17 research outputs found

    Analysis of the Use of Rational Drugs on the Most Treated Diseases in One of Hospitals in Bandung City

    Get PDF
    An approved drug is a drug that meets indicators with rational drug use criteria. Identification of DDD values ​​for medical records and prescriptions of outpatients and inpatients using WHO-determined methods. Analysis of rational drug use in a hospital in Bandung using diabetes drugs are Acarbose, Glibenclamide, Glimepirid, Metformin, and Pioglitazon. The use of hypertension drugs are amlodipine, lisinopril, candesartan, bisoprolol, irbesartan, furosemide, hydroclorothiazide, and ramipril. The use of typhoid drugs is chloramphenicol, amoxicillin, cefixime, and levofloxacin. Based on the right criteria the number of rational percentages is 63.43%, the right criteria correspond to the proportion of 95.91%, the right criteria according to the results are 63.43%, and the right criteria based on the results are 46.45%. Keywords: Rational Drug Use, Disease, Bandung City Hospital, DDD Method. DOI: 10.7176/JHMN/86-06 Publication date: February 28th 202

    Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Hipertensi Di Puskesmas Batujaya

    Get PDF
    ASBTRAKHipertensi adalah gangguan vascular yang ditandai dengan tekanan darah sistolik di atas 140 MmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 MmHg, hipertensi sering tidak menimbulkan gejala sehingga di sebut sebagai slient killer. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Batujaya. penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain crossectional. Populasi penelitian ialah penderita hipertensi yang datang dan tercatat di Puskesmas Batujaya. subjek yang digunakan sebanyak 102 subjek penelitian dilakukan secara non probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga . variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kepatuhan minum obat  penderita hipertensi. Hasil penelitian didapatkan 1) ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi (p=0,001<0,05). 2) ada hubungan sikap dengan kepatuhan minum obat penderita hipertensi (p=0,003<0,05). 3) ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat  penderita hipertensi (p=0,004<0,05).  Penelitian ini disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan,sikap, dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat penderita hipertensi di Puskesmas Batujaya. Kata kunci : Hipertensi; Kepatuhan; Tingkat pengetahuan; Sikap; Dukungan keluarga. ABSTRACTHypertension is a vascular disorder characterized by systolic blood pressure above 140 MmHg and diastolic blood pressure above 90 MmHg, hypertension often does not cause symptoms, so it is called the slient killer. This study aims to identify the relationship between the level of knowledge, attitudes, and family support on medication adherence for hypertension sufferers at Batujaya Health Center. This study uses a quantitative method with a cross-sectional design. The study population was hypertension patients who came and registered at Batujaya Health Center. Subjects used as many as 102 research subjects conducted by non-probability sampling. Collecting data using a questionnaire. Data analysis used chi-square with 95% confidence degree. The independent variables in this study were knowledge, attitudes, and family support. The dependent variable in this study is adherence to medication for hypertension sufferers. The results showed that 1) there was a relationship between knowledge and adherence to medication for hypertension sufferers (p = 0.001 <0.05). 2) there is a relationship between attitude and adherence to taking medication for hypertension sufferers (p=0.003 <0.05). 3) there is a relationship between family support and adherence to medication for hypertension patients (p=0.004<0.05). This study concluded that there is a significant relationship with knowledge, attitudes, and family support on medication adherence for hypertension sufferers at Batujaya Health Center. Keywords : Hypertension; Obedience; Knowledge level; Attitude;Family support

    Analisis Sumber Cemaran Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp pada Minuman Jamu Serbuk Instan Temulawak dan Kunyit Asam di Depot Jamu Kabupaten Karawang

