67 research outputs found

    Penggunaan bahasa indonesia dalam buku ajar sekolah dasar

    Get PDF

    AKOMODASI TUTURAN MASYARAKAT SAMBAU DI WILAYAH PERBATASAN

    Get PDF
    The multiethnic, Sambau community’s speech accommodation in border areas describes language relationship accommodation from areas A, B, and C with respondent’s characteristics. This study aimed to describe the accommodation between respondents local language and two others ethnic language they considered important. This research uses descriptive quantitative method. This study uses purposive sampling by submitting list of questions to the 108 respondents. Degree of accommodation formed in range 0-1 (Sugiyono et al., 2011:64). As result, Sambau’s public utterances accommodation against A local language based on gender (male and female) is accommodative, while against local languages B and C is less accommodative

    Bahasa Sunda Di Jatinegara Kaum Dan Pemukiman Keturunan Pangeran Achmad Djaketra

    Get PDF
    Based on historical reviews, the speakers of Sundanese language are the descendants of Prince Achmad Djaketra and Prince Sugeri who used the title "Raden". BSJK speakers are now decreasing due to social factors, language geography and the position of their respective languages.Pemakai bahasa Sunda di Jatinegara Kaum berdasarkan tinjauan sejarah, yaitu keturunan Pangeran Achmad Djaketra dan Pangeran Sugeri yang memakai gelar "Raden". Penutur BSJK sekarang semakin berkurang karena faktor sosial, geografrs Bahasa dan faktor kedudukan bahasa masing-masing itu

    Akomodasi Bahasa di Napan, Nusa Tenggara Timur, Wilayah Perbatasan Indonesia-Timor Leste

    Get PDF
    Napan village is located in the Indonesia-Timor Leste border region whose people speak in Dawan and Indonesian. The problem in this studyare the accommodation of Dawan speakers, what is the direction of their accommodation between languages, and how do speakers’ who accommodate at the syntactic level based on gender and age groupThis study aims to identify the level of syntax used in language accommodation and its frequency based on the characteristics of respondents in Napan Village, the Indonesia-Timor Leste border region, East Nusa Tenggara. The method of the study is the survey method with 72 respondents of Dawan speakers which are divided into 36 men and 36 women as the samples. The results show that speakers of Dawan accommodate the language because of the security, familiarity, and growing trust within the speech participants. Speakers of Dawan are very positive about their language, positive about Indonesian language and quite positive about the languages of the neighboring country, namely Tetun Portu or Tetun Dili. Speakers of the Dawan language accommodate the Tetun Portu or Tetun Dili language at the lexical level, phrases, sentences, and expressions. Based on gender, female speakers of Dawan accommodate the Tetun Portu or Tetun Dili language (9.7%) more than male speakers (8.3%). Meanwhile, male speakers of Dawan (41.7%) are less accommodative to Tetun Portu or Tetun Dili than female speakers (40.3%). Based on age, speakers of Dawan who accommodate the Tetun Portu or Tetun Dili languages dominantly come from the ages of 26--50 years old (8.3%) compared to ages less than 25 years old (5.5%) and more than 51 years old (4, 2%). In addition, speakers of Dawan who do not accommodate the Tetun Portu or Tetun Dili languages are speakers older than 51 years old (29.2%) more dominant than those aged less than 25 years (27.8%) and those aged between 26-50 years (25%). ABSTRAKDesa Napan terletak di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste yang masyarakatnya bertutur dalam bahasa Dawan dan bahasa Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini ialah mengapa penutur bahasa Dawan berakomodasi, bagaimana arah akomodasi antarbahasa, dan bagaimana penutur yang berakomodasi pada tataran sintaksis berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia? Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tataran sintaksis yang digunakan dalam akomodasi bahasa dan frekuensinya berdasarkan karakteristik responden di Desa Napan, wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, Nusa Tenggara Timur. Dalam penelitian ini digunakan metode survei. Sampel dalam penelitian ini adalah 72 responden penutur bahasa Dawan, yang terdiri atas 36 pria dan 36 wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penutur bahasa Dawan di Desa Napan berakomodasi karena kenyamanan, keakraban, dan untuk menumbuhkan rasa percaya mitra tutur. Penutur bahasa Dawan sangat positif terhadap daerahnya (bahasa Dawan), positif terhadap bahasa Indonesia, dan cukup positif terhadap bahasa negara tetangga, yaitu bahasa Tetun Portu atau Tetun Dili. Penutur bahasa Dawan berakomodasi terhadap bahasa Tetun Portu atau Tetun Dili pada tataran leksikal, frasa, kalimat, dan ungkapan. Berdasarkan jenis kelamin, penutur perempuan bahasa Dawan yang berakomodasi terhadap bahasa Tetun Portu atau Tetun Dili (9,7%) lebih dominan daripada laki-laki (8,3%). Sementara itu, penutur laki-laki bahasa Dawan yang tidak berakomodasi terhadap bahasa Tetun Portu atau Tetun Dili (41,7%) lebih dominan daripada perempuan (40,3%). Berdasarkan kelompok usia, penutur bahasa Dawan yang berakomodasi terhadap bahasa Tetun Portu atau Tetun Dili tampak dominan yang berusia 26—50 tahun (8,3%) dibandingkan dengan yang berusia 51 tahun (4,2%). Di samping itu, penutur bahasa Dawan yang tidak berakomodasi bahasa adalah penutur yang berusia >51 tahun (29,2%) lebih dominan daripada yang berusia <25 tahun (27,8%) dan yang berusia 26—50 tahun (25%)

