1,111 research outputs found

    Post-Partum Depression at the Regional Special Hospital of South Sulawesi Province

    Get PDF
    Pregnancy and give birth period is period of life that full of stress potential. Women in pregnancy period and post partum period, incline feels high stress exactly because of having physical condition limitedness that health workers her to do activity and having adaption process become a mother. This period have potential post partum depression. The aims of to do this research is qualitative method with analyze descriptive with collecting data primer technique by independent interview. the research is showed that long labor, parity, mother disease history, husband support, labor with action having potential feels post partum depression. The expect of post partum mother to do communication for all of problems of others that want to express. To talk about worry that happened have sincere attitude to accept activity and new role after labor flexible to learn be calm and consultancy to doctor or professional person in order to minimalize risk factor in order to post partum depression can be involved

    PENGARUH PURSED LIPS BREATHING TERHADAP POLA NAPAS PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DELIA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021

    Get PDF
    Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic lung disease characterized by limited air flow in the respiratory tract that is not fully reversible. This progressive disorder is caused by chronic inflammation due to gases that are toxic to the body. The main causes of COPD include cigarette smoke, air pollution from burning, and harmful gas particles. Several problems will arise resulting in respiratory failure which is defined as failure of ventilation and oxygenation failure caused by respiratory center disorders, chest wall muscle disorders and acute inflammation of lung tissue that causes shortness of breath. The general purpose of this study was to determine the Effect of Pursed Lips Breathing on the Breathing Pattern of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Patients at Delia General Hospital, Kec. Done Kab. Langkat. The type of research used is a quasi-experimental (quasi-experimental) with a one group pretest-posttest design. This design also does not have a comparison group (control), but at least the first observation (pretest) has been carried out which allows testing the changes that occur after there is an experiment (program). In this study, parametric statistical tests were first carried out with the results meeting the assumption that the data were normally distributed, so that this study was analyzed using the paired t test using the degree of significance = 0.05. After the statistical test with the help of SPSS, the p value = 0.000 was obtained. The statistical test is said to be meaningful if the p value is below 0.05 < at the 95% confidence level. This study was analyzed using a paired t test using the degree of significance = 0.05. After the statistical test with the help of SPSS, the p value = 0.000 was obtained. Which means p value < (0.000 < 0.05), meaning H1 is accepted. Then it can be interpreted that there is a significant effect between Pursed Lips Breathing Exercise and breathing patterns in Chronic Obstructive Pulmonary Disease Patients. DF : degree of freedom, T : value T count, Sig,(2-tailed) : probability value/p value.Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik paru yang ditandai dengan terbatasnya aliran udara di dalam saluran pernafasan yang tidak sepenuhnya reversible.Gangguan bersifat progresif ini disebabkan oleh adanya inflamasi kronik akibat gas yang bersifat racun bagi tubuh. Penyebab utama PPOK antara lain asap rokok, polusi udara dari pembakaran, dan partikel – partikel gas berbahaya. Beberapa masalah akan timbul sehingga mengakibatkan kegagalan pernafasan yang didefinisikan sebagai kegagalan ventilasi dan kegagalan oksigenasi disebabkan karena gangguan pusat pernafasan, gangguan otot dinding dada dan peradangan akut jaringan paru yang menyebabkan sesak nafas. Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Pola Napas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis di Rumah Sakit Umum Delia Kec. Selesai Kab. Langkat. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen (Eksperimen Semu) dengan rancangan one group pretest-posttest design.Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembandingan (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji statistik parametrik dengan hasil memenuhi asumsi data berdistribusi normal, sehinggapenelitian ini dianalisis menggunakan uji paired t test dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05. Setelah dilakukan uji stastitik dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p value = 0.000. Uji statistik dikatakan bermakna jika nilai p value dibawah 0,05< pada tingkat kepercayaan 95%. penelitian ini dianalisis menggunakan uji paired t test dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05. Setelah dilakukan uji stastitik dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p value = 0.000. Yang berarti p value < α (0.000 < 0.05), artinyaH1 diterima.Maka dapat diartikan ada pengaruh yang signifikan antara Latihan Pursed Lips Breathing dengan pola napas pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik.DF :degree of freedom (derajat kebebasan), T : nilai T hitung, Sig,(2-tailed) : nilai probabilitas/p value

