412 research outputs found

    Peran Sektor Pariwisata dalam Perekonomian Wilayah Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    Full text link
    Pariwisata merupakan sektor unggulan provinsi DIY. Penelitian ini menganalisis bagaimana peran sektor pariwisata dalam perekonomian wilayah provinsi DIY ditinjau secara geografi pariwisata dalam pengembangan wilayah provinsi DIY. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan total permintaan, peran jasa pariwisata dan sektor pendukungnya dalam perekonomian provinsi DIY menduduki posisi paling penting dibanding dengan sembilan sektor perekonomian lainnya. Hal ini terlihat dalam kontribusinya yang besar terhadap pembentukan struktur permintaan akhir dan permintaan antara yaitu menduduki peringkat pertama; untuk konsumsi rumah tangga menduduki peringkat kedua setelah sektor industri pengolahan. Dengan demikian hipotesis bahwa sektor pariwisata cukup berperan dalam perekonomian wilayah provinsi DIY telah terbuktikan

    Pengaruh Trust, Price dan Service Quality terhadap Intention To Purchase Pelanggan Bhinneka.com

    Get PDF
    The purpose of this study is to identify and understand the factors that can influence the intention to purchase through trust, price, and service quality on consumers Bhinneka.com. This research uses quantitative approach by distributing questionnaires to 100 respondents Bhinneka.com. Data analysis method used in this research is simple and multiple regression analysis. The result shows that the three variables used have a positive influence on intention to purchase variable. The most dominant variables in explaining the variation of intention to purchase are service quality variable of 35.5%, the price of 17.2%, and trust of 24.6%. Keywords: service quality, price, trust, intention to purchas

    Virulensi Fusarium Oxysporum F.sp. Zingiberi Isolat Boyolali dan Temanggung Setelah Disimpan Enam Tahun dalam Tanah Steril

    Full text link
    This research aimed to study growth ability and virulence of several Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi isolates originated from Boyolali and Temanggung after being preserved for six years in sterile soils media. Completely Randomized Design was used with 12 treatments and 3 replications. F. oxysporum f.sp. zingiberi originated from Temanggung consisted of 7 isolates, i.e., TKO1, TKO3, TKO4, TKO6, TKO7, TPO1, TPO5; and from Boyolali consisted of 4 isolates, i.e., BAO2, BAO7, BAC, and BAP. Variables observed were growth on PDA, colony color, colony diameter, macroconidia and microconidia, mycelial dry weight, incubation period, attack area, and difference of fresh weight of rhizome. The result showed that all isolates of F. oxysporum f.sp. zingiberi both from Temanggung and Boyolali were able to grow well on PDA and fully covered the Petridish at 4.75–7.5 days. The most virulent isolate was TKO6 from Temanggung showing the fastest incubation period of 5 days after inoculation and the highest attack area of 420 mm2 or increase for 107.6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan virulensi beberapa isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi setelah disimpan selama enam tahun pada tanah steril. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan 12 perlakuan. Isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi yang digunakan asal Temanggung terdiri atas tujuh isolat, yaitu TKO1, TKO3, TKO4, TKO6, TKO7, TPO1, dan TPO5; asal Boyolali terdiri atas empat isolat, yaitu BAO2, BAO7, BAC, dan BAP. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan isolat pada medium PDA, warna koloni, diameter koloni, makrokonidium dan mikrokonidium, berat kering miselium, masa inkubasi, luas serangan, dan selisih berat basah rimpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi asal Temanggung dan Boyolali, yang telah disimpan dalam medium tanah steril selama enam tahun, masih tumbuh de-ngan baik pada medium PDA dan memenuhi cawan Petri pada umur 4,75–7,5 hari. Isolat yang paling virulen adalah TKO6 asal Temanggung dengan masa inkubasi tercepat yaitu 5 hari setelah inokulasi dan luas serangan pada rimpang sebesar 420 mm2 atau ada peningkatan sampai 107,6

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINI MARKET HUSADA KOPERASI KPKS SUMEDANG

    Get PDF
    Mini Market Husada Koperasi KPKS Sumedang ialah usaha yang bergerak dalam usaha retail yang melaksanakan kegiatan pemasaran dengan menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dan jasa seperti sembako alat tulis kantor alat kecantikan dan lain-lain. Masalah yang terjadi di Mini Market Husada Koperasi KPKS sumedang terdapat masalah kepuasan konsumen yaitu mengenai kurang diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan dan gagasan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen, dan sebagian konsumen yang mencari produk merk baru yang ada di media iklan namun merk produk tersebut tidak ada / belum ditawarkan oleh Mini market Husada. Permasalahan tersebut diduga karena : 1).Dari dimensi daya tanggap ( responsiveness ) yaitu kurang daya tanggap karyawan (pramuniaga) perusahaan dalam memahami konsumen dan dalam memberikan tanggapan pelayanan yang baik kepada konsumen. 2). Dari dimensi empati (empathy) yaitu karyawan Mini Market Husada kurang melakukan pendekatan dalam berkomunikasi ketika terjadi komplain dari konsumen. Tujuan Penelitian yang dilakukan, untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Mini Market Husada Koperasi KPKS Sumedang. Metode yang digunakan menggunakan metode penelitian survai penjelasan (eksplanatory research) dan teknik pengumpulan data yang menggunakan dengan teknik penelitian kepustakaan, penelitian lapangan,observasi non partisipan, wawancara dan angket yang disebarkan kepada 60 responden yang ditentukan dengan rumus waktu. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan analisis koefisien korelasi Rank Spearman menunjukan adanya pengaruh dengan kategori sedang antara variabel X terhadap variabel Y sebesar rs=0,575, berdasarkan uji hipotesis teruji bahwa Ho ditolak, Hi diterima artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan perhitungan koefisiens Determinasi sebesar 33,06% variabel Y ditentukan oleh variabel X dan variabel-variabel lain diluar penelitian sebesar 66,94% seperti communication(memberi informasi),security(aman dari bahaya resiko keragu-raguan),dan access(kemudahan dihubungi dan ditemui) Hambatan yang dihadapi Mini Market Husada Koperasi KPKS Sumedang dalam kualitas pelayanan yaitu : 1). Tidak adanya bagian yang khusus menangani keluhan atau komplain dari konsumen yang berkunjung / berbelanja di Mini Market Husada Koperasi KPKS Sumedang. 2).Keterbatasan SDM dalam hal kemampuannya memberikan pelayanan kepada konsumen. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Mini Market Husada Koperasi KPKS Sumedang yaitu: 1). Dalam hal ini koperasi berusaha membuat kotak saran menambah bagian informasi yang khusus menangani keberatan / keluhan-keluhan / komplain dari konsumen. 2). Meningkatkan Kualitas SDM dengan cara memaksimalkan program pelatihan. Kata kunci : Kualitas Pelayana

