107 research outputs found

    ASGM Status In West Nusa Tenggara Province, Indonesia

    Full text link
    Artisanal Small-Scale Gold Mining (ASGM) obviously contributes to serious environmental and health issue for miners, nearby populations, and larger community when the use of mercury (Hg) occurs. Mercury amalgamation is used as a gold recovery technique by 10-12 million ASGM miners around the world and a predicted around 1000 tons of mercury are discharged into the environment every year as a result of poor mining practices. Exposure to mercury can cause serious health effects for future generation, and miners and their families are vulnarable group to expose with mercury vapor and methyl mercury contaminated food in ASGM areas, resulting in increase of levels of mercury in human specimens. Thus, investigate the the effects of mercury on the environment and people health are urgently necessary for developing a better solution to eliminate further mercury contamination to environment in West Nusa Tenggara (WNT) Province. A field survey had been conducted for this research in two main ASGM spots in WNT Province: Sekotong-Lombok island and Taliwang-Sumbawa island. As part of the study, an initial health survey and socio-economic of workers/miners was conducted. Volunteer participants at sampling locations across Sekotong-Lombok and Taliwang-Sumbawa (exposed; indirect exposed; non exposed groups) answered a questionnaire, and allowed the sampling of hair for subsequent analysis. The ore, tailing, plants and soil samples were also collected for investigating Hg concentration on the substances. The results found that the impact of ASGM on increasing economic activity leading to jobs, income and opportunities for social development is positive. However, there is risk of contamination in soil and plants environment through mining activity and high Hg concentration discovered in human body in a short time of ASGM activity. The environmental sustainability of mining can be better regulated within legalised areas. Environmental monitoring will define unacceptable risk and allow for advanced implementation of remedial measures before an uncontrollable disaster occurs

    Pengembangan Video Pembelajaran Animasi Berbasis Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Matematika

    Get PDF
    Penggunaan media pembelajaran yang tidak bervariasi mengakibatkan hasil belajar siswa yang kurang. Berdasarkan hasil observasi ditemukan 10 orang siswa nilainya belum mencapai KKM, sehingga dilakukan penelitian menggunakan video pembelajaran animasi berbasis problem based learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rancang bangun media pembelajaran video animasi berbasis problem based learning pada mata pelajaran matematika, dan mengetahui kelayakan nya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner/angket. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif, dan deskriptif kuantitatif. Rancang bangun pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE meliputi tahapan analyze, design, development, implementation, evaluation. Hasil review ahli isi mata pelajaran diperoleh persentase 95,83%, review ahli desain pembelajaran dengan persentase 97,22%, review ahli media pembelajaran dengan persentase 93,75%, hasil uji perorangan dengan persentase 94,44%, dan hasil uji coba kelompok kecil dengan persentase 93,51%. Berdasarkan hasil uji ahli dan uji siswa maka video animasi yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

    PENGARUH SUHU EKSTRAKSI KULIT BUAH PAPAYA DENGAN PELARUT HCL 0,1N PADA PEMBUATAN PEKTIN

    Get PDF
    Pepaya (Carica papaya L.) pada umumnya dimanfaatkan oleh konsumen hanya daging buahnya saja. Sedangkan kulitnya selalu terbuang sia-sia. Oleh karena itu kami memanfaatkan limbah kulit pepaya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku pembuatan pektin dengan cara mengekstraksi kulit pepaya dengan pelarut asam mineral encer (HC1 0,1 N). Pektin digunakan secara luas sebagai komponen fungsional pada industri makanan karena kemampuannya membentuk gel encer dan menstabilkan protein (May, 1990). Penambahan pektin pada makanan akan mempengaruhi proses metabolisme dan pencernaan khususnya pada adsorpsi glukosa dan tingkat kolesterol (Baker, 1994). Selain itu, pektin juga dapat membuat lapisan yang sangat baik yaitu sebagai bahan pengisi dalam industri kertas dan tekstil, serta sebagai pengental dalam industri karet. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh suhu ekstraksi terhadap rendemen pektin dari kulit pepaya. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PTK II Fakultas Teknik Universitas Muhammdaiyah Jakarta dan di PT Akasha Wira International. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Januari - Maret 2013.Variabel yang digunakan dalam peneliatan ini yaitu waktu ekstraksi 90 menit dengan variasi suhu ekstraksi (50’C, 60°C 70°C, 80°C dan 90°C ). Kata kunci : ekstraksi, kulit papaya, pekti

    Gold Phytomining: a New Idea for Enviromental Sustainablity in Indonesia

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.v1i1.171New technology is needed to protect the safety and health of communities and the environment at ASGM locations in Indonesia. This technology must be simple, cheap, easy to operate, and financially rewarding. A proven option that should be promoted is phytoextraction, a farming activity that could develop agriculture as an alternative livelihood in ASGM areas. This is a technology where plants are used to extract metals from waste rock, soil, or water. These metals can be recovered from the plant in its pure form, then be sold or recycled. Gold phytoextraction is a commercially available technology, while an International research has shown that phytoextraction will also work for mercury. In the context of this idea, tailings would be contained in ‘farming areas\u27 and cropped using phytoextraction technology. Gold and mercury would be extracted in the crops, with the remaining mercury burden of the tailings becoming adsorbed to soil constituents. The system would be financially rewarding to ‘gold farmers\u27. The economic value of this scenario could facilitate the clean-up and management of mercury pollution, reducing the movement of mercury from tailings into soil, water, and plants, thereby mitigating environmental and human risk in the mining areas. The goal of the described research is to promote agriculture as an alternative livelihood in ASGM areas. The gold value of the phytoremediation crop should provide a cash incentive to artisanal farmers who develop this new agricultural enterprise. The benefits will be social, environmental, and economic, as opportunities for education, employment, new business, the containment of toxic mercury, food safety and security, and revenue are all realized