    PENGARUH BRISK WALKING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS TANAH TINGGI KOTA BINJAI TAHUN 2023

    Get PDF
    Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistol ≥ 140 mmHg dan ≥ diastol 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya menurunkan kualitas hidup, namun dapat mengancam jiwa penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tanah Tinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah  desain quasi exsperiment dengan metode non equivalent control group design pretest posttest. Jumlah populasi 346 pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling, sample 34 responden setiap kelompok. Variabel independent penelitian memberikan intervensi brisk walking exercise dan variabel dependent nya adalah tekanan darah. Penelitian ini dilakukan dengan cara perlakuan dan kontrol untuk mendapatkan data responden. Uji statistik data penelitian menggunakan Uji Independent T- Test. Hasil penelitian yang diperoleh sebelum dilakukannya brisk walking exercise pada kelompok kontrol dan perlakuan semuanya mempunyai hipertensi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Independent T-Test, dimana sistol ρ value = 0,000 dan diastol ρ value = 0,000 dengan nilai α = 0,05. Sehingga nilai ρ 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh brisk walking exercise terhadap penurunan tekanan darah. Kesimpulan setelah dilakukan tindakan brisk walking exercise terjadi penurunan tekanan darah responden.Hypertension is defined as persistent blood pressure where the systolic pressure is ≥ 140 mmHg and the diastolic pressure is ≥ 90 mmHg. Hypertension not only reduces the quality of life, but can threaten the sufferer's life. The aim of the study was to determine the effect of brisk walking exercise on blood pressure in hypertension sufferers at the Tanah Tinggi Health Center. The type of research used was a quasi experiment with a non-equivalent control group design pretest posttest method. The total population was 346 samples taken using purposive sampling technique, a sample of 34 respondents per group. The researcher's independent variabl in the study provided brisk walking exercise intervention. The researcher's dependent variable is blood pressure. The research was carried out using treatment and control to obtain respondent data. Statistical testing of research data uses the Independent T-Test. The research results obtained before the brisk walking exercise were carried out in the control and treatment groups all had hypertension. Statistical test results using the Independent T- test where systole p value = 0.000 and diastole p value = 0.000 with a value = 0.05. So that the p value is 0.000 <0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted, which means there is an effect of brisk walking exercise on reducing blood pressure. The conclusion was that after the brisk walking exercise was carried out, the blood pressure of the respondents decreased

    UPAYA PENCARIAN MODEL TATA KELOLA AIR LOKAL (STUDI TENTANG IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ATAU PAMSIMAS) DI DESA SUKAMUKTI KEC. JALAKSANA KAB. KUNINGAN JAWA BARAT

