148,585 research outputs found

    EFEKTIVITAS SALEP JINTAN HITAM (Nigella Sativa) PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM RUPTURE IBU NIFAS

    Get PDF
    Latar Belakang : Penyebab kematian maternal di Indonesia terkait persalinan adalah infeksi 11% berawal dari penatalaksanaan ruptur perineum yang kurang baik. Sekitar 85% wanita yang melahirkan spontan pervaginam mengalami trauma perineum, sebanyak 1% mengalami infeksi. Ruptur perineum perlu mendapatkan perhatian karena dapat menyebabkan disfungsi organ reproduksi wanita menyebabkan kematian karena perdarahan atau sepsis. Prosedur perawatan luka perineum saat ini masih menggunakan cairan desinfektan Povidon Iodin 10%, belum ada yang berbentuk obat herbal salep sebagai tambahan perlindungan luka dan mengurangi ketidaknyamanan luka perineum. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian efektivitas Salep Jintan Hitam 5 % dan 10 % dalam penyembuhan luka perineum rupture ibu nifas di RSUD Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Metode : 21 ibu nifas dengan luka Perineum rupture derajat II, dibagi menjadi 3 kelompok secara random menggunakan Rancangan penelitian Randomised pre-post test control group design. Salep jintan hitam 5% dan 10% dioleskan pada luka Perineum rupture setiap hari, selama 7 hari postpartum sesuai kelompok perlakuan. Penilaian luka menggunakan skala REEDA dilakukan pada hari 1 (pre test), hari 3, 5 dan 7 (post test). Hasil : Salep jintan hitam efektif mempercepat proses penyembuhan luka Perineum rupture pada ibu nifas sejak hari ke-3 dilihat dari penurunan nilai Redness, Oedema, Ecchymosis secara signifikan dibanding kelompok kontrol (p0,05), tetapi secara deskriptif Salep jintan hitam 10% lebih efektif dalam proses penyembuhan luka Perineum rupture pada ibu nifas dibandingkan Salep jintan hitam 5%. Kesimpulan : Salep jintan hitam berperan pada fase inflamasi dengan menghambat pembentukkan kinin dan prostglandin secara tidak langsung, sedangkan pada fase proliferasi Salep jintan hitam berperan dalam angiogenesis, sintesis kolagen, dan kontraksi luka. Salep jintan hitam 10% lebih efektif dibandingkan Salep jintan hitam 5%. Kata kunci : Salep jintan hitam 5% dan 10%, Redness, Oedema, Ecchymosis Discharge, Aprroximation, Luka. Background: The main cause of maternal mortality in Indonesia in the bearing process is infection. Eleven per cent of the infection come from bad treatment of perineum rupturee. There are about 85% women bearing through spontaneuous pervaginam experience perineum trauma and 1% of them are infected. Perineum rupture needs serious attention since it can cause woman reproduction organ disfunction and dead as the consequence of bleeding or sepsis. The procedure of perineum treatment still uses desinfectant lotion Povidon Iodin 10%, herbal oinment as additional wound protector and perineum pain killer. Because of this, the researcher is interested in studying the effectiveness of nigella sativa 5% and 10% in curing perineum rupture of postpartum mothers at General Hospital RSUD Puruk Cahu, Murung Raya District, Central Kalimantan Method: Using Randomised pre-post test control group design, the 21 women suffering from perineum rupture stadium II are grouped into three. The black cumin (nigella sativa) oinment is rubbed on the wound Perineum rupture everyday during seven days of postpartum ranging from treatment group. The evaluation is done in the day 1 (pre test), the day 3, 5 and 7 (post test) by using REEDA scale. Result: The black cumin (nigella sativa) oinment is effective in fastening wound healing of perineum rupture since the day 3. This can be seen from the significantly downgrading score of redness, Oedema, and Ecchymosis compared to control group (p<0,05). The day 5 and 7 show significantly downgrading score of Discharge, Approximation and wound compared to control group (p<0,05). Descriptively, black cumin (nigella sativa) 10% is more effective than 5% in the process of healing perineum rupture on postpartum mothers. Conclusion: The black cumin oinment (nigella sativa) functions in the phase of inflamation by postponing kinin and postglandin forming indirectly, this functions in the phase of proliferation by angiogenesis, collagen, and wound contraction. The black cumin oinment 10% is more effective than 5%. Key words: black cumin (nigella sativa) 5% and 10%, Redness, Oedema, Ecchymosis Discharge, Approximation, and wound

    PENGENALAN DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN HERBAL DAN REMPAH-REMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI PENOLONGAN PERTAMA LUKA PADA ANAK-ANAK

