15 research outputs found

    Analysis and Design of Work Systems using Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) Standards at Mr. Sarbani’s Tempe Jombor Sukoharjo

    Get PDF
    MSMEs have very large number of actors so they play an important role in community welfare. One popular type of MSMEs is the food producer. This study focuses on UKM Tempe Pak Sarbani  (UKMTS), who produces tempe, the traditional Indonesian food and is located in Jombor Sukoharjo.  UKMTS production process is directly related to the production environment because it affects the level of productivity, smoothness, and timeliness of production. The tempe production processes at UKMTS are still manual, and have not met the conditions for the application of Good Processed Food Production Methods (CPP). At UKMTS production processes do not yet meet standards and have irregular facility arrangements which greatly hinder operators in carrying out the production process. Therefore it is necessary to improve the work system and design a repair work system based on HACCP principles to  meet HACCP standards for the MSME scale. Based on all the discrepancies observed, currently the application of CPPB for UKMTS is at level 4. At this level, 9 critical control points are indicated which must be made critical, monitored and improved to avoid dangers that may occur. In the last stage of implementing HACCP in UKMTS, a documentation system was created for the monitoring process.Keywords – HACCP, Production, Work System, MSME (UKM)

    Optimalisasi Kemasan Raos Eca Dalam Peningkatan Promosi dan Nilai Jual Produk

    Get PDF
    Tresno Food merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak di bidang makanan. Tresno Food memproduksi dan memasarkan produk makanan dari olahan usus ayam dengan merek dagang Raos Eca. Saat ini produk Raos Eca  menggunakan bahan baku usus. Bahan baku ketika digoreng berwarna coklat,  tekstur keras, dan  tidak mengembang (bantet). Sebelum diadakan kegiatan pengabdian ini Raos Eca masih dijual dengan kemasan kiloan, yang memiliki harga jual tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan kuantitas dan kualitas produk dengan memberikan pendampingan dalam optimalisasi kemasan produk serta diharapkan Tresna Food mampu melayani selera konsumen sesuai daya beli dan kebutuhan, maka perlu dibuat kemasan kecil yang lebih ekonomis dan menarik. Adapun metode pengabdian ini yaitu desain dan pembuatan labeling pada kemasan, pemilihan aluminium foil kombinasi plastik yang berkualitas sebagai kemasan serta cara mengemas produk. Target khusus kegiatan ini tentunya meningkatkan nilai penjualan Raos Eca dan omset Tresno Food. Kemasan menggunakan aluminium foil kombinasi plastik yang lebih aman bagi makanan. Kemasan aluminium foil kombinasi plastik dari sisi tampilan lebih elegan dan higienis. Penggunaan kombinasi plastik membuat makanan masih tampak dari luar, sehingga konsumen bisa melihat isi kemasan apabila rusak, hancur atau kadaluarsa sehingga konsumen tidak merasa dirugikan saat membeli

    Analisis Kelayakan Finansial pada Industri Baglog Jamur untuk Peningkatan Produksi 30.000 Unit per Bulan pada Agroindustri

    Get PDF
    The agricultural sector is the main structure of national economic development. One of the sub-sectors in agriculture that has an important role for the welfare of farmers and the regional economy as well as the national economy is the Horticulture sub-sector. This sub-sector has been supported by the agro-industry. One of the products from this agro-industry is baglog of mushrooms. This study aims to analyze the financial feasibility of increasing production capacity from 20,000 to 30,000 baglogs of mushrooms per month. It caused the average demand is 29,070 baglogs of mushrooms per month. The research object is the manufacture of mushroom baglog. Descriptive quantitative with financial feasibility analysis techniques and sensitivity analysis is used as a method in this research. The results found that the investment period of 5 years required an investment cost of IDR 244,342,677. Financial feasibility analysis with a discount rate of 9% produces an NPV value of IDR 257,886,281, an IRR of 44.594%, a Profitability index of 2.06 and a Payback Period of 1.88 years. The results of the sensitivity analysis of an increase in the cost of raw materials by 17% and a decrease in production of 9% obtained the results of NPV > 0, IRR > 9%, Profitability index > 1 and Payback period MARR

    Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Pasokan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quantity

    Get PDF
    CV Bintang Timur Graphic is a company that produces learning tools for schools with a make-to-order production system. However, the ups and downs of production capability and capacity are one of the variables in inventory planning and control that needs to be controlled. Inventory control activities are very important for the company. If there is a stockout, the company cannot meet customer needs. Because consumer demand often fluctuates, especially in terms of quantity, type, or frequency. The inventory policy implemented at CV Bintang Timur Graphic does not use past historical data so excess or shortage of inventory often occurs. This study aims to analyze the number of raw material supplies, to be able to provide effective and efficient planning. The method used is the Economic Order Quantity (EOQ). The proposed inventory control plan using the EOQ method provides significant cost efficiency. Based on the results of the EOQ, 3 items have the highest efficiency ratings, including CD paper, which can save up to 81% of inventory costs, HVS Indigo Roll 73, which can save up to 72% of inventory costs, and 58.5x84 size paper, which can save up to 53% of inventory costs. For other raw material items, the average cost-saving efficiency reaches 35%. Then the application of the Economic Order Quantity (EOQ) method is appropriate for inventory control at CV Bintang Timur Graphic. Keywords: Efficiency, Fluctuation, Frequency, Make to Order, ProductionCV Bintang Timur Grafika adalah perusahaan yang memproduksi perangkat pembelajaran untuk sekolah dengan sistem produksi make to order. Tetapi, naik turunnya kemampuan dan kapasitas produksi menjadi salah satu variabel perencanaan dan pengendalian persediaan yang perlu dikendalikan. Aktivitas pengendalian persediaan ini sangat penting bagi perusahaan. Jika mengalami stockout maka perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena seringkali permintaan konsumen mengalami fluktuasi, khususnya pada variabel jumlah, jenis, atau frekuensinya. Kebijakan persediaan yang diterapkan di CV Bintang Timur Grafika tidak menggunakan history data masa lalu sehingga sering terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan. Penelitian ini bertujan untuk menganalisis jumlah persediaan bahan baku, sehingga mampu memberikan perencanaan yang efektif dan sekaligus efisien. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ). Usulan perencanaan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ memberikan efisiensi biaya yang cukup besar. Berdasarkan hasil EOQ, terdapat 3 item yang memiliki peringkat efisiensi teratas, antara lain kertas CD yang biaya persediannya bisa dihemat mencapai 81%, HVS Indigo Roll 73 biaya persediannya bisa dihemat mencapai 72%, serta kertas ukuran 58,5x84 biaya persediannya bisa dihemat mencapai 53%. Pada item bahan baku yang lain efisiensi penghematan biayanya rata-rata mencapai 35%. Maka penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ) tepat diaplikasikan untuk pengendalian persediaan di CV Bintang Timur Grafika. Kata kunci: Efisiensi, Fluktuasi, Frekuensi, Make to Order, Produks

    ANALISIS KARAKTERISTIK PENYEBAB KESUKSESAN PRODUK SHAMPO DI SUKOHARJO

    Get PDF
    Penelitian dengan judul: Analisis Karakteristik Penyebab Kesuksesan Produk Shampo Anti Ketombe ini dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo. Produk Shampo Anti Ketombe yang dijadikan obyek penelitian adalah Pantene, Sunslik, Dove, Lifebuoy, dan Clear. Indikator yang digunakan untuk mengetahui produk shampo anti ketombe yang sukses dengan menggunakan data market share. Karakteristik produk yang dinilai adalah berdasarkan faktor produk, service, communication, dan time to market. Untuk menentukan produk sukses berdasarkan data market share dengan menggunakan diagram pareto, dengan ketentuan yang masuk dalam 80% diagram pareto. Dari analisis dengan menggunakan diagram pareto dapat diambil kesimpulan bahwa produk sukses shampo anti ketombe di Sukoharjo adalah produk shampo anti ketombe Pantene, Sunlik, Dove, Lifebuoy dan Clear. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap ke-lima produk shampoo anti ketombe dapat diambil kesimpulan bahwa produk shampoo anti ketombe yang sukses di Sukoharjo adalah shampoo Pantene karena pada karakteristik produk faktor produk dan service memiliki skor tertinggi, sedangkan communication dan time to market skor tertinggi adalah produk shampoo anti ketombe Lifebuoy

    Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) Proses Pembuatan Buis Beton

    Get PDF
    There are quite a number of entrepreneurs making precast concrete in Polokarto sub-district, the community works as precast concrete making workers as their life support. The resulting production is in the form of Buis Concrete/Concrete Pipes. The process of making concrete buis, among others: the process of selecting materials, mixing process, lifting process, printing process, drying process. Activities carried out during the production process are carried out repeatedly, causing complaints to workers. These complaints arise due to non-ergonomic body postures causing pain in some parts of the body felt by workers. This study aims to determine the level of risk and the percentage of complaints felt during the process of making concrete buis. The methods used are Nordic Body Map (NBM), and Rapid Entire Body Assessment (REBA). The results of the research from the NBM questionnaire on the manufacture of concrete buis segemn workers' bodies experience complaints are the waist, back, right shoulder, right upper arm and right hand. Research using the REBA method has a risk level ranging from 7-10 so it includes a moderate to high level of risk that requires work posture action. Keywords: Concrete buis making, Work posture, NBM, REBAPengusaha pembuatan beton pracetak di kecamatan polokarto sudah terbilang cukup banyak, masyarakat berprofesi sebagai pekerja pembuatan beton pracetak sebagai penopang kehidupan mereka. Hasil produksi yang dihasilkan berupa produk  Buis beton/Pipa Beton. Proses pembuatan buis beton antara lain: proses pemilihan bahan, proses pencampuran, proses pengangkatan, proses percetakan, proses pengeringan. Aktivitas yang dilakukan selama proses produksi dilakukan secara berulang-ulang sehingga menimbulkan keluhan pada pekerja. Keluhan tersebut muncul disebabkan postur tubuh yang tidak ergonomi menyebabkan timbulnya rasa sakit pada beberapa bagian tubuh yang dirasakan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko dan presentase keluhan yang dirasakan selama proses pembuatan buis beton. Metode yang digunakan adalah Nordic Body Map (NBM), dan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil penelitian dari kuesioner NBM pada pembuatan buis beton segemn tubuh pekerja mengaalami keluhan adalah bagian pinggang, punggung, bahu kanan, lengan atas kanan dan tangan kanan.Sehingga dapat dinyatakan adanya pengaruh beban kerja terhadap pekerja terhadap keluhan musculosketal disorders. Penelitian menggunakan metode REBA memiliki tingkat level resiko kisaran angka 7-10 sehingga termasuk level resiko sedang sampai tinggi perlu tindakan postur kerja. Kata Kunci: Pembuatan buis beton, Postur kerja, NBM, REB

    ANALISIS KESUKSESAN USAHA FOTOCOPY DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO DAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    Get PDF
    Usaha fotocopy merupakan salah satu usaha dengan persaingan yang sangat pesat. Usaha fotocopy banyak kita temui dilingkungan pendidikan (sekolah atau kampus) dan lingkungan perkantoran. Semakin banyaknya usaha fotocopy yang tersedia semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk menentukan mana usaha fotocopy yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. dan menyediakan pelayanan yang lengkap dan bagus. Sehingga usaha fotocopy dilingkungan kampus selalu dituntun untuk melakukan inovasi sebagai akibat dari kebutuhan pangsa pasar yang dinamis. Objek penelitian ini adalah usaha fotocopy yang terdapat pada lingkungan kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dan Unieversitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian yang dilakukan adalah unutk menentukan faktor-faktor kesuksesan pada usaha fotocopy. Langkah yang dilakukan meliputi penentuan usaha Fotocopy di lingkungan kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dan Unieversitas Muhammadiyah Surakarta, menentukan indikator kesuksesan, survei market share, menentukan usaha Fotocopy yang akan diteliti berdasarkan diagram pareto, menentukan karakter usaha sukses berdasarkan analisis atribut produk dan analisis konsumen, pemetaan pada kanvas strategi, uji korelasi dan menarik kesimpulan. Berdasarkan kanvas strategi, usaha Fotocopy di lingkungan kampus Univet Bantara yang paling sukses adalah usaha Fotocopy H.1. Faktor penyebab kesuksesannya adalah faktor pelayanan, kualitas fotocopy, kualitas jilid hard cover, kualitas jilid lakban, faktor fasilitas, luas toko, pencahayaan, lay-out dan faktor jam buka. Sedangkan usaha Fotocopy di lingkungan kampus UMS yang paling sukses adalah usaha Fotocopy E.2, penyebab kesuksesannya adalah faktor harga fotocopy HVS