    SIKAP BAHASA PENUTUR BAHASA JATI DAN APARAT PEMERINTAH TERHADAP BAHASA RETTA DI ALOR

    Get PDF
    This research aims to discover the language attitude of the native speakers and authorities towards their mother language. The methods used in this research are descriptive and text analysis methods. Text analysis method used is content analysis. Data collection was conducted through questionnaire and conversation method with fishing technique as the basic technique and face-to-face conversation technique as the continuation technique. The number of the samples is 90 respondents and 10 respondents. The research shows that the native speakers of Retta have a positive attitude towards their mother language since they transmit their mother language intergenerational, use it in their daily life and preserve it. In addition, the authorities also have a positive attitude towards their mother language. It indirectly states that Retta language is able to survive, there is the next generation as its speakers, it is an ancestral language and it is studied to strengthen the family relationships and as the local content. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap bahasa penutur dan aparat pemerintah terhadap bahasa ibunya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis teks. Metode analisis teks yang digunakan adalah analisis isi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing dan teknik lanjutan berupa teknik cakap semuka. Sampel penelitian ini berjumlah 90 responden dan 10 responden. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa penutur bahasa Retta memiliki sikap positif terhadap bahasa ibunya karena melakukan transmisi bahasa ibu antargenerasi, digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan menjaga kelestariannya. Sementara itu, aparat pemerintah memiliki sikap positif terhadap bahasa Retta yang menyatakan bahwa bahasa Retta lebih bertahan hidup, ada generasi penerus sebagai penutur, bahasa leluhur, dipelajari untuk mempererat hubungan kekeluargaan, dan untuk muatan lokal di wilayahnya

    Hulubalang muara rengeh: cerita rakyat dari Sumatra Selatan

    Get PDF
    Cerita ini disadur dari cerita prosa rakyat Musi yang termasuk golongan parabel, yatu "Rio Raos" yang terdapat di dalam struktur sastra lisan musi (1989). Buku tersebut disusun oleh, Zainal Abidin Gaffar, dan diterbitkan di Jakarta oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Cerita "Rio Raos" tersebbut berisi tentang sebuah kerajaan yang diserang pasukan tidak kenal, perselisihan antara kelompok penduduk yang berbeda bahasa, dan penyelamat negeri yang datang dari negeri yang jauh

    PEMERTAHANAN BAHASA SUNDA DI KOTA CIANJUR (PENELITIAN ETNOGRAFI).