    Get PDF
    Leli Nurlaeli, NIM 14123541346“Pro dan KontrA Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Sukamukti (Sebuah Upaya Pencarian Model Tata Kelola Air Lokal)”. Desa Sukamukti merupakan salah satu desa di Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yang mendapatkan bantuan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Program PAMSIMAS mulai masuk ke Desa Sukamukti pada bulan Desember tahun 2012. Program ini dikelola oleh Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAM).Keberadaan PAMSIMAS di Desa Sukamukti mendapatkan respon yang berbeda dari masyarakat, ada yang pro dan ada yang kontra. Perbedaan pendapat ini terjadi karena masyarakat Desa Sukamukti sudah memiliki sistem pengelolaan air sendiri yaitu sistem Tuk (bak penampungan air). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimana respon masyarakat Desa Sukamukti terhadap program PAMSIMAS?, (2) Bagaimana model-model pengelolaan air di desa Sukamukti?, (3) Bagaimana model tata kelola air yang seharusnya diterapkan di Desa Sukamukti berdasarkan kearifan lokal?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Desa Sukamukti terhadap program PAMSIMAS dan mengetahui bagaimana model tata kelola air yang seharusnya di terapkan di Desa Sukamukti berdasarkan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitan ini menggunakan (1) Wawancara (2) Observasi dan (3) Dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis data dari Miles dan Huberman yang terdiri atas (1) Reduksi data (2) Penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat terhadap program PAMSIMAS saat ini ada yang pro dan ada yang kontra. Masyarakat yang pro terhadap program PAMSIMAS beranggapan bahwa program tersebut membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air setiap harinya. Sedangkan masyarakat yang kontra terhadap program PAMSIMAS beranggapan bahwa program tersebut justru memberatkan masyarakat karena harus membayar setiap air yang digunakan. Oleh karenanya, masyarakat yang kontra terhadap program PAMSIMAS lebih memilih tetap mempertahankan sistem pengelolaan air menggunakan tuk yang sudah ada sejak dahulu. Adapun bentuk pengelolaan air yang baik untuk diterapkan di Desa Sukamukti adalah sistem tuk air. Hal ini dilakukan dengan alasan pengelolaan sistem tuk air mengutamakan prinsip kearifan lokal dalam pengelolaanya. Keikutsertaan masyarakat serta pengambilan keputusan dalam pengelolaan sistem tuk air menjadi prioritas utama. Namun, agar fungsi tuk lebih efektif maka diperlukan pengembangan dalam pengelolaannya. Kata Kunci: PAMSIMAS, Tuk Ai

    PENGEMBANGAN PROGRAM INTERVENSI KECAKAPAN BERBICARA ANAK DOWN SYNDROME

    Get PDF
    Kemampuan berbicara dan berbahasa merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki anak sebagai modal untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi. Intervensi diberikan bagi mereka yang mengalami hambatan dalam perkembangan termasuk perkembangan bicara bahasa pada anak down syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan program intervensi yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak down syndrome. Penelitian ini untuk mengetahui perkembangan bicara pada anak down syndrome serta upaya yang telah dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuan berbicara mereka. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan desain sequential exploratory, yakni sebuah desain penelitian yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif secara bertahap. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berbicara anak masih terbatas pada pengucapan satu kata tanpa adanya penangangan khusus. Program intervensi yang dirancang terdiri dari aspek pemahaman kosakata, sintaksis dan sematis yang disusun berdasarkan perkembangan anak. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukan peningkatan bicara anak pada beberapa kata. Program ini dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Perhatian yang lebih pada anak dapat membantu anak down syndrome meningkatkan kemampuan berbicaranya.---------- Speech and language is an initial capability to be owned subsidiaries as capital to be able to interact and communicate. Intervention is given to those who experience barriers to development including speech development of language in children with Down syndrome. This study aims to formulate intervention programs in accordance with the development and needs of children with Down syndrome. This study to determine the speech development in children with down syndrome and the efforts that have been undertaken to help develop their speaking skills. This study used mixed methods with sequential exploratory design, which is a design study that combines qualitative and quantitative research gradually. Results from this study showed that the ability to speak the child is still limited to the pronunciation of the word without any special handling. The program consists of interventions designed aspects of understanding of the vocabulary, syntax and schematically drawn based on the child's development. The results of the implementation of this program showed improvement in the children speak a few words. This program can be implemented in teaching and learning in the classroom. More attention in children can help children with Down syndrome improve speaking ability

    Effect of Honey to Levels Hemoglobin and Levels of 8-Hydroxy-2-Deoxyguanosin (8-Ohdg) in Pregnant Women with Anemia