    Get PDF
    Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan akibat substansi jaringan yang rusak atau hilang sehingga dapat menyebabkan kerusakan fungsi perlindungan kulit dan dapat disertai dengan kerusakan jaringan lain. Luka dapat terjadi akibat terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, trauma tajam atau tumpul, maupun proses pembedahan. Jenis luka yang terjadi dapat berupa luka lecet (70,9%), luka robek (23,2%), luka memar, luka sayat, luka tusuk, maupun luka tembak. Perawatan luka umumnya masih menggunakan suatu metode untuk berbagai kondisi luka. Perawatan luka harus menyesuaikan kondisi dan problem luka yang terjadi sehingga proses penyembuhan luka dapat berlangsung dengan baik dalam waktu yang singkat tanpa adanya gangguan akibat luka yang akan berdampak pada produktivitas kerja dan biaya yang dikeluarkan dalam perawatan luka. Tumbuhan herbal adalah tumbuhan atau tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional terhadap penyakit. Rempah-rempah adalah bagian tanaman yang berasal dari bagian batang, daun, kulit kayu, umbi, rimpang (rhizome), akar, biji, bunga atau bagian-bagian tubuh tumbuhan lainnya&nbsp;yang digunakan untuk pengobatan penyakit.&nbsp;Hasil&nbsp;kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan penyuluhan pengenalan dan pemanfaatan tumbuhan herbal dan rempah-rempah rumah tangga sebagai penolongan pertama luka pada anak-anak. Tumbuhan herbal dan rempah-rempah dapat digunakan untuk mengobati penyakit dan penolongan pertama luka pada anak-anak

    SEGMENTASI CITRA PADA LUKA KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS

    Get PDF
    Pada umumnya dibutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama untuk penanganan luka kronis, dibutuhkan juga perawatan yang bervariasi untuk menangani luka kronis. Hal ini dikarenakan luka kronis dapat digolongkan sebagai luka yang memiliki tingkat kerumitan cukup rumit untuk dipisahkan, terlebih pada area luka dan area non luka yang memiliki susunan warna yang cenderung meliki kesamaan. Penelitian ini berfokus pada pemisahan area luka dan area non luka menggunakan metode segmentasi algoritma Fuzzy C-means. Percobaan dilakukan dengan proses pre-processing pada citra luka pressure ulcers menggunakan 2 metode, yaitu metode filtersisasi homomorphic dan metode thresholding yang kemudian citra luka pressure ulcers diproses menggunakan algoritma Fuzzy C-means. Hasil dari percobaan segmentasi luka kronis ini menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-means dapat dikatakan cukup efektif untuk digunakan dan dapat memisahkan bagian luka dan bagian non luka.Pada umumnya dibutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama untuk penanganan luka kronis, dibutuhkan juga perawatan yang bervariasi untuk menangani luka kronis. Hal ini dikarenakan luka kronis dapat digolongkan sebagai luka yang memiliki tingkat kerumitan cukup rumit untuk dipisahkan, terlebih pada area luka dan area non luka yang memiliki susunan warna yang cenderung meliki kesamaan. Penelitian ini berfokus pada pemisahan area luka dan area non luka menggunakan metode segmentasi algoritma Fuzzy C-means. Percobaan dilakukan dengan proses pre-processing pada citra luka pressure ulcers menggunakan 2 metode, yaitu metode filtersisasi homomorphic dan metode thresholding yang kemudian citra luka pressure ulcers diproses menggunakan algoritma Fuzzy C-means. Hasil dari percobaan segmentasi luka kronis ini menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-means dapat dikatakan cukup efektif untuk digunakan dan dapat memisahkan bagian luka dan bagian non luka

    PENERAPAN PERAWATAN LUKA MODERN DENGAN WUNDRES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN KULIT DI RUANG AZZARA 2 RSI JEMURSARI SURABAYA

    Get PDF
    Perawatan luka yang selama ini di gunakan di Rumah Sakit Islam Jemursari khususnya ruang Azzahra 2 masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan menggunakan NaCl, betadin serta menggunakan balutan luka yang lama ( Kassa ). Ini dapat mengakibatkan kelembaban luka yang kurang baik dan mempengaruhi proses penyembuhan. Sehingga penulis bertujuan memberikan inovasi dalam menerapkan perawatan luka modern dengan menggunakan Wundres. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada 1 kasus dengan masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan kulit yang meliputi proses pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penerapan perawatan luka modern dengan menggunakan Wundres sebanyak tiga kali pergantian dan selama lima hari perawatan didapatkan luka mengalami perkembangan yang baik yaitu luka sudah tidak menghasilkan pus, warna luka mejadi merah yaitu fase granulasi, diameter luka menjadi 6cm serta kedalaman luka 1 cm. Simpulan dari karya ilmiah akhir ini adalah perawatan luka modern dengan menggunakan Wundres sesuai dengan SOP dapat meningkatkan kelembaban luka sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Sehingga dapat dijadikan salah satu metode baru dalam menyelesaikan masalah keperawatan yaitu kerusakan integritas jaringan kulit. Khususnya pada pasien DM dengan luka ganggren

    Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Scandens (L.) Moq.) pada Tikus Jantan Galur Wistar

    Full text link
    Tanaman binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) merupakan salah satu tanaman obat yang secara empiris memiliki aktivitas penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.). Uji aktivitas penyembuhan luka ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) dilakukan pada tikus jantan galur Wistar yang diberikan luka eksisi. Aktivitas penyembuhan luka diamati secara visual dengan pengukuran diameter luka dan perhitungan persentase penyembuhan luka. Data persentase penyembuhan luka dianalisis dengan uji Anova satu arah dan uji Bonferoni masing-masing dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) memiliki aktivitas penyembuhan luka (p&lt;0,05) namun belum mampu memberikan penyembuhan luka hingga ke keadaan normal

