyl ether of bisphenol-A (DGEBA), bahan pengeras metaphenylenediamine (MPDA)) 1:1 dengan variasi peningkatan ukuran nilai pengisi (filler) pasir pantai dan silane 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Penelitian dilakukan menurut standar IEC 587 : 1984. Pengaruh variasi nilai konsentrasi terhadap nilai sudut kontak, bentuk gelombang arus bocor, dan degradasi permukaan yang diakibatkan proses penjejakan dan erosi beserta waktu penjejakannya dianalisis. Dari hasil penelitian, komposit epoksi resin yang digunakan pada penelitian ini dikategorikan bersifat hidrofobik dan basah sebagian. Penambahan konsentrasi pasir dan silane sebagai bahan pengisi, akan menambah besarnya sudut kontak, sehingga terjadi penambahan resistansi permukaa, akan memperkecil jalur karbon dan memperlambat peningkatan degradasi permukaan bahan isolasi, sehingga arus bocor tidak mudah mengalir. Nilai konsentrasi pengisi yang mempunyai kinerja optimal adalah 50%. Tetapi untuk konsentrasi yang paling tinggi yakni 50% secara fisik terlihat rapuh. Oleh karena itu untuk bahan isolator, yang mempunyai kinerja paling optimal terhadap proses penjejakan dan erosi adalah adalah 40%
SEKOLAH KATOLIK PRIBUMI VAN LITH DI MUNTILAN TAHUN (1900-1942)
Pendidikan seyogyanya diperuntukan untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat kelas dan golongan tertentu. Pendidikan masa lampau memiliki tujuan membentuk seseorang memiliki jiwa ksatria dengan didasarkan pada akhlak mulia. namun ketika masuknya masa pendudukan kolonial dikenalkan sebuah sistem pendidikan modern yang mengajarkan baca dan tulis dengan tujuan untuk mencetak pekerja berkualitas dengan upah murah. Ketika di terapkan politik etis tujuan dari pendidikan dirubah haluannya dengan tujuan memajukan dan memperbaiki kehidupan masyarakat. Pendidikan masa kolonial selain digunakan sebagai media mendapatkan tenaga kerja yang murah, pendidikan juga merupakan cara alternatif dalam melakukan misi zending. Melalui jalur pendidikan ini yang sengaja oleh Franz van Lith seorang Jesuit yang memilih berkarya misi melalui jalur pendidikan. Pengalaman pahitnya ditipu oleh para katekismusnya membuat ia melakukan pendeketan lain dalam mengkabarkan injil. Franz van Lith berfikir bahwa apabila ingin memberikan iman Katolik maka harus dirubah dulu pola pikir dan kesejahteran masyarakat Jawa dan satu-satunya jalan yang tepat adalah melalui pendidikan. Franz van Lith memiliki beberapa gagasan bahwa pendidikan harus dinikmati oleh siapapun tanpa melupakan darimana murid berasal. Gagasan tersebut lambat laun menjadi sebuah konsep pendidikan yang berlaku hingga tahun-tahun selanjutnya.
