405,824 research outputs found
Respon Kekebalan Humoral Mencit Balb/c yang Divaksinasi dengan Vaksin Limpa dan Vaksin Kultur Penyakit Jembrana terhadap Protein Virus Jembrana
Sapi Bali adalah salah satu aset nasional Indonesia yang harus dilestarikan karena mempunyai keuntungan ekonomi. Tetapi sapi Bali mempunyai beberapa kelemahan penyakit khususnya penyakit Jembrana yang disebabkan oleh virus penyakit Jembrana (JDV). Pencegahan terhadap penyakit Jembrana telah dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin yang terbukti dapat menurunkan tingkat kematian sapi Bali terserang JDV adalah vaksin limpa. Jenis vaksin ini hanya mampu menginduksi kekebalan dengan perlindungan 70%. Proteksi ini dapat ditingkatkan jika jumlah virus yang digunakan dalam vaksin meningkat. Tekhnik kultur in vitro adalah salah satu metode meningkatkan jumlah virus penyakit Jembrana, dan selanjutnya dibuat vaksin kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel limfosit sapi Bali terinfeksi JDV adalah 9,5% pada limpa dan 57,43% pada sel kultur. Uji westernimmunoblotting sel limfosit sapi Bali dari darah tepi dan limpa terinfeksi JDV menggunakan antibodi monoklonal (AbMo) anti Ca, terdeteksi protein dengan berat molekul 26 kDa, 42 kDa dan 51 kDa. Pada medium kultur PBMC dan endapan plasma sapi Bali terinfeksi JDV, teridentifikasi protein dengan berat molekul 16 kDa an 26 kDa menggunakan AbMo, dan teridentifikasi protein dengan berat molekul 16 kDa; 21,5 kDa. 26 kDa; 29,7 kDa; 40 kDa dan 50 kDa menggunakan AbPo. Uji Elisa didapatkan nilai absorban antibodi mencit balb/c yang divaksinasi dengan vaksin kultur penyakit Jembrana lebih tinggi yaitu sebesar 0,3089 dibandingkan vaksin limpa yaitu sebesar 0,177 dengan p<0,05. Nilai absorban antibodi mencit balb/c terhadap antigen Ca, SU dan tat, memperlihatkan nilai absorban terhadap antigen SU berbeda sangat signifikan dibandingkan dengan antigen Ca dan antigen tat (p<0,01). Antigen Ca berbeda signifikan terhadap antigen tat (p<0,05)
Managing an arts institutional repository
The article describes the background to UCA Research Online which originated from the Kultur project of 2007-2009 and then goes onto detail the management of the institutional repository at UCA
Kultivating Kultur: increasing arts research deposit
This paper presents research undertaken as part of the JISC-funded Kultivate project and discusses how it is encouraging arts research deposit in UK institutional repositories. It presents an overview of the current arts research repository landscape in the UK at time of writing (September 2011).
Through community engagement with the Kultur II Group and technical enhancements to EPrints, Kultivate is sharing and supporting the application of best practice in the development of institutional repositories that are appropriate to the specific needs and behaviours of creative and visual arts researchers. The Kultur II Group is open to all specialist creative arts institutions, departments within larger multidisciplinary institutions, and researchers in the UK; members include repository managers and administrators, researchers, librarians, technical staff, academics, and research office staff
KULTUR: showcasing art through institutional repositories
Showcasing work has always been at the heart of the arts community, whether it be through an exhibition, site-specific installation or performance. Representation of the original work has also been important and use of print-based options like exhibition catalogues is now complemented by websites and multi-media friendly services like Flickr and YouTube and Vimeo. These services also provide options for sharing born-digital material. For those working in higher education there is a need to profile both the personal and the institutional aspects of creative outputs. The KULTUR project created a model for arts-based institutional repositories and it is hoped that this approach will be useful for other arts institutions
Reconstructions of a Republic. The political culture of ancient Rome and the research of the last decade.
