17 research outputs found

    UJI LABORATORIUM PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR

    Get PDF
    Beton adalah kombinasi campuran antara semen, pasir, kerikil dan air yang diaduk dengan homogen sehingga menjadi kesatuan yang kuat dan kokoh. Indonesia merupakan Negara berkembang dalam infrastruktur konstruksi, hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya pembangunan konstruksi diindonesia dengan menggunakan beton. Dalam proses pembangunan ini tentu proses pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak akan lepas dari kebutuhan suatu material atau bahan-bahan tertentu. Sehingga suatu konstruksi bangunan dalam pelaksanaannya dapat menghasilkan bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan yang diharapkan. Karena limbah beton ini begitu banyak ditemukan maka pada penelitian kali ini peneliti melakukan penelitian dengan campuran limbah beton sebagai pengganti agregat kasar sebanyak 50% dan 100% limbah beton. Hasil penelitian kali ini dengan beton normal yang memiliki kuat tekan yang paling tinggi, dan diikuti dengan campuran limbah beton dengan kuat tekan yang terendah. Pengujian yang dilakukan pada penelitian yaitu pengujian slump test dan pengujian kuat tekan beton yang dilakukan pada umur beton 7 hari dan pada umur 14 hari. Hasil dari penelitian kali ini didapat dengan kuat tekan tertinggi yaitu beton normal 14 hari yaitu 17,36 MPa dan nilai kuat tekan terkecil yaitu beton dengan campuran limbah beton 100% umur 7 hari yaitu 11,32 MPa.%

    POTENSI REVITALISASI TRANSPORTASI SUNGAI DI PROVINSI LAMPUNG

    Get PDF
    The river provides a natural potential as a medium of movement for water vehicles such as boat or ship. Especially for the transport of goods, the revitalization of river transport can play an important role in load reduction in land transport by truck, so as to reduce the acceleration of road damage caused by truck traffic loads. To implement the river transport revitalization in the Province of Lampung, it is required the design and production of ships that have special characteristics that are suitable for a wide but shallow river.Key words: river transportation, load of land transportation, road damage, ship design

    POTENSI REVITALISASI TRANSPORTASI SUNGAI DI PROVINSI LAMPUNG

    Get PDF
    The river provides a natural potential as a medium of movement for water vehicles such as boat or ship. Especially for the transport of goods, the revitalization of river transport can play an important role in load reduction in land transport by truck, so as to reduce the acceleration of road damage caused by truck traffic loads. To implement the river transport revitalization in the Province of Lampung, it is required the design and production of ships that have special characteristics that are suitable for a wide but shallow river.Key words: river transportation, load of land transportation, road damage, ship design

    ANALISA STATIK DAN DINAMIK JEMBATAN SEI DAREH, DHARMASRAYA, SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Diadakannya analisa statik dan dinamik jembatan Sei Dareh, Dharmasraya, Sumatera Barat bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual struktur jembatan di bawah beban-bebanpengujian dan untuk mengetahui kualitas konstruksi serta kondisi layak struktur jembatan sebelum difungsikan untuk umum. Pengujian statik dilakukan dengan memberikan beban rencana sebesar 300 Ton dan 600 Ton. Pengujian ini dihentikan pada beban yang lebih rendah dari yang direncanakan yaitu 240 ton dari 300 ton dan 480 ton dari 600 ton karena terjadi lendutan yang lebih besar dari yang diijinkan. Hasil akhir pada saat pengujian unloading, jembatan ini memerlukan proses selama 24 jam untuk kembali pada kondisi awal dengan menyisakan deformasi pada P1- P2 sebesar 2mm dan deformasi sisa pada P2-P3 sebesar 3mm. jembatan ini-pun disebut sebagai jembatan pemalas atau the lazy bridge. Beberapa pengujian dinamik menunjukkan hasil frekuensi alami yang konsisten yaitu f = 1.18 Hz untuk puncak pertama dan f = 1.88 Hz untuk puncak kedua. Sedangkan hasil analisa memberikan frekuensi alami f = 1.186444 Hz. Hal ini menunjukkan bahwa model struktur dengan Midas sudah sesuai dengan hasil pengukuran di lapangan

    FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PERCEPATAN KONSTRUKSI UNDERPASS BULAK KAPAL KOTA BEKASI

    Get PDF
    Percepatan pembangunan proyek konstruksi merupakan upaya antisipasi terjadinya keterlambatan proyek konstruksi, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya dan mutu. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Faktor-faktor berpengaruh terhadap percepatan proyek konstruksi pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi, dilakukan dengan cara membuat kuesioner yang berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan pembangunan proyek konstruksi. Kuesioner diberikan kepada pekerja yang tergabung dalam proyek pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi. Data kemudian diolah dan dianalisis, analisis dilakukan berdasarkan nilai hasil uji korelasi dan regresi. Hasil analisis uji korelasi dan regresi menunjukan bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi percepatan proyek konstruksi pembangunan underpass Bulak Kapal Kota Bekasi adalah faktor kontraktor yang meliputi Kedisiplinan tim proyek, Memberikan motivasi kepada pekerja, Ketersediaan dana pendamping untuk hal-hal bersifat emergency, Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan, Melakukan pengecekan langsung lokasi material yang akan dikirim ke proyek, Menambah jumlah alat, Menambah tenaga kerja, Menambah jam kerja atau lembur, Pekerjaan yang dibebankan kontraktor utama, Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan keahliannya dengan nilai korelasi Coefficient sebesar 0.149

    Analysis of the Effects of Rainfall, Land Use Changes, and Amount of Water Usage on Groundwater Level Decreasing (Study in Gedebage)

    Get PDF
    Sustainable urban development has been one of the main concerns for policy-makers. Increasing rate of population and urbanization have resulted in several socio-environmental impacts on people. Hence, water resources management in cities, as one of the most vital strategies, has become more complicated and challenging. In this study, the impact of precipitation, land-use changes, and amount of groundwater usageon groundwater level fluctuations was assessed. Using precipitation, remote sensing maps data from satellites, data of groundwater level, and land-use was extracted and processed by different formula and mapping tools. Gedebage Area in Bandung, Indonesia was selected as the case study location. The potential impacts of urban development in this city on groundwater resources were studied. The results suggest that from 2014 to 2018, Groundwater level decreasion was to increase simultaneously with run off discharge. Society perception confirmed that 95% is affected by precipitation, landuse change and amount of water usage at significance <0.05 while this change rate was more intense during previous decades and is predicted to be increased by 2030. Since relationship between precipitation, land-use change and amount of groundwater usage on groundwater level decreasion is undeniable, novel methodology of this stsudy can be employed for other fast-growing cities in Indonesia

    Kajian Dampak Pembangunan Embung Konservasi Mendekati Zero Run Off Dalam Pengendalian Banjir Kawasan

