7 research outputs found

    Peran Ikatan Pelajar Muhammadiyah Dalam Pembinaan Akhlak Santriwati Di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Muhammadiyah Atmo Wahjono Tahun Ajaran 2022/2023

    Get PDF
    Akhlak memiliki peran penting karena dengan akhlak yang baik akan melindungi dari setiap langkah kehidupan. Hal ini menjadi perhatian yang serius untuk para pemuda atau pelajar untuk mencetak generasi yang memiliki akhlak baik sesuai dengan syariat Islam, sehingga perlu adanya pembinaan akhlak. Kegiatan pembinaan akhlak paling efektif dilakukan di dalam pondok pesantren yang duapuluh empat jam memiliki pengawasan seperti yang dilakukan oleh Organisasi Otonom Muhammadiyah yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) karena IPM memiliki peran memonitoring kegiatan santriwati mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskkripsikan bagaimana peran dari IPM dalam pembinaan akhlak dan mendeskripsikan yang menjadi faktor pendukung serta penghambat dari pembinaan akhlak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan fenomenologis dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Muhammadiyah Atmo Wahjono yang merupakan lembaga Pendidikan dibawah majelis Pendidikan dasar dan menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru didalamnya terdapat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang memiliki beberapa peran terkhusus dalam pembinaan akhlak. Hasil penelitian menunjukkan peran IPM dalam pembinaan akhlak mencakup dari ruang lingkup akhlak yakni akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama dan akhlak terhadap lingkungan dengan strategi yang melalui program kerja dengan metode keteladanan memberikan contoh yang baik dalam segala perlakuan, membiasakan diri dalam kegiatan yang baik seperti sholat tepat waktu, sholat tahajjud, sopan santun, membaca Al-Qur’an setiap hari, menjaga kebersihan dan kebiasaan kebiasaan lainnya. Hal ini menggunakan metode pembiasaan. Selanjutnya metode nasehat yakni dengan memberi nasehat kepada temannya apabila melakukan kesalahan supaya tidak diulangi lagi. Dan yang terakhir melalui metode hukuman yakni mengucapkan istighfar 100 kali, membersihkan lingkungan asrama, dan muroja’ah 10 lembar hal ini mempunyai tujuan tidak lain untuk menerapkan kedisipinan untuk tidak mengulangi kesalahan secara terus terusan. dalam kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan oleh IPM menjumpai faktor pendukung dan penghambat yakni dari dalam diri, lingkungan dan motivasi serta dukunga

    Menakar Efektivitas Penggunaan Class Action Dalam Sengketa Perlindungan Konsumen

    Get PDF
    Perlindungan konsumen mulai dikenal di Indonesia semenjak adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Hal ini beriringan dengan semakin berkembangnya konsumen dengan pelaku usaha yang terus mengkikuti perkembangan zaman. Kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa menuntut pelaku usaha untuk meningkatkan prduksinya secara massal. Dalam proses produksi massal tersebut sering terjadi kesalahan baik yang dilakukan decara sengaja maupun tidak disengaja yang dapat merugikan konsumen dikarenakan produk yang dihasilkan tidak layak untuk digunakan atau dikonsumsi. Konsumen yang dirugikan dapat mengajukan tuntutan kepada pelaku usaha namun seringkali jumlah ganti kerugian yang diminta jumlahnya kecil sehingga dirasa tidak efektif apabila mengajukan gugatan secara individu. Metode Class Action atau disebut juga gugatan perwakilan kelompok adalah salah satu upaya efektif untuk memperjuangkan hak konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha. Saat ini upaya perlindungankonsumen masih harus terus disuarakan agar para konsumen lebih berani dalam memperjuangkan hak-haknya dan penyempuranaan metode Class Action masih harus dilakukan agar dapat diterima  dan memberikan manfaat bagi konsumen di Indonesi

    The analysis of teaching akidah akhlak in madrasah ibtidaiyah around industrial area

    Get PDF
    This study aimed to analyze the process of teaching akidah akhlak in the primary level. It was conducted in grade VI, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pasuruan. The reason for selecting the research setting because: first, the school quality was considered good in Pasuruan; second, the school was located around industrial area, so it might influence the characteristics of the students; third, teachers keep updating the teaching model through continous evaluation. This study was inteded to: (1) explore the model of teaching akidah akhlak; (2) identify the problem of teaching akidah akhlak; (3) propose the solutions for overcoming the problem of teaching akidah akhlak. It was a qualitative study whose data were collected through observation, documentation, and interviews. They were analyzed by using interactive model of analysis by Miles, Huberman, and Saldana which covered data condensation, data display, and conclusion drawing (verification). This study found that the learning model of akidah akhlak applies blended learning model by YouTube, direct experiential learning, and exemplary methods. There encountered problems, such as abstract learning materials, that teachers were required to use varied methods and need for support from the environment around. To overcome the existing problems, this study suggests that materials put more emphasis on the daily experience of students, teachers attend seminars on media creation, the application of varied teaching methods, strategies, techniques, and evaluation

    Peran Metode Ummi Terhadap Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Daarul Fath Pengging Boyolali Tahun Pelajaran 2019-2020

