10 research outputs found

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MARAKNYA PEDAGANG KULINER BERMOTOR DI KAWASAN RENON, DENPASAR

    Get PDF
    Perkembangan usaha kuliner di masa pandemi, terlihat dari maraknya pedagang yang berjualan di pinggiran jalan raya. Pemanfaatan area pinggir jalan ini adalah alternatif yang cukup menjanjikan bagi pelaku usaha kuliner. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap maraknya pedagang kuliner bermotor di Kawasan Renon, Denpasar. Menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data  sekunder  diperoleh  dari studi pustaka, dokumentasi, dan artikel. Data primer diperoleh dengan mewawancarai langsung pedagang kuliner bermotor dan masyarakat umum. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori Persepsi Knobler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendukung pedagang kuliner bermotor untuk tetap berjualan. Responden berharap agar pemerintah dapat memberikan alternatif lain yang tidak merugikan pihak pedagang maupun konsumen. Alternatif berjualan dengan kendaraan adalah suatu ide kreatif yang patut dicontoh dan dikembangkan lebih baik lagi kedepannya, tentu saja dengan menyesuaikan pada kebutuhan di masyarakat dan mengindahkan aturan tata tertib yang berlaku

    Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di Destinasi Pariwisata Pulau Nusa Penida

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 telah menjerumuskan Nusa Penida sebagai destinasi wisata. Protokol normal baru memiliki peran penting dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata di daerah tersebut. Disiplin pengunjung, keterbatasan petugas, fasilitas di tempat wisata, restoran dan hotel menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana menerapkan protokol kesehatan normal baru di Nusa Penida adalah tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengumpulkan dan meringkas data melalui pendekatan studi cross-sectional. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan berdasarkan purposive sampling serta pendekatan melalui studi cross sectional di masing-masing lokasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan protokoler kehidupan era baru di Nusa Penida khususnya tempat wisata, restoran dan hotel yang masih perlu didorong, untuk menjamin keselamatan wisatawan dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat. aktif dan terlindungi

    Pelatihan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi MICE Online Semasa Pandemi Covid-19 Oleh SMICECOMM

    Get PDF
    Pesatnya perkembangan industri Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE), seiring dengan meningkatnya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggaraan MICE. Di tengah keresahan terhadap penyebaran wabah Covid-19 dan pembatasan aktivitas di luar rumah, organisasi manajemen MICE professional SMICECOMM berinisiatif memberikan pelatihan gratis, berupa Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) MICE Online. Beberapa kendala terjadi pada saat pelaksanaan PBK, seperti gangguan jaringan internet, ketidakhadiran seluruh peserta pada masing-masing klaster, penyampaian materi yang tidak interaktif.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program PBK MICE Online oleh SMICECOMM dan tahapan-tahapan pelaksanaannya. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif guna menguraikan pelaksanaan PBK MICE Online. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan berjalan lancar. Adapun, kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan menjadi evaluasi bagi pihak SMICECOMM. Saran kepada SMICECOMM, agar terus mengadakan pelatihan sejenis walapun nanti Covid-19 sudah berakhir. Saran juga ditujukan kepada organisasi MICE lainnya untuk mengadakan program pelatihan MICE serupa, demi tercapainya kebutuhan SDM MICE berkualitas dalam menghadapi persaingan di era globa

    Indeksikalitas Makanan Tradisional dalam Upacara Pawiwahan Masyarakat Desa Tibuneneng

    Get PDF
    Traditional ceremonies are part of the culture and traditions of the Tibubeneng village community and are also related to the activities of the Hinduism. In the implementation of customs there are rules and prerequisites that must exist, one of which is traditional food. This study aims to find out the function and existence of a food in the traditional ceremony of the Tibubeneng tourism village community. The research method used in this research is descriptive qualitative research method. The ethnographic method is used by researchers to analyze the function and meaning of traditional foods used in traditional ceremonies, judging from the current form of performance whether there is a difference with a requirement in the rules of a traditional ceremony. To analyze activities, activities, meaning of traditional food used in traditional ceremonies, researchers will conduct in-depth interviews with the Bendesa adat, Pemangku adat and Stakeholders. There are 8 types of food that must be present in the Pawiwahan event, namely: Sambal embe, satay, lawar, Jukut, tum, urab, be'urutan, betutu. Every food that must be served as the main staple food in the Pawiwahan ceremony has meaning and is believed to be a category. prayer for the bride and groom when entering domestic life. These foods are also categorized as sacred/holy foods, because they are used as offerings/bantens in religious ceremonies or customs of the Balinese ethnic community. Along with the rate of population growth in Tibubeneng Village, many immigrants from various ethnicities and religions settled in Tibubeneng village, influencing the original culinary culture of the Tibubeneng village community. However, the strong application of awig-awig by the surrounding community is able to maintain the indexicality of traditional foods that must be present in the Pawiwahan ceremony. &nbsp

