24 research outputs found

    PENGEMBANGAN MEDIA CERITA PINTAR BERBASIS ARTICULATE STORYLINE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PEWARISAN SIFAT

    Get PDF
    Abstrak Dalam proses belajar, siswa memiliki tingkatan daya serap belajar, cara berpikir, dan cara belajar yang berbeda-beda sehingga berdampak pada tingkat pemahaman yang berbeda. Media pembelajaran yang digunakan juga sangat mempengaruhi pemahaman siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada materi pewarisan sifat yang memiliki tingkat kesulitan tinggi yaitu media pembelajaran berbasis articulate storyline dalam bentuk cerita yang menarik, menyenangkan, efektif, dan praktis. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan media pembelajaran “CETAR” Cerita Pintar berbasis articulate storyline untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat yang layak digunakan dalam pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Parameter yang diukur adalah validitas, keefektifan, dan kepraktisan dari media pembelajaran yang dikembangkan. Validitas media dinilai berdasarkan aspek penyajian, isi, dan bahasa oleh ahli media, ahli materi, dan satu guru Biologi. Sedangkan keefektifan media dalam meningkatkan pemahaman siswa diperoleh dari analisis hasil pretest dan post-test, serta kepraktisan diperoleh dari respon 13 siswa kelas XII IPA 1 SMA Labschool Unesa 1. Selanjutnya, data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memperoleh hasil persentase skor rata-rata validitas sebesar 89% dengan kategori sangat valid. Media yang dikembangkan juga dikategorikan efektif  dalam meningkatkan pemahaman siswa dengan perolehan gain score sebesar 0,65 serta sangat praktis yang ditunjukkan adanya respon positif siswa sebesar 86%. Dengan demikian, dapat disimpulkan media pembelajaran “CETAR” yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Media ini dapat mempermudah untuk memahami suatu materi dan memberikan pengalaman belajar baru yang menyenangkan bagi siswa. Kata Kunci: CETAR, Articulate Storyline, Pemahaman Siswa, Pewarisan Sifat

    Pengaruh Program Sunset Policy Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Pribadi Di KPP Pratama Surakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Sunset Policy terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam kewajibannya membayar pajak, inti dari program Sunset Policy adalah adanya pengampunan pajak (tax amnesty). Kebijakan dalam bidang perpajakan ini diharapkan dapat meningkatkan kemauan membayar (willingness to pay) pajak dari wajib pajak. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan survei atau kuisioner terhadap 91 responden yang merupakan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP PRATAMA SURAKARTA. Tenik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Dari teknik tersebut didapatkan sampel berjumlah 100. Jumlah sampel ymg diolah dan dianalisa berjumlah 91 kuisioner.data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Sunset Policy memberikan pengaruh positif terhadap Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman terhadap Peraturan Perpajakan, dan Persepsi yang Baik atas Efektivitas Sistem Perpajakan. Kebijaan sunset policy ini direspon secara positif oleh wajib pajak, yaiyu dengan semakin meningkatnya kemauan membayar pajak. hal ini berarti harapan terjadinya penerimaan pajak yang signifikan dari adanya dari adanya kebijakan ini bukanlah sesuatu yang mustahil

    BEHAVIOR OF BREAST SELF EXAMINATION (BBS) ON FEMALE STUDENTS IN SMA NEGERI 6 PEKANBARU YEARS 2016

    Get PDF
    Breast Self Examination (BSE) is an examination technique where one woman check her own breasts with a look and feel with a finger to detect whether or not there is a lump in her breast ( Djawarut , 2014). BSE is one way to detect breast cancer early . According Sutjipto , at this time have been found with breast cancer at a young age . This study aims to determine the behavior of adolescent girls in SMA 6 Pekanbaru 2016 . This type of research is a quantitative analytical research. With design cross- sectional. The sample was SMA Negeri 6 Pekanbaru class X and XI which totaled 129 with a population of 371 people. The sampling technique used is stratified random sampling. The analysis used were univariate and bivariate with Chi Square test. Based on the results of the study showed most respondents did conduct BSE in 2 (1.6 %), respondents with low knowledge, 104 (100 %), respondents with negative attitudes were 107 (100 %), respondents were not doing as much as 110 (100 %), respondents who never get as much information as much as 105 (100 %), and respondents who have no family support as many as 106 (100 %), Based on the statistical test P value obtained from five variables < α (0.05), there is a significant relationship between knowledge, attitudes, actions, mass media and family support to conduct breast self-examination. Advice can be given is the school invited health authorities to work together to educate the student through counseling in an effort to improve reproductive health so that students know the importance of early behavioral measures BSE