Permasalah yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain (1) Apa latar belakang van Lith memperkenalkan pendidikan modern kepada masyarakat Jawa di wilayah Muntilan? ; (2) Bagaimana respon pemerintah kolonial menanggapi pendirian pendidikan modern oleh van Lith? ; (3) Bagaimana konsep pendidikan Kolese Xaverius tahun 1900 – 1942?. Dalam penulisan sebuah penelitian dibutuhkan adanya metode. Karena metode merupakan sebuah proses dan prosedur yang ditempuh untuk memperoleh suatu keabsahan dalam penelitian. Metode penelitian bertujuan untuk menjawab masalah – masalah yang dihadapi dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ada empat yakni pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi sumber dan penulisan sejarah berdasarkan sumber yang sesuai dengan fakta. Sumber-sumber yang ditemukan antara lain berupa manuskrip maupun buku catatan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kolese Xaverius merupakan sekolah yang diperuntukan untuk seluruh golongan masyarakat tanpa melihat asal dari murid. Pada masa awal pendirian Kolese Xaverius mengalami kendala yaitu adanya pembatasan subsidi untuk sekolah-sekolah swasta. Seiring berjalannya waktu kebijakan pembatasan subsidi dihapuskan dan Kolese Xaverius mendapatkan bantuan dari pemerintah Kolonial Belanda. Para pengajar dan guru di Kolese Xaverius merupakan para Pastur, Bruder dan alumni sekolah yang memiliki skill yang dibutuhkan. Mata pelajaran di Kolese Xaverius diperuntukan untuk seluruh murid dan ada yang digolongkan sesuai penggolongan. sebagai sekolah Katolik Kolese Xaverius selalu melakukan perayaan agama. Para murid yang tidak beragama Katolik tidak dipaksa memeluk agama Katolik.
Kata Kunci : Pendidikan, Katolik, Pribumi, Muntila
Stasiun Cuaca Mini sebagai Sistem Pendeteksi Suhu dengan Dallas Semiconductor 1621
Already that is a consequence of technological progress, one of which is reflected by the developments in various fields of industry, will bring negative impact on the environment. But with technological advances it will facilitate the human effort in order to overcome the negative impact that one of them caused by industrial development is not environmentally sound. Mini-weather station system is a system that works to mutual support between the supporting components. Making this system is based on the issue that is being spread about the presence of effects caused by the existence of global warming caused by environmental damage. Viewed from the side of its functions, this system is as a temperature detector and the detected temperatures are stored into the database. Thus it can be known that temperature changes occur when there are changes in circumstances and environmental conditions in which the system is placed. In this paper the author tries to peel on all matters relating to the construction of mini-weather station system. It also discussed about everything that relates directly or indirectly with the system
ANALISIS KESULITAN BELAJAR PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS IV SDN 02 PURBOSARI KABUPATEN TEMANGGUNG
Pendidikan dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber informasi kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan data dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Analisis Kesulitan Belajar Pembelajaran Daring Siswa Kelas IV SDN 02 Purbosari Kabupaten Temanggung antara lain: (1) kurangnya koordinasi anatara guru dan orang tua dalam membimbing anak menggunakan metode pemebelajaran secara daring, (2) materi yang didampaikan guru kurang lengkap dan kurang bisa dipahami oleh siswa karena keterbatasan media yang disediain oleh pihak sekolah, minimnya materi dan tingginya kejenuhan siswa terhadap sistim pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh pigak sekolah, (3) faktor eksternal merupakan faktor yang tidak berasalan dari dalam sistim itu sendiri yaitu belum semua siswa dan orang tua mempunyai HP sebagai media utama dalam pembelajaran secara daring, kuota internet yang tidak memadai serta signal yang tidak stabil dilingkungan tempat tinggal siswa menjadi penghalang berlangsungnya metode belajar secara daring. Berdasarkan hasil temuan di atas, Pihak sekolah diharapkan melakukan metode pembelajaran dengan sistim langsung tetapi dibagi dalam bentuk shift agar tetap mematuhi protocol Kesehatan yang berlaku.Keywords: Kesulitan Belajar, Pembelajaran Daring, Kualitati
ANALISIS KESULITAN BELAJAR PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS IV SDN 02 PURBOSARI KABUPATEN TEMANGGUNG
