32 research outputs found

    PENGARUH SIFAT MEKANIK DAN LAJU PEMBAKARAN PADA BRIKET BIOARANG KULIT DURIAN DENGAN PEREKAT TEPUNG TAPIOKA

    Get PDF
    Telah dilakukan pembuatan briket bioarang dengan bahan dasar kulit durian dan perkat tepung tapioka. Variasi  komposisi kulit durian dan perekat tepung tapioka antara lain: 70% : 30%, 65% : 55% dan 60% : 40% dengan perbandingan tepung dan air (1:3) serta waktu pengeringan yaitu selama 3 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: kuat tekan dan laju pembakaran. Data hasil pengujian diperoleh briket bioarang yang merupakan hasil yang optimal yaitu  pada sampel B dengan  komposisi 65% : 35%. Pada Sampel B, briket bioarang yang diperoleh menghasilkan nilai kuat tekan 10,915 kg/cm2, dan laju pembakaran 0,0471 g/menit yang sesuai standar mutu briket Indonesia sehingga briket bioarang dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga

    Refinement of cooking oil using activated carbon from coconut shell and zeolite

    Get PDF
    Bulk cooking oil is obtained from traditional markets and and relatively has a characteristic color that tends to be brownish and unclear; cooking oil has been repeatedly used after frying, resulting in physical changes such as darkening, thickening, and foaming. If bulk cooking oil is repeatedly used for frying, it can be detrimental to health as it may accumulate saturated fatty acids in the oil. This condition prompted the search for solutions to purify bulk cooking oil and use cooking oil using processed zeolite and coconut shell-activated carbon as adsorbents to improve the quality of cooking oil. This research utilizes an experimental-quantitative method. Variations in composition include sample A (bulk cooking oil: 75% and processed natural zeolite: 25%), sample B (bulk cooking oil: 75% and coconut shell activated carbon: 25%), sample C (used cooking oil: 75% and processed natural zeolite: 25%), and sample D (used cooking oil: 75% and coconut shell activated carbon: 25%). The research results on the quality of coconut shell activated carbon obtain moisture content of 13.2%, ash content of 2.1%, volatile matter content of 17.9%, and carbon content of 80.0%, which meets the SNI 06-3730-1995 standard. Meanwhile, the quality results of cooking oil after the purification process obtain moisture content values of 0.09-0.10%, free fatty acid values of 0.14-0.30%, and normal color that does not exceed the maximum standard required by SNI 7709:2019 with a percentage reduction in moisture content of 0-60% and free fatty acids of 0-63.41%

    Mekanika Klasik I

    Get PDF

    ANALISIS SIFAT FISIS PEMBUATAN KERTAS DARI SERAT DAUN NANAS DAN KULIT DURIAN

    Get PDF
    ABSTRAK   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis dari kertas yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan tujuan untuk mencari alternatif bahan baku kertas. Terdapat variasi persentase berat dalam campuran antara daun nanas dan kulit durian, yaitu 40%:60%, 50%:50%, dan 60%:40%. Daun nanas dan kulit durian dimasak dalam larutan NaOH 3% pada suhu 90℃, kemudian dilakukan proses pemutihan dengan larutan H2O2 10% lalu disaring dan dikeringkan. Setelah kering, pulp dicampur dengan komposisi yang telah dirancang menggunakan blender dan dicetak menggunakan cetakan kertas. Hasil pengujian sifat fisis kertas menunjukkan nilai gramatur tertinggi yaitu 90 gram/m2 yaitu pada variasi sampel 40%:60% dan nilai terendah yaitu 79 gram/m2 pada variasi sampel 60%:40%. Untuk pengujian bulk nilai tertinggi yaitu 1,44 cm3/gram pada variasi sampel 60%:40% dan nilai terendah yaitu 1,22 cm3/gram pada variasi sampel 40%:60%. Dari nilai tersebut sudah memenuhi nilai SNI 7274:2008 untuk menjadi mutu kertas cetak A.   Kata  kunci: kertas, selulosa, daun nanas, kulit durian.   ABSTRACT   The purpose of this research is to determine the physical properties of the paper produced. The research method used is an experimental method with the aim of finding alternative raw materials for paper. There are variations in the percentage of weight in the mixture between pineapple leaves and durian skin, namely 40%:60%, 50%:50%, and 60%:40%. Pineapple leaves and durian skin are cooked in 3% NaOH solution at 90℃, then a bleaching process is carried out with 10% H2O2 solution and then filtered and dried. After drying, the pulp is mixed with the composition that has been designed using a blender and printed using a paper mold. The results of testing the physical properties of the paper showed that the highest grammage value was 90 gram/m2 at the sample variation of 40%:60% and the lowest value was 79 gram/m2 at the sample variation of 60%:40%. For bulk testing, the highest value is 1,44 cm3/gram for a sample variation of 60%:40% and the lowest value is 1,22 cm3/gram for a sample variation of 40%:60%. From this value, it meets the value of SNI 7274: 2008 to become A printing paper.   Keywords: paper, celluloce, pineapple leaves, durian skin

    Uji komposisi bahan pembuat Briket Bioarang kulit durian

    Get PDF
    Telah dilakukan pembuatan briket bioarang sebagai bahan bakar alternatif dengan bahan dasar kulit durian dan perkat tepung tapioka. Variasi komposisi kulit durian dan perekat tepung tapioka antara lain: 70% : 30%, 65% : 55% dan 60% : 40%, sedangkan waktu pengeringan yaitu selama 3 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: kadar air, densitas, nilai kalor, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon, laju pembakaran dan kuat tekan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa briket bioarang yang dihasilkan pada komposisi 65% : 35% merupakan hasil yang optimum. Pada komposisi tersebut, briket yang dihasilkan memiliki nilai kadar air 8,11%, densitas 0,570 g/cm3 , kadar abu 8,08%, kadar karbon 76,64% sesuai standar mutu briket Indonesia. Pada komposisi tersebut nilai kuat tekan yang dihasilkan rendah yaitu 10,689 kg/cm2 , akan tetapi menghasilkan laju pembakaran 0,0707 g/menit dan nilai kalor 5002 cal/g yang besar sehingga briket yang dihasilkan baiknya dipergunakan untuk skala rumah tangga

