31 research outputs found

    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN EKOR NAGA (Rhaphidohora pinnata (L.f) Schott) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYATAN PADA MENCIT PUTIH JANTAN

    Get PDF
    Luka merupakan sebuah cedera pada tubuh yang sering terjadi didalam kehidupan sehari-hari. Ekstrak daun ekor naga memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, 2triterpenoid/steroid, tanin dan fenol yang berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, dana epitelisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun ekor naga terhdap penyembuhan luka sayat (Rapidhophora pinnata L)  pada mencit jantan. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari kelompok perlakuan salep povidone iodine 10%, kelompok kontrol pembanding vaselin flavum, dan ekstrak daun ekor naga konsentrasi 5%, 10% dan 15% di ad kan dalam vaselin flavum 10g. Parameter pengamatan terhadap penyembuhan luka sayat pada penenlitian ini berupa lama waktu hilangya kemerahan, pembengkakan dan krusta diukur setiap hari sampai luka sembuh sempurna dan pengukuran panjang luka seama 14 hari. Diukur menggunakan jangka sorong. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan One Way ANNOVA uji lanjut Duncan. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ekor naga memiliki efektifitas terhadap penyembuhan luka pada konsentrasi 10%, 15% dan 5% dengan penurunan persentasi panjang luka 46,57% , 40.24% dan 32.87

    Topical anti-inflammatory effect of Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) leaves extract

    Get PDF
    Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) leaves are leaves that contain secondary metabolites which can be developed into medicine. Ekor Naga leaves have secondary metabolite compounds of flavonoids, alkaloids, triterpenoid saponins, steroids, tannins, and phenols. This metabolite compound is the basis for testing the anti-inflammatory effect of Ekor Naga leaves extract using topical methods. The purpose of this study was to determine the anti-inflammatory effect of the ethanol extract of Ekor Naga leaves by a topical method. This study used five treatment groups with five mice in each treatment. This research tested the anti-inflammatory activity of Ekor Naga leaves extract by using the combination of 2 methods; namely the method of forming airbags and the formation of artificial edema using the induction of 2% carrageenan solution with the observation parameters being the measurement of exudate volume and differentiation of the number of leukocyte cells observed under a microscope. The results showed that the Ekor Naga leaves extract had an anti-inflammatory effect. The best inflammatory effect is a concentration of 10%, followed by a concentration of 5% and 2.5%

    Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Acanthus Ilicifolius L.) secara In Vitro

    Get PDF
    UV radiation can have an adverse effect on the skin. One of the ways to prevent these bad effects is to use sunscreen. The ethanol extract of jeruju leaves contains several secondary metabolites in the form of flavonoids and phenolics so that it has the potential as a sunscreen agent. This study aims to determine the activity of the extract as a sunscreen agent and to determine the SPF value of jeruju leaf extract. This research is an experimental laboratory with a quantitative approach. The SPF value of the ethanolic extract of jeruju leaves was determined by measuring the absorbance with several extract concentrations, 100, 200, 300, 400 and 500 ppm at the UV wavelength of 290-400 nm with 5 nm intervals using a UV spectrophotometer. The absorbance data obtained were analyzed using Microsoft Office Excel. The ethanol extract of jeruju leaves has activity as a sunscreen agent with the best SPF value indicated by a concentration of 500 ppm with a value of 3.8478 followed by a concentration of 400 ppm with a value of 2.9687, a concentration of 300 ppm with a value of 2.2672, a concentration of 200 ppm with a value of 1.7202 and a concentration of 100 ppm with a value of 1.3165

    Uji Aktivitas Analgesik Infusa Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L.) Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus)

    Get PDF
    Nyeri merupakan pertanda bahwa terjadinya kerusakan pada jaringan atau tubuh manusia yang dapat menyebabkan perasaan yang tidak menyenangkan. Pemberian obat analgesik dapat menghilangkan rasa nyeri. Infusa daun jeruju (Acanthus ilicifolius L.) mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yang diketahui dapat  menghilangkan rasa nyeri seperti senyawa flavonoid dan alkaloid. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kemampuan aktivitas analgesik infusa daun jeruju dan mengetahui konsentrasi efektif infusa daun jeruju dalam menghilangkan rasa nyeri. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode rangsang kimia dan metode rangsang air panas. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan desain penelitian  Post-test Control Group Desain, menggunakan 25 ekor mencit dengan 5 kelompok perlakuan yang dibagi secara acak. Hasil yang didapatkan dari analisis one way ANOVA  dan uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa pemberian infusa daun jeruju terbukti dapat meningkatkan persen proteksi nyeri. Konsentrasi optimum infusa daun jeruju sebagai analgesic yaitu pada konsentrasi 40%. Kata kunci: analgesic, nyeri, Acanthus ilicifolius L., asam mefenamat, flavonoid

