13 research outputs found

    Effect of The Pressure of the Squeeze Process on the Hardness and Micro Structure of Recycled Aluminum Materials

    Get PDF
    Ringkasan Proses pengecoran squeeze menghasilkan produk yang mendekati ukuran akhir dengan kualitas yang baik. Struktur mikro hasil pengecoran squeeze tampak lebih padat, homogen dan sifat mekanik yang baik bila dibandingkan dengan hasil pengecoran tuang. Material yang dipergunakan daur ulang alumunium berupa 25 kg piston, 25 kg velg dan 25 kg berupa campuran (kanvas rem, tutup mesin, dan perabotan rumah tangga) yang di lebur didalam dapur dan proses pencetakan sistem dengan proses DSC. Logam cair dituangkan ke dalam die pada temperatur 750°C, lalu dipres dengan selama 60-70 detik. Proses pemberian tekan di mulai pada penekan 30 MPa dengan durasi penekanan 75 detik. Ulangi untuk penekanan 50,70,90,110 MPa, 130 dan 150 Mpa. Kemudian benda cor di keluarkan dari die (cetakan). Hasil pengujian Komposisi hasil daur ulang alumunium 84,75 % Al dan 8,985 % Si, dengan tingkat kekerasan permukaan pada tekanan 130 MPa sebesar 89,74 HBN. Proses pengecoran squeeze meningkatkan kekerasan permukaan sebesar 22 % Proses pengecoran squeeze meningkatkan kekerasan permukaan sebesar 22 %. Kekerasan permukaan hasil squeeze sangat di pengaruhi oleh temperatur penuangan, waktu penekanan dan besarnya gaya penekanan. Struktur mikro material cenderung merapat dan memendek seiring dengan peningkatan tekanan yang diberikan. Kata Kunci : Pengecoran Squeeze, Struktur mikro dan Kekerasan. Abstract Squeeze casting process to produce products that approach the final size with good quality. Squeeze casting microstructure results appear more dense, homogeneous and good mechanical properties when compared with the results of foundry castings. Recycled materials used in the form of 25 kg piston aluminum, 25 kg and 25 kg wheel in the form of a mixture (brake, engine cover, and household items) are in the process of melting and molding in the kitchen with the DSC system. molten metal into the die at a temperature of 7500C, and then pressed for 60-70 seconds. The process of granting press at start at 30 MPa pressure with a duration of 75 seconds emphasis. Repeat for emphasis 50,70,90,110 MPa, 130 and 150 MPa. Then remove it from the body in die cast (mold). Results of testing of recycled aluminum composition 84.75% Al and 8.985% Si, with surface hardness 130 MPa at a pressure of 89.74 HBN. Squeeze casting process increases surface hardness by 22% squeeze casting process increases surface hardness by 22%. Hardness of squeeze surface is influenced by the pouring temperature, the time pressure and the force suppression. Microstructure of the material tends to move up and retracts with increasing applied pressure. Keywords: Squeeze Casting, Microstructure and Hardness

    Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Gedung Kelas di Sekolah Dasar Islamic Global School (IGS) Kota Malang untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

    Get PDF
    Elementary School of Islamic Global School (SD-IGS) Malang is one of the private schools located in Malang and established in 2010 in 10,000 m2. With the increasing number of students continues to grow in line with the achievement of accreditation rank B, the need for classroom infrastructure is very important. The condition of the existing class, there are still old class buildings with the condition of the building is worrying on safety. This devotion aims to provide detailed engineering design documents and budget plans for the cost of building classrooms as the basis for classroom construction. The method used is the science diffusion method. This community service produces a product of classroom planning documents and obtains the following conclusions; (1) there has been a plan of development activities in the form of classroom development planning documents; (2) the implementation of the construction of phase 1 classrooms that have development implementation documents that comply with the applicable regulatory standards. ABSTRAKSekolah Dasar Islamic Global School (SD-IGS) Malang adalah salah satu sekolah swasta yang berada di kota Malang. Berdiri pada tahun 2010 pada lahan seluas 10.000 m2. Seiring dengan pertambahan jumlah siswa yang terus meningkat seiring dengan tercapainya peringkat akreditasi B, maka kebutuhan akan sarana prasarana kelas sangat penting. Kondisi kelas yang ada, masih terdapat bangunan kelas yang sudah tua dengan kondisi bangunan yang mengkhawatirkan keamanannya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menyediakan dokumen gambar kerja dan rencana anggaran biaya pembangunan ruang kelas sebagai dasar untuk pelaksanaan pembangunan. Metode yang digunakan adalah metode difusi iptek. Pengabdian masyarakat ini menghasilkan sebuah produk dokumen perencanaan ruang kelas dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) telah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan ruang kelas; (2) telah terlaksananya pembangunan tahap 1 ruang kelas yang memiliki dokumen pelaksanaan pembangunan yang sesuai standar peraturan yang berlaku