    REPRESENTASI KEBUDAYAAN LOKAL MASYARAKAT SOLORAYA MELALUI EVENT BUDAYA SOLO INTERNATIONAL PERFORMING ARTS (SIPA)

    Get PDF
    Era modern menuntut kebudayaan mampu bersaing dan menunjukkan keunikan antara satu dan lainnya. Melalui event budaya, kebudayaan tiap bangsa bisa dipertunjukkan kepada masyarakat di belahan dunia manapun. Keragaman budaya yang ada dala event bisa menjadi pendorong kebudayaan lokal masyarakat untuk dikenal secara luas namun juga bisa menjadi serangan balik apabila event kebudayaan tidak dikelola secara tepat. SIPA sebagai salah satu event kebudayaan sudah kali ketujuh dalam menyelenggarakan kegiatan ini dan mendatangkan delegasi baik dari dalam maupun luar negeri. Lewat event itu banyak budaya baru yang menjadi kesukaan bagi masyarakat. Pertanyaannya, apakah dengan event itu sudah mampu menunjukkan jati diri kebudayaan lokal di sekitar Soloraya maupun Indonesia atau hanya sebagai ajang komersialisasi pihak penyelenggara? Penyelenggaraan kegiatan kebudayaan seringkali tidak diiringi dengan keikutsertaan lembaga maupun kelompok pegiat budaya yang ada di berbagai wilayah. Pembentukan jaringan pegiat budaya perlu untuk dikembangkan agar mampu menunjang kegiatan secara efektif, disamping itu komodifikasi budaya sendiri akan muncul dari nilai budaya akan kearifan (nilai guna) menjadi nilai tukar (komersil) sehingga selain mampu mencegah irrepresentasi budaya juga mampu menjadi sarana bagi pegiat budaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Budaya sebagai gaya hidup, sebagai semangat dan representasi masyarakat. Hasil penelitian ini berupa karya ilmiah yang bisa diusulkan pada pemerintah, event organizer maupun pegiat budaya untuk secara kolaboratif membangun event yang mencerminkan budaya lokal masyarakat

    The impact of electronic versus paper-based data capture on data collection logistics and on missing scores in thyroid cancer patients.

    Get PDF
    The purpose of this study was to investigate the impact of the type of data capture on the time and help needed for collecting patient-reported outcomes as well as on the proportion of missing scores. In a multinational prospective study, thyroid cancer patients from 17 countries completed a validated questionnaire measuring quality of life. Electronic data capture was compared to the paper-based approach using multivariate logistic regression. A total of 437 patients were included, of whom 13% used electronic data capture. The relation between data capture and time needed was modified by the emotional functioning of the patients. Those with clinical impairments in that respect needed more time to complete the questionnaire when they used electronic data capture compared to paper and pencil (OR <sub>adj</sub> 24.0; p = 0.006). This was not the case when patients had sub-threshold emotional problems (OR <sub>adj</sub> 1.9; p = 0.48). The odds of having the researcher reading the questions out (instead of the patient doing this themselves) (OR <sub>adj</sub> 0.1; p = 0.01) and of needing any help (OR <sub>adj</sub> 0.1; p = 0.01) were lower when electronic data capture was used. The proportion of missing scores was equivalent in both groups (OR <sub>adj</sub> 0.4, p = 0.42). The advantages of electronic data capture, such as real-time assessment and fewer data entry errors, may come at the price of more time required for data collection when the patients have mental health problems. As this is not uncommon in thyroid cancer, researchers need to choose the type of data capture wisely for their particular research question

    An Integrated TCGA Pan-Cancer Clinical Data Resource to Drive High-Quality Survival Outcome Analytics

    Get PDF
    For a decade, The Cancer Genome Atlas (TCGA) program collected clinicopathologic annotation data along with multi-platform molecular profiles of more than 11,000 human tumors across 33 different cancer types. TCGA clinical data contain key features representing the democratized nature of the data collection process. To ensure proper use of this large clinical dataset associated with genomic features, we developed a standardized dataset named the TCGA Pan-Cancer Clinical Data Resource (TCGA-CDR), which includes four major clinical outcome endpoints. In addition to detailing major challenges and statistical limitations encountered during the effort of integrating the acquired clinical data, we present a summary that includes endpoint usage recommendations for each cancer type. These TCGA-CDR findings appear to be consistent with cancer genomics studies independent of the TCGA effort and provide opportunities for investigating cancer biology using clinical correlates at an unprecedented scale. Analysis of clinicopathologic annotations for over 11,000 cancer patients in the TCGA program leads to the generation of TCGA Clinical Data Resource, which provides recommendations of clinical outcome endpoint usage for 33 cancer types
    corecore