    Get PDF
    Honey contains many nutrients including vitamins A, C, E, B12, β-carotene and phalvonoid which can increase hemoglobin and suppress oxidative stress. This study aims to determine the effect of honey administration on Hemoglobin Levels and 8-hydroxy-2-Deoxyguanosin (8-Ohdg) levels in pregnant women with anemia. This study uses a type of Quasi Experiment research with pretest-posttest research design, Sample in a study of 30 pregnant women divided into 2 groups, mothers who received Fe (Control Group) and Honey + Fe (Intervention Group) Implementation carried out for 60 days. Then blood and urine are taken to examine hemoglobin levels and 8-Ohdg levels. Data were analyzed using Paired Sample T Test and Independent T Test. The results showed an increase in hemoglobin levels in the intervention group Honey + Fe by (2.80 ± 0.26gr / dl) while the Fe control group was (0.80 ± 0.13gr / dl) with a value of p = 0,001 <0, 05. The 8-Ohdg level in the intervention group Honey + Fe was (-4.23 ± 1.32 nmol / ml p = 0.031 <0.05) while the Fe control group was (2.98 ± 130 nmol / ml p = 0.322> 0 , 05). Based on the Independent T Test on hemoglobin levels, the values of p = 0,001 <0,005 and 8-Ohdg values obtained p value = 0,002 <0,05. Thus the group given Honey + Fe is more effective in increasing hemoglobin levels and decreasing levels of 8-Ohdg in anemic pregnant women

    Penentuan Sistem Kerja Lift Berdasarkan Kecepatan Angkut dengan Menggunakan Simulasi ProModel (Studi Pada Sarana Lift di Universitas Bunda Mulia)

    Get PDF
    The purpose of this study is to find the ideal system run for passengers elevators facilities, in term of passengers arrivals, load capacity, in and out passengers distribution to each floor, and layout of classrooms in Bunda Mulia University’s building. Four (4) models of simulations were developed in this research. The four models are: the standard (full floor services of elevators), Model 1 (odd and even services of the elevators), Model 2 (partial and full services of elevators), and model 3 (partial services of elevators). This study found two conditions. Condition 1, based on normal season with the average arrivals distribution passengers of 300 peoples / hour, the best system run of elevator passengers service is the standard model with an average waiting time of 3.88 minutes. The second conditions- with the level of infinite arrivals (unlimited) - provides Model 1 (odd and even services) as the best result), with an average waiting time of 19.26 minutes.Keywords: Simulation, Promodel, Passengers Elevator Mod

    BAHASA SLANG PADA KALANGAN WARIA KOTA TEGAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsi bentuk dan makna bahasa slang dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab digunakannya bahasa slang di kalangan waria Kota Tegal. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan para waria Kota Tegal, sedangkan datanya berupa penggalan-penggalan tuturan waria Kota Tegal. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode simak yaitu peneliti menyimak tuturan waria. Dalam penjaringan data, metode simak ini diwujudkan melalui teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar dalam penelitian ini adalah teknik sadap yaitu dengan cara menyadap bahasa yang digunkan oleh waria. Sebagai teknik lanjutan adalah Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) karena peneliti tidak terlibat secara langsung dalam percakapan. Setelah data terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat yang merupakan teknik lanjutan dari metode simak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya berupa bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik dasar yang digunakan dalam metode agih ini berupa teknik bagi unsur langsung (BUL) serta teknik lanjutan berupa teknik baca markah dan teknik perluas. Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode informal yaitu berupa rumusan dengan menggunakan kata-kata biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waria Kota Tegal menggunakan bahasa slang yang berupa: (1) Bentuk kata yang digunakan adalah verba, nomina, adjektiva, pronomina. Verba, nomina, dan adjektiva berbentuk kata dasar, sedangkan pronomina berupa pronomina persona pertama dan kedua. Makna kata didasarkan pada kemiripan bentuk dan makna dengan bahasa asal waria yaitu bahasa Jawa dialek Tegal dan bahasa Indonesia. (2) Penggunaan ragam slang tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (a) tempat dan waktu terjadinya peristiwa tutur. Bahasa slang digunakan pada waktu waria mangkal di Pangkalan pada malam hari sekitar pukul 21.30 sampai 04.30 WIB. (b) Peserta tutur. Bahasa slang digunakan ketika waria berkomunikasi dengan sesama waria, teman, tetangga, maupun orang-orang di sekitar mereka yang memeliki kedekatan hubungan. (c) Jalur bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam lisan. Dari hasil penelitian ini disarankan sebagai berikut. (1) Hendaknya kita menghargai dan menyikapi secara bijak bahasa slang yang digunakan oleh waria, karena bahasa tersebut memperkaya jenis ragam bahasa yang ada di Indonesia. (2) Penelitan ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk meneliti bahasa slang waria dalam bentuk yang lain, misal klausa, maupun pembentukan katanya. Kata Kunci : Bahasa Slang, Waria, Kota Tega