    Efektivitas Penggunaan Saliva Dibandingkan Povidin-Iodin 10% terhadap PenyembuhanLuka pada Kutaneus Tikus Sprague Dawley

    Get PDF
    Saliva merupakan bagian dari lingkungan rongga mulut yang mempuyai peran penting menjaga intergritas dari jaringan rongga mulut, pada proses mastikasi dan fonasi. Saliva mengandung growth factors seperti Epidermal Growth Factor (EGF) yang diyakini berfungsi sebagai faktor penyembuhan luka dalam rongga mulut sehingga luka lebih cepat sembuh dibandingkan dengan luka di kulit. Penggunaan povidon-iodin 10% untuk membersihkan, mengirigasi, dressing luka masih kontroversial dikarenakan povidon-iodin 10% tidak secara efektif membantu menyembuhkan luka dengan tampak keadaan luka yang tidak sembuh secara sempurna, mengurangi kekuatan rekonstruksi kulit, ataupun terjadinya infeksi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas saliva sebagai faktor yang mempercepat penyembuhan luka pada kutaneus dibandingkan dengan povidon-iodin 10% dengan mengamati kecepatan penyembuhan luka dan hasil remodeling kulit. Pengamatan dilakukan pada prosespenyembuhan luka selama 21 hari sesuai dengan fase-fase penyembuhan yang akan dilalui yaitu fase inflamatori, fase proliferatif, dan fase remodelling jaringan. Pengamatan dilakukan pada aspek klinis dan histologis. Aspek klinis dilihat pada Perubahan area hiperemia dan edema pada daerah luka hasil eksisi. Evaluasi histologis pada luka dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 7, 14, dan 21 setelah perlukaan dengan parameter ketebalan epitel dan kepadatan serabut kolagen. Hasil penelitian menjukkan terdapat kecepatan penyembuhan luka dan hasilrekonstruksi yang berbeda meskipun secara analisis statistik perbedaan tersebut tidak signifikan (p&gt;0,05). Saliva yang mengandung EGF, yang berfungsi memacu poliferasi sel, diferensiasi sel, dan migrasi sel, akan mempercepat penyembuhan luka dengan rekonstruksi luka yang paling baik. Penyembuhan luka menggunakan NaCl lebih baik dibandingkan dengan penggunaan povidin-iodin 10% karena NaCl menciptakan keadaan lembab pada area lukadapat mempercepat terbentuknya stratum corneum dan angiogenesis untuk proses penyembuhan luka. Kesimpulan: saliva dapat mempercepat penyembuhan luka, sehingga kedepannya saliva dengan kandungan EGF nya dapat menjadi sumber obat yang baru untuk penyembuhan luka

    HUBUNGAN CARA PERAWATAN LUKA PERINIUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA JAHITAN PADA IBU NIFAS DI RB ANUGRAH SURABAYA

    Get PDF
    Luka perinium umumnya mengering pada hari ke-7 masa nifas. Pada kondisi gizi yang tidak adekuat serta cara ibu merawat luka akan mempengaruhi penyembuhan luka perineum menjadi tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cara perawatan luka perinium dengan penyembuhan luka jahitan perinium pada ibu nifas di RB Anugrah Surabaya. Desain penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu nifas hari ke-7 dengan luka perinium yang berkunjung di RB Anugrah Surabaya pada bulan Juni-Juli 2012 sebanyak 20 orang dengan sampel sebanyak 19 responden yang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan cheklist dan observasi. Variabel penelitian adalah cara perawatan luka perinium dan penyembuhan luka jahitan perinium pada ibu nifas dan dianalisa menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan ɑ=0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 responden yang perawatan luka periniumnya kurang, sebagian besar responden (75%) penyembuhan lukanya tidak baik. Dalam analisa menggunakan uji Chi square didapatkan hasil ρ=0,02 sehingga di dapatkan ρ<ɑ, maka H0 di tolak, artinya ada hubungan cara perawatan luka perinium dengan penyembuhan luka jahitan perinium pada ibu nifas. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik cara perawatan luka perinium, maka penyembuhan luka jahitan perinium kering dan menutup dengan normal. Untuk itu diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memberikan Konseling Informasi dan Edukasi tentang perawatan luka perinium sehingga kebiasaan salah dalam menjaga kebersihan luka jahitan dapat berkurang

    On Temple--Kato like inequalities and applications

    Full text link
    We give both lower and upper estimates for eigenvalues of unbounded positive definite operators in an arbitrary Hilbert space. We show scaling robust relative eigenvalue estimates for these operators in analogy to such estimates of current interest in Numerical Linear Algebra. Only simple matrix theoretic tools like Schur complements have been used. As prototypes for the strength of our method we discuss a singularly perturbed Schroedinger operator and study convergence estimates for finite element approximations. The estimates can be viewed as a natural quadratic form version of the celebrated Temple--Kato inequality.Comment: submitted to SIAM Journal on Numerical Analysis (a major revision of the paper
    corecore