85 research outputs found

    Pengaruh Strategi Experiential Learning Terhadap Self Regulated Learning Mahasiswa

    Get PDF
    Self regulated learning memiliki peranan yang sangat penting terhadap banyak aspek kehidupan terutama bidang akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi experiential learning terhadap self regulated learning dan komponen-komponennya (motivasi belajar, strategi belajar kognitif, regulasi metakognitif, dan kelola sumber daya) mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 40 orang kelompok eksperimen dan 40 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala self regulated learning dan modul experiential learning digunakan sebagai pedoman dalam menerapkan strategi pembelajaran eksperiensial. Teknik analisis multivariat digunakan untuk menganalisis data. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan self regulated learning, motivasi belajar, , metacognitive  regulation, dan kelola sumber daya yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ini artinya bahwa strategi experiential learning mampu meningkatkan self regulated learning mahasiswa

    Perilaku Resourcefullness Dan Prestasi Akademik Mahasiswa Ditinjau Dari Strategi Experiential Learning

    Get PDF
    This study aimed to examine the effect on behavior resourcefullness learning strategies. The next test was conducted to determine the relationship between behavior and academic achievement resourcefullness general psychology.There are three instruments used in this study, namely modules experiential learning strategies, scale resourcefullness, and learning achievement of learning psychology. Module experiential learning strategy is a guideline to implement better teaching strategies EL in general psychology. Resourcefullness Scale is a tool to find out resourcefullness research subjects. To measure the achievement of general psychology using existing documents, ie the final value of a general psychology course, which is accessed from SIA Program (Academic Information System) UIN Sunan Kalijaga.Subjects in this study were all students of men and women who are taking courses in general psychology, class of 2011/2012 academic year (3rd semester of college is done). The number of subjects in this study were eighty-three (83) students, in which 42 people (class A) as the experimental group, and 41 people (class B) as a control group.Analysis of the data according to the hypothesis that will be formulated using different test techniques (t-test) and test product moment with the help of a computer program SPSS version 16. To examine why and how a change (as the effect of the treatment, will be done using interview techniques

    REFLEKSI NAFS DALAM KISAH NABI YUSUF AS DAN ZULAIKHA: ANALISIS TAFSIR AL-MISHBAH KARYA QURAISH SHIHAB

    Get PDF
    The story of the Prophet Yusuf as ahsanul qashas (the best story) which is enshrined in the Qur'an. The story of the Prophet Yusuf is a story that has a wealth of meaning and learning in all aspects of life. This article attempts to analyze the richness of meaning contained in surah Yusuf which is related to the levels and expressions of the nafs. The research method in this article uses descriptive qualitative with a library research approach. Theoretical analysis uses the perspective of Tafsir Al-Mishbah by Quraish Shihab. The purpose of this research is to answer how the expression of nafs and levels of nafs are contained in the story of Prophet Yusuf and Zulaikha. The results of the study show that the nafs in the story of Prophet Yusuf and Zulaikha are distinguished by two tendencies: First, the level of anger in Zulaikha's personality and behavior which is depicted in obedience to lust and following the devil's temptations. Second, the levels of muthmainnah and radhiyah nafs in Yusuf's personality which are described by calm, obedience, peace, and fortitude in going through every test given by Allah SWT. The study in this research is limited to the story of persuasion planned by Zulaikha. &nbsp

