8 research outputs found

    Jelajah Kreativitas Seni Menuju New Normal

    Get PDF
    AbstrakHampir seluruh bidang kegiatan manusia, termasuk seni rupa, terdampak oleh wabah Covid-19. Berbagai alternatif cara dicoba untuk mempertahankan berjalannya industri di tengah situasi pandemi. Pameran fisik dan residensi seniman harus berubah bentuk menjadi pameran dan interaksi termediasi teknologi. Beragam platform digital kemudian hadir untuk menggantikan pameran secara fisik. Tulisan ini hendak membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap para pelaku seni, serta bagaimana solusi yang dilakukan untuk menghadapi proses era New Normal. Tulisan ini mengeksplorasi beberapa pendekatan khususnya melalui media internet yang dapat dimanfaatkan  para seniman untuk tetap dapat berkarya. Eksplorasi berbagai alternatif upaya berkesenian serta kolaborasi dibutuhkan guna kepentingan bersama untuk membangkitkan kembali dinamika seni rupa dengan memanfaatkan berbagai kebaruan dan teknologi. Kata kunci: Seni Rupa, Era New Normal, Residensi, Pameran Rupa Fisik, Teknologi.  AbstractAlmost all fields of human activity, including fine arts, have been affected by the Covid-19 outbreak. Various alternative conducted to keep the industry running in the midst of a pandemic situation. Physical exhibitions and artist residencies must transform into technology-mediated art exhibitions and interactions. Various digital platforms then came to replace the physical art exhibition. This paper try to discuss the Covid-19 pandemic impacts and the alternative solutions to deal with the process of the New Normal era. This paper explores several approaches utilized by fine artists to continue their work, primarily through the internet media. Exploration of various artistic endeavors, as well as collaboration is needed for the common interest to revive the dynamics of art by utilizing various novelties and technologies. Keywords: Visual Arts, New Normal Era, Residency, Visual Arts Exhibition, Technology

    Aspek-aspek Kreatif Komposisi Kurang Luwih Berbasis Gamelan dalam Perspektif Musikologi

    Get PDF
    Komposisi Kurang Luwih merupakan sebuah komposisi musik berbasis gamelan yang disajikan oleh penyandang disabilitas dari SLB Bina Siwi pada Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek kreatif pada Komposisi Musik Kurang Luwih dalam perspektif musikologi. Analisis terhadap karya Kurang Luwih mendukung peneliti dalam memahami bentuk komposisi dan kreativitas sang komposer. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan studi pustaka dan triangulasi sumber, yang meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi baik secara audio maupun video. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aspek-aspek kreatif komposisi musik Hasil penelitian ini menemukan bahwa aspek-aspek kreatif pada komposisi musik Kurang Luwih dipengaruhi oleh casting, metode, intrumentasi, dan Teknik kompositorik. Kreativitas yang terwujud didukung oleh penyelenggaraan latihan dengan balutan canda tawa, serta mewadahi ide-ide pemain untuk terlibat dalam proses penciptaan karya sebagai upaya untuk mengakomodasi kreativitas yang termanifestasi pada karya Kurang Luwih

    Pertunjukan Musik dalam Perspektif Ekomusikologi

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk menelaah pertunjukan musik dari perspektif ekomusikologi sebagai refleksi dari pergeseran pertunjukan yang terjadi selama masa pandemi covid 19. Tatanan baru di era pandemi mengubah kodrat pertunjukan dari alam nyata ke jagat maya. Ekomusikologi adalah persinggungan diantara kajian musik dan kajian ekologi yang mengelaborasi bidang kajian musik, budaya, dan lingkungan secara multiperspektif. Studi kasus dalam kajian ini adalah konser serenade bunga bangsa di Auditorium Driyarkara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis ekomusikologi pertunjukan musik yang dirumuskan Bolye & Waterman yaitu faktor-faktor yang mendasari gestur sonik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan interdependen diantara setiap komponen pertunjukkan. Perubahan lanskap pertunjukan yang terjadi adalah konsekuensi dari sifat alamiah sistem jejaring yaitu dinamika non-linear, kemunculan spontan dan siklus umpan-balik. Kesadaran ekologi mendorong umat manusia sebagai bagian dari alam semesta untuk menyelami dan beradaptasi terhadap berbagai perubahan. Ini dapat dicapai melalui kolaborasi secara kooperatif, kreatif, dan inovatif diantara komunitas-komunitas dalam jejaring pertunjukan musik guna merawat budaya musik yang berkelanjutan.AbstractThis article aims to examine musical performances from an ecomusicological perspective as a reflection of the shifts in performances that occurred during the Covid 19 pandemic. The new order in the pandemic era has changed the nature of performances from the real world to the virtual world. Ecomusicology is an intersection between music studies and ecological studies that elaborates the fields of music, culture, and environment studies in a multi-perspective. The case study in this study is Konser Serenade Bunga Bangsa at the Driyarkara Auditorium, Yogyakarta. This study uses a musical performance ecomusicological analysis framework formulated by Bolye & Waterman, namely the factors that underlie sonic gestures. The results showed that there was an interdependent relationship between each performance component. Changes in the performance landscape that occur are a consequence of the nature of the network system, namely non-linear dynamics, spontaneous emergence and feedback cycles. Ecological awareness encourages humankind as part of the universe to explore and adapt to various changes. This can be achieved through cooperative, creative, and innovative collaboration among communities in music performance networks to nurture a sustainable musical culture.Keywords: ecomusicology; musical performance; environment; interdependen

