23 research outputs found
PERAN MODERASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP HUBUNGAN MANAJEMEN LABA DAN NILAI PERUSAHAAN
ABSTRACTPurpose: To empirically identify the influence of earnings management toward firm value and the effect of good corporate governance concerning the relation between earnings management and firm valueResearch Methodology: The purposive sampling method is being utilized to do sampling on property, real estate & building construction firms which are listed at the Indonesian Stock Exchange (IDX) for the period of three years (2014-2016). Multiple regression method is implemented to test hypothesizes.Result: The result indicates that earnings management positively affecting the firm value. In addition, earnings management which is moderated by institutional ownership negatively correlated to firms’ value whereas a positive correlation in firms' value exists in earnings management with managerial ownership as a moderatorLimitation: This research was conducted at a particular sector, therefore, it cannot be generalized at whole population of listed firms in Indonesia.Contribution: This research enrich knowledge in corporate governance in Indonesia alongside add up further understanding of the agency theory in the context of earnings management and firm value.Keywords: Earnings Management; Firm Value; Institutional Ownership; Managerial Ownership ABSTRAKTujuan: Untuk mengetahui secara empiris pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan serta pengaruh tata kelola perusahaan terhadap hubungan antara manajemen laba dan nilai perusahaan.Metode Penelitian: Metode purposive sampling diterapkan pada sektor property, real estate & building contruction yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun pada periode 2014-2016. Analisa regresi berganda digunakan untuk pengujian hipotesaHasil: Hasilnya mengindikasikan bahwa manajemen laba berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Manajemen laba terhadap nilai perusahaan yang dimoderasi oleh kepemilikan institusional berpengaruh negative. Sedangkan hubungan yang dimoderasi oleh kepemilikan manajerial berpengaruh positif antara manajemen laba dan nilai perusahaanLimitasi: Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan sektor tertentu sehingga hasil tidak bisa di generalisasi terhadap keseluruhan populasi perusahaan tercatat di Indonesia Kontribusi: Penelitian ini dapat memperkaya pembahasan tentang tata kelola di Indonesia serta dapat memberikan pemahaman tambahan tentang teori agensi dalam konteks manajemen laba dan nilai perusahaanKata kunci: Kepemilikan Institusional; Kepemilikan Manajerial; Manajemen Laba; Nilai Perusahaa
Analisis GC-MS Senyawa Bioaktif Pencegah Penyakit Degeneratif Dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Jamblang (Syzygium Cumini)
Penelitian ini bertujuan untuk membuat inventarisasi database antioksidan alami dalam level molekuler dari tanaman jamblang (Syzygium cumini) dengan pendekatan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GCMS) sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan S. cumini sebagai antioksidan alami alternatif untuk mencegah kerusakan sel, kanker dan menurunkan kejadian penyakit degeneratif. Penelitian ini difokuskan pada S. cumini sebagai salah satu tanaman berkhasiat obat yang sudah mulai diteliti dalam khasiatnya sebagai tanaman yang mengandung senyawa bioaktif. Kehadiran teknologi GCMS ditengah belum adanya database tanaman jamblang merupakan peluang alternatif untuk memperoleh metabolom. Database metabolom pada jamblang penting dimiliki untuk menjaga plasma nutfah dari ekploitasi berlebihan yang menyebabkan kepunahan organisme dan budidaya tanaman tersebut. Dengan adanya penelitian inventarisasi level molekuler senyawa antioksidan yang dikandung tanaman jamblang dapat meningkatkan aktivitas penelitian lanjut pemanfaatan tanaman jamblang yang bisa ditingkatkan dalam skala industri nantinya. Untuk menjawab tujuan penelitian ini dilakukan tahapan penelitian sebagai berikut, pada tahap awal dilakukan isolasi metabolom dari kulit buah tanaman jamblang dengan cara ekstraksi. Tahap kedua adalah metabolome analysis menggunakan GCMS. Keluaran dari penelitian ini adalah diperolehnya data tentang hasil GCMS yang memuat senyawa bioaktif yang terkandung pada kulit buah tanaman jamblang yang akan menjadi landasan pengembangan pemanfaatan kulit buah jamblang sebagai antioksidan alternatif pencegah penyakit degenerasi. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis yang sama pada bagian tanaman jamblang lain untuk melengkapi database yang sudah ada.This research aims to create an antioxidant inventory databases of the Jamblang (Syzygium cumini) plant by Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GCMS) approach. This database can be used as the basis for the development of S. cumini as an alternative natural antioxidant to prevent cell damage, cancer and reduce disease incidence degenerative. This research is focused on S. cumini as one of the medicinal plants that have been studied in its usefulness as a plant containing the bioactive compound. The presence of GCMS technology amid the absence of Jamblang plant database is an alternative opportunity to obtain metabolome. The metabolome database in jamblang is important to keep the germplasm from excessive exploitation causing the extinction of the organism and the cultivation of the plant. Molecular level inventory of antioxidant compounds contained jamblang plants can increase research activities further utilization of jamblang plants that can be increased in the industrial scale later. To answer the purpose of this research carried out the following stages of research, in the early stages of metabolome isolation from the skin of jamblang fruit by way of extraction. The second stage is the metabolome analysis using GCMS. The output of this research is to obtain data about GCMS results that bioactive compounds contained in jamblang fruit skin that will become the foundation of the development of jamblang fruit skin as alternative antioxidant prevention of degeneration disease. In the next research needs to be done the same analysis on the jamblang plant to complete the existing databas
KOMPRESI PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING
Kompresi citra bertujuan untuk mengurangi ukuran file untuk merepresentasikan suatu citra digital sehingga dapat menghemat memori penyimpan dan mempercepat proses pertukaran data. Pada penelitian ini file citra dikompres menggunakan algoritma Run Length Encoding (RLE). Algoritma ini bekerja dengan pengelompokkan nilai derajat keabuan yang sama dari sebuah citra kemudian menyimpannya dalam format PNG sehingga tidak terjadi penurunan kualitas warna (kompresi) serta dapat mengembalikan nilai derajat keabuan yang sama dari citra tersebut (dekompresi). Hasil pengujian sistem menunjukkan proses kompresi menghasilkan dua buah file PNG yaitu citra pixel dan citra populasi dengan ukuran file citra terkompresi yang dihasilkan beragam, pada format citra BMP memiliki rasio sebesar -0,08 % hingga 97 % dan pada format citra TIFF sebesar 28% hingga 74 % tergantung pada banyaknya nilai derajat keabuan yang sama dan berurutan pada masing-masing citra tersebut. Semakin homogen warna suatu citra digital, rasio kompresi yang dihasilkan akan semakin besar dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses kompresi.
Kata Kunci : Kompresi, Dekompresi, Citra Digital, Run Length Encoding (RLE)
Valuasi ekonomi objek wisata Pantai Watu Pecak di Kabupaten Lumajang dengan metode biaya perjalanan (travel cost)
Pantai Watu Pecak terletak di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Pantai Watu Pecak memiliki keindahan alam yang dapat digunakan sebagai daya tarik objek wisata bagi setiap pengunjung. Keindahan alam pada dasarnya tidak dapat dihitung atau tidak memiliki nilai pasar, sehingga pentingnya dilakukan valuasi ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan persepsi pengunjung terhadap Pantai Watu Pecak, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke Pantai Watu Pecak serta menentukan nilai ekonomi dari Pantai Watu Pecak. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2020. Metode valuasi ekonomi yang digunakan adalah metode biaya perjalanan dengan pendekatan individu (Individual Travel Cost Method), sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ditentukan dengan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi pengunjung wisata adalah pengunjung dengan usia antara 15-25 tahun, berasal dari wilayah Lumajang, berstatus belum menikah, penghasilan Rp.500.000,00 – Rp.1.000.000,00, mencapai lokasi menggunakan kendaraan pribadi, membawa rombongan 1-5 orang. Sedangkan persepsi pengunjung terhadap Pantai Watu Pecak yaitu wisata ini sebagai rekreasi alam yang dinyatakan aman, akses menuju lokasi mudah, kebersihan di lokasi wisata sedikit bermasalah dikarenakan sampah pengunjung sering tidak dibuang pada tempatnya. Sebagian besar pengunjung menganggap cukup tiket parkir dan mempunyai kesediaan membayar tiket sebesar Rp.5.000,00. Hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa jumlah kunjungan Pantai Watu Pecak dipengaruhi oleh umur pengunjung, jarak dan waktu tempuh, serta lama mengetahui lokasi. Nilai ekonomi Pantai Watu Pecak sebesar Rp. 30. 363.362.035,- / tahun dengan nilai surplus konsumen sebesar Rp. 677.104 / individu / kunjungan
Analisis Ekstrak Etanol Tangkai Daun Buasbuas (Premna pubescens) Menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrophotometer (GCMS)