    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANI DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINJAI ESTATE

    Get PDF
    Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by a deficiency in the production and utilization of the pancreatic hormone insulin. Family has an influence on the attitude and acceptance of health education for Diabetes Mellitus patients. Because this disease has a big challenge to achieve success in its management, because it must be carried out for life so that saturation and non-compliance often occur. Family support is needed to improve dietary adherence to DM patients. The purpose of this study was to determine the Relationship between Family Support and Compliance with Diets in Diabetes Mellitus Patients in the Binjai Estate Health Center Work Area in 2020. This type of research is a qualitative non-experiment with a correlation design carried out by Melitus in the Work Area of ​​the Binjai Estate Health Center January - July 2020. The population in this study were all people with diabetes mellitus in the working area of ​​the Binjai Estate Health Center, totaling 125 people. The sample in this study were patients with diabetes mellitus who live in the working area of ​​the Binjai Estate Community Health Center and who were willing if the researcher asked for their data, 25 respondents. The results of the study were 13 respondents (52%) had good family support by having 12 respondents (48%) adhering to the diabetes mellitus diet obediently, 1 respondent (4%) having adherence to the diabetes mellitus diet with disobedience, respondents who had support 9 respondents (36%) had sufficient family compliance with 4 respondents (16%) adhering to the diet, while 5 respondents (20%) had obedient dietary adherence (20%), and 3 respondents had less family support (12 %), who have adherence to diet and not adhere to as many as 3 respondents (12%). Based on the results of the chi-squer test, there is a relationship between family support and adherence to diet in diabetes mellitus patients (p = 0.003 <0.05) with the correlation between variables being 0.003, which means that Ho is rejected Ha accepted. Suggestion: It is hoped that the family will provide support in the form of motivation, support, and guidance in the form of morale and material so that the patient is more able to follow the diabetes mellitus diet in maintaining blood sugar levels.Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolik  kronis yang ditandai oleh kekurangan dalam produksi dan pemanfaatan insulin hormon pankreas. Keluarga mempunyai pengaruh terhadap sikap dan penerimaan pendidikan kesehatan pasien Diabetes Melitus. Karena penyakit ini mempunyai tantangan yang besar untuk mencapai kesuksesan dalam penatalaksanaannya, karena harus dilakukan seumur hidup sehingga kejenuhan dan ketidak patuhan sering terjadi. Dukungan keluarga sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan diet pasien DM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalani Diet  pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah non-eksperiment yang bersifat kualitatif dengan desain korelasi yang dilakukan Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Estate pada bulan Januari - Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus  di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate yang berjumlah 125 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate dan yang bersedia jika diminta datanya oleh peneliti sebanyak 25 responden. Hasil penelitian terdapat dukungan keluarga baik sebanyak 13 responden (52%) dengan memiliki 12 responden (48%) memiliki kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan patuh, 1 responden (4%) memiliki kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan tidak patuh, responden yang memiliki dukungan keluarga cukup  sebanyak 9 responden (36%) dengan memiki kepatuhan menjalani diet dengan patuh 4 responden (16%), sedangkan yang memiliki kepatuhan menjalani diet dengan tidak patuh 5 responden (20%), dan yang memiliki dukungan keluarga kurang terdapat 3 responden (12%), yang memiliki kepatuhan menjalani diet dengan tidak patuh sebanyak 3 responden (12%). Berdasarkan hasil uji chi-squer ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani diet pada pasien diabetes melitus (p=0,003 < 0,05) dengan besar korelasi antar variabel adalah 0,003 bearti Ho ditolak Ha diterima. Saran : Di harapkan bagi keluarga untuk memberikan support yang berupa motivasi, dukungan,  dan bimbingan baik berupa moril dan material agar pasien lebih patu mnejalanni diet diabetes  melitus dalam menjaga kadar gula dara
    corecore