    Efektivitas Strategi Iklan dengan Menggunakan Instagram Ads untuk Meningkatkan Penjualan dan Branding Produk: Studi Kasus Privet.id

    Get PDF
    Dalam membangun sebuah bisnis perlu adanya penerapan strategi pemasaran, salah satunya adalah iklan. Dimana iklan dapat memperluas jangkauan dari sebuah barang atau jasa yang dipasarkan. CV. Privet Dwi Sentosa khususnya pada lini sepatu PRIVET.ID yang menerapkan strategi pemasaran dengan melakukan iklan pada platform Instagram atau yang dikenal dengan Instagram ads. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas iklan melalui Instagram ads. Dengan melihat hasil dari iklan yang dilakukan pada Instagram terhadap perkembangan bisnis yang terjadi, mulai dari perkembangan discovery instagram, jumlah followers, hingga tingkat interaksi dari konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan basis data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan pihak internal yang melakukan pengamatan grafik dari data traffic Instagram milik Privet, serta dengan penerapan Forum Group Discussion (FGD) dengan direktur dan internal manajemen. Hasil menunjukkan bahwa iklan tersebut efektif digunakan sebagai media pemasaran dengan melihat grafik pertambahan yang terjadi pada akun Instagram Privet

    Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kualitas Kerja Karyawan PT. Delta Satria Dewata Denpasar

    Full text link
    Persaingan antar Perusahaan di era globalisasi semakin tajam, pengembangan sumber daya manusia merupakan cara utama untuk memenangkan kompetisi global. Perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas yang menghasilkan kualitas kerja yang baik. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kualitas kerja kayawan dengan metode sample random sampling dalam menentukan sampel sebanyak 100 orang, melalui teknik analisis regresi linear berganda. Bedasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kualitas kerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas kerja karyawan. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kualitas kerja karyawan PT. Delta Satria Dewata Denpasar. Saran yang dapat diberikan agar Perusahaan memperhatikan kompensasi yang diberikan, pengabdian yang dilakukan oleh karyawan, serta Kenyamanan karyawan dalam  bekerja. Kata Kunci: kualitas kerja, kompensasi, motivasi, lingkungan kerj

    Selection of Mercury Accumulator Plants for Gold Mine Tailing Contaminated Soils

    Full text link
    Phytoremediation, which is more efficient with less side effects than conventional physical and chemical methods, is increasing in popularity as a remediation system. This paper provides a brief overview of developments in research and application of phytoremediation of soil contaminated with gold mine tailings containing mercury. Lindernia crustacea L., Digitaria radicosa Presl. Miq., Zingiber purpurium L, Paspalum conjugatum Berg., Cyperus kyllingia Endl., and Caladium bicolor Vent., that were selected for this study were planted in the planting media consisting of soil (70%) and tailings (30%) for 9 weeks. The results showed that after 9 weeks of planting, Paspalum conjugatum had growth rate, biomass production, Hg accumulation, and ratio of shoot Hg : root Hg higher than those of other plant species tested, both in the media consisted of amalgamation and cyanidation tailings. It can thus be concluded that Paspalum conjugatum is potential plant species for remediating mercury-contaminated soil

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERSONAL COMMITMENT DAN TINGKAT SECURE ATTACHMENT DENGAN TINGKAT KECENDERUNGAN MELAKUKAN SEKS PRANIKAH PADA MAHASISWA YANG BERPACARAN DI MASA DEWASA AWAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan masing-masing antara tingkat personal commitment dan tingkat secure attachment dengan tingkat kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling untuk mengambil sampel sejumlah 30 mahasiswa yang terdiri dari 15 mahasiswa dan 15 mahasiswi. Metode pengumpulan data dari ketiga variabel menggunakan kuisioner yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan pilihan jawaban sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak dapat menentukan sesuai atau tidak sesuai (N), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Hubungan Tingkat Personal Commitment dan Tingkat Secure Attachment dengan Tingkat Kecenderungan Melakukan Seks Pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal apabila diolah dengan teknik Regresi Linier Berganda menunjukkan hasil bahwa Ho diterima (0,077>0,05), yaitu tidak ada hubungan antara tingkat Personal Commitment dan tingkat Secure Attachment dengan tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Semakin rendah tingkat personal commitment dan tingkat secure attachment maka diiringi dengan semakin rendahnya tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Hubungan Tingkat Personal Commitment Dengan Tingkat Kecenderungan Melakukan Seks Pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal apabila diolah dengan teknik korelasi parsial menunjukkan hasil bahwa Ho di terima (0,693>0,05), yaitu tidak ada hubungan antara tingkat personal commitment dengan tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Semakin rendah tingkat personal commitment maka diiringi dengan semakin rendahnya tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Hubungan Tingkat Secure Attachment Dengan Tingkat Kecenderungan Melakukan Seks Pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal apabila diolah dengan teknik korelasi parsial menunjukkan hasil bahwa Ho diterima (0,094>0,05), yaitu tidak ada hubungan antara tingkat Secure Attachment dengan tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Semakin rendah tingkat personal commitment dan tingkat secure attachment maka diiringi dengan semakin rendahnya tingkat kecenderungan melakukan seks pranikah pada mahasiswa yang berpacaran di masa dewasa awal. Hasil uji signifikansi ini hanya dapat diberlakukan pada ke-30 subyek penelitian saja
    • …
    corecore