أسرار أسلوب القرآن الكريم

الملخص القرآن هو كلام الله المعجز للخلق فى أسلوبه ونظمه وعلومه وأحكامه وفي تأثير هدايته وفي كشف الحجب عن الغيوب الماضية والمستقبلة، وليس أحد من الإنس والجنّ أن يأتي بمثل القرآن منذ نز وله إلى اليوم حتى القيامة. وقد مارس أهل العربية فنونها في تنسيق الكلام منذ عصر الجاهلي، هم يجعلون الأسواق رغم أنها كانت للتجارة ميدانا فسيحا لتبادل الآراء وعرض الأفكار والتشاور فى مشكلة الأمور ومجال للمفاخرات والمنافرات ومعرضا واسعا لإلقاء روائع الشعر والخطب. وكانت فى تلك الأسواق منابر يقوم عليها الخطباء والشعراء لإلقاء خطبتهم وقصائدهم، مثل سوق عكاظ وسوق مجنة وسوق ذوالمجاز وغيرها. وكان النقاد والرواة يجتمعون ح ول الشعراء والخطباء، فينشد الشعراء وينقد النقاد ويكتب الرواة ما يسمعوه. وكان رئيس النقاد النابغة الذبياني حكم الشعراء فيحكم بعضهم على الآخرين. وكانت هذه الأعمال الأدبي تحملهم على التجويد والتهذيب وتدعوهم إلى تخيير الألفاظ العذبة والأساليب الجميلة والمعاني الرائعة. فكان هذا الاجتماع الكبير وسيلة من وسائل التفاهم اللغوي والتقارب بين اللغات ا وللهجات العربية واختيار القبائل بعضها من بعض. فتأخذ كل قبيلة من لغة الأخرى ما خفّ على النّطق وظهر فصاحته من مختلف الألفاظ والأساليب. وكان القرشيّون أكبر القبائل ميلا إلى النقد اللغوي بتأثير اجتماعات الحجّ والأسواق والحروب، لأنهم خاصّة من بين قبائل العرب، فاقتبسوا من لهجات القبائل أعذبها ومن ألفاظهم أسهلها وأفصحها، وأخذوا يضيفون إلى لغتهم، فزادت ثروة اللغة العدنانيّة القرشيّة، وقلّدت القبائل الأخرى قريشا فى ذلك لمكانتها وأش رفها على هذه الأسواق. وحين ارتقى كون اللغة العربية فى ذلك الوقت جاء القرآن بأفصح الكلام، رغم الق رآن الذي عجز الع رب عن معارضته لم يخرج عن سنن كلامهم سواء كانت تتع لّق بالجملة الإسميّة والفعليّة وفى النفي والإثبات وفى الذكر والحذف وفى التعريف والتنكير وفى التقديم والتأخير وفى الحقيقة والمجاز وفى الإطناب والإيجاز وفى العموم والخصوص وفى الإطلاق والتقيد وغ يرها. والقرآن فى هذا قد بلغ الذروة التي يعجز أمامها القدرة اللغوية لدى البشر. &nbsp

The development of private farms in Vietnam

The objective of this paper is to explore the entities that have developed private farms (trang trai) in Vietnam. Various types of private farms have emerged in the last ten years. It is noteworthy that the owners of private farms are not necessarily agricultural households but also include government officials and the urban rich. Based on data collected from the author’s field surveys in Vietnam from 2006 to 2011, the paper attempts to categorize patterns in the development of private farms and analyze their differences. The paper argues that private farms developed by agricultural households are still limited because of the difficulty of consolidating land

Pragmatics Approach in Teaching “Maharah Kalam” at Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung

Speaking proficiency, maharah kalam, is one of the Arabic teaching goals at Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung. Speaking skill will be better mastered by the understanding of language usage in the daily communication context. Therefore, Pragmatics approach is fruitfully employed in teaching speaking skill. This study aims at describing the Pragmatics approach in teaching speaking skill at Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung. This study belonged to queasy experiment. Data were collected through doing participation-observation, interview, and test. The result of data analysis revealed that Pragmatics approach in teaching Arabic speaking skill in Pondok Modern Darul Hikmah was reflected in the instructional design. This approach was implemented through three programs, namely dialogue (al-hiwar), pattern practice (tathbiq al-namudzaj), and oral practice (tarkib al-syafawi). In addition, there was a significant difference result of pre-test and post-test. It was assumed as an effect of applying pragmatics approach in teaching maharah kalam at Pondok Modern Darul Hikmah Tulungagung

Problematika Pembacaan Al-Qur’an dengan Nagham/Langgam Jawa dalam Wacana Islam Nusantara

This study aims to provide a comprehensive perspective on the use of Javanese nagham in reciting the Qur\u27an. Scholars have debated this issue, and the purpose of this research is to analyze their views, conduct historical exploration, and understand the cultural context to establish a basis for critical thinking about the legal aspects of using Javanese nagham or langgam. Additionally, this research seeks to explore the implications that arise from this issue. The research methodology employed is qualitative, and data were collected through library research using descriptive-analytical methods. The study focuses on the differing perspectives of scholars regarding the use of Javanese nagham in Qur\u27anic recitation and its implications for the discourse of Nusantara Islam. The study reveals that scholars\u27 opinions on the use of Javanese langgam in Qur\u27anic recitation are divided into three categories. The first category consists of scholars who support the use of Javanese style on the condition of adhering to the rules of tajwid. The second category comprises scholars who oppose the use of Javanese style, arguing that the Qur\u27an should be preserved from influences other than the Arabic nagham. The third category comprises moderate scholars who allow the use of any style as long as it adheres to the rules of tajwid. The implications of using Javanese nagham on the discourse of Nusantara Islam create conflicts between preserving cultural identity and religious conservation, differences in recitation patterns of the Qur\u27an and tajwid rules, and bring forth possible solutions to widely accept Javanese langgam recitation by the community. In conclusion, this study provides a comprehensive perspective on the use of Javanese nagham in reciting the Qur\u27an and its implications for the discourse of Nusantara Islam. The study highlights the differing perspectives of scholars and offers possible solutions to the conflicts arising from the use of Javanese style.Penelitian ini berakar dari perdebatan yang muncul di kalangan ulama mengenai penggunaan nagham Jawa dalam pelantunan al-Qur\u27an. Melalui penelusuran sejarah, pemahaman konteks budaya, dan analisis pandangan ulama, artikel ini berusaha memberikan pandangan komprehensif terhadap fenomena ini dan membentuk dasar untuk pemikiran kritis tentang hukum penggunaan nagham atau langgam Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implikasi yang muncul dari permasalahan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, diperoleh melalui library research, dan menerapkan metode deskriptif-analisis. Data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur, termasuk buku, artikel jurnal, video di YouTube, dan literatur lainnya. Fokus utama penelitian ini adalah perbedaan perspektif ulama terhadap penggunaan nagham atau langgam Jawa dalam membaca al-Qur\u27an dan implikasinya terhadap wacana Islam Nusantara. Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan pandangan ulama terkait penggunaan langgam Jawa dalam pembacaan al-Qur’an terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, kelompok ulama yang mendukung penggunaan langgam Jawa dengan syarat tetap mematuhi kaidah tajwid. Kedua, ulama yang menentang penggunaan langgam Jawa dengan berpendapat bahwa al-Qur\u27an harus dijaga dari pengaruh langgam selain langgam Arab. Ketiga, ulama dengan pandangan moderat yang memperbolehkan penggunaan langgam apapun dengan catatan tidak merusak kaidah tajwid. Implikasi dari penggunaan nagham  Jawa terhadap wacana Islam Nusantara menimbulkan konflik antara pemertahanan identitas budaya dan konservasi agama, perbedaan dalam pola pembacaan al-Qur\u27an dan kaidah tajwid, serta memunculkan solusi yang mungkin bisa ditempuh agar tilawah langgam Jawa dapat diterima masyarakat secara luas