    Get PDF
    ABSTRAK Pola penggunaan bahasa Sunda dapat menyebabkan bahasa pada etnis sendiri mengalami pergeseran karena beralih menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi antaretnik. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pemertahanan bahasa Sunda di Kota Cianjur, Provinsi Jawa Barat berdasarkan fokus dan subfokus dengan menggunakan metode etnografi. Fokus pengamatan berdasarkan klasifikasi lima subfokus, yaitu pilihan bahasa dan ranah penggunaannya, sikap bahasa masyarakat penuturnya, faktor yang mengancam keberadaan bahasa Sunda, upaya pelestarian bahasa Sunda, dan vitalitas bahasa Sunda. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Ranah penggunaan, tuturan antara orang tua dan anak menggunakan bahasa Sunda, hari Rabu menggunakan bahasa Sunda dikalangan pegawai, proses pernikahan menggunakan bahasa Sunda kecuali pada saat ijab kabul menggunakan bahasa Indonesia, dan proses jual-beli juga menggunakan bahasa Sunda, (2) Sikap bahasa, penutur bahasa Sunda bersikap positif terhadap bahasanya, dan pemerintah melindungi bahasa Sunda berdasarkan undang-undang dan peraturan daerah, (3) Faktor yang mengancam, faktor internal meliputi melemahnya transmisi nilai budaya daerah, bahasa daerah menjadi bahasa marjinal (misal, dalam kurikulum pendidikan sebagai muatan lokal yang diajarkan hanya dua jam pelajaran dalam seminggu), kurangnya kesadaran generasi muda dalam melestarikan bahasa daerah sementara faktor eksternal ialah modernisasi dan globalisasi, eksistensi bahasa asing di Indonesia, dan dominasi kultural, (4) Upaya pelestarian, menumbuhkan sikap positif, kesetiaan, kebanggan, kesadaran akan norma bahasa Sunda, penggunaan bahasa Sunda sehari-hari, adanya transmisi antargenerasi, penggunaan bahasa Sunda di ruang publik, pembebanan yang lebih dalam kurikulum, penyerapan kosakata dari berbagai bahasa, festival budaya dan literasi, dan (5) Vitalitas bahasa Sunda pada kelompok usia 2--14 tahun cenderung semakin menurun, generasi muda masih menggunakan bahasa Sunda ketika bertutur kepada anak-anak, tetapi anak-anak kadang-kadang menjawab dengan bahasa Indonesia, vitalitas bahasa Sunda pada bahasa yang berfungsi sebagai kesetaraan dwibahasawan atau multilingual semakin menurun. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa Sunda mengalami pergeseran bahasa jika tidak ada transmisi bahasa antargenerasi. Transmisi bahasa antargenerasi perlu dilakukan di keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyampaikan informasi pemertahanan bahasa berdasarkan ranah penggunaan BS, sikap bahasa masyarakat dwibahasawan pada masyarakat tutur bahasa Sunda, faktor yang mengancam keberadaan bahasa Sunda, pelestarian bahasa Sunda, dan vitalitas bahasa Sunda. Penelitian ini dapat diteliti dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan unsur kebahasaan yang lain. Selain itu, bahasa Sunda sebagai bahasa daerah perlu dipertahankan karena bahasa merupakan identitas kedaerahan para penuturnya dan sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Kata-kata kunci: pemertahanan, bahasa Sunda, etnografi) ABSTRACT This pattern of language use may cause the language of the ethnicity to be shifted due to the switching of Indonesian language in interethnic communication. The purpose of this research is to gain a thorough understanding of the Sundanese language detention in the city of Cianjur, West Java province based on focus and subfocus by using ethnographic methods.The focus of observations based on the classification of five subfocuses, which is the choice of language and the domain of use, the language attitude of the speakers, factors that threaten the existence of Sunda language, the preservation of Sunda language, and the vitality of Sunda The results showed; (1) The domain of the use, the speech between parents and children in Sunda, on Wednesday using Sunda language among employees, the process of marriage in Sunda language except when the Indonesian government, and the process of trading also using Sunda language, (2) Language attitudes, Sunda speakers are positive towards the language, and the government protects the Sunda language based on local laws and regulations, (3) threatening factors, internal factors include weakening Transmission of regional cultural values, regional languages into marginal language (e.g., in the educational curriculum as local content taught only two hours of lessons in a week), lack of awareness of the young generation in preserving the regional language while external factors are modernization and globalization, the existence of foreign language in Indonesia, and cultural domination, (4) Preservation efforts, foster positive attitude, loyalty, pride, awareness of the language norms of Sunda, the use of everyday Sunda language , the presence of inter-generational transmissions, the use of Sunda in public spaces, a deeper loading of the curriculum, the absorption of vocabulary from various languages, cultural festivals and literacy, and (5) The vitality of the Sunda language at age groups of 2--14 years tends to the younger generation still uses the Sunda language when it says to children, but the children sometimes answer the Indonesian language, the vitality of the Sunda language in the language that serves as a bilingual equality or Multilingualdecline. Based on these findings, it can be concluded that Sundanese language has a language shift if there is no intergenerational language transmission. Transmission of intergenerational language needs to be done in families. The results of this research are expected to convey information on language detainees based on the use of Sundanese Language, the attitude of bilingual community language in Sundanese Language society, factors that threaten the existence of Sundanese language, the preservation of Sundanese language, and the vitality of the Sundanese language. This research can be further researched and developed based on other linguistic elements. In addition, Sundanese language as a regional language needs to be preserved because the language is the identity of the local speakers and as a means to expression themselves. Keywords: maintenance, Sunda language, ethnograph

