8 research outputs found

    Hubungan Pengorganisasian Program terhadap Kinerja Pamong Belajar pada Sanggar Kegiatan Belajar

    Full text link
    The Relationship between the Program Organization and the Learning Tutors' Performance in Learning Activity Workshops. This study aims to investigate the functional relationship between learning tutors' motivation, supervision intensity, program organization, and learning tutors' work performance. This study was a survey using a correlational method. The sample, consisting of 63 learning tutors, was randomly selected. The results show that there is a positive correlation between: (1) program organization and learning tutors' work performance of with r = 0.84; (2) work motivation and learning tutors' work performance of with r = 0.77; and (3) supervision intensity and learning tutors' work performance of with r = 0.68. The regression equation is Ý = 0,58X1 + 0,47X2 + 0.42X3 – 29.73

    Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Gmim Wailan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Guru Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD GMIM Wailan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD GMIM Wailan sudah baik yaitu dengan cara: 1) Menggunakan metode yang bervariasi, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan juga penugasan 2) Menciptakan persaingan atau kompetisi, dengan memberikan pertanyaan rebutan 3) Mengadakan evaluasi/tes, dengan memberikan soal-soal untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran diserap oleh siswa 4) Memberi nilai dalam bentuk angka, nilai yang diperoleh siswa bervariasi ada yang 80 dan 90 5) Memberikan pujian, dengan kata-kata sanjungan yang menyemangati hati siswa 6) Memberikan hukuman, seperti berdiri di depan kelas dengan tujuan memberikan efek jera 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik, dengan mencatat kembali materi, membaca kembali yang sudah di catat, dan memberikan tugas 8) Membantu kesulitan belajar siswa, dengan melakukan pendekatan secara personal kepada siswa 9) Memberitahukan hasil belajar, dengan mengumumkan hasil yang diperoleh siswa secara lisan juga tulisan 10) Memberikan hadiah, dengan memberikan sebuah buku tulis

    Pengaruh Kompetensi profesional dan dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 12 Bitung

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kompetensi profesional dan motivasi kerja guru terhadap hasil belajar siswa, sekaligus melihat pengaruh kedua elemen tersebut secara bersamaan terhadap hasil belajar peserta didik. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bitung. Kemudian data tersebut dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti. Data sekunder adalah data yang telah dahulu dikumpulkan dan dilaporkan orang atau instansi di luar peneliti berupa hasil belajar peserta didik. Penelitian ini akan dilaksanakan pada seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 12 Bitung selama 3 (tiga) bulan. Populasi yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bitung yang berjumlah 523 orang dengan jumlah sampel 182 peserta didik keterwakilan dari 14 kelas yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, sebagai jawaban atas rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap hasil belajar Siswa. Dengan mengasah selalu kemampuan guru untuk bekerja profesional maka akan memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya, motivasi kerja guru dalam pengembangan dirinya berpengaruh positif terhadap terhadap hasil belajar siswa. Guru yang termotivasi untuk selalu bekerja tanpa pamrih dalam menunjang prestasi belajar anak akan membawa dampak bagi siswa dan memberikan semangat bagi anak didik untuk turut meraih prestasi. Sikap professional guru saat mengajar sangat membantu siswa didalam memahami pembelajaran yang berakibat positif terhadap hasil belajar mereka. Hal secara bersama sama mendukukung hasil belajar siswa yang dibarengi dengan motivasi kerja guru untuk selalu mendorong para siswa berprestasi. Kata Kunci : Kompetensi professional, motivasi kerja guru, hasil belajar siswa, SMP Negeri 12 Bitung

    Pembelajaran Daring Membuka Akses Pendidikan Anak Asli Papua

    No full text
    Pandemi COVID-19 merubah paradigma pendidikan di Tanah Papua. Metode konvensional tatap muka di kelas beralih menjadi pembelajaran daring. Meskipun generasi muda terbiasa dengan teknologi, tenaga pengajar yang lebih tua harus beradaptasi. Pendidikan dasar, terutama di daerah pedalaman, menghadapi tantangan karena memerlukan kemampuan teknologi dan pedagogi daring. Anak-anak SD dibantu orang tua, tetapi tidak semua mampu menjadi pendamping yang efektif. Sementara itu, guru SMP dan SMA menghadapi kesulitan dalam mendaringkan topik tertentu. Transformasi kognisi lebih mudah dibandingkan dengan transformasi afeksi, menciptakan tantangan antara guru dan murid dari generasi yang berbeda. Media daring menjadi titik perubahan penting dalam sistem pembelajaran

    Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Sekolah Dasar

    No full text
    Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas. Proses pembelajaran harus mengadaptasi metode yang efektif untuk menjamin pencapaian hasil belajar yang optimal bagi siswa. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada siswa kelas V di SD GMIM VIII Tomohon. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang melibatkan 14 siswa dengan dua siklus. Siklus pertama menemui banyak kendala seperti kurangnya keterlibatan siswa, kurangnya kolaborasi dalam kelompok, serta kurangnya motivasi guru. Evaluasi siklus pertama menjadi dasar untuk perbaikan pada siklus kedua. Siklus kedua menunjukkan perubahan yang signifikan setelah peningkatan interaksi siswa, partisipasi dalam diskusi, dan pemanfaatan pendekatan PBL yang lebih baik. Hasil belajar meningkat signifikan dari 68,57% pada siklus pertama menjadi 86,07% pada siklus kedua. Kesimpulannya, PBL berhasil meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Perbaikan strategi pembelajaran dengan fokus pada interaksi siswa, partisipasi dalam diskusi, dan pemanfaatan pendekatan PBL membawa perubahan yang positif. Meskipun penelitian hanya sampai siklus kedua, keberhasilan pada tahap ini memberikan dasar yang kuat untuk penggunaan PBL sebagai model pembelajaran yang efektif. Rekomendasi diberikan untuk mengadopsi dan mengembangkan PBL sesuai dengan kebutuhan siswa serta untuk penelitian lebih lanjut dalam jangka waktu yang lebih luas

    Penerapan Keputusan Bersama Menteri Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data terkait Penerapan Keputusan Menteri Bersama Menteri Tentang Panduan Pelaksanaan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskiptif. Data diperoleh melalui studi pustaka, jurnal ilmiah dan dokumen yang terkait pendidikan. Keputusan bersama menteri telah diterapkan di semua unit pendidikan. Sebagian besar sekolah telah menerapkan pembelajaran daring/online, tapi ada juga sekolah yang menerapkan pembelajaran luring/tatap muka dengan protocol kesehatan yang ketat. Masalah umum yang sering terjadi dalam pembelajaran adalah tidak stabilnya jaringan internet di beberapa daerah. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk membantu masyarat, salah satunya dengan memberikan bantuan kuota gratis bagi peserta didik dan guru

    Sumbangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Paulo Freire Bagi Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia

    No full text
    This essay discusses the philosophy of education according to Paulo Freire, specifically methodology in the education process. The main question deals with the contribution of Freire's thought to the education system in Indonesia. Through literature review, the author underlines the concept of education as a process of liberation. Education is no longer regarded as a transfer of knowledge, but a process of change to create social structures that are more just and humane. Freire criticizes the bank-style education model which makes the teacher the subject, while the student as an object like an empty box to be filled. According to Freire, education should be developed as problem-posing education, namely education that aims at posing and discussing actual problems. It can be the main inspiration for the education system in Indonesia. This approach allows students to freely and creatively recognize their abilities and the reality of the problem objectively-contextually and respond appropriately to problems by creating productive and changing-oriented works

    Implementation of Education Digitalization Policy in the ERA of the Covid-19 Pandemic (Case Study at the Department of Education and Culture Manado City, North Sulawesi Province)

    Full text link
    This study aims to analyze the implementation, model and evaluation of education digitization policies in the era of the covid-19 pandemic (Case Study at the Education and Culture Office of Manado City, North Sulawesi Province). This research was conducted with a qualitative method. This research is a qualitative descriptive research with a case study approach. Primary data collection was conducted by interview. In addition, supporting data is secondary data from documents, articles or news related to the policy of digitizing education in the era of the covid-19 pandemic. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the analysis carried out, the results obtained are that the implementation of the education digitalization policy in the era of the covid-19 pandemic has been carried out well, but to maximize its implementation, collaboration between school principals, teachers, school commissions and school supervisors, parents and students is needed. The model for implementing the education digitization policy used is a top-down model. While the evaluation of the implementation of the education digitization policy is the need for guidance and information provision from the Regional Government in this case the Manado City Education and Culture Office and the leadership role of the school principal greatly determines the success of the implementation of digitalization of education policies in every school. parents as well as students. The model for implementing the education digitization policy used is a top-down model. While the evaluation of the implementation of the education digitization policy is the need for guidance and information provision from the Regional Government in this case the Manado City Education and Culture Office and the leadership role of the school principal greatly determines the success of the implementation of digitalization of education policies in every school. parents as well as student
    corecore