4,797 research outputs found
X-ray crystallographic studies on Particulate Methane Monooxygenase, Thioredoxin A and Arginine Decarboxylase
The work presented in this thesis describes the X-ray crystallographic studies of particulate
methane monoxygenase (pMMO) from Methylococcus capsulatus (Bath), thioredoxin A
(BsTrxA) from Bacillus subtilis and arginine decarboxylase (AdiA) from Escherichia coli.
1. pMMO is a respiratory enzyme that catalyses the first step in the metabolic pathway in
methanotrophic bacteria by converting methane to methanol. The crystal structure of this
integral membrane protein was determined by molecular replacement to 3.5 Å resolution.
The three metal sites in pMMO were confirmed to be a mononuclear copper site, a
dinuclear copper site and a mononuclear zinc site.
2. Thioredoxin is a ubiquitous protein present in nearly all known organisms. Its purpose
in the cell is to maintain cysteine-containing proteins in the reduced state by converting
intramolecular disulfide bonds to dithiols in a redox reaction. The crystal structure of an
active site mutant of BsTrxA was determined by molecular replacement to 1.5 Å
resolution. The structure shows a homodimer that resembles enzyme-substrate reaction
intermediates.
3. AdiA is a vitamin B6-dependent enzyme that catalyses the decarboxylation of arginine
into agmatine. It forms a part of an enzymatic system in E. coli that contribute to making
this organism acid resistant. The structure of arginine decarboxylase (AdiA) from E. coli
was determined by multiple isomorphous replacement and anomalous scattering (MIRAS)
methods to 2.4 Å resolution. The structure revealed a ~800 kDa decamer composed as a
pentamer of five homodimers. AdiA becomes active as the cellular environment becomes
more acidic. The structure of AdiA suggests how functional decamers associate with
decreasing pH or disassociates into inactive homodimers with increasing pH. The enzyme
mechanism and determinants for substrate specificity are discussed within the framework
of the structure and comparisons with related structures are made
MODELS WITH TWO OR MORE PUBLIC GOODS
We extend the simple model of voluntary public good provision to allow for two or more public goods, and explore the new possibilities that arise in this setting. We show that, when there are many public goods, voluntary contribution equilibrium typically generates, not only too low a level of public good provision, but also the wrong mix of public goods. We also analyse the neutrality property in the more general setting, and extend a neutrality proposition of Bergstrom, Blume and Varian (1986). The first author would like to thank Professor Peter Bardsley and the Economic Theory Centre, University of Melbourne, for providing a very congenial period as a visitor, during which this paper was completed.Public goods, Neutrality, Constrained Pareto efficiency
KEMANDIRIAN MOBILITAS ANAK CEREBRAL PALSY DALAM MENGGUNAKAN KURSI RODA DI SLB-D YPAC BANDUNG : Studi Deskriptif Kualitatif pada Anak Cerebral Palsy Tingkat SMALB di SLB-D YPAC BANDUNG
Penelitian ini berjudul “Kemandirian Mobilitas Anak Cerebral Palsy dalam Menggunakan Kursi Roda di SLB-D YPAC Bandung”. Penelitian ini berawal dari permasalahan bagaimana kemandirian mobilitas anak cerebral palsy dalam menggunakan kursi roda. Dimana kemampuan mobilitas anak cerebral palsy ini dirasa menjadi salah satu kemampuan dan faktor terpenting dalam membangun kemandiriannya untuk menjalani kehidupan dimasa yang akan datang, sehingga dapat menjadi individu yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Mobilitas merupakan salah satu kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh setiap individu, walau pun kemampuan dan kebutuhan mobilitas setiap orang berbeda-beda. Termasuk untuk anak cerebral palsy yang memiliki hambatan dalam berjalan sehingga membutuhkan alat bantu berjalan seperti kursi roda untuk membantu kegiatan mobilitasnya sehari-hari. Bertitik tolak dari permasalahan diatas, maka masalah pokok yang ingin diungkap dalam penelitian yaitu bagaimana kemandirian mobilitas anak cerebral palsy dalam menggunakan kursi roda di SLB-D YPAC Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang objektif mengenai kemandirian mobilitas anak cerebral palsy dalam menggunakan kursi roda di SLB-D YPAC Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mengamati kemandirian mobilitas anak cerebral palsy dalam menggunakan kursi roda dan menyajikan data berupa deskripsi, menganalisis dan menginterpretasi data. Adapun data-data yang diperoleh yaitu melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini menyatakan sejauh mana tingkat kemandirian mobilitas anak cerebral palsy dan peran serta orang tua dalam mendukung kemandirian mobilitas anak. Hasil penelitian mengatakan bahwa sebenarnya anak mampu menggunakan kursi roda, namun pandangan dan ke khawatiran orang tua yang berlebih yang mengakibatkan anak menjadi kurang mandiri dalam kegiatan mobilitasny