    PERKEMBANGAN AGAMA ANAK USIA DINI (USIA 0-6 TAHUN) BESERTA STIMULASINYA

    Get PDF
    Abstract The best time for PAUD teachers to lay the foundation for religious education. Although the role of parents is very important in building religious values for their children, early childhood teachers play an important role in equipping students with a religious foundation. Therefore, PAUD teachers and parents must always work hard in various ways to be able to guide children to grow on the basis of a good personality, which is based on religious values. This research uses literature study, namely data collection or scientific work for research purposes or data collection in the form of literature. The results showed that basic knowledge of religious education could be given to children according to their age. Therefore, parents and educators must be creative in equipping children with religious values in order to stimulate children's interest correctly and correctly. Children can learn religious values in a variety of ways, including play methods, field trips, demonstrations, storytelling, and uswah hasanah. By providing basic religious education for children aged 0-6 years, children can learn to know religion and know their God, know good and bad behavior, short prayers, and other religious values.Keywords: Development, Religion, Stimulation  AbstrakWaktu terbaik bagi guru PAUD untuk meletakkan dasar pendidikan agama. Meskipun peran orang tua sangat penting dalam membangun nilai-nilai agama bagi anaknya, namun guru PAUD berperan penting dalam membekali siswa dengan landasan keagamaan. Oleh karena itu, guru PAUD dan orang tua harus selalu bekerja keras dengan berbagai cara untuk dapat membimbing anak tumbuh di atas dasar kepribadian yang baik, yang berlandaskan nilai-nilai agama. Penelitian ini menggunakan studi pustaka yaitu pengumpulan data atau karya ilmiah untuk keperluan penelitian atau pengumpulan data dalam bentuk kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dasar pendidikan agama dapat diberikan kepada anak sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus kreatif dalam membekali anak dengan nilai-nilai agama agar dapat menstimulasi minat anak secara benar dan benar. Anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai agama dengan berbagai cara, termasuk metode bermain, karyawisata, demonstrasi, mendongeng, dan uswah hasanah. Dengan memberikan pendidikan dasar agama bagi anak usia 0-6 tahun, anak dapat belajar mengenal agama dan mengenal Tuhannya, mengetahui tingkah laku baik dan buruk, shalat sholat pendek, dan nilai-nilai agama lainnya.Kata kunci: Perkembangan, Agama, Stimulas

    PERKEMBANGAN SEKSUAL ANAK USIA DINI (0-6 TAHUN) DAN STIMULASINYA

    Get PDF
    Abstrak Anak Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Salah satu yang harus di perhatikan dalam perkembangnya yaitu perkembangan seksual pada anak usia dini, Proses pencapaian kematangan seksual dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kematian. Hal ini dipengaruhi oleh kematangan biologis yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Dengan demikian maka perlu adanya stimulasi yang tepat. Pendidikan seks merupakan solusi yang baik untuk membentuk kepribadian anak yang sehat. Orang tua dan guru berperan penting dalam memberikan pendidikan seks pada anak. Pendidikan seks disini bukan berarti mengajarkan anak tentang hubungan seksual atau perilaku negative yang seharusnya tidak dilakukan pada usia mereka, tetapi orang tua dan guru harus mengajarkan kepada anak agar dapat menjaga organ reproduksi mereka sehingga tidak di salahgunakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  perkembangan seksual anak usia dini 0-6 tahun dan stimulasi yang tepat.  Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan  atau library research, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka. Kata Kunci : perkembangan seksual, Anak Usia Dini, Stimulasi AbstractEarly childhood is the most important and fundamental early period throughout the range of growth and development of human life. One thing that must be considered in its development is sexual development in early childhood. The process of attaining sexual maturity begins at conception and ends at death. This is influenced by the biological maturity that corresponds to the stage of the child's development. Thus it is necessary to have the right stimulation. Sex education is a good solution for shaping a healthy child's personality. Parents and teachers play an important role in providing sex education to children. Sex education here does not mean teaching children about sexual relations or negative behavior that should not be done at their age, but parents and teachers must teach children so that they can protect their reproductive organs so that they are not misused. The purpose of this study was to determine the sexual development of children aged 0-6 years and appropriate stimulation. The method used in this research is library research, which is a series of activities related to library data collection methods. Keywords: sexual development, early childhood, stimulatio

    MENINGKATKAN KUALITAS KARYA ILMIAH MAHASISWA MELALUI BIMBINGAN SELF REGULATED LEARNING

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk merancang model bimbingan regulasi diri dalam belajar dan menguji efektivitas model tersebut dalam meningkatkan kualitas karya ilmiah mahasiswa. Perancangan model dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa dan menerapkan model dalam proses bimbingan karya ilmiah mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini mahasiswa yang sedang menyusun skripsi/tesis berjumlah 42 orang di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil identifikasi kebutuhan menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan bimbingan tentang strategi untuk menyelesaikan skripsi/tesis dengan cepat dan tepat. Dengan menerapkan model bimbingan tersebut kualitas skripsi/tesis mahasiswa meningkat secara signifikan yang ditunjukkan dalam nilai skripsi/tesis yang diperoleh
    corecore