    Disaster Vulnerability Assessment of Low-Cost Houses in Java Island

    Get PDF
    Among all of the Indonesian islands, Java poses the highest risk for all types of disasters, making it a significant threat to low-cost houses due to its high population vulnerability. The objective is to enhance comprehension of it by conducting a building typology analysis concerning various natural hazards/ risks. The methodology consists of 10 sample houses field observation, AutoCAD drawing, literature analysis, and built environment expert interviews. The results developed four categories of houses emphasising brick or timber walls with a combination of clay tile or zinc roofs. Related to disaster vulnerability, an improper building structure is the main problem. Smooth roof material is significant in a volcano eruption, a complete interconnection of structure is a must for the tornado, light materials are preferable in an earthquake zone, natural material is not recommended for high risk of forest fire, and elevating floor is mandatory in flooding. Focus on designing the four categories’ houses and quality control of the construction process are two strategies recommended. Also, a minimum of two types of disasters in the area should be considered in the design. Resilient low-cost houses will have an impact on reducing casualties, environmental damage, and economic losses. Covering more samples and areas in Java in future studies will provide a comprehensive understanding of low-cost houses

    Pengaruh Pretreatment secara Alkalisasi-Resistive Heating terhadap Kandungan Lignoselulosa Jerami Padi

    Full text link
    Selulosa merupakan biomassa yang potensial digunakan untuk produksi bioetanol dan banyak ditemukan di residu pertanian seperti jerami padi. Selulosa merupakan material penting yang dapat dikonversi menjadi glukosa kemudian dikonversi menjadi bioetanol, namun selulosa pada alam dilapisi oleh ikatan lignin dan hemiselulosa menjadi lignoselulosa. Pembuatan bioetanol berbasis selulosa membutuhkan proses pretreatment yang berfungsi untuk mendegradasi ikatan lignin, meningkatkan luas permukaan biomassa dan dekristalisasi selulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh alkalisasi resistive heating pada proses pretreatment jerami padi sebelum dikonversi lebih lanjut menjadi bioetanol dan mengetahui pengaruh suhu pemanasan serta konsentrasi NaOH selama pretreatment terhadap Perubahan kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa. Sebelum dilakukan penelitian dilakukan perancangan reaktor resistive heating. Jerami padi ukuran 100 mesh dilarutkan pada larutan NaOH dengan variasi konsentrasi 0,03 M, 0,05 M, dan 0,07 M, selanjutnya dipanaskan pada reaktor resistive heating dengan variasi suhu pemanasan 75 oC, 85 oC, dan 99 oC. Selulosa merupakan senyawa yang akan dikonversi lebih lanjut menjadi glukosa. Sehingga pada penelitian ini dipilih kondisi optimum berdasarkan peningkatan selulosa tertinggi hingga 8,88% serta penurunan lignin dan hemiselulosa sebesar 1,39% dan 4,33% pada perlakuan suhu pemanasan 75 oC dan konsentrasi NaOH 0,07 M. Alkalisasi resistive heating dapat diterapkan pada pretreatment jerami padi karena dapat mengurangi kandungan lignin dan hemiselulosa serta meningkatkan kandungan selulosa

    KARAKTERISTIK TIPOLOGI FASAD UMAH RABUNG LIME DENGAN GAYA ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI KOTA TAKENGON

