37 research outputs found

    Implementation of Superior Rubber Seeds Program as A Community Empowerment in the North Kayong District West Borneo

    Get PDF
    This research has in mind to find out and analyze the government policies namely Minister of Agriculture Regulation Number: 04/Permentan/OT.140/I/2009 concerning Guidelines for Managing Social Assistance Funds for Agriculture. The method used in this research is qualitative, supported by descriptive research. The results showed that the implementation of a superior rubber seeds assistance policy in the North Kayong District was influenced by communications, resources, disposition, and bureaucratic structures. The communication that was performed while executing a superior assistance program was not properly performed. Factors affecting resources are the minimum number of field extension officers to advise and assist farmers in the management of superior rubber seeds, no suitable facilities and infrastructures are available yet, in particular fertilizers and medicines, as well as adequate funding and impact on the fulfilment of facilities, infrastructure, and operational field officers. From sources of information, there is a factor that rubber farmers do not have enough information to properly manage seeds' assistance. Disposition of policy implementers has been very good in providing assistance and counseling but the results are not optimal due to the limited number of officials and were not supported with adequate incentives. The bureaucratic structure in implementing the superior rubber seeds assistance program in Rantau Panjang Village, Simpang Hilir District looks good as there is no long-range of controls and the procedure for submitting assistance is not too complicated. The recommendations of this research are increasing the number of field extension workers, increasing the budget allocation for superior rubber seeds assistance programs under the needed, increasing the commitment of officers by providing additional incentives according to workload. The importance of these farmers' self-help so that they have a sense of belonging to this program. Keywords: Implementation, Agricultural Social Assistance DOI: 10.7176/PPAR/10-5-04 Publication date:May 31st 202

    Afiliasi Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya dalam Partai Politik.

    Get PDF
    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk afiliasi kader HMI Cab.Gowa Raya di Partai Politik Sulawesi Selatan yaitu berupa pola afiliasi informal sebab dalam praktik berorganisasi yang dijalankan oleh HMI Cabang Gowa Raya tidak terdapat afiliasi yang secara jelas melibatkan kader HMI dengan partai politik tertentu, Secara institusional peneliti tidak menemukan bukti kongkrit yang melibatkan HMI Cabang Gowa Raya dalam menjalin kesepakatan tertentu yang menuntun HMI Cabang Gowa Raya untuk mengambil tindakan dan berpihak pada Keputusan politik tertentu. Fenomena Afiliasi Informal yang terjalin semakin dapat dilihat sebagai konsekuensi keberadaan HMI dan partai politik pada kepentingan yang sama. Afilasi informal ini terjadi disebabkan oleh 2 landasan, yaitu landasan Senioritas dan Landasan Orientasi HMI. Faktor-faktor yang melatar belakangi Kader HMI untuk bergabung di Partai Politik yaitu : Faktor Insentif Material, keterlibatan kader HMI Cabang Gowa Raya di partai politik untuk membangun relasi dengan mempertimbangkan kesamaan latar belakang organisasi (HMI) sebagai basis untuk memperjuangkan kepentingan mereka

    HUBUNGAN GUBERNUR DENGAN WALIKOTA SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT BERDASARAKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang Hubungan Gubernur Dengan Walikota Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Berdasarakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang didapat yaitu adanya konflik yang terjadi, diantaranya ialah Konflik kepentingan, Tidak adanya hubungan hierarki antara Gubernur dengan Walikota, dengan adanya beberapa masalah tersebut penulis mendapatkan hasil bahwa hubungan gubenur Dengan Walikota Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Berdasarakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah belum sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya. Gubernur tidak bekerja sendiri¬an, ini mampu melakukan prin¬sip koordinasi, sinkronisasi, dan harmo¬ni¬sasi dengan gaya manajemen yang me¬ngedepankan “team work” adalah kata kun¬ci untuk sukses. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. sedangkan untuk teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dan kemudian untuk mengetahui keabsahan data, penulis menggunakan teknis trianggulasi data

    Analyzing the Gender Strategy in Math: Good, Routine, or Naive Problem Solver?