    Studi Ekploratif dan Rekonstruktif Buku Ajar Mata Kuliah Sejarah Musik

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi adanya isyu-isyu penting yang kini banyak diperbincangkan seperti Revolusi Industri 4.0, Internet of Things (IoT), Bonus Demografi, dan Pandemi Covid19— untuk itu pemerintah telah menetapkan salah-satu kebijakannya yakni peningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Oleh karena pandemi itu semua orang harus bekerja atau belajar dari rumah (BDR), perguruan tinggi juga diinstruksikan menjalankan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sekaligus mengembangkan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka agar mahasiswa dan dosen memperoleh kemerdekaan belajar sesuai dengan ekspektasi masing-masing. Tim peneliti ini, bermaksud turut ambil bagian dalam mengatasi persoalan yang ada khususnya dalam pembelajaran mata kuliah Sejarah Musik. Teori perubahan sosial menjadi pijakan penelitian ini karena sedang terjadi perubahan sosial di perguruan tinggi seperti pada kelompok- kelompok sosial lainnya. Metode eksploratif digunakan untuk memetakan berbagai persoalan dan menggunakan metode rekonstruktif untuk menyusun konstruk baru mata kuliah Sejarah Musik agar lebih ringkas, efisien, namun tetap berkualitas. Data dikumpulkan melalui triangulasi sumber dan dianalisis secara musikologis. Luaran utama penelitian ini berupa konstruk baru mata kuliah Sejarah Musik yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan luaran tambahannya berupa draf buku Mata Kuliah Sejarah Musik. Kata kunci: Mata Kuliah Sejarah Musik; Kurikulum Merdeka, Eksploratif; Rekonstrukti

    Aktualisasi Perspektif Ekomusikologi Pada Pertunjukan Musik Kontemporer di Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana aktualisasi perpektif ekomusikologi pada pertunjukan musik kontemporer di Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengembangkan kajian di bidang ilmu musikologi, sebagai salah satu mata kuliah wajib pada Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta. Ekomusikologi adalah pengembangan disiplin musikologi yang meliputi kajian musik, budaya, lingkungan dan isu-isu sonik, baik secara tekstual dan performatif. Perpektif ekomusikologi dianggap relevan untuk menjawab berbagai permasalahan krisis lingkungan yang terjadi seperti perubahan iklim, pemanasan global, wabah penyakit, dan berbagai dampak kerusakan lingkungan yang terjadi. Penelitian ini berfokus pada pertunjukan musik sebagai objek yang diamati. Pertunjukan musik adalah suatu tahapan dalam proses musikal yang memanifestasikan ide musikal kepada penonton atau partisipan pertunjukan. Genre musik yang dikaji yaitu musik kontemporer. Musik kontemporer yang dimaksud yaitu musik seni sebagai pengembangan dari musik klasik barat hingga abad 21 ataupun musik yang telah berkembang secara elaboratif dengan musik-musik etnis (World Music). Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian merangkai tahapan proses yaitu studi pustaka, obsevasi, wawancara, analisis. Desain penelitian mengadaptasi model pendekatan ekomusikologi yang dirumuskan Boyle & Waterman secara spesifik untuk objek pertunjukan musik. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi kajian musik, kuhsusnya pada topik musik dan lingkungan. Kajian ini diharapkan dapat melengkapi materi ajar Mata Kuliah Musikologi di Program Studi FSP ISI Yogyakarta

    Advocating the Role of Disabled Artists from the Artistic Ecosystem to the Spectrum of Karawitan Performances