Pendidikan dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber informasi kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan data dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Analisis Kesulitan Belajar Pembelajaran Daring Siswa Kelas IV SDN 02 Purbosari Kabupaten Temanggung antara lain: (1) kurangnya koordinasi anatara guru dan orang tua dalam membimbing anak menggunakan metode pemebelajaran secara daring, (2) materi yang didampaikan guru kurang lengkap dan kurang bisa dipahami oleh siswa karena keterbatasan media yang disediain oleh pihak sekolah, minimnya materi dan tingginya kejenuhan siswa terhadap sistim pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh pigak sekolah, (3) faktor eksternal merupakan faktor yang tidak berasalan dari dalam sistim itu sendiri yaitu belum semua siswa dan orang tua mempunyai HP sebagai media utama dalam pembelajaran secara daring, kuota internet yang tidak memadai serta signal yang tidak stabil dilingkungan tempat tinggal siswa menjadi penghalang berlangsungnya metode belajar secara daring. Berdasarkan hasil temuan di atas, Pihak sekolah diharapkan melakukan metode pembelajaran dengan sistim langsung tetapi dibagi dalam bentuk shift agar tetap mematuhi protocol Kesehatan yang berlaku.Keywords: Kesulitan Belajar, Pembelajaran Daring, Kualitati
A Systematic Review: Prevention of Japanese encephalitis in Asia
Japanese encephalitis ( JE) is one of the vector-borne diseases caused by infection with Japanese encephalitis virus, through the Culex tritaeniorrhynchus mosquito bites. Pigs and birds are the main reservoirs of JE viruses. JE is an important cause of encephalitis in most of Asia, with high case fatality rates and often significant neurologic sequelae among survivors. This study aimed to describe the prevention of JE in some countries in Asia. This study is a systematic review of 29 studies in Asia conducted in 2010 - 2017. It found that the most prevalent of JE prevention program in Asia is vaccination. It was recommended by the World Health Organization (WHO) to integrate JE vaccinations in national immunization programs and to prioritize in endemic areas. Some countries have well established or developing JE vaccination programs; those are Cambodia, China, India, Japan, Taiwan, Korea, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Thailand, and Vietnam. While some other countries in Asia have minimal or no JE vaccination programs, that are Bangladesh, Philippines, and Indonesia. JE prevention measures in some countries in Asia are the establishment of guidelines and service improvements, diseases and vectors/hosts surveillance, implementation of immunization programs, local vector control, education, and health promotion campaigns, and community engagement and environmental management that should focus on high-risk areas. The incidence of JE is decreased significantly in countries that have implemented JE vaccination programs.
Keywords: Japanese encephalitis, prevention, Asi
PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM KEPADA TAHANAN DAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II B PONOROGO
Pembinaan rohani Islam dapat menyadarkan dan menumbuhkan semangat hidup untuk menjadi manusia yang baik serta untuk bermuhasabah kepada Allah SWT. ada beberapa tahanan dan narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ponorogo yang merasakan cemas, gelisah, dan menderita maka untuk mengatasi hal ini mutlak di berikan pembinaan kerohanian Islam. Hasil dari pembinaan kerohanian Islam ini akan membentuk jiwa yang lebih religius.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi dan metode deskriptifAdapun rumusan masalah yang ingin dikaji adalah: 1. Bagaimana bentuk kegiatan pembinaan kerohanian Islam di rumah tahanan Ponorogo ? 2. Bagaimana sikap narapidana dalam mengikuti pembinaan kerohanian Islam di rumah tahanan Ponorogo ? 3. Apakah hasil kegiatan kerohanian Islam terhadap perubahan perilaku narapidana ? Kesimpulan: 1) Bentuk kegiatan pembinaan kerohanian Islam meliputi: Pembelajaran al-Qur’an, Pengajian, Praktek shalat atau bimbingan sholat wajib dan sunnah dan Istighosah atau doa bersama. 2) Sikap tahanan dan narapidana dalam mengikuti pembinaan kerohanian Islam ada tahanan yang peduli dengan sekitarnya. 3) Hasil pembinaan kerohanian Islam terhadap perubahan perilaku tahanan dan narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Ponorogo banyak yang mendapat hidayah, banyak hikmah, sadar diri, tidak mengulangi kesalahan.
Kata Kunci: Pembinaan, Kerohanian Islam Hidu
- …