    OLAH KATA DALAM MEDIA LUAR RUANG SEBAGAI INDUSTRI KREATIF

    Get PDF
    Pada era globalisasi dan memasuki pasar terbuka pada tingkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) penggunaan kata dan istilah asing tetap marak sebagai industri kreatif. Tatanan kehidupan dunia yang baru tersebut telah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah olah kata atau penggunaan kata dan istilah asing pada media luar ruang sudah menerapkan kaidah yang diatur Pusat Bahasa? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kata dan istilah asing dalam media luar ruang. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang ditunjang dengan teknik pengumpulan data dan analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan merekam/memfoto/mencatat kata dan istilah asing yang digunakan pada media luar ruang, yaitu dari papan nama, papan petunjuk, papan iklan, kain rentang, dan baliho yang berjumlah 71 buah. Data diklasifikasi berdasarkan bentuk kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana di dalam sebuah konstruksi bahasa. Selanjutnya data ditabulasikan dan dianalisis. Teori yang diacu adalah Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003), A Grammar of Contemporary English (1972), dan Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing (2006). Temuan dalam penelitian ini mendeskripsikan penggunaan kata dan istilah asing pada media luar ruang, yaitu pada papan nama yang sesuai dengan kaidah 2 dan kaidah 5 berjumlah 33 buah (46,4%) dan pada papan iklan 7 buah (9,9%). Sementara itu, penggunaan kata dan istilah asing pada papan nama yang tidak sesuai dengan kaidah 1, 2, 3, 4 berjumlah 29 buah (40,6%) dan pada kain rentang 2 buah (2,7%). Data yang sesuai dengan kaidah berjumlah 40 buah (56,3%). Data yang tidak sesuai dengan kaidah berjumlah 31 buah (43,7%). Dengan demikian, frekuensi data yang sesuai dengan kaidah lebih dominan dibandingkan dengan data yang tidak sesuai dengan kaidah

    Kebahagiaan Abadi

    Get PDF
    vi+70hlm.;21c
    • …
    corecore