    Event Organization Analysis in Increasing “Westin” Brand Awareness

    Get PDF
    There are hotel developments in Bali and many new hotels, one of which is The Westin Resort & Spa Ubud Bali (TWRSUB). Organizing online events has the potential to increase brand awareness as offline events cannot be held during a pandemic. This study aims to analyze the event organization in increasing “Westin” brand awareness. The method used is quantitative by analyzing the effect (simple linear regression). Data collection is done by distributing online questionnaires to all invited guests who have attended the event at TWRSUB. Based on the results of the study, it was concluded that: a) there was a significant effect of organizing offline events at TWRSUB on visitor brand awareness, and the coefficient of determination was 0.333, which means that 33.3% of brand awareness was influenced by offline events. b) the significant effect of organizing online events at TWRSUB on visitors' brand awareness, and the coefficient of determination is 0.191, which means that 19.1% of brand awareness is influenced by online events. c) There is a difference in the effect of organizing offline events and organizing online events at The Westin Resort and SPA Ubud on the Brand awareness of visitors. Based on the research findings, the researcher suggests that the management of TWRSUB should more often hold events both offline and online in order to increase the number of visits and brand awareness to TWRSUB.

    ANALISIS PENERAPAN PROTOKOL CHSE DI HOTEL BERBINTANG DI KABUPATEN TABANAN

    Get PDF
    This research aimed at analyzing the implementation of CHSE protocol and the strategies applied by the managements of star hotels in Tabanan Regency in welcoming the new normal era. This was descriptive qualitative research involving two hotels that were Natya Hotel and Nirjhara. Data were collected by doing observation, interview, and document analysis. The data were analyzed qualitatively. The results showed that the hotels implemented the CHSE protocol well as it was mentioned by the Ministry of Creative Economic and Tourism of Republic of Indonesia. To welcome the new normal era, the hotels applied several strategies. The first strategy was publishing the information about CHSE protocol implemented in the hotels to the public to build trust and providing discounts and promotion to attract guests to stay. Besides hotels also developed official procedures of CHSE implementation to maintain the consistency of the implementation of the protocol

    DIVERSIFIKASI PAKET STAYCATION HOTEL KAWASAN TUBAN, KABUPATEN BADUNG, BALI DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    ABSTRACT The hotel industry is taking advantage of the Covid-19 pandemic situation by creating staycation packages to maintain business. Policy of restricting employees and opening facilities resulted in a mismatch between product diversification efforts and the actual condition of the hotel and the expectations of tourists doing staycation activities. The analysis of the diversification of staycation hotel packages in the Tuban, Badung, Bali area and its implementation are the purpose of this study. The research method qualitative descriptive analysis was used in this study to analyze the staycation hotel packages in the Tuban, Badung, Bali area which became the object of this research, namely The Patra Bali Resort & Villas, Rama Beach Resort & Villas, Quest Hotel Kuta by Aston, Hotel Sulis Beach & Spa. The theory of Resources Based View is used to analyze superior hotel products that are packaged into staycation packages. Diversification theory is used to analyze the implementation of staycation packages at hotels, supported by tourist reviews both online and offline. The conclusion of this study is that the staycation trend in the midst of the Covid-19 pandemic shows a shift in the pattern of traveling by the community. However, the hotel must try to optimize the existing employees, so that the hotel's brand image remains good. Keywords: product diversification, staycation, Covid-19 pandemicIndustri perhotelan memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 dengan menciptakan paket staycation untuk mempertahankan bisnis. Kebijakan pembatasan karyawan dan fasilitas yang dibuka mengakibatkan ketidaksesuaian antara upaya diversifikasi produk dengan kondisi hotel sebenarnya dan harapan wisatawan melakukan kegiatan staycation. Analisis terhadap diversifikasi paket staycation hotel kawasan Tuban, Badung, Bali dan pelaksanaannya merupakan tujuan penelitian ini. Metode penelitian analisis deskriptif kualitatif digunakan terhadap penelitian ini untuk menganalisis paket staycation hotel kawasan Tuban, Badung, Bali yang menjadi obyek penelitian ini, yaitu The Patra Bali Resort & Villas, Rama Beach Resort & Villas, Quest Hotel Kuta by Aston, Hotel Sulis Beach & Spa. Teori Resources Based View digunakan untuk menganalisis produk-produk unggulan hotel yang dikemas menjadi paket staycation. Teori diversifikasi digunakan untuk menganalisis pelaksanaan paket staycation di hotel, ditunjang dengan review wisatawan baik secara online maupun offline. Kesimpulan penelitian ini adalah tren staycation  di tengah pandemi Covid-19 menunjukan pergeseran pola berwisata oleh masyarakat. Hotel harus berupaya mengoptimalkan karyawan yang ada, sehingga brand image hotel tetap baik. Kata kunci: diversifikasi produk, staycation, pandemi Covid-1

    Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Berbasis CHSE pada Program Vaksinasi Pekerja Pariwisata di Hotel Grand Hyatt Bali

    Full text link
      In the midst of the Covid-19 pandemic, the implementation of a vaccination program can still be arranged on a strict CHSE-based, to prevent and control the spread of Covid-19. The tourism recovery has been being focused on accelerating the economic growth in Bali, therefore tourism workers have got priority to receive vaccines. The purpose of this study was to evaluate the CHSE implementation of a vaccination program for tourism workers at the Grand Hyatt Bali Hotel. This research uses the descriptive analysis method by collecting data at pre-event, on-event, post-event based on the concept and theory of event management, health protocols, new normal, and vaccination, through interviews and direct observation at the location. The conclusion is, there have been various negligence and indiscipline by both officers and participants who received the vaccine. The suggestion for event organizers is, it is a must to ensure the CHSE health protocol is implemented at pre-event, on-event, post-event

    MANAJEMEN PEMASARAN JASA

    Full text link
    Sebagai pelaku usaha di bidang jasa, Kita wajib melakukan manajemen pemasaran jasa. Manajemen ini sangat penting dilakukan karena persaingan di luar sana sangat ketat. Jika kita tidak mempunyai manajemen dengan baik, maka produk jasa yang ditawarkan tersebut akan tenggelam dengan sendirinya. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan usaha kita gulung tikar secara perlahan karena tidak mampu memanajemen jasa dengan baik. Manajemen pemasaran jasa merupakan sebuah proses pengelolaan pemasaran atau marketing produk jasa yang dilakukan oleh penyedia jasa dengan tujuan produk jasa miliknya bisa dikenal masyarakat dengan baik sehingga mendorong mereka untuk menggunakan jasa tersebut. Manajemen pemasaran jasa ini tentunya akan berbeda dengan manajemen pemasaran produk karena karakteristik antara produk dan jasa memang berbeda pula. Dalam manajemen pemasaran jasa, sistem pemasaran yang harus dilakukan tidak hanya dipahami oleh penyedia jasa atau pimpinan perusahaan saja. Akan tetapi, semua karyawan juga harus terlibat dalam pemasaran tersebut. Perusahaan dan para karyawan yang menyediakan jasa harus bisa meyakinkan calon pengguna jasa bahwa jasa yang mereka tawarkan memang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan mereka. Manajemen pemasaran jasa yang akan Kita lakukan tidak boleh dijalankan dengan asal-asalan saja. Oleh karena itu, seorang manajer pemasaran atau pemilik usaha harus mampu menjalankan manajemen pemasaran dengan strategi yang matang. Tanpa adanya strategi pemasaran, maka manajemen pemasaran yang kita lakukan akan menemui banyak kegagalan. Pastikan bahwa strategi yang Kita gunakan sesuai dengan kondisi sekitar pada saat itu. Hal ini nantinya berpengaruh terhadap laku atau tidaknya produk jasa milik kita

    PERENCANAAN PARIWISATA

    Full text link
    Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya komplek, mencakup hamper seluruhan aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembangunan pariwisata harus ditinjau dari aspek kehidupan. Pembangunan sector pariwisata diarahkan menjadi sector andalan yang mampu menjadi peluang kerja, pendapatan asli daerah dan penerimaan devisa negara. Indonesia merupakah salah satu negara yang memliki kenekaragaman hayati begitu besar terutama sumber daya alam. Dari kenekaragaman yang begitu banyak tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam sector kepariwisataan, terutama dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Potensi obyek wisata dan daya tarik yang dimiliki olehindonesia antara lain berupa kenekaragaman hayati, keunikan, keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam, serta peninggalan sejarah. Yang mana semua itu mampu menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat maupun daerah, sekaligus menjadi sarana pendidikan dan pelestarian lingkungan. Mempelajari perencanaan sangat penting karena hasilnya akan menentukan hasil berhasil atau tidaknya sebuah pembangunan. Secara sederhana, perencanaan meliputi tiga pertanyaan dasar yang perlu dijawab, yaitu apa tujuan yang diinginkan, apa kendala yang dimiliki, dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan
    corecore