    STUDI TEGANGAN TEMBUS MINYAK KEMIRI SUNAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK TRANSFORMATOR DAYA

    Get PDF
    Liquid insulation on high voltage equipment is used as the cooling medium of power equipment. If the applied voltage exceeds the dielectric strength of the insulation liquid, breakdown voltage will occur which signifies insulation failure. To identify the opportunity ofreutealistrisperma oil as an alternativetransformer oil, the breakdown voltage of the reutealistrisperma oil is tested. The test is based on the IEC 156:1995 standard which uses 50 mm half-ball half-sphere electrodes with 2.5 mm distance. The testing is also done for larger gap distance. The test results showed that as the distance between the electrodesincrease, the breakdown voltage values becomes larger. The breakdown voltage ofreutealistrisperma biodiesel oil at IEC 156 standard conditions is 17.55 kV/ 2.5 mm. This value does not meet the SPLN 49-1:1982 standard, which is more than 30 kV/2.5 mm. To increase the breakdown voltage of reutealistrisperma oilphenol additives can be added.Isolasi cair pada peralatan tegangan tinggi digunakan sebagai media pendingin peralatan listrik. Apabila tegangan yang diterapkan melebihi kekuatan dielektrik isolasi cair maka akan terjadi tegangan tembus yang menandakan kegagalan isolasi. Pengujian tegangan tembus terhadap minyak kemiri sunan dimaksudkan untuk mengetahui peluang minyak kemiri sunan sebagai alternatif minyak transformator. Pengujian ini berlandaskan standar IEC 156:1995 yaitu menggunakan elektrode setengah bola-setengah bola berukuran 50 mm dengan jarak sela 2,5 mm. Pengujian ini juga dilakukan dengan menggunakan variasi jarak sela. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa seiring kenaikan jarak sela antar elektrode nilai tegangan tembus menjadi semakin besar. Hasil akhirnya nilai tegangan tembus minyak biodiesel kemiri sunan pada kondisi standar sesuai IEC 156 sebesar 17,55 kV/2,5 mm. Nilai ini belum memenuhi standar SPLN 49-1:1982 yaitu sebesar > 30 kV/2,5 mm. Tetapi masih memiliki peluang jika ditambahkan zat aditif fenol yang dapat menaikkan tegangan tembus minyak isolasi

    STRATEGI KEPALA DESA DALAM MENGELOLA DANA DESA DI DESA PUNTI KALO KECAMATAN SUMAY KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI

    Get PDF
    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Ingin mengertahui strategi pengelola dana desa di desa Punti Kalo Ingin mengetahui faktor yang mendukung dari keberhasilan pengelola dana desa di Punti Kalo Ingin mengetahui penghambat pengelolaan dana desa di Punti Kalo Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. dengan pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, diperoleh hasil dan kesimpulan: kendala yang dihadapi Kepala Desa Seling Kecematan Tabir kabupaten Merangin dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat, pertama Kedisiplinan yang masih jadi permasalahan umum, dan kedua Faktor Pedidikan yang rendah. Upaya Kepala Desa Seling dalam meningkatkan pelayanan, pertama tingkatan pendidikan pegawai yang mana akan lebih hati-hati untuk mengrekrut serta menempatkan pegawai di kantor desa , kedua,adanya kontrol atau pengawasan untuk para aparatur agar dapat mentaati peraturan yang berlaku ketiga perlu adanya sanksi yang tegas yang diberikan kepada aparatur ketika melakukan kesalahan atau tidak mentaati peratura ang berlaku

    Building a hierarchical framework of corporate sustainability transition challenges using the qualitative information approach

    Get PDF
    Purpose: This study aims to form a valid measure and hierarchical framework to achieve corporate sustainability transitions (CSTs). Design/methodology/approach: The fuzzy Delphi method (FDM) is applied to validate and eliminate challenges in sustainability transition regarding qualitative information. Fuzzy interpretive structural modeling (FISM) is used to build a hierarchical framework under uncertainties. Findings: This study finds that technology investment, data management, eco-management and sociospatial embedding challenges are the highest hierarchical framework levels and affect CST. Practical implications: A lack of awareness and knowledge, a lack of commitment, a lack of strategy, tolerance of unsustainable practices, a lack of stakeholder participation and a fragmented market are perceived as the challenges that show the highest driving and dependence power. These challenges serve as a reference for government and construction firms in the transition to sustainable corporate practices. Originality/value: Unsustainable corporate practices have caused large amounts of energy consumption, resource depletion and environmental impacts. There are challenges in transitioning to corporate sustainability that must be addressed. The most significant challenges that need to be solved to facilitate the transition to corporate sustainability are identified and arranged in a hierarchical model. By identifying the hierarchical relationships among the challenges, a theoretical framework that extends the existing models is developed to assist decision-makers

    Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Sekar Makaryo Desa Blayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Melalui Diversifikasi Kerajinan Mendong

    Get PDF
    Sekar Makaryo Women's Farmers Group (KWT) is a group of women farmers in the village of Blayu who have a farming plant mendong and crafts mendong from former material. Former mendong so far can only be made into ropes and slaps at low prices. KWT is difficult to innovate for the development of mendong crafts. This program seeks to empower KWT in the development of crafts mendong through diversification of handicraft products. The method of implementation is carried out through training and mentoring the development of creative crafts mendong using 6 motives Non-Weaving Tools (ATBM). The results of the agreed program implementation were the active participation of participants in training, counseling and assistance during the implementation of the program which was very good, mediating the ability of partners to select and sort intact mendong fibers and upkiran as raw material for making crafts mendong, selection of partners' skills in fiber rope coloring techniques. mendong, and activate the participant's skills in using the ATBM motif 6. Other results are effective mentoring activities and the availability of infrastructure consisting of two ATBM 6 motif units and a sewing machine that helps partner groups in making various motifs, sewing and mending crafts such as gloves , wallet and sandals. ABSTRAKKelompok Wanita Tani Sekar Makaryo (KWT) adalah sekumpulan wanita tani di desa Blayu yang memiliki usahatani tanaman mendong dan kerajinan mendong dari bahan upkiran. Mendong upkiran selama ini hanya bisa dibuat menjadi tikar dan tali tampar dengan harga jual yang murah. Kemampuan, keterampilan dan ketersediaan peralatan penunjang kerajinan yang dimiliki anggota KWT Sekar Makaryo sangat terbatas sehingga KWT Sekar makaryo belum berani berinovasi untuk pengembangan kerajinan mendong. Program ini bertujuan memberdayakan KWT Sekar Makaryo dalam pengembangan kerajinan mendong melalui diversifikasi produk kerajinan. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan pengembangan seni kreatif kerajinan mendong menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) 6 motif. Hasil dari pelaksanaan program diantaranya adalah peran aktif peserta dalam kegiatan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan selama pelaksanaan program yang sangat baik, meningkatnya kemampuan mitra dalam memilih dan memilah serat mendong utuh dan upkiran sebagai bahan baku pembuatan kerajinan mendong, meningkatnya ketrampilan mitra dalam teknik pewarnaan tali serat mendong, dan meningkatnya ketrampilan peserta dalam pengoperasian ATBM 6 motif. Hasil lainnya adalah kegiatan pendampingan yang berjalan efektif serta tersedianya sarana prasarana berupa dua unit ATBM 6 motif dan mesin jahit yang membantu kelompok mitra dalam menghasilkan berbagai motif tenun dan kerajinan mendong seperti tikar, dompet dan sandal

    Embracing Culture, Embracing The Team: The Influence Of Cultural Intelligence On Teamwork Capability