Implementasi Profetik di Lembaga Pendidikan Pesantren

Nilai-nilai profetik memiliki peran penting membentuk karakter santri agar menjadi manusia paripurna ( insan kamil ). Hal itu hanya dapat terwujud apabila semua lembaga pendidikan termasuk pesantren mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam aktifitas pendidikan dan pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan implementasi profetik di lembaga pendidikan pesantren. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama : Implementasi humanisasi di pesantren dapat dilakukan melalui : (a) Menghormati hak-hak santri sebagai manusia dan pelajar, (b) mengembangkan potensi santri secara holistik, dan (c) Menumbuhkan kesadaran sosial dan tanggung jawab santri; kedua :Implementasi liberasi di pesantren dapat dilakukan melalui : (a) Mengkritisi realitas sosial yang ada, (b) Mendorong partisipasi dan advokasi santri, dan (c) Membangun solidaritas dan gerakan bersama santri; ketiga : Implementasi transendensi di pesantren yang dapat dilakukan mealui : (a) meningkatkan kualitas ibadah santri, (b) meningkatkan kualitas akhlak santri, dan (c) meningkatkan kualitas amal santri.Prophet values have a significant role in the character building of students so that they become perfect human beings (human beings). It's can be realized if all educational institutions of Islamic boarding implement these values in educational and learning activities. This research purpose is describe the implementation of prophetic in Islamic boarding schools. The method used is qualitative with the type of library research. The results showed that first: Implementation of humanization in Islamic boarding schools can be through (a) Respecting the rights of students as humans and students, (b) Developing the potential of students holistically, and (c) Growing social awareness and responsibility of students; second: Implementation of liberation in Islamic boarding schools can be through (a) Criticizing existing social realities, (b) Encouraging the participation and advocacy of students, and (c) Building solidarity and movement with students; third: The implementation of transcendence in Islamic boarding schools can be through (a) Improving the quality of the students' worship, (b) Improving the quality of the students' morals, and (c) Improving the quality of the students' charit

IMPLEMENTATION OF PROPHETIC EDUCATION IN BUILDING RELIGIOUS AND SOCIAL CULTURE AT AL FATTAH ISLAMIC HIGH SCHOOL

Prophetic education aims to develop noble morals and good behavior based on Islamic teachings. The implementation of prophetic education in developing religious and social power includes introducing Islamic values from an early age, providing an understanding of hadith and sunnah, and teaching social care. Prophetic education must be carried out continuously by teachers and parents so that children can understand and practice the teachings of Islam in everyday life. The type of research used is field research. The approach used in this study is a descriptive qualitative approach. Data collection techniques used with mandala interviews, observation and documentation. While in analyzing data with data condensation, display data, draw conclusions. While in analyzing data with data condensation, display data, draw conclusions. The results of the study that the efforts made by Al Fattah Islamic High School in implementing Prophetic Education Management include providing religious education integrated with the curriculum, conducting spiritual formation through religious activities and character development, and providing examples for students through the behavior of teacher

Aqidah dan Urgensinya dalam Menjamin Keselamatan Diri Manusia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Aqidah dan Urgensinya dalam Menjamin Keselamatan Diri Manusia. Pada dasarnya aqidah adalah suatu keyakinan bahwa setiap manusia meyakini suatu aturan, yang dijadikan landasan hidup dan tujuan hidup manusia. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan penyajian analisis data deskriptif, yaitu kalimat yang diikuti dengan bukti-bukti pada data penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari buku-buku dan artikel-artikel yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menjamin keselamatan manusia harus dilandaskan pada aqidah karena di dalam aqidah terkandung ilmu-ilmu keselamatan hidup yang meliputi ilmu kalam, tauhid dan ushuluddin. Jadi sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia perlu memperdalam pemahamannya tentang aqidah di era modern ini agar manusia dapat menjamin keselamatan dirinya di dunia dan di akhirat