    Get PDF
    The Qur’an is the most important point for Islam, which is guide to all manking. In learning the Qur’an there are several possible methods, one of which is the Ummi Method. Many educational institutions such as public and private schools, boarding schools, TPQ and even online learning are promoted and use learning and memorizing the Qur’an by Ummi Method. From this suggest that Ummi’s method is a Qur’an method of learning worthy of being calculated and interesting to discuss even more deeply. This research is study to express the application of Ummi’s method to memorizing the Qur’an in the Boarding Hut Daarul Fath, with the focus of the study including 1) the quality of teachers and tures in applying the Ummi’s method in the houses, 2) Ummi’s method to the ability to memorize the Qur’an student in the boarding, 3) Ummi’s method’s to impact on the ability to memorize the Qur’an in the Boarding School. This research uses a qualitative approach, the collection data-gathering technique used is observation, structured interviews and documentation. Analysis data through data collection measures, data reduction, data presentation, and deduction deduction. The validity technique of the data used is the triangulasi of the technique and the source triangulation. Research indicates that 1) the quality of teachers and advisers in appliying Ummi’s method was consistent with the standards prescribed Ummi Foundation, 2) the teacher’s practice of Ummi’s method of memorizing the Qur’an was targeted and was effective, 3) the application of the Ummi’s method used in booths seemed to have good effect, though at very limited time in it’s learning the method of Ummi seemed less effective to apply to the Boarding

    Efektivitas Model Pembelajaran Daring Melalui Google Classroom Pada Mata Pelajaran Al Islam Dan Kemuhammadiyahan Di SMK Muhammadiyah 1 Jatinom Klaten Tahun Pelajaran 2020/2021

    Get PDF
    Abstrak Kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan dapat ditandai dengan diterapakanya pembelajaran daring. Penggunaan model pembelajaran daring dapat menjadi pilihan disaat pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan seperti biasa. Guru dapat membuat membuat kelas online dengan menggunakan Google classroom sebagai pengganti model pembelajaran tatap muka. Disamping itu penggunaan google classroom dapat membantu dan juga terbilang efektif dalam penggunaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan menggunakan google classroom, mengukur keefektivitasan penggunaan google classroom sebagai model pembelajaran dan kendala-kendala yang dialami dalam penggunaan google classroom. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan fenomologis untuk mengkaji mengenai efektivitas penggunaan aplikasi google classroom sebagai model pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan mengambil tempat dan subjek di SMK Muhammadiyah 1 Jatinom Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi google classroom pada mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dilakukan dengan mencatat, penugasan dan kuis, 2) efektivitas penggunaan aplikasi google classroom sebagai model pembelajaran daring pada mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan berjalan dengan efektif dan efisien, 3) kendala-kendala dalam penggunaan google classroom dalam proses pembelajaran daring dialami oleh siswa dan guru. Kendala siswa: kuota, rasa bosan dan sinyal. Kendala guru: dituntut dalam kreativitas pembelajaran daring. Solusi dalam mengatasi kendala siswa : tugas dikumpulkan di sekolah dengan menggunakan protokol kesehatan, pemberian kuota, dan pemanfaatan wifi sekolah. Solusi untuk guru: diadakanya pelatihan-pelatihan dalam penggunaan aplikasi pembantu pembelajaran daring. Kata kunci : Efektivitas, Daring, Google Classroom Abstrac Technological advances in the world of education can be marked by the application of online learning. The use of online learning models can be an option when face-to-face learning cannot be carried out as usual. Teachers can create online classes by using Google classroom as a substitute for face-to-face learning models. Besides, the use of Google Classroom can help and is also quite effective in its use. This study aims to describe the learning process of Al-Islam and Kemuhammadiyahan using google classroom, measuring the effectiveness of using google classroom as a learning model and the constraints experienced in using google classroom. This research is a qualitative research and uses a phenomological approach to examine the effectiveness of using the Google Classroom application as a learning model. The research was conducted by taking the place and subject at SMK Muhammadiyah 1 Jatinom Klaten. Data collection was done by interview, observation and documentation. The results showed that 1) the online learning process using the google classroom application on Al-Islam and Kemuhammadiyahan subjects was carried out by taking notes, assignments and quizzes, 2) the effectiveness of using the google classroom application as an online learning model on Al-Islam and Kemuhammadiyahan subjects running. effectively and efficiently, 3) the obstacles in using google classroom in the online learning process are experienced by students and teachers. Student constraints: quotas, boredom and signals. Teacher constraints: demanded in online learning creativity. Solutions to overcome student problems: assignments are collected at school by using health protocols, giving quotas, and using school wifi. Solutions for teacher: holding reaining in using online learning aid applications. Keywords: Effectiveness, Online, Google Classroo

    Inovasi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Di Smp Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2020/202

    Get PDF
    ABSTRACT Innovation is an idea, or renewal that is developed to achieve certains goals and solve a problem. During the current pandemic, students and teachers are not allowed to interact directly with each other and gather. The importance of an innovation in the implementation of learning today is so that teachers and students can interract with each other easily so that learning activities continue to run actively and fun. This study aims to describe the innovation of Islamic religious education teachers in the implementation of learning and identify the supporting factors and inhibiting factors for the innovation of Islamic religious education teachers in the implementation of learning during the pandemic at SMP Negeri 6 Surakarta. This research is included in qualitative research and uses a phenomenolgical approach to examine the innovation of islamic religious education teachers in the implementation of learning. As for the data collection using the method of observation, interviews, and documentation. The result of this study found that the innovation of islamic religious education teachers in implementing learning during the pandemic were quantum learning model innovation and electronic learning innovation. The supporting factors in the implementation of Islamic religious education teachers innovation are the teacher’s willingness to innvate, the desire and activeness of student in participating in learning activities, and supporting facilities. While the inhibiting factors are indequate student facilities, and the refusal of certain group to innvate. Keywords: innovation, Islamic religious education teacher, learnin
    corecore