    No full text
    [[abstract]]目的–這項研究的目的是分析文化智力、領導者的出現和關係認同對團隊合作的影響。 這項研究還提出了領導者出現和關係認同的中介作用。設計/方法學/方法–本研究使用定量方法來分析所提出的假設。 問卷已分發給在台灣從事工作並參與多元文化環境的學生團體。 這項研究使用了原始數據收集,並透過在線調查收集了來自22個國家221名受訪者的54個小組。 因此,本研究採用SEM和自舉法對數據進行了分析。調查結果–文化智力、領導者出現和關係認同對團隊合作具有積極的顯著作用。 此外文化智力與團隊合作之間的關係部分由領導者的出現和關係認同來調節。研究限制–這項研究對受訪者的數量和問卷分發的範圍有所限制。 該問卷僅在台灣學生中分發。實際意義–這項研究針對在不同文化環境中工作或從事工作的人有一些實際的啟示,並為文學提供理論上的貢獻。 首先這些發現能夠使個人在多元文化環境中擁有高水平文化智力的重要性並給予有效而清晰的看法,其次本研究還對變數的構造和項目進行了解釋,這些變數和項目能夠幫助個人獲得較高的文化智力、關係認同、領導者出現和團隊合作精神,再者它說明了文化智力、領導者出現、關係認同和團隊合作之間的關係。 最後基於社會認同理論,本研究揭示了文化智力與團隊合作的關係,以及領導者出現和關係認同的中介作用。原創性/價值–很少有人研究過文化智力對團隊合作的影響以及領導者出現和關係認同的中介作用。 取而代之的是,該研究能夠提供理論和實踐的貢獻。[[abstract]]Purpose – This research aims to analyze the influence of cultural intelligence, leader emergence, and relational identification toward teamwork capability. This research also examines the mediating effect of leader emergence and relational identification.Design/methodology/approach – This research used a quantitative method to analyze the proposed hypotheses. The questionnaires were distributed to groups of students who work and engage in a culturally diverse environment in Taiwan. This research used primary data collection and collected 54 groups with 221 respondents from 22 nationalities through the online questionnaire. Consequently, SEM and bootstrapping methods were applied to analyze the data in this research.Findings – Cultural intelligence, leader emergence, and relational identification have a significant positive effect on teamwork capability. In addition, the relationship between cultural intelligence and teamwork capability is partially mediated by leader emergence and relational identification.Research Limitation – This research has a limitation on the number of the respondent and the scope of questionnaire distribution. The questionnaire was only distributed among students in Taiwan.Implications – This research recommends several practical implications for individuals who work or engage in a culturally diverse environment and theoretical contributions to the literature. First, the findings give valid and clear views to individuals about the importance of having a high level of cultural intelligence in culturally diverse environments. Second, this research also explains the constructs and items of variables that can assist individuals in achieving high levels of cultural intelligence, relational identification, leader emergence, and teamwork capability. Third, it explains the relationship between cultural intelligence, leader emergence, relational identification and teamwork capability. Finally, this research reveals the relationship between cultural intelligence and teamwork capability with mediating role of leader emergence and relational identification based on social identity theory.Originality/value – Very limited studies have examined the influence of cultural intelligence on teamwork capability and the mediating effect of leader emergence and relational identification. In lieu of this, the research is able to provide theoretical and practical contributions

    Mesin Pengiris Bawang Semi Otomatis

    No full text
    ABSTRAKArip, Setiawan.Taufik, Kurrahman. 2011. Mesin Pengiris Bawang Semi Otomatis.TugasAkhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (I)Purnomo, Dr., S.T., M.Pd. dan (II) YuniSunarto, Drs., M.Pd.Kata Kunci: Pengiris Bawang Semi Otomatis, Motor Listrik, dan UKMTujuan dari pembuatan mesin pengiris bawang semi otomatis ini untuk membantu mempercepat dan meningkatkan proses produksi bawang iris bagi masyarakat sekitar kita, khususnya bagi para pelaku usaha kecil menengah(ukm). Para pelaku usaha kecil menengah ini sebelumnya mengerjakan proses produksi bawang iris dikerjakan dengan cara manual. Cara manual tersebut sangat menghambat proses produksi mereka, karena jika dikerjakan dengan cara manual akan mengakibatkan proses produksi sangat lambat dan hasil irisan bawangnya memiliki ketebalan yang tidak sama satu dengan yang lain dan proses produksi tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama, maka dari itu kami bermaksud untuk membantu memberikan solusi yang bisa membantu para pelaku(ukm), dengan cara membuat “Mesin Pengiris Bawang Semi Otomatis” karena dengan mesin ini mereka bisa memproduksi bawang iris dengan cepat dan jumlah hasil produksi yang meningkat derastis serta kualitas hasil produksi bawangnya memiliki ketebalan yang sama yaitu dengan ketebalan rata-rata 1mm.Cara pengoperasian mesin ini adalah dengan cara tekan tombol On untuk menyalakan motor listrik. Selanjutnya menempatkan bawang yang akan diiris pada tempat lubang corong bagian atas mesin, setelah lubang corong hamper terisi penuh dengan bawang lalu pasangkan beban pendorong bawang semi otomatis yang ukurannya hamper sama persis dengan ukuran lubang corong mesin. Pendorong semi otomatis ini akan mendorong bawang sampai semua bawang didalam corong penampung habis teriris, hal itu terjadi karena pendorong semi otomatis ini memiliki beban sekitar 1 kg, sehingga pendorong semi otomatis ini bisa mendorong bawang yang ada dibawahnya dengan jumlah yang sangat banyak.Mesin pengiris bawang semi otomatis merupakan mesin pengiris dengan dimensi yang lumayan kecil yaitu dengan panjang 40 cm, lebar 35 cm dan tinggi 50 cm, yang mudah disimpan serta dibawa kemana saja dan dapat dipindah-pindahkan dengan mudah. Mesin pengiris bawang semi otomatis ini digerakkan dengan motor listrik yang mempunyai daya 120 Watt putaran motor 1400 rpm. Mesin pengiris bawang ini memiliki produktivitasnya 10 kg/menit, atau dalam waktu 1 jam dapat mengiris bawangs ebanyak 600 kg. 
    corecore