    Correlation of diuretic therapy toward clinicaloutcomeof patients suffering from chronic kidney disease hospitalized in RSUP DR. M. Djamil Padang

    Get PDF
    ABSTRACTKidney is one of the most important organs of the human body. The goal of diuretic therapy is to reduce edema in patients with impaired renal function. The therapy of diuretic is very important, because the therapy is effective to control of the volume of extracellular fluid, reduce protein exretion in urine and reduce on effects of hyperceluler complications. The purpose of this research is to provide information on the effect of giving diuretics with clinical outcome of patient with cronic kidney disease. The research was conducted by using longitudinal observational study design. Longitudinal observation is a method that perform data retrieval by a prospective census method with daily follow up until patient returns. The result of research showed that the most widely used diuretic was furosemide. Then the results also showed improvement of blood pressure, pulse, respiration rate, creatinine and urea although the results were not statistically significally (p>0.05). Mortality rate of the subjects in RSUP DR. M.Djamil Padang Hospital was very small. Patient with diuretic and without diuretic have equal mortality rate (p>0.05).Keyword: Kidney, CKD, Outcome, Diureti

    UJI EFEK TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophora pinnata schoot.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

    Get PDF
    Tonikum adalah suatu bahan atau bahan campuran untuk memperkuat tubuh atau tambahan tenaga atau energi pada tubuh, Tonik digunakan untuk memacu dan memperkuat semua sistem dan organ serta menstimulan perbaikan sel sel tonus otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek Tonikum ekstrak daun ekor naga (Rapidhophora pinnata L) pada mencit putih jantan. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Terdiri dari kelompok perlakuan kontrol negatif  Na CMC kelompok kontrol Fositif kafein, dan ekstrak daun ekor naga dengan dosis 200, 400, dan 600. Metode pengamatan yang digunakan yaitu metode renang yaitu untuk melihat tingkat lelah mencit dilihat dari sebelum dan sesudah diberikan pelakuan dan metode induksi tidur dilihat waktu mulai saat penyuntikan sampai hewan tertidur. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan One Way ANNOVA uji lanjut Duncan. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ekor naga memiliki efektifitas terhadap uji efek tonikum dengan dosis 200, 400, 600mg/kg diperoleh hasil bahwa ektrak daun ekor naga dengan konsentrasi tersebut mempunyai efek tonikum Kata Kunci : Efek tonikum, ekstrak  daun ekor nag

    UJI AKTIVITAS ANTITUKAK RESIN JERNANG (Daemonoroph Draco) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ETANOL

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Peptic ulcer is one of the health problems in the digestive tract which is characterized by burning and discomfort in the abdominal area. Dragon’s blood has been used by the Suku Anak Dalam (SAD) traditionally to treat wounds. This study aims to evaluate the bioactivity of dragon’s blood on the healing of peptic ulcers in white rats induced using absolute ethanol. Methods: This study used 42 rats divided into six groups (7 rats per group), the normal control group, the positive control, the comparison was given omeprazole at a dose of 20 mg/kgBW, the treatment groups P1, P2 and P3 were given dragon’s blood at doses of 125, 250 and 500 mg/kgBW. Result: Animals were induced using absolute ethanol 1 mL/200 gBW. The parameters determined were the ulcer index and the percentage of ulcer inhibition. Administration of dragon’s blood at a dose of 125-500 mg/kgBW in rats could significantly inhibit the formation of gastric ulcers induced by absolute ethanol (P<0.05). The ulcer index from normal control, positive control, comparison, P1, P2 and P3 were 2; 20.4; 10.4; 14.6; 13.2 and 11.6. While the percentage of ulcer inhibition, respectively, from the comparison, P1, P2 and P3 was 49.02 % 28.43 % 35.29 % and 43.13%. Conclusion:  The dose of dragon’s blood that gave the best activity was a dose of 500 mg/kgBW.   Key words: dragon’s blood, Daemonoroph draco, peptic ulcer, omeprazole   ABSTRAK Pendahuluan: Tukak lambung merupakan salah satu masalah kesehatan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan rasa perih dan tidak nyaman pada daerah abdomenResin jernang telah dimanfaatkan oleh Suku Anak Dalam (SAD) secara tradisional untuk mengobati luka. Resin jernang diketahui juga mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bioaktivitas resin jernang terhadap penyembuhan tukak lambung pada tikus putih yang diinduksi menggunakan etanol absolut Metode: Penelitian ini menggunakan 42 ekor tikus yang dibagi dalam enam kelompok (7 ekor tikus per kelompok), kelompok kontrol normal, kontrol positif , pembanding diberi omeprazole dosis 20 mg/kgBB, kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 diberikan resin jernang dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB. Hasil: Hewan diinduksi dengan menggunakan etanol absolut 1 mL/200 gBB. Parameter yang ditentukan adalah indeks tukak dan persentase inhibisi tukak Pemberian resin jernang dosis 125-500 mg/kgBB pada tikus dapat menghambat pembentukan tukak lambung yang diinduksi oleh etanol absolut dengan signifikan (P<0,05). Indeks tukak berturut turut dari kontrol normal, kontrol positif, pembanding, P1, P2 dan P3 adalah 2; 20,4; 10,4; 14,6;13,2 dan 11,6. Sedangkan persentase penghambatan tukak berturut turut dari pembanding, P1, P2 dan P3 adalah 49,02 % 28,43 % 35,29 % dan 43,13 %. Kesimpulan: Dosis resin jernang yang memberikan aktivitas paling baik adalah dosis 500 mg/kgBB.   Kata kunci: resin jernang, Daemonoroph draco, tukak lambung, omeprazo