    No full text
    Kota Takengon adalah Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh yang pernah diduduki oleh kolonial Belanda. Salah satu jenis bangunan yang mendapat pengaruh pendudukan adalah Umah Rabung Lime sebagai rumah tinggal pejabat masa kolonial yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat setelah masa pendudukan berakhir. Dewasa ini, kondisi Umah Rabung Lime banyak yang memerlukan perbaikan dan perlahan terlupakan sejarahnya karena mulai hilang dari landscape kota akibat kurangnya apresiasi masyarakat. Kondisi demikian lambat laun dapat menyebabkan hilangnya bukti sejarah bangunan arsitektur yang pernah ada. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik tipologi fasad Umah Rabung Lime untuk memberikan pengetahuan ilmiah tentang Umah Rabung Lime dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan pemerintah dalam pelestarian bangunan cagar budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriftif dengan pendekatan tipologi fasad. Hasil penelitian menunjukkan Umah Rabung Lime terbagi menjadi periode kolonial dan pasca kolonial. Secara umum karakteristik tipologi fasad Umah Rabung Lime menggunakan atap segilima (rabung lime) dan atap perisai bermaterial seng, tinggi atap hampir menyerupai tinggi dinding, dinding terbuat dari material kayu, terdapat sepertiga muka bangunan berbentuk segilima yang menjorok ke depan, memiliki jumlah jendela yang banyak dengan bentuk khas arsitektur Eropa dan pada bagian kaki bermaterial semen yang memiliki elevasi lebih tinggi dari muka tanah. Namun terdapat perbedaan antara karakteristik tipologi fasad Umah Rabung Lime periode kolonial dan pasca kolonial pada pemisahan bangunan utama dan bangunan servis, tempat peletakan sepertiga muka bangunan dan atap segilima, material serta ukuran pintu dan jendela. Kata Kunci : Karakteristik tipologi fasad, arsitektur kolonial Belanda, Takengo

    Evaluasi user experience pada aplikasi pemesanan tiket pesawat traveloka dan tiket.com menggunakan User Experience Questionnaire (UEQ)

    No full text
    Online Travel Agent/OTA di Indonesia menawarkan berbagai opsi bagi konsumen, sebelum menentukan OTA yang akan digunakan, konsumen biasanya membandingkan terlebih dahulu tiap platform agar mendapatkan layanan yang terbaik, permasalahan yang sering muncul pada penelitian terdahulu kurangnya mempertimbangkan aplikasi lainnya yang mempunyai karakteristik serta proses bisnis yang juga sama dan profil yang kurang bervariasi dari responden sebagai kontributor faktor yang dapat memengaruhi pengalaman pengguna. OTA terpopuler tahun 2020 urutan pertama adalah Traveloka kemudian Tiket.com, tetapi ulasan di Google Play Store pada aplikasi pemesanan tiket pesawat online Traveloka maupun Tiket.com terdapat pengguna yang masih bingung terkait info yang diberikan, seperti info jadwal penerbangan yang diberikan, sehingga pengguna bingung dengan jadwal penerbangan yang valid, dan beberapa fitur yang tidak bekerja dengan semestinya saat ingin melakukan pemesanan tiket seperti halaman pembayaran. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dan membandingkan User Experience (UX) dua aplikasi pemesanan tiket pesawat dengan metode UEQ. User Experience Questionnaire (UEQ) merupakan pengukuran yang memberikan keuntungan lebih karena bisa memberikan hasil pengukuran yang komprehensif terhadap UX dan sangat cepat. Metode yang digunakan UEQ dengan 6 skala yaitu: daya tarik, efesiensi, kejelasan, ketepatan, stimulasi dan kebaruan, menggunakan simple random sampling dengan sampel 100 responden dari masing-masing pengguna aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan skala yang memiliki perbedaan yang signifikan pada kedua aplikasi adalah skala daya tarik, kejelasan, dan kebaruan, untuk skala daya tarik pada Traveloka rata-rata 2,56 sedangkan Tiket.com rata-rata 2,40, skala kejelasan pada Traveloka rata-rata 2,34, sedangkan Tiket.com rata-rata 2,47 dan kebaruan Traveloka rata-rata 2,43 sedangkan Tiket.com rata-rata 2,13. Aplikasi Traveloka dapat lebih meningkatkan skala kejelasan atau aspek teknis, sedangkan aplikasi Tiket.com dapat lebih meningkatkan skala daya tarik secara keseluruhan, kualitas atau kebaruan
    corecore