36 research outputs found

    ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PEMAKSAAN SESUAI DENGAN PASAL 335 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

    Get PDF
    ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PEMAKSAAN SESUAI DENGAN PASAL 335 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA FADHLI FIRAS MUHADJID KOSSAH,Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Desember 2012, Analisis Yuridis Tindak Pidana Pemaksaan Sebagaimana Diatur Dalam Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Prof. Masruchin Rubai, SH. M.S., Abdul Madjid, SH. M.Hum.Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas tentang analisis yuridis tindak pidana pemaksaan sesuai pasal 335 KUH Pidana. Hal ini dilatarbelakangi sering terjadi perbuatan pidana dimana orang tersebut dijerat dengan pasal yang mengatur mengenai perbuatan tidak menyenangkan yang ditentukan dalam Pasal 335 KUHPidana. Apabila perbuatan pidana tersebut tidak terdapat peraturan perundangundangan yang mengaturnya maka pelaku perbuatan tidak dapat dijatuhi sanksi. Hal ini merupakan suatu asas dalam hukum pidana yang disebut dengan asas legalitas yang diatur dalam Pasal 1 ayat (1) KUH Pidana yang menentukan, “Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundangundangan yang telah ada, sebelum perbuatan dilakukan”. Pasal 335 KUH Pidana dapat dipergunakan untuk menuntut hampir semua perbuatan, sehingga praktisi hukum ada yang menyebut dengan istilah pasal keranjang sampah. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Andi Hamzah yang mengatakan: Dalam praktik, karena adanya kata-kata tidak “menyenangkan” (onaangename) tanpa memperhatikan kata sambungannya bejegening (memperlakukan), maka karena delik ini pembuatnya dapat ditahan berdasarkan Pasal 21 ayat (4) butir b KUHAP, walaupun ancaman pidananya hanya maksimum satu tahun penjara, dijadikan “keranjangsampah”, sehingga semua perbuatan yang tidak menyenangkan seperti penghinaan, penyerobotan tanah, dipanggil oleh polisi tidak mau hadir dan lain-lain diterapkan pasal ini dan tersangkanya ditahan (sebenarnya penahanan demikian tidak sah).1 Menurut H.A.K Moch.Anwar, ”Perbuatan yang tidak menyenangkan adalah setiap perlakuan yang menyinggung perasaan orang, hingga perbuatan yang tidak menyenangkan itu bersifat subyektif”.2 Mengenai perbuatan tidak menyenangkan secara jelas diatur dalam Pasal 335 KUHPidana yang menentukan : 1Andi Hamzah, Delik-Delik Tertentu (Speciale Delicten) di dalam KUHP, Cet. II, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, h. 36. 2Dewi Yulianti, Tinjauan Yuridis Atas Kasus Hidden Camera VCD Artis Ganti Baju Dikaitkan Dengan Kejahatan Kesusilaan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Surabaya, 2003, h.21. (1) Dihukum penjara selama-lamanya satu tahun atau denda sebanyakbanyaknya Rp 4.500,- 1e. barangsiapa dengan melawan hak memaksa orang lain untuk melakukan, tiada melakukan atau membiarkan barang sesuatu apa dengan kekerasan, dengan sesuatu perbuatan lain ataupun dengan perbuatan yang tak menyenangkan atau dengan ancaman kekerasan, ancaman dengan sesuatu perbuatan lain, ataupun ancaman dengan perbuatan yang tak menyenangkan, akan melakukan sesuatu itu, baik terhadap orang itu, maupun terhadap orang lain. 2e. barangsiapa memaksa orang lain dengan ancaman penistaan lisan atau penistaan tulisan supaya ia melakukan, tidak melakukan atau membiarkan barang sesuatu apa. (2) Dalam hal yang diterangkan pada 2e, maka kejahatan itu hanya dituntut atas pengaduan orang yang dikenakan kejahatan itu

    HPLC–DAD–ESI-MS/MS screening of bioactive components from Rhus coriaria L. (Sumac) fruits