    The Design of Peanut Washer Machine to Ease and Speed Up the Washing Time of Peanut in UKM Arjuna

    Get PDF
    In Tegal Asri RT 02 RW 03 Karanganyar, there are small and medium enterprises engaged in the business of producing roasted peanut shells.The production process is still done manually, so it can not meet the targeted production capacity.The purpose of the activity of designing and implementing a peanut washing machine is to increase the capacity of washing beans and save time. Before designing and implementing a peanut washing machine, it takes 75 minutes to wash 50 kg of peanuts. The results of the design of the tool and after application, the peanut washing process can produce 50 kg of clean beans with a total time of 20 minutes so that it can save 55 minutes of washing 50 kg of beans

    RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SABUN CUCI CAIR UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PRODUKSI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Indonesia's economy during the second quarter of 2020 getting a contraction about 4.19 percent, due to the COVID-19 pandemic. This decline has an impact on the economic sector, one of which is MSMEs which contribute 15.75 percent annually to economic growth. Liquid soap is one of the MSMEs products that needs improvement because of this impact. This research was purposed to develop the process of mixing liquid soap ingredients with an electric-powered stirrer machine to obtain a constant mixing process, and produce a homogeneous mixture of liquid soap. The results of this research succeeded in making a liquid soap mixer machine using “L” shape plate frame with dimensions of length x width x height about 610 x 530 x 900 mm. The power of the stirrer machine about 0.25 HP using an electric motor, with rotation speed of 1400 rpm on electric motor and 343.4 rpm on stirrer, and produces a torque for stirring the concentrate of liquid soap about 3.42 N.m. The results of the production of liquid soap with the machine show an increased in production time about 30.9%, and the product have characteristics of a thicker liquid soap, than manual production, for the same production volume

    PERANCANGAN KURSI ANTROPOMETRI UNTUK LABORATORIUM ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVET BANTARA SUKOHARJO

    No full text
    Penelitian ini bertujuan merancang kursi antropometri untuk pengukuran antropometri pada posisi duduk statis sebagai sarana praktikum di laboratorium Ergonomi program studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo. Penelitian dilakukan di laboratorium Ergonomi program studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa program studi Teknik Industri. Data antropometri yang dibutuhkan ada 9 pengukuran dimensi tubuh pada posisi duduk yaitu: 1) tinggi lipat lutut (popliteal); 2) jarak dari lipat lutut (popliteal) ke pantat; 3) tinggi siku posisi duduk; 4) tinggi bahu posisi duduk; 5) tinggi badan posisi duduk; 6) rentang antar siku; 7) lebarpinggul; 8) lebar bahu; dan 9) jarak siku ke ujung jari. Tahapan penelitian meliputi: 1) penetapan tujuan; 2) pengukuran data antropometri; 3) Pengolahan data yaitu uji keseragaman dan kecukupan data, perhitungan persentil serta perancangan kursi antropometri. Hasil rancangan kursi antropometri mampu mengukur 16 dimensi tubuh pada posisi duduk statis yaitu: 1) tinggi lipat lutut; 2) panjang lipat lutut ke pantat; 3) lebar pinggul; 4) tinggi siku duduk; 5) jarak antar siku; 6) jarak siku ke ujung jari; 7) panjang telapak tangan; 8) lebar tangan; 9) tinggi bahu; 10) lebar bahu; 11) tinggi bahu duduk; 12) tinggi badan posisi duduk; 13) panjang kepala; 14) lebar kepala; 15) panjang kaki; 16) lebar kaki. Kemampuan penyesuaian (adjustabilty) suatu produk merupakan satu prasyarat yang amat penting dalam proses perancangan
    corecore