    Get PDF
    This article is an output of MUSAKACANKARA's research as part of the Belmawa 2023 PKM-RSH, aimed at uncovering the experiences of individuals with disabilities within the spectrum of karawitan. Their contributions are highlighted through captivating performances at the Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Disabled friends successfully presented works that express and actualize their roles within society, including within the artistic ecosystem. The research aims to explore the experiences interpreted by disabled individuals from the Candrika Adikara Art Studio. We chose a case study as the primary approach for the qualitative method that underlies this research. The case study involved observing the Candrika Adikara Art Studio and engaging in dialogue with key figures involved in the intersection of the art world and disability issues in Yogyakarta and its surroundings. Our study was expanded by exploring the realms of literary and visual arts and reclaiming performing arts with a fresh discourse on self-equality. The participants' perspectives become a significant force of value that is unveiled and presented to the readership and the academic community. The articulation of the artistic experiences of our disabled friends becomes a manifestation of the creation of a new paradigm that prioritizes their needs for existence and recognition in various aspects of life. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman penyandang difabel pada spektrum seni pertunjukan karawitan. Kiprah mereka disorot melalui penampilan memukau di panggung Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Teman-teman difabel sukses menyuguhkan karya yang mengekspresikan dan mengaktualisasikan peran mereka di tengah masyarakat, termasuk di dalam ekosistem berkesenian. Riset ini berfokus untuk menggali pengalaman yang dimaknai oleh teman-teman difabel dari Sanggar Seni Candrika Adikara. Kami memilih studi kasus sebagai pendekatan utama dari metode kualitatif yang memayungi riset ini. Studi kasus dilakukan dengan mengobservasi Sanggar Seni Candrika Adikara dan berdialog dengan sejumlah sosok penting yang berkiprah dalam pertautan dunia seni dan persoalan disabilitas di Yogyakarta dan sekitarnya. Perluasan studi kami lakukan dengan mengeksplorasi wilayah sastra, seni rupa, dan menangkap kembali seni pertunjukan dengan kebaruan wacana tentang kesetaraan diri mereka. Perspektif pelaku menjadi kekuatan nilai yang penting diungkap dan digulirkan kepada khalayak pembaca, begitu juga kepada dunia akademik. Penuangan pengalaman berkesenian teman-teman difabel menjadi manifestasi atas terciptanya paradigma baru yang mengedepankan kebutuhan mereka untuk bereksistensi dan diperhitungkan di berbagai bidang kehidupan

    Gandara: Antologi Artikel Mahasiswa MBKM Program Studi Musik 2022-2023

    Get PDF
    Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Program Studi S-1 Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta beserta beberapa tulisan dari peneliti dan Praktisi Mengajar pada program MBKM tahun 2022-2023. Para penulis, khususnya mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini, menganalisis berbagai fenomena musik yang hadir di sekeliling mereka melalui keahlian teoritis dan praktis dalam rangka mengaktualisasikan diri sebagai sosok yang akan berkecimpung di dunia musikologi. Musikologi sebagai suatu bidang kajian khas, menginvestigasi fenomena musik melalui kekayaan perspektif yang tidak terbatas pada wacana teoritis yang anya menyoroti aspek sistematis, komparatif, dan historis saja, akan tetapi juga penting untuk melibatkan berbagai sudut pandang yang mampu memperkaya kajiannya. Untuk itu harapan dari diterbitkannya antologi artikel ini secara utama hendak melihat bahwa kajian tentang musik telah menjelajahi banyak hal dan berbagai kemungkinan yang terbuka dengan begitu luas

    Aspek-aspek Kreatif Komposisi Kurang Luwih Berbasis Gamelan dalam Perspektif Musikologi

    No full text
    Komposisi Kurang Luwih merupakan sebuah komposisi musik berbasis gamelan yang disajikan oleh penyandang disabilitas dari SLB Bina Siwi pada Yogyakarta Gamelan Festival 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek kreatif pada Komposisi Musik Kurang Luwih dalam perspektif musikologi. Analisis terhadap karya Kurang Luwih mendukung peneliti dalam memahami bentuk komposisi dan kreativitas sang komposer. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan studi pustaka dan triangulasi sumber, yang meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi baik secara audio maupun video. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan aspek-aspek kreatif komposisi musik Hasil penelitian ini menemukan bahwa aspek-aspek kreatif pada komposisi musik Kurang Luwih dipengaruhi oleh casting, metode, intrumentasi, dan Teknik kompositorik. Kreativitas yang terwujud didukung oleh penyelenggaraan latihan dengan balutan canda tawa, serta mewadahi ide-ide pemain untuk terlibat dalam proses penciptaan karya sebagai upaya untuk mengakomodasi kreativitas yang termanifestasi pada karya Kurang Luwih.
    corecore