    Pengaruh Penambahan Serat Kain Bekas Terhadap Sifat Mekanik Lis Gipsum

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian pada lis gipsum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sifat mekanik penambahan persentase serat kain bekas. Variasi komposisi tepung gipsum dan serat kain bekas masing-masing: 2%, 4%, 6% dan 8% dengan faktor air semen (FAS) 0,5. Pembuatan sampel plester gipsum menggunakan mesin hot press menggunakan suhu 90 °C dalam waktu 30 menit. Sifat mekanik yang diuji meliputi kuat patah dan kuat lentur. Alat uji yang digunakan untuk MOR dan MOE adalah UTM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa plester gipsum dengan serat kain bekas memiliki nilai kuat patah sebesar 953,1 kgf/cm2 sampai dengan 2.981,4 kgf/cm2 dan nilai kuat lentur sebesar 63.519,67 kgf/cm2 sampai dengan 408.454,61 kgf/cm2. seluruh sampel lis gipsum telah memenuhi SNI 01-4449-2006 tentang standar mutu papan serat.  Research has been done on gypsum plaster. The purpose of this study was to see the mechanical properties of the addition of the percentage of used fabric fibers. Variations in the composition of gypsum flour and used cloth fiber were respectively: 2%, 4%, 6% and 8% with a water cement factor (FAS) of 0.5. Making samples of gypsum plaster using a hot press machine using a temperature of 90 °C within 30 minutes. The mechanical properties tested include fracture strength and flexural strength. The test equipment used for MOR and MOE is UTM. The test results show that the gypsum plaster with used fabric fibers has a fracture strength value of 953.1 kgf/cm2 to 2,981.4 kgf/cm2 and a flexural strength value of 63,519.67 kgf/cm2 up to 408,454.61 kgf/cm2. all samples of gypsum plaster have complied with SNI 01-4449-2006 concerning fiberboard quality standards

    Penurunan Kadar TSS Dan BOD Pada Pengolahan Limbah Cair Tahu Dengan Metode Elektrokoagulasi

    Get PDF
    Dalam metode elektrokoagulasi, yang menggunakan elektroda yang bertindak sebagai koagulan untuk melepaskan ion-ion logam yang ada di dalam air dan menghilangkan kotoran, arus listrik dialirkan melalui air. Limbah cair tahu harus diolah sebelum dibuang ke air karena sering kali dibuang ke badan air yang mungkin memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar TSS dan BOD pada limbah cair tahu dengan metode elektrokoagulasi. Air limbah yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari Jl Abri Dusun III Desa Pancur Batu Hulu Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Parameter yang dievaluasi adalah TSS dan BOD yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-Setjen Tahun 2016, dengan variasi waktu 40, 45, dan 50 menit pada tegangan 12 volt dan jarak elektroda 2 cm. Hasil analisa menunjukkan persentase penurunan kadar TSS dan BOD tertinggi saat waktu 50 menit. Hal ini akan menurunkan kadar TSS sebesar 90,05% dan BOD sebesar 70,89% maka ini menunjukkan bahwa metode elektrokoagulasi efektif digunakan untuk mengolah limbah cair tahu.

    Analisis Sifat Fisika dan Kimia terhadap Pembuatan Briket Arang Limbah Biji Salak dengan Variasi Perekat Tepung Tapioka dan Tepung Sagu

    Get PDF
    Telah dilakukan pembuatan briket arang dengan bahan dasar biji salak dengan variasi perekat tepung tapioka dan tepung sagu. Variasi komposisi biji salak dengan perekat tepung tapioka dan tepung sagu antara lain : Sampel A (65% : 30%), B (70% : 30%) dan C (75% : 25%) perbandingan perekat dengan air (1:3) serta waktu pengeringan  selama 7 hari. Parameter uji  meliputi : kadar abu, kadar zat terbang dan kadar karbon. Hasil uji diperoleh briket arang yang optimal yaitu pada  sampel A dengan perekat tepung sagu. Pada Sampel A, briket arang yang diperoleh menghasilkan nilai kadar abu 5,21%, kadar zat terbang 9,62% dan kadar karbon 78,53%. Sampel briket telah sesuai dengan SNI No.01-6235-2000 briket arang. Sehingga briket arang dapat digunakan dalam skala rumah tangga.The manufacture of charcoal briquettes with the essential ingredients of salak seeds has been carried out with variations of tapioca flour and sago flour adhesives. Variations in the composition of salak seeds with tapioca flour and sago flour adhesives include: Sample A (65%: 30%), sample B (70%: 30%), and sample C (75%: 25%) with a ratio of adhesive and water (1 :3) and the drying time is 7 days. Parameters of the tests carried out include: ash content, volatile matter content, and carbon content. The test data obtained showed that the optimal charcoal briquettes were in sample A with sago flour adhesive. In Sample A, the charcoal briquettes obtained produced an ash content of 5.21%, a volatile matter content of 9.62%, and a carbon content of 78.53%. The briquette samples were by SNI No. 01-6235-2000 regarding charcoal briquettes. So that charcoal briquettes can be used on a household scale.

    HAKI Pembuatan Batako Konvensional Dengan Pemanfaatan Limbah Kertas

    Get PDF
    corecore