Buasbuas (Premna pubescens) is a plant that is traditionally known to have medicinal properties. This study aims to determine the content of bioactive compounds contained in the petiole by Gas Chromatography Mass Spectrophotometer (GCMS) method. Preparation of ethanol extract of petiole using maceration method with 96% ethanol solvent. The study used gas chromatographic tools and mass spectra which were evaluated using MASSLAB program. The data obtained from the GCMS machine is then analyzed using the NCBI database pubchem software (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/). The results of this study indicate that the content of bioactive compounds on the petioles of buasbuas more than 50 libraries contains about 150 species of compounds with a range of RT and% area respectively 4.684 to 28.155 and 0.16 to 15.56%. The content of bioactive compounds shown this data indicates that very large potential of buasbuas plants to be explored and exploitation as a nutritious plant. The results of this study can be used as the foundation in the development program of the potential utilization of bioassemblance of buasbuas plants. In further research it is necessary to analyze the other parts of the plant and make comparisons to complete the available databases
REKONSTRUKSI LKPD UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM EKSKRESI
This research was aimed at investigating the information about the use of the Student Worksheet (LKPD) the results of reconstruction about the involvement and mastery of students' concepts in the material of human excretion system. Reconstruction of student worksheets was done because the previous research shows analysis results the component of diagram vee in the eksperiment students worksheet is low. Whereas, the diagram Vee's rubric is usually used for developing eksperiment students worksheet. This research is a descriptive research. The subject of the research are 28 students of grade XI IPA in senior high school Bandung. The instrument that used is the rubric of component of diagram Vee's existence, observation worksheet in students engagement and test of mastering concept that consist is multiple choice. The result of the research shows : (1) students engagement in the class is about 79,17%; (2) students' mastery of concepts based on categories is good, 96.43% of students achieve maximum completeness criteria (KKM), and an average N-gain of 0.72. This showed the influence of use reconstruction of student worksheets on the student engagement and mastery of student concepts
ISOLASI SENYAWA BIOINSEKTISIDA PADA EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN BUASBUAS (Premna pubescens Blume) DENGAN METODE GCMS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada bagian tumbuhan buasbuas (Premna pubescens Blume) manakah senyawa insektisida terakumulasi dan membandingkan jenis senyawa insektisida yang terdapat di daun muda, daun tua, tangkai daun, dan buah dengan teknik Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS). Ekstrak buasbuas dibuat menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan di angin-anginkan hingga menjadi pasta. Pasta yang didapatkan kemudian dianalisis dengan GC-MS. Data yang diperoleh dari hasil GC-MS yang diidentifikasi dengan software PubChem (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov). Hasil penelitian menunjukkan adanya senyawa 7-methyl-1-benzofuran yang merupakan insektisida terakumulasi pada daun muda sebanyak 0,011% dari total 87 senyawa bioaktif. Pada bagian tumbuhan buasbuas lainya tidak ditemukan senyawa insektisida. Pada daun muda dan daun tua ditemukan herbisida yaitu kelompok senyawa yang sama dengan insektisida tergolong kedalam senyawa “cydal”. Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa insektisida terdapat pada tanaman buasbuas, meskipun hanya satu jenis senyawa insektisida yang ditemukan dari keseluruhan senyawa bioaktif tanaman buasbuas yang diidentifikasi
An Analysis of English Speaking Skills of the Waiter or Waitress at Grand Mercure Bandung Setiabudi. Irna Kusdianti : 167010003
This research entitled "An Analysis of English Speaking Skills of the Waiter or Waitress at
Grand Mercure Bandung Setiabudi" is written to fulfill the Sarjana Degree requirement. The
issue background in this research is the English speaking skill of the waiter or waitress at Grand
Mercure Bandung Setiabudi. This research was conducted because in tourism industry, especially
in hotels, the English language is one of the abilities that must be mastered by most employees,
especially for waiters or waitresses in order to can serve the guests from the other country. In this
research, the researcher used the qualitative method and using the observation and interview as a
procedures of collecting the data. The researcher analyzed the data in order to know about the
waiter or waitress English speaking skill and the obstacles faced when they were using English in
serving the guest. There were 4 respondents of this research and it was taken from the waiter or
waitress in Hardy's restaurant at Grand Mercure Bandung Setiabudi. After analyzed, the researcher
defined that the waiter or waitress English speaking skill was standard, there were aspects in their
English speaking skill still needed to be improved. The English speaking skill is a very
fundamental for the waiter or waitress because of that their English speaking skills must be better
so that there are no obstacles when serving and communicating with the guests, especially foreign
guests.
Keyword: English Language, Speaking Skill, Waiter or Waitress, Grand Mercure Bandung
Setiabud