12 research outputs found

    ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY N DI BPM SRI WAHYUNI SIDOARJO

    Get PDF
    Suatu negara dapat menilai baik dan buruknya keadaan pelayanan kebidanan melalui yang selama ini sudah diterapkan yaitu kematian maternal.Hal itu dapat dilihat dan dibuktikan melalui jumlah AKI dan AKB yang masih tinggi di Indonesia.Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care dari Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan. Metode pendekatan studi kasus yang dilakukan secara komprehensif (continuity of care) dilakukan penulis di BPM Sri Wahyuni Sidoarjo. Subyek penelitian dengan Ny. N di Bpm Sri Wahyuni yang dilakukan penulis mulai dari Ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir hingga menggunakan alat kontrasepsi yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pertama diberikan pada Ny. N di BPM Sri W pada kunjungan kehamilan sebanyak 2 kali yaitu kunjungan pertama tanggal 28 maret 2020 dan 05 april 2020, pada usia kehamilan 36-37 minggu dan 37-38 minggu, dengan HPHT 15 juli 2019 dan TP 20 april 2020. Selama kunjungan ibu tidak ada keluhan. Asuhan persalinan mengalami kemajuan dari tafsiran persalinan yaitu tanggal 20 april 2020 menjadi tanggal 06 april 2020 . Namun berjalan fisiologis yakni jam 04.00 WIB. VT : Ø4cm, ketuban (+), eff 50%, UUK kadep, letkep, molase 0, HII, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi. Pada jam 08.00 WIB VT : Ø8cm, ketuban (+), eff 75%, UUK kadep, letkep, molase 0, HIII, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi.Pada jam10.00 WIB dilakukan VT ulang atas indikasi ketuban pecah spontan VT : Ø10cm, ketuban (-), eff 100%, UUK kadep, letkep, molase 0, HIV, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi. Saat persalinan ibu bersalin dengan normal dengan asuhan APN 60 langkah, bayi lahir SPTB jenis kelamin laki-laki, BB 3700 gr,PB 50 cm. segera dilakukan perawatan bayi baru lahir. Pada nifas kunjungan 1 – 4 yaitu tanggal 06 april 2020-11 mei 2020 hasil pemeriksaan normal. Pada kunjungan bayi baru lahir 1 – 4 tanggal 06 april 2020-27 april 2020 berjalan fisiologis dan pada kunjungan KB 2 kali tanggal 20 april 2020-11 mei 2020, ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi yakni KB suntik 3 bulan. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. N didapatkan hasil pemeriksaan normal, tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan klien dapat menerapkan anjuran yang telah diberikan selama proses dilakukannya asuhan kebidanan Sehingga kondisi Ibu dan bayi sehat serta mencegah timbulnya komplikasi yang menimbulkan kematian

    ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY N DI BPM SRI WAHYUNI SIDOARJO

    Get PDF
    Suatu negara dapat menilai baik dan buruknya keadaan pelayanan kebidanan melalui yang selama ini sudah diterapkan yaitu kematian maternal.Hal itu dapat dilihat dan dibuktikan melalui jumlah AKI dan AKB yang masih tinggi di Indonesia.Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care dari Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan. Metode pendekatan studi kasus yang dilakukan secara komprehensif (continuity of care) dilakukan penulis di BPM Sri Wahyuni Sidoarjo. Subyek penelitian dengan Ny. N di Bpm Sri Wahyuni yang dilakukan penulis mulai dari Ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir hingga menggunakan alat kontrasepsi yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Asuhan kebidanan pertama diberikan pada Ny. N di BPM Sri W pada kunjungan kehamilan sebanyak 2 kali yaitu kunjungan pertama tanggal 28 maret 2020 dan 05 april 2020, pada usia kehamilan 36-37 minggu dan 37-38 minggu, dengan HPHT 15 juli 2019 dan TP 20 april 2020. Selama kunjungan ibu tidak ada keluhan. Asuhan persalinan mengalami kemajuan dari tafsiran persalinan yaitu tanggal 20 april 2020 menjadi tanggal 06 april 2020 . Namun berjalan fisiologis yakni jam 04.00 WIB. VT : Ø4cm, ketuban (+), eff 50%, UUK kadep, letkep, molase 0, HII, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi. Pada jam 08.00 WIB VT : Ø8cm, ketuban (+), eff 75%, UUK kadep, letkep, molase 0, HIII, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi.Pada jam10.00 WIB dilakukan VT ulang atas indikasi ketuban pecah spontan VT : Ø10cm, ketuban (-), eff 100%, UUK kadep, letkep, molase 0, HIV, tidak teraba bagian kecil disamping presentasi. Saat persalinan ibu bersalin dengan normal dengan asuhan APN 60 langkah, bayi lahir SPTB jenis kelamin laki-laki, BB 3700 gr,PB 50 cm. segera dilakukan perawatan bayi baru lahir. Pada nifas kunjungan 1 – 4 yaitu tanggal 06 april 2020-11 mei 2020 hasil pemeriksaan normal. Pada kunjungan bayi baru lahir 1 – 4 tanggal 06 april 2020-27 april 2020 berjalan fisiologis dan pada kunjungan KB 2 kali tanggal 20 april 2020-11 mei 2020, ibu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi yakni KB suntik 3 bulan. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. N didapatkan hasil pemeriksaan normal, tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan klien dapat menerapkan anjuran yang telah diberikan selama proses dilakukannya asuhan kebidanan Sehingga kondisi Ibu dan bayi sehat serta mencegah timbulnya komplikasi yang menimbulkan kematian

    Octreotide, a Somatostatin Analogue, Fails to Inhibit Hypoxia-induced Retinal Neovascularization in the Neonatal Rat

    Get PDF
    Objective: Octreotide, a somatostatin analogue, has been shown to prevent angiogenesis in diverse in vitro models. We evaluated its effect on retinal neovascularization in vivo, using a neonatal rat retinopathy model

    Engaging stakeholders as partners: Co-designing a visual toolkit for psychoeducation about anxiety with young people, professionals and carers

    No full text
    About 33.7% of people will suffer from an anxiety disorder within their lifetime (Bandelow & Michaleis, 2015) and treatment generally includes professionals directing people to psychoeducational resources containing written information on anxiety. These resources tend to be poorly designed (Demir, Ozsaker & Ilce, 2008) and typically use didactic methods based on professional knowledge (Zelenko, 2012), resulting in text-heavy health messages that exclude the lived experience and de-emphasise the importance of interpersonal dynamics in caring relationships. As a response to these gaps, this research proposed an alternative approach to the design of psychoeducation materials, using visual communication and interaction design to merge evidence-based health information with the lived experience of multiple target users. The proposed design solution is an interactive and visual educational toolkit on anxiety, co-designed and tested with 6 young people, 5 carers and 4 health professionals. This research uses a qualitative, mixed methodology of Participatory Action Research with elements of co-design and design thinking, including visual research methods. The paper reports on the process and findings of co-design, including workshops applied as a site of iterative design of the visual anxiety toolkit. The preliminary findings of testing through co-design of the visual toolkit prototype indicated high level of engagement with the visual tools that aided participants’ sense-making and catered for the differences in the communication and education preferences of professionals and the community. This study points to potential benefits of grounding the design of psychoeducational materials in the considered use of visual communication and involving target users in the design process
    corecore