COMPARATIVE ANALYSIS OF RICE FARMING INCOMEORGANIC AND NON-ORGANIC IN EAST OKU REGENCY
This study aims to analyze the income of organic and non-organic rice farming in Ogan Komering Ulu Timur Regency. The research method used is a survey method. The research was conducted on March 2022 in East OKU Regency. The sampling method used an unequal layered random sample method in which a population of 374 lowland rice farmers was taken using the slovin formula with a margin of error of 10% and the sample taken was 37 respondents, and 20 organic rice farmers, so the total sample is 57 people. Testing and processing of research data using statistical analysis of T test or difference test (t-test) with two averages (parired – samples T-Test) using SPSS 23. The results showed that there was a difference in income between organic rice farmers of Rp. 21. 930,748,- per year and the income of non-organic paddy rice farmers is Rp.21,411,372,- per year. Even though mathematically the household income of organic farmers is greater than the household income of non-organic farmers, statistically there is no significant or no significant difference between the income received by organic and non-organic farmers
GAMBARAN BUDAYA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL DI SD NEGERI 4 WATES KULON PROGO
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui gambaran artifak fisik yang
ada di SD Negeri 4 Wates, (2) Gambaran budaya akademik di SD Negeri 4 Wates,
(3) Gambaran budaya non-akedemik di SD Negeri 4 Wates, (4) Mengetahui Nilainilai
utama apa saja yang berperan dalam pengembangan perilaku dan kebiasaan
individu di SD Negeri 4 Wates, (5) Faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi sekolah sebagai Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dalam
mengembangkan budaya sekolah positif.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Wates Kulon Progo. Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini
terdiri dari kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa. Data dikumpulkan melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan cara
uji kredibilitas, trasferabilitas, dependability dan konfirmabilitas. Data dianalisis
dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa SD Negeri 4 Wates
sebagai satu-satunya Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional di Kabupaten
Kulon Progo sudah memiliki budaya sekolah yang positif. Adapun budaya yang
utama di sekolah tersebut adalah budaya kedisiplinan, budaya berprestasi dan
budaya hidup sehat. Di samping itu berbagai macam kebijakan sekolah melalui
kegiatan sekolah cukup mendukung berkembangnya budaya tersebut. Interaksi
dan komunikasi warga sekolah berjalan dengan cukup harmonis
Kata kunci : kebijakan pendidikan, budaya sekolah, rintisan sekolah dasar
bertaraf internasiona
ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS SUARA PADA JARINGAN VOIP LOKAL DENGAN IMPLEMENTASI CODEC G.711 μ-law DAN G.729 MENGGUNAKAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Voice Over Internet Protocol(VOIP) adalah salah satu contoh perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi saat ini. VoIP merupakan suatu teknologi yang
memberikan kemudahan bertelepon melalui internet. Namun yang menjadi masalah
dalam penggunaan teknologi ini adalah banyaknya persepsi masyarakat yang
menyatakan bahwa kualitas suara pada percakapan VoIP masih tergolong buruk. Hal
ini banyak disebabkan oleh penggunaan codec yang tidak sesuai dengan kapasitas
jaringan dan masalah pada jaringan IP yang digunakan yang pada akhirnya
menyebabkan terjadinya delay, jitterdan packet loss. Dalam penelitian ini ditentukan
codecyang lebih baik untuk digunakan pada jaringan lokal menggunakan metode
kualitatif yaitu dengan menggunakan MOS (Mean Opinion Score) dan metode
kuantitatif yaitu dengan pengukuran terhadap nilai delay, jitter, packet loss,
bandwidthserta perhitungan nilai faktor R dengan rumus E-Model. Adapun codec
yang diuji adalah codecG.711 μ-law dan G.729.
Dari hasil pengujian yang dilakukan, secara umum didapatkan bahwa codec
G.729 memiliki kualias lebih baik daripada codecG.711 μ-law karena menghasilkan
delay, jitter, packet losslebih kecil dan menghasilkan nilai MOS yang lebih baik
yaitu 4.230. Sedangkan untuk codecG.711 μ-law menghasilkan nilai MOS yang baik
juga yaitu 4.225. Secara keseluruhan terlihat bahwa codecG.729 dancodecG.711 μ-law tidak terlalu signifikan hanya berbeda 0.01 skala MOS saja
DETEKSI CEMARAN BORAKS, FORMALIN, ANALISIS PROKSIMAT SERTA PERSEPSI PEMBELI DAN PEDAGANG BAKSO YANG BERADA DI KOTA LHOKSEUMAWE
xiii.;53 hlm.;ilus.; tab.; 29 cm
- …