    Get PDF
    Embung adalah suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam yang digunakan untuk menampung air hujan dan air limpasan sekitar untuk keperluan cadangan air pada saat musim kemarau. Tetapi embung dapat juga dikembangkan sebagai sarana kolam retensi untuk pengendalian banjir dalam skala kecil, diharapkan air hujan yang jatuh dikawasan pemukiman tersebut dapat ditampung di embung ini, sehingga kawasan ini dapat disebut sebagai kawasan zero runoff, dimana tidak terdapat limpasan air yang keluar ke hilir dari kawasan ini. DAS Cipamokolan bagian hulu tergolong tidak sering banjir, tetapi kejadian luar biasa terjadi pada bulan Maret 2018, dimana pada saat itu terjadi banjir bandang beserta lumpur yang menerjang pemukiman. DAS Cipamokolan sampai dengan titik tinjau ini  luas DASnya sebesar 6,705 km2, berdasarkan analisa frekuensi curah hujan rencana adalah 10 tahunan sebesar 129,7 mm dengan debit puncak banjir sebesar 32,084 m3/det, Rencana pengendalian banjir Cipamokolan ini adalah dengan membuat embung di hulu sehingga limpasan air ke arah hilir dapat dikurangi. Dan analisa reduksi banjir dihitung dengan menggunakan penelusuran banjir melalui embung/waduk dengan menggunakan software HECHMS 3.5. dan dapat mereduksi puncak debit banjir sebesar 7,60% sampai 34,76% dari debit puncak kondisi eksisting.  Kapasitas alur sungai Cipamokolan di ruas ini adalah sebesar 28,681 m3/det. Dengan kapasitas sebesar ini, maka kondisi dengan adanya embung ini akan dapat menampung debit dengan kala ulang 10 tahun, dimana dengan adanya embung maka debit puncak banjir dari sebesar 32,084 m3/det dapat menjadi sebesar 24,441 m3/det. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya embung ini kondisi zero run off masih belum bisa dicapai, tetapi debit puncak banjir dapat tereduksi, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang mungkin terjadi

    MODEL STOKASTIK UNTUK PEMBEBANAN LALULINTAS BANYAK-RUTE DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERBEDAAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN

    Get PDF
    Abstrak Analisa pembebanan jaringan sebagai teknik analisa kebutuhan-sediaan transportasi memerlukan pemodelan pemilihan rute. Model pemilihan rute yang telah banyak dipakai dan teruji keandalanya adalah model all-or-nothing, yang menghasilkan satu rute terbaik dimana diasumsikan semua pengguna memilih rute ini. Model all-or-nothing didasarkan pada asumsi semua pelaku perjalanan berpersepsi sama tentang rute terbaiknya (terpendek, tercepat atau termurah). Asumsi bahwa persepsi sama, tidak selalu benar pada kenyataan.Usaha mendekati kenyataan dikembangkan melalui model stokastik. Model stokastik mempertimbangkan perilaku perbedaan persepsi pelaku perjalanan terhadap biaya perjalanan antar asal-tujuan didalam suatu jaringan. Dari pertimbangan adanya perbedaan persepsi biaya perjalanan dapat muncul  lebih dari satu pilihan rute untuk satu pasang tempat asal dan tujuan pergerakan.Dalam penelitian ini ditambahkan pertimbangan dalam memodelkan perbedaan biaya persepsi perjalanan, yaitu bahwa perbedaan persepsi dipengaruhi juga oleh jarak perjalanan. Semakin jauh jarak perjalanan ketidakpastian biaya perjalanan semakin melebar. Untuk itu dalam membangkitkan biaya persepsi perjalanan digunakan tidak hanya satu pendekatan sebaran, dalam penelitian ini digunakan tiga pendekatan sebaran, yaitu untuk perjalanan jarak dekat persepsi dianggap sama tanpa sebaran, untuk perjalanan jarak sedang digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi 15% dari rataan persepsi, dan untuk perjalanan jarak jauh digunakan pendekatan sebaran normal dengan parameter dispersi lebih besar yaitu 30% dari rataan persepsi.Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan menganggap terdapat empat segmen persepsi biaya perjalanan akan memunculkan rute-rute pilihan yang berbeda dari rute yang dihasilkan dari anggapan persepsi biaya sama.Kata-kata kunci: biaya jarak, biaya waktu, ongkos tol, biaya gabungan, parameter sebaran, sebaran normal, pola rute terpilih

    PENGGUNAAN DISTRIBUSI NORMAL DALAM MEMODELKAN SEBARAN PERSEPSI BIAYA PERJALANAN DAN TRANSFORMASI BOX-MULLER PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK MODEL PEMILIHAN RUTE DAN PEMBEBANAN STOKASTIK

