3 research outputs found

    Kepemimpinan Politik Islam di Indonesia Menurut Perspektif Nahdatul Ulama (Studi Kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari Tahun 1926-1946)

    Get PDF
    Sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) terang-terangan memproklamirkan pemikirannya yang berpedoman Sunni, dan hal ini sudah tentu disebabkan oleh pemahaman dan ajaran keagamaan Sunni tersebut. Selain itu, sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial-keagamaan, NU turut memberikan partisipasinya demi mewujudkan cita-cita bangsa, sebab lahirnya NU diharapkan mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa, bukan hanya kepada jamaahnya semata. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Nahdlatul Ulama terhadap politik Islam serta perkembangan politik Islam di Indonesia pada masa KH. Hasyim Asy’ari. Sifat kajian dari skripsi ini adalah deskriptif analisis. Metode ini digunakan sebagai upaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara sistematis terhadap beberapa fakta, sehingga memberikan gambaran tentang apresiasi pemikiran dan dinamika yang terjadi di dalam Nahdlatul Ulama. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa NU tidak hanya mengakui sebagai penganut Sunni semata, tetapi juga menjabarkannya dengan rinci dan komprehensif. Bagi para ulama NU, Sunni merupakan corak keberagaman umat Islam, baik teori maupun praktik yang didasarkan atas tradisionalisme madzhabiyah. Sebagai pendiri jam’iyyah NU, peran kebangsaan dari KH. Hsyim Asy’ari mulai dirasakan setelah sekian puluh tahun beliau wafat ialah diakuinya NU sebagai salah satu organisasi besar umat Islam yang memberi warna terhadap Islam yang tumbuh dan berkembang di Indonesia yaitu Islam yang moderat dan menghargai perbedaan. Perpaduan Keislaman dan Keindonesiaan yang baik di Indonesia tercapai salah satunya berkat peran NU

    Strategi Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam Mencegah Pelanggaran Pemilihan Umum pada Tahun 2019 Melalui Media Sosial

    Get PDF
    Pada tahun politik 2019, media sosial memiliki peran yang sangat strategis. Selain itu, frekuensi laporan ujaran kebencian dan hoaks lebih tinggi dari pada pemilu 2019. Bawaslu sebagai lembaga pengawas memiliki peran penting dalam memberikan edukasi untuk mencegah pelanggaran pemilu. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui peran dan strategi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara untuk mencegah pelanggaran pemilu 2019 melalui media sosial. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apa Strategi yang diterapkan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam upaya mencegah pelanggaran Pemilu 2019 melalui media sosial, (2) Apa peran Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dalam Upaya Pencegahan Pelanggaran Pemilu 2019 Melalui Media Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan memahami strategi dan peran yang diterapkan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Utara untuk mencegah pelanggaran pemilu 2019 melalui media sosial. Dalam penelitian ini, pengolahan dan penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dengan prosedur penelusuran untuk menginterpretasikan, mendeskripsikan, mengelola dan menginterpretasikan hasil penelusuran sebagai ciri, ciri, atau deskripsi beberapa kondisi atau fenomena dalam menanggapi masalah yang ditimbulkan. teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumen. Penelitian ini menggunakan teori pemilu demokratis, teori pengawasan dan pendekatan institusionalis Eksternal. &nbsp

    THE STRATEGY OF NORTH SUMATRA PROVINCE BAWASLU IN PREVENTING VIOLATIONS OF ELECTION IN 2019 THROUGH SOCIAL MEDIA

    No full text
    In the 2019 political year, social media has a very strategic role. In addition, the frequency of the emergence of hate speech and hoax news are even higher in the 2019 Election. Bawaslu as a supervisory institution has an important role to provide education to prevent election violations. So, in this study, researchers want to find out how the role and strategy of the Election Supervisory Body (Bawaslu) of North Sumatera Province prevent violations in the 2019 Election via social media. The formulation of the problem in this study is as follows: (1) What is the strategy of the North Sumatera Province Bawaslu in an effort to prevent violations of the 2019 Election via social media, (2) What is the role of the North Sumatera Province Bawaslu in an effort to prevent violations of the 2019 Election via social media. The purpose of this study is to find out and understand what the strategy and role of the Bawaslu of North Sumatera Province in an effort to prevent violations of the 2019 General Election via social media. In this study, data processing and presentation is carried out using qualitative analysis techniques with research procedures that are to explain, manage, describe and interpret research results as a feature, character, or description of certain conditions, or phenomena as answers to the problems studied. Data collection techniques are in the form of observation, interviews, and documentation. This research uses democratic election theory, supervisory theory and institutionalism approach
    corecore