    Get PDF
    Each student's problem solving has different characteristics and can be seen in terms of gender differences. Gender in mathematics achievement is still a hot topic to be researched. Therefore, this study aims to describe the problem solving of primary school students on Geometry using the Polya strategy model in terms of gender. This study uses a qualitative approach design. Participants in this study consisted of 4 high and moderate achievement primary school students of the male and female gender. Data collection providing by problem-solving test, and then we conducted interviews with participants as part of the data triangulation process. Based on the study results, we found that: (1) there are differences in problem-solving strategies carried out by male and female students. For high achievement, male participants are superior, while for moderate achievement, female participants are superior; (2) A male student with high achievement is a good problem solver. A female student with moderate achievement is routine problem-solver, and naive problem-solvers are a female student with high achievement and a male student with moderate achievement. (3) Good problem solver were confident and able to find other ways when encounters obstacles. Routine problem solver do not do the looking back process, so there are mistakes at some of the problem-solving stages, and naive problem solvers only manipulate the numbers on the problem into some calculation operations

    INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM MEMBELAJARKAN MATEMATIKA SEBAGAI BENTUK PENGUATAN KARAKTER PESERTA DIDIK

    Get PDF
    Tujuan utama penelitian ini ialah mengeksplorasi beberapa hasil penelitian relevan dalam konsep pengintegrasian nilai-nilai islam dalam membelajarkan matematika sebagai bentuk penguatan karakter peserta didik. Metode penelitian ini ialah menggunakan studi kepusatakaan dengan rujukan dasar ialah Al-Qur’an, hadis, dan hasil penelitian terbaru (update) 5 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru harus menumbuhkan kembangkan dan mengintrepretasikan skill yang dimiliki untuk mengintegrasikan nilai ke-Islam-an yang berkaitan erat dengan matematika. Sehingga outpot dapat mengantarkan peserta didik menjadi insan yang berkemajuan dan berkarakter. Ditinjau dari pembelajaran matematika, bahwa mengintegrasikan nilai-nilai ke-Islam-an ialah memadukan antara nilai-nilai Islam dengan pembelajaran matematika yang tentu pada akhirnya diantara perpaduan itu akan menjadi satu kesatuan yang relevan. Terdapat beberapa konsep matematika dalam Al-Qur’an yang dapat diintegrasika, seperti: penjumlahan, perkalian, garis dan sudut, himpunan, bilangan, pengukuran, dan barisan dan deret aritmetika, dan lainnya. Disamping itu, terdapat beberapa langkah strategi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengintegrasian nilai-nilai Islam, seperti; selalu menyebut nama Allah SWT, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, penelusuran sejarah, dan simbol ayat-ayat alam semesta. Tentu dari beberapa strategi tersebut memberikan efek positif pembelajaran matematika guna menumbuh kembangkan sikap jujur, sikap konsisten dan sistematis terhadap aturan, sikap adil, sikap tanggung jawab, dan sikap percaya diri

    Wawacan bermana sakti

    Get PDF
    Dalam dunia kesusastraan Sunda terdapat suatu karya yang bernama wawacan, ialah hikayat yang ditulis dalam bentuk' puisi tertentu yang dinamakan dangding Adapun yang dimaksud dangding yaitu ikatan puisi yang sudah te rtentu untuk melukiskan hal-hal yang sudah tertentu pula.Dangding terdiri atas beberapa bu ah bentuk puisi yan g disebut pupuh Pada kesusastraan Sunda terdapat tujuh belas rnacam pupuh Masing-masing pupuh sudah mempunyai ketentuan dalam hal jumlah baris pada setiap bait, jumlah suku kata pada setiap baris, dan bunyi akhir pada setiap baris

    EKSTRAKSI SENYAWA FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BUAH CABAI RAWIT DENGAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION

    Get PDF
    ABSTRAK Pertimbangan dalam pemilihan metode ekstraksi untuk mendapatkan senyawa bioaktif dari bahan tanaman diantaranya adalah efisiensi waktu dan jumlah pelarut yang digunakan. Studi terdahulu menunjukan ekstraksi bahan aktif dengan gelombang mikro mempercepat waktu ekstraksindan menghemat penggunaan pelarut dibandingkan metode konvensional, tetapi waktu ekstraksibyang terlalu singkat dan penggunaan pelarut yang terlalu minim membuat hasil ekstraksi tidaknoptimal. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio bahan:pelarut dan lama ekstraksi dengan gelombang mikro terhadap kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak cabai rawit. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor yaitu rasio bahan:pelarut dengan variasi 1:5; 1:10; dan 1:15, serta lama ekstraksi (5, 10, dan 15 menit). Berdasarkan hasil pengujian, rasio bahan:pelarut 1:10 memberikan hasil terbaik untuk kadar total capsaicinoid, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan dengan nilai rata-rata sebesar 138.06 ± 6.35 mg CE/g BK ekstrak, 33.75 ± 1.75 mg GAE/g BK ekstrak, 205.41 ± 26.13 mg QE/g BK ekstrak, dan 447.96 ±25.63 μg/ml. Lama ekstraksi untuk menghasilkan nilai total capsaicinoid dan total fenol paling tinggi adalah 5 menit, sedangkan untuk total flavonoid pada waktu 10 dan 15 menit. Nilai IC50 memiliki korelasi yang linear dengan total capsaicinoid, total fenol, dan total flavonoid. Pemilihan perlakuan terbaik dengan metode multiple atribut menunjukan rasio bahan:pelarut 1:10 dan lama ekstraksi 10 menit merupakan kombinasi perlakuan paling optimal untuk ekstraksi senyawa fenol menggunakan Microwave Assisted Extraction   ABSTRACT The consideration of extraction methods to obtain bioactive compounds of plant origin were the time efficiency and the amount of extraction solvent. Previous studies showed that microwave assisted extraction of active ingredients decrease the extraction time and minimize the solvent compared to conventional methods, but short extraction time and less solvents make extraction less optimal. The aim of this study to determine the effect of materials:solvent and extraction time of microwave assisted extraction to phytochemical content and antioxidant activity of the cayenne pepper extract. The study was conducted using a Randomized Block Design 2 factors of the ratio of material:solvent (1:5; 1:10; and 1:15) and extraction time (5, 10, and 15 min). The results showed that material:solvent ratio of 1:10 gave the best value for total capsaicinoid content, total phenol, total flavonoid and IC50 with average value of 138.06 ± 6.35 mg CE/g DW, 33.75 ± 1.75 mg GAE/g DW extract, 205.41 ± 26.13 mg QE/g DW extract, and 447.96 ± 25.63 μg/ml respectively. The optimal extraction time to generate total capsaicinoid and total phenol content was 5 minutes, while the optimal extraction time for total flavonoid was 10 and 15 minutes. IC50 in this study had a linear correlation with total capsaicinoid, total phenol, and total flavonoid. The best treatment with multiple attribute method showed the materials:solvent ratio of 1:10 and extraction time of 10 minutes was the most optimal treatment combination for extraction of phenol compound by microwave assisted extractio

    Analisis USAhatani Penangkaran Benih Padi (Oryza Sativa L.) Varietas Ciherang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari USAhatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis; dan 2) Besarnya R/C USAhatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada seorang petani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja atau sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu pada seorang petani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis yang bernama Kasmin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya adalah sebesar Rp 17.480.683,84, penerimaan sebesar Rp 33.076.917,00, sehingga pendapatan sebesar Rp 15.596.216,16 dari USAhatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya R/C USAhatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis sebesar 1,89. Artinya bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan petani akan memperoleh penerimaan sebesar 0,89 rupiah dan pendapatan sebesar 0,89 rupiah
    corecore