    Get PDF
    Abstrak Pada diri para pengguna jalan melekat perbedaan-perbedaan dari berbagai sisi, misalnya menyangkut usia, tingkat intelektual, status sosial, maksud perjalanan, cara pandang terhadap uang, dan lain-lain. Pada suatu sistem ruang, misalnya kota, di suatu interval waktu tertentu, misalnya satu jam, akan terjadi suatu pergerakan serentak dari berbagai zona asal ke berbagai zona tujuan. Dalam sistem ruang kota, terpetakan ruas-ruas jalan yang membentuk sistem jaringan jalan kota. Untuk keperluan perencanaan maupun manajemen operasional, akan dibutuhkan suatu perkiraan perilaku pergerakan lalulintas pada sistem jaringan jalan. Perkiraan perilaku pergerakan lalulintas bisa diperoleh melalui model pergerakan berbasis sistem. Dalam bidang pemodelan transportasi telah dikenal 4 komponen model perkiraan kebutuhan transportasi, yaitu Model Bangkitan, Model Distribusi, Model Pemilihan Moda, Model Pemilihan Rute, dan keempat model ini dapat digunakan dengan urutan tahapan sesuai jenis pendekatan persoalan transportasi yang akan diselesaikan. Memilih rute adalah suatu proses keputusan manusia, sebagai pengemudi atau pengguna jalan. Pada model yang paling sederhana keputusan manusia dapat dianggap seragam, atau semua memiliki persepsi yang sama. Upaya mendekati dunia nyata bahwa keputusan manusia sebagai pengemudi adalah beragam, dengan fokus pada keberagaman persepsi terhadap biaya perjalanan untuk suatu pasangan asal-tujuan, dapat dilakukan dengan menganggap bahwa persepsi biaya melintasi setiap ruas jalan dari sekelompok pengemudi merupakan suatu distribusi probabilitas. Pada studi ini dibahas model yang menggunakan distribusi normal sebagai distribusi biaya persepsi. Kemudian dalam simulasi (Monte Carlo) pembebanan model stokastik, dibutuhkan pengambilan sampel acak dari distribusi ini dengan menggunakan bilangan acak (random number). Untuk itu persamaan distribusi normal atau distribusi Gauss, perlu ditransformasikan melalui transformasi Box-Muller. Pada studi ini dicoba untuk menerapkan implementasi algoritma transformasi Box-Muller dengan pengkodean bahasa MS-Fortran Power Station . Kata-kata kunci: biaya persepsi, distribusi normal, transformasi Box-Muller, bilangan acak, sampel acak, model pembebanan stokastik 

    ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN PASIR ABU GUNUNG MERAPI PROPINSI YOGYAKARTA DENGAN VARIASI PENEKANAN HARIAN

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang penggunaan Pasir Abu Gunung Merapi Provinsi Yogyakarta sebagai bahan pengganti Pasir untuk mengurangi penggunaan jumlah pasir pada beton. Penelitian ini dilakukan dengan cara perbandingan volume, KB1 (1 : 1 : 1) menghasilkan kuat tekan 707,955 Kg/Cm², KB2 (1,5 : 1 : 1) menghasilkan kuat tekan 609,305 Kg/Cm², KB3 (2 : 1 : 1) menghasilkan kuat tekan 586,094 Kg/Cm², KB4 (1 : 2 : 3) menghasilkan kuat tekan 400,401 Kg/Cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 dan 28 hari terhadap 4 buah benda uji. Pada hasil pengujian kuat tekan ini nilai optimum terjadi pada campuran KB1 (1 : 1 : 1) yaitu sebesar 707,955 Kg/Cm², sedangkan untuk beton yang mengalami penurunan nilai kuat tekan yang paling rendah pada campuran beton normal  KB4 (1 : 2 : 3) yaitu sebesar 400,401 Kg/Cm. Pasir Abu Gunung Merapi Provinsi Yogyakarta sangat baik dipakai untuk bahan pengganti pasir pada beton norma
    corecore