    Get PDF
    ABSTRAKJamu serbuk instan adalah jamu yang dihaluskan menjadi serbuk yang terbuat dari tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Jamu berbentuk serbuk memiliki keunggulan yaitu praktis dan cepat dalam penyajiannya, serta memiliki masa simpan yang relatif lama. Jamu serbuk yang dijajakan penjual dapat diseduh di tempat menggunakan air dari penjual ataupun pembeli dapat menyeduh jamu sendiri di rumah dengan menggunakan air milik pembeli. Jamu yang tidak mengalami proses pengolahan dan pemanasan sempurna bisa menjadi pemicu kontaminasi mikroorganisme yang tinggi. Kebersihan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan jamu instan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran bakteri coliform, Escherichia coli dan Salmonella sp pada jamu serbuk instan temulawak dan kunyit asam yang dijual di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan yaitu MPN (Most Probable Number) merupakan metode untuk mengidentifikasi bakteri coliform dan Escherichia coli dengan mendekati angka paling mungkin dari cemaran bakteri tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel jamu kunyit asam dan temulawak serbuk yang diseduh menggunakan air galon positif mengandung bakteri Escherichia coli dengan nilai MPN yaitu 460 MPN, 210 MPN dan 93 MPN, 150 MPN. Semua sampel negatif bakteri Salmonella sp.Kata kunci : Jamu Serbuk Instan; Coliform; Escherichia coli; Salmonella sp; MPN.ABSTRACTInstant powdered herbal medicine is herbal medicine that is mashed into powder made from plants that have the potential as medicine. Powdered herbal medicine has the advantage of being practical and fast in serving and has a relatively long shelf life. The powdered herbal medicine sold by the seller can be brewed on the spot using water from the seller or the buyer can brew his own herbal medicine at home using the buyer's water. Herbal medicine that does not undergo a perfect processing and heating process can be a trigger for high microbial contamination. The cleanliness of the tools and materials used for the manufacture of instant herbal medicine greatly affects the growth of pathogenic bacteria. This study aims to identify the contamination of coliform bacteria, Escherichia coli and Salmonella sp in instant herbal powders of temulawak and kunyit asam that are sold in Karawang Regency. The method used is MPN (Most Probable Number) which is a method to identify coliform and Escherichia coli bacteria by approaching the most probable number of bacterial contamination. The results showed that samples of kunyit asam and temulawak powder that were brewed using gallon water were positive for Escherichia coli bacteria with MPN values of 460 MPN, 210 MPN and 93 MPN, 150 MPN. All samples were negative for Salmonella sp.Keywords : Instant powdered herbal; Coliform; Escherichia coli;Salmonella sp; MPN

    IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA METANIL YELLOW DALAM MI BASAH YANG BEREDAR DI KABUPATEN KARAWANG

    Get PDF
    Metanil Yellow merupakan bahan pewarna sintetis yang digunakan untuk produk tekstil, cat kayu, cat lukis, dan bulu. Meskipun penggunaanya dalam makanan telah dilarang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 239/Menkes/Per/V/85, Metanil Yellow masih ditemukan di pasaran, salah satunya pada mi basah. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar Metanil Yellow pada mi basah yang beredar di Kabupaten Karawang. Sampel mi basah diambil dari 4 pasar di Kabupaten Karawang berdasarkan arah mata angin yang terdiri dari Pasar Baru, Pasar Johar, Pasar Rengasdengklok dan Pasar Perumnas dengan masing-masing pasar terdiri dari 2 sampel. Sampel dicacah dan dilanjutkan dengan uji kualitatif menggunakan metode benang wol. Kadar Metanil Yellow diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa 8 sampel tidak mengandung Metanil Yellow

    PENYALAHGUNAAN AMFETAMIN DAN DAMPAK PENGGUNA TERHADAP KESEHATAN DAN SOSIAL : LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Drug abuse is defined as the use of one or more types of drugs without medical regulations or not according to indications so that it has various side effects, including physical, psychological, and social dysfunction. One of the drugs that are often used by the public is amphetamine because amphetamine causes euphoria and a sense of calm (psychotropic group). Hence, the purpose of this literature review is to provide an overview and the most recent information regarding the effects of amphetamine use. The method for this literature analysis is by evaluating references from Science Direct, PubMed, and Google Scholar, with a publication restriction of the previous 10 years. Based on the relevant literature, amphetamine misuse has diverse impacts on its users. Drug abuse has psychological and physical effects on adolescents (students) to adults and affects a person's social interactions

    PENYULUHAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI MINUMAN ALTERNATIF KESEHATAN DI DESA WARUNG BAMBU KARAWANG

    Get PDF
    Pengetahuan mengenai kesehatan sangat dibutuhkan oleh setiap orang, demi terwujudnya kehidupan yang sehat dan sejahtera. Peran tenaga kesehatan saat ini tidak lagi hanya sekedar memberikan pelayanan yang baik, tetapi juga bertugas untuk memberikan edukasi yang baik mengenai kesehatan kepada masyarakat. Penggunaan obat dan antibiotik dengan cara dan dosis yang tidak tepat menjadi salah satu permasalahan besar di masyarakat yang berdampak buruk untuk kesehatan pengguna obat tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengedukasi kepada masyarakat khususnya di Desa Warung Bambu mengenai cara penggunaan obat yang tepat dan rasional serta alternatif lain dalam menghindari resistensi obat-obatan dengan menggunakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Umumnya TOGA dibuat menjadi seduhan kebugaran yang dapat menjadi salah satu cara alternatif pengobatan tanpa menyebabkan resistensi karena menggunakan bahan alami, dengan cara pengolahan yang benar. Berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner Pre-test dan Post-test yang telah dilakukan oleh peserta, didapatkan hasil peningkatan nilai yang menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat di Desa Warung Bambu

    Pembangunan Ekonomi Melalui Peningkatan Ketahanan dan Kemandirian Masyarakat Di Desa Sindangsari Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang

    Get PDF
    Karawang Regency is one of the areas that have a fairly high income. However, in 2021 Karawang Regency is designated as an extremely poverty area with a percentage of an extremely poor population of 4.51% with reference to data from the Central Agency on Statistics (BPS). One of the villages that have become a priority for extreme poverty alleviation programs in Karawang Regency is Sindangsari Village. Therefore, to assist the government in improving the economy of Sindangsari Village, Community Service activities are carried out. This Community Service activity is carried out by initiating the empowerment of village officials and the community in improving the economy. Sindangsari Village, Kutawaluya District, Karawang Regency through the submission of the legality of Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) in the form of a Business Identification Number (NIB) and halal certificates, the creation of a website as a means of promoting UMKM, as well as seminar activities to encourage the revitalization of BUMDes. The method used in the service consists of 3 (three) stages, which consist of: 1) preparation; (2) implementation; (3) reporting. All community service programs have shown success and can be used as a reference to improve village economic development, namely the realization of making business legalities as many as 50 UMKM, making village websites, and seminars on increasing the capability of village apparatus and BUMDes management. However, the success of the service program must be accompanied by increased synergy between village officials and the community to strengthen village independence.Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki pendapatan yang cukup tinggi. Namun pada tahun 2021 Kabupaten Karawang ditetapkan sebagai daerah kemiskinan ekstrem dengan persentase penduduk miskin ekstrem sebesar 4,51% dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS). Salah satu desa yang menjadi prioritas program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karawang adalah Desa Sindangsari. Oleh karena itu, dalam rangka membantu pemerintah dalam untuk meningkatkan perekonomian Desa Sindangsari dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan menginisiasi pemberdayaan aparatur desa dan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Desa Sindangsari Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang melalui pengajuan legalitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat halal, pembuatan website sebagai sarana promosi UMKM, serta kegiatan seminar untuk mendorong revitalisasi BUMDes. Metode yang digunakan dalam pengabdian terdiri dari 3 (tiga) tahap, yang terdiri dari: 1) persiapan; (2) pelaksanaan; (3) pelaporan. Seluruh program pengabdian kepada masyarakat menunjukan keberhasilan serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi desa yaitu dengan realisasi pembuatan legalitas usaha sebanyak 50 UMKM, pembuatan website desa, serta seminar peningkatan kapabilitas aparatur desa dan pengurus BUMDes. Namun keberhasilan program pengabdian tersebut harus disertai dengan peningkatan sinergitas perangkat desa dengan masyarakat untuk penguatan kemandirian desa

    Î’-LACTAMASES INHIBITOR-PRODUCING SOIL BACTERIA FOR AMPICILLIN-RESISTANT UROPATHOGENIC ESCHERICHIA COLI ISOLATE

    Get PDF
    Objective: The goals of this investigation were to identify the species of the producers and ascertain the dose-dependent effect of extracellular products of Indonesian bacteria that generate β-lactamases inhibitors. Methods: An agar diffusion technique for the lactamase inhibitor activity assay was performed. Observation of bacteria using phenotypic analysis was performed by observing colony color and cell shape morphology, biochemical assays and a series of carbohydrate fermentation tests. Bacterial identification was performed by comparing the nucleotide sequence of the 16S rDNA gene of target bacteria with available nucleotide sequences in Gene Library (NCBI). Combining data from phenotypic and genotypic analyses allowed for the identification of the producers. Results: According to our findings, none of the bacteria's extracellular products, which contain β-lactamase inhibitors in a range of concentrations, showed a discernible impact on the values of the inhibition zone. The producers are Aeromonas popoffii, Alcaligenes faecalis, Streptomyces brasiliensis, Staphylococcus equorum, Pseudomonas putida, Pseudomonas fluorescens, Salmonella typhi, Enterobacter hormaechei, Serratia marcescens and Enterobacter sp. The highest potency of β-lactamase inhibitor was provided by the extracellular product of VR3 isolate bacteria which was identified as Serratia marcescens. Conclusion: In conclusion, this study clearly showed that our isolated bacteria have the potential to be further investigated in order to maximize the recovery of β-lactamase inhibitor compounds

    Artikel Review: Tingkat Kepatuhan dan hal - hal yang yang Mempengaruhi Kepatuhan dalam Penggunaan Obat Antibiotik: Review Article: Level of Complaince and Things Impacting Compliance in Antibiotic Drug Use

    No full text
    Infectious diseases are still an important health problem in Indonesia, especially in developing countries. Antibiotics are drugs that are often used as a treatment for infectious diseases caused by bacteria with a mechanism of action by killing or inhibiting the growth of bacteria and with relatively little toxicity to humans. The use of antibiotics must be used rationally if used correctly it will reduce the level of antibiotic resistance. Antibiotic resistance is a condition where the inability of antibiotics to fight bacteria due to bacterial mutations. Cases of resistance reported by the Deputy Minister of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of antibiotic resistance continues to increase. Compliance with the use of antibiotic drugs is an effort to overcome the prevention of resistance in patients receiving antibiotic therapy, by knowing several factors related to patient adherence including demographic factors, belief behavior factors, drug information giving factors and counseling factors
    corecore