    DIVERSIFIKASI WORTEL MENJADI PERMENJELLY SEBAGAI UPAYA MENGATASI ANAK SULIT MENGKONSUMSI SAYUR

    Get PDF
    Latar Belakang: Wortel merupakan salah satu sayuran yang terkenal dengan kandungan Beta Karoten (Vitamin A) yang sangat tinggi, didalamnya juga terdapat vitamin B dan E. Beta Karoten yang terdapat pada wortel memiliki 2 fungsi yaitu untuk menjaga kesehatan mata dan sebagai antioksidan berdasarkan hasil penelitian jumlah beta karoten yang terdapat pada wortel mentah sebesar 34,94%. Tanaman Wortel merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi dan sangat sering dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat sering memanfaatkan dalam bentuk sayuran, bahan masakan, dan jus. Tujuan: Untuk meningkatkan minat anak-anak untuk mengkonsumsi sayur. Selain itu produk inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi ilmu bagi masyarakat untuk memanfaatkan berbagai macam sayuran menjadi produk yang memiliki nilai jual. Sehingga nilai jual wortel dipasaran menjadi meningkat serta dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani wortel. Metode Pelaksanaan:  kegiatan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat. Hasil : Kegiatan yang telah dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang diversifikasi wartel menjadi produk permen jelly yang disukai seluruh kalangan baik anak-anak maupun orang dewasa

    Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning-PjBL) Pada Mata Kuliah Farmasetika Pada Program Studi Farmasi Universitas Jambi

    Get PDF
    Farmasetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat meliputi kegiatan menghitung dosis obat, preformulasi, seni peracikan, pembuatan sediaan farmasi menjadi bentuk sediaan yang nyaman dan aman digunakan oleh masyarakat. Tujuan penelitian Project Based Learning (PjBL) adalah sebagai salah satu upaya dari dosen untuk melakukan inovasi pembelajaran sehingga Capaian Pembelajaran dapat tercapai dengan baik kepada mahasiswa.Metode penelitian dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan kemudian diakhir perkuliahan diminta mahasiswa memberikan refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasilnya akan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Project Based Learning (PjBL) memberikan pengaruh yang baik bagi mahasiswa. Dimana mereka setuju dengan penerapan Project Based Learning (PjBL) pada Mata Kuliah Farmasetika mampu memberikan suasana belajar yang baru dan inovatif sebanyak 47,44% mahasiswa setuju dan 23,07% mahasiswa sangat setuju bahwa untuk Mata Kuliah Farmasetika lebih menarik dengan penerapan Project Based Learning (PjBL) serta mahasiswa juga merasa puas dengan hasil penerapan Project Based Learning (PjBL) yaitu nilai sangat tidak puas 0,04%, Tidak Puas 0,34%, Kurang Puas 0,22%, Puas 38,72%, dan Sangat Puas 43,07%.Farmasetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat meliputi kegiatan menghitung dosis obat, preformulasi, seni peracikan, pembuatan sediaan farmasi menjadi bentuk sediaan yang nyaman dan aman digunakan oleh masyarakat. Tujuan penelitian Project Based Learning (PjBL) adalah sebagai salah satu upaya dari dosen untuk melakukan inovasi pembelajaran sehingga Capaian Pembelajaran dapat tercapai dengan baik kepada mahasiswa.Metode penelitian dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan kemudian diakhir perkuliahan diminta mahasiswa memberikan refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasilnya akan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Project Based Learning (PjBL) memberikan pengaruh yang baik bagi mahasiswa. Dimana mereka setuju dengan penerapan Project Based Learning (PjBL) pada Mata Kuliah Farmasetika mampu memberikan suasana belajar yang baru dan inovatif sebanyak 47,44% mahasiswa setuju dan 23,07% mahasiswa sangat setuju bahwa untuk Mata Kuliah Farmasetika lebih menarik dengan penerapan Project Based Learning (PjBL) serta mahasiswa juga merasa puas dengan hasil penerapan Project Based Learning (PjBL) yaitu nilai sangat tidak puas 0,04%, Tidak Puas 0,34%, Kurang Puas 0,22%, Puas 38,72%, dan Sangat Puas 43,07%
    corecore