Review of (K. J.) Hölkeskamp Rekonstruktionen einer Republik. Die politische Kultur des antiken Rom und die Forschung der letzten Jahrzehnte (Historische Zeitschrift Beiheft 38). Pp. 146. Munich: R. Oldenbourg Verlag, 2004. ISBN: 3-486-64439-4
Starvasi Nitrogen Dan Pengaruhnya Terhadap Biomassa Dan Protein Total Nannochloropsis SP. (Nitrogen Starvation Effect on Biomass and Crude Protein of Nannochloropsis SP)
Pengurangan nitrogen anorganik sebagai nutrien pada media kultur merupakan salahsatu metode untuk mempersingkat fase eksponensial pada kultur mikroalgae.Pengurangan nitrat anorganik pada media kultur Nannochloropsis sp hingga 50%dari konsentrasi normal pada media kultur Conwy ternyata mampu menurunkankepadatan rata-rata (sel/ml) hingga 15,16 % dan menurunkan pula kandungan proteintotal 13,93 %. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa pengurangan nitrogenanorganik pada media kultur berdampak negatif pada kepadatan (sel/ml) dankandungan protein total namun mampu mereduksi waktu kultur pada faseeksponensial mikroalgae Nannochloropsis sp
Kultur padi
Padi dalam budaya masyarakat Indonesia senantiasa dihormati. Padi bukan sekedar jenis tanaman yang tumbuh dan kemudian
menghasilkan beras untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat
Indonesia. Budaya Indonesia tidak melihat padi hanya sebagai bahan pangan pokok, melainkan lebih di lihat lagi dari hakekat bagaimana sejenis tumbuhan demikian berarti dalam kehidupan manusia bahkan dapat mensejahterakan umat manusia. Bagaimana sikap leluhur bangsa yang sarat dengan isyarat, peringatan dan anjuran yang diwujudkan dalam berbagai upacara ritual memberikan pesan kearifan yang sangat bermakna. Terlebih lagi di era milenium ketika arus globalisasi melanda dunia, kemajuan teknologi mendorong upaya meningkatkan produksi melalui intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi pertanian, jangan sampai mengabaikan nilai-nilai dan tradisi leluhur
STUDI KOMPARASI PRODUKTIVITAS LIPID Chlorella pyrenoidosa PADA MEDIA LIMBAH CAIR RUMAH POTONG AYAM DENGAN KONDISI KULTUR FOTOAUTOTROF DAN MIKSOTROF
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase lipid dari Chlorella pyrenoidosa yang dikultur dalam media limbah cair rumah potong ayam (RPA) dengan kondisi miksotrof dan fotoautotrof serta mengetahui kondisi kultur efektif untuk menghasilkan kandungan lipid optimal dalam sel Chlorella pyrenoidosa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua variabel yaitu 2 jenis kondisi kultur dan 1 jenis media pertumbuhan yang digunakan. Penelitian ini dilaksanakan di Unit pengelolaan tanaman dan Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNY selama 2 bulan mulai tanggal 1 Mei – 30 Juni 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah kultur Chlorella pyrenoidosa yang dikultur dalam media limbah cair rumah potong ayam (RPA). Sampel kemudian diberi perlakuan berupa perbedaan kondsi kultur yaitu kondisi kultur fotoautotrof dan miksotrof. Kultur Chlorella pyrenoidosa yang di ambil sampel lipidnya adalah kultur yang sudah mencapai fase stasioner. Pengukuran presentase lipid dilakukan dengan metode Blight dryer sedangkan penentuan laju pertumbuhan dilihat menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 680 nm dan penghitungan langsung dengan menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan lipid yang dihasilkan dengan kondisi kultur miksotrof menghasilkan presentase yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi kultur fotoautotrof. Presentase lipid yang dihasilkan dengan kondisi miksotrof sebesar 23,511±22.9677 sedangkan resentase lipid yang dihasilkan dengan kondisi fotoautotrof sebesar 10,653±10.7429. Nilai produktivitas pada Chlorella pyrenoidosa yang dikultur dengan kondisi miksotrof sebesar 4,369±0,55592ᵇ, sedangkan nilai laju pertmbuhan pada kondisi kultur fotoautotrof sebesar 4,478±0,06255
Studi Kultural Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Sma Kota Cirebon
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan :(1) Pengaruh kultur intern yaitu minat belajar, motivasi belajar, pola belajar dan ekstern yaitu kurikulum, kemampuan guru, lingkungan belajar, serta tingkat perekonomian orang tua terhadap terhadap output kemampuan individu siswa
terhadap kualitas matematika,, (2) Kultur intern dan ekstern yang terjadi di SMAN 1, SMAN 9, SMA IT Nuurusshidiq Kota Cirebon sehingga terjadi perbedaan kualitas siswa terutama dalam hal pelajaran matematika. Metode
penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, angket dan dokumentasi. Informan siswa yang dikaji adalah siswa
SMA kelas XII. Hasil Penelitian menunjukan bahwa : (1) Hasil belajar matematika seseorang akan sangat dipengaruhi kultur intern seperti minat, motivasi, dan pola belajar seorang siswa, namun kultur ekstern seperti kemampuan guru, kurikulum dan lingkungan belajar akan menjadi pendorong
hasil belajar matematika seorang siswa (2) Kultur intern di SMAN 1 yaitu siswa memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi, walaupun mayoritas diantara mereka memiliki kebiasaan belajar yang kurang terpola, namun kerena kultur
ekstern yang efektif sehingga dapat menutup kekurangan siswa. Kultur intern yang terdapat pada siswa di SMAN 9 yaitu masih rendahnya motivasi dan kebiasaan belajar, ditambah faktor ekstern yang belum mampu menemukan
formulasi yang tepat untuk mendukung perkembangan siswa-nya lebih optimal. kultur yang terjadi di SMA IT Nuurusshidiq yaitu rendahya kualitas kultur intern. rendahnya minat, motivasi, dan kebiasaan belajar siswa menjadi pengaruh
negatif dalam perkembangan kualitas diri, masih rendahnya kultur ekstern seperti lingkungan dan kemampuan guru membuat perkembangan siswa berjalan kurang optimal
IMPLEMENTASI KARATER DISIPLIN MELALUI KULTUR SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana implementasi disiplin, Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. metode penelitian ini analisis kajian pustaka (literature research) melalui akumulasi data pustaka, atau penelitian yang objek penelitiannya ditelaah dan digali melalui berbagai informasi kepustakaan melalui (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Implementasi pendidikan karakter melalui kultur sekolah diterapkan melalui pembiasaan nilai-nilai karakter yang ada, Implementasi karkter disiplin melaluai kultur sekolah dapat dilakukan melalui peraturan atau tata tertib sekolah, dan penerapan disiplin melalui budaya sekolah dilakukan melalui kultur keagamaan, kultur kerja, kultur kesopanan dan kultur bersih
- …