    Get PDF
    This research was partly funded by the European Union under the ENPI CBC MED Program and is a collaborative international project ref. no. I-B/1.1/288. This work was also supported by the project AGL2011-29857-C03-02 (Spanish Ministry of Science and Innovation), as well as P10-FQM-6563 and P11-CTS-7625 (Andalusian Regional Government Council of Innovation and Science), and A1/041035/11 (Spanish Agency for International Development Cooperation).Rhus coriaria L. (sumac) is an important crop widely used in the Mediterranean basin as a food spice, and also in folk medicine, due to its health-promoting properties. Phytochemicals present in plant foods are in part responsible for these consequent health benefits. Nevertheless, detailed information on these bioactive compounds is still scarce. Therefore, the present work was aimed at investigating the phytochemical components of sumac fruit epicarp using HPLC–DAD–ESI-MS/MS in two different ionisation modes. The proposed method provided tentative identification of 211 phenolic and other phyto-constituents, most of which have not been described so far in R. coriaria fruits. More than 180 phytochemicals (tannins, (iso)flavonoids, terpenoids, etc.) are reported herein in sumac fruits for the first time. The obtained results highlight the importance of R. coriaria as a promising source of functional ingredients, and boost its potential use in the food and nutraceutical industries.European Union (EU)Spanish Government AGL2011-29857-C03-02Andalusian Regional Government Council of Innovation and Science P10-FQM-6563 P11-CTS-7625Spanish Agency for International Development Cooperation A1/041035/1

    Peran Trait Agreeableness Terhadap Sikap Pada Berita Hoax

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran trait agreeableness terhadap sikap pada berita hoax. Penelitian ini melibatkan 548 responden yang merupakan warga negara Indonesia dan memiliki hak pilih pada Pemilu 2024. Partisipan tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Trait agreeableness diukur dengan menggunakan skala Big Five Inventory yang telah di modifikasi(Ramdhani, 2012). Sikap pada berita hoax diukur dengan skala hoax (Akhrani, 2019). Analisis data penelitian ini menggunakan teknik simpleregression. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (ÎČ= 0.227, ρ= 0.000), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa trait agreebleness memiliki peran terhadap sikap pada berita hoax

    Analisis Yuridis Tindak Pidana Pemaksaan Sebagaimana Diatur Dalam Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,

    Get PDF
    FADHLI FIRAS MUHADJID KOSSAH, Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Desember2012, Analisis Yuridis Tindak Pidana Pemaksaan Sebagaimana Diatur DalamPasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Prof. Masruchin Rubai, SH. M.S., Abdul Madjid, SH. M.Hum. Pasal 335 KUH Pidana dapat dipergunakan untuk menuntut hampir semua perbuatan, sehingga ada yang menyebut dengan istilah pasal keranjang sampah.Seperti halnya kasus yang sering dialami oleh para artis, dimana dalam suatu percekcokan yang berlanjut perkelahian, salah satu pihak melaporkan yang lain dengan menggunakan Pasal 335 KUH Pidana.Penggunaan Pasal 335 KUH Pidana juga terjadi pada kasus yang diperiksa oleh Pengadilan Negeri Kepanjen Malang.Permasalahan yang dikemukakan, bagaimanakah bentuk upaya yang dilakukan oleh pelaku dalam melakukan tindak pidana pemaksaan menurutPasal 335 KUH Pidana?Dan bagaimana penyidik dalam membuktikan upaya yang dilakukan oleh pelaku dalam tindak pidana pemaksaan menurut Pasal 335 KUH Pidana?Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian hukum empiris. Pendekatan masalahnya menggunakan pendekatan case approach dan pendekatan fakta. case approach.Lokasi dari penelitian ini adalah Kantor Kepolisian Resort Malang di Kepanjen Malang.Analisis data dalam skripsi ini menggunakan metode empiris yaitu melakukan penelitian lapangan melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dan memahami permasalahan yang dibahas, yaituPenyidik pada Kantor Kepolisian ResortMalang di Kepanjen Malang untuk menjerat pelaku tindak pidana.Hasil pembahasan bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh beberapa pelaku dan dijerat dengan Pasal 335 KUH Pidana, karenamemaksa orang lain sebagai salah satu hal yang harus dibuktikan dalam Pasal 335 KUHPidana jelas terpenuhi, dimana pelaku sebagai terdakwa melakukan tindakan berupa kekerasan, atau ancaman kekerasan atau perbuatan lain yang tidak menyenangkan. Kekerasan, ancaman kekerasan atau perbuatan lain yang tidak menyenangkan merupakan suatu upaya untukterjadinya tindak pidana pemaksaan.Memaksa dengan kekerasan sebagai hal yang harus dibuktikan dari Pasal 335 KUHPidana oleh penyidik telah terbukti, dimana dalam kasus Marsi bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan ancaman kekerasan terhadap Sulami untuk memaksanyadatang menemui Marsi, kalau tidak maka Marsi akan membunuhnya, maka terbukti adanya ancaman kekerasan sebagai upaya untuk melakukan tindak pidana pemaksaan. Pihak penyidik dalam menjerat tersangka dengan Pasal 335 KUH Pidana menggunakan alatbukti saksi dan senjata tajam sebagai barang bukti yang merupakan pelengkap guna membuktikan perbuatan tersang
    corecore