15 research outputs found

    Studi Komparatif Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Make A Match Dan Metode Diskusi Di SMP Negeri 1 Kurun Kabupaten Gunung

    Get PDF
    So far, the learning process tends to be conventional, teachers use the lecture method more and eliminate learning activities. So that students feel bored and not interested in following the learning process, this results in low student learning outcomes. This study aims to (1) describe whether or not there are differences in the make a match model and discussion methods on the learning outcomes of class VIII students at SMPN 1 Kurun, (2) describe the level of effectiveness of learning with the make a match model and discussion method. This study uses a quantitative approach. This research method used an experimental method in the form of a randomized pretest-posttest comparison design using 2 groups of subjects, namely 1 group as the experimental class I (Make A Match) and 1 group as the experimental class II (Discussion). This research was conducted at SMP Negeri 1 Kurun Gunung Mas Regency in class VIIIA and class VIIIB in the 2016/2017 academic year. Sampling using purposive sampling technique. Data collection techniques using tests in the form of pretest and posttest. Analysis of the data before testing the hypothesis using the normality test and homogeneity test, then testing the hypothesis using ttest analysis. The results showed that the learning outcomes of class VIIIA students who used the make a match method were better than class VIII who used the discussion method with an average score of 81.5625 for class VIIIA and 73.1250 for class VIIIB and based on the results of the t-test showed tcount (4.306) > t table (1.959). Thus it can be concluded that learning using the make a match model is more effective in improving student learning outcomes than using the discussion method

    Implementasi Buku Ajar IPS Di SMK Se-Kota Palangka Raya

    Get PDF
    Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus dipelajari siswa dalam satu kesatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa konsep, teori, dan rumus-rumus keilmuan; cara, tata cara, dan langkah-langkah untuk mengerjakan sesuatu; dan norma-norma, kaidah-kaidah, atau nilai-nilai. Berdasarkan wawancara awal atau amatan awal yang peneliti lakukan kepada guru IPS di SMK Se-Kota Palangka Raya, terlihat jelas bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMK Se-Kota Palangka Raya sering mengalami masalah seperti terjadinya perubahan kurikulum, perubahan ini sengaja diciptakan oleh atasan (Depdiknas) sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebagainya. Kemudian ketersediaan buku paket juga masih terbatas, sehingga guru IPS harus mengembangkan buku ajar dengan mencari bahan lain dari internet, supaya dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan, serta dapat bermanfaat bagi peserta didik dan guru IPS itu sendiri dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran yang baik. Dan masalah yang juga sering guru alami adalah sukarnya mengelola kelas, sehingga akibat kegagalan guru menggelola kelas, tujuan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi buku ajar IPS di SMK Se-Kota Palangka Raya. Metode pengumpulan data menggunakan lembar angket.Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari Guru IPS yang bertugas di SMK Se-Kota Palangka Raya, dengan jumlah populasi sebanyak 20 (dua puluh), dan jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan dari populasi, jadi seluruh anggota populasi yang diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan penyebaran angket. Berdasarkan penelitian dari hasil penelitian diperoleh bahwa implementasi buku ajar IPS di SMK Se-Kota Palangka Raya yang dilakukan dan diajukan dengan menganalisa data yang di dapat, maka yaitu; sebesar 82.46% dikategorikan sangat baik.&nbsp

    Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Di MTS Negeri 2 Kota Palangka Raya

    Get PDF
    Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam dunia pendidikan adalah, banyaknya masyarakat yang berminat menggeluti profesi ini, namun sangat sedikit dari mereka yang benarbenar berkompeten di bidang profesi keguruan, atau dengan kata lain belum memenuhi kriteria kompetensi profesional guru. Guru yang memiliki kompetensi profesional guru adalah guru yang berkualitas, berkompeten, dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan suasana belajar yang menyenangkan serta mampu mempengaruhi proses belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan minat belajar siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesinal guru terhadap minat belajar siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa. Hasil penelitian ini diperoleh persamaan regresi linier Y = 7,665 + 0,285X. Dari persamaan tersebut diketahui nilai regresi variabel X sebesar 0,285 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 nilai kompetensi profesional guru, maka nilai minat belajar siswa bertambah sebesar 0,285.Nilai signifikan = 0,003 < 0,05. Karenanilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka dari itu dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi profesional guru terhadap minat belajar siswa di MTsN 2 Kota Palangka Raya.Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi R Square (R2) diperoleh nilai R2 = 0,588. Artinya adalah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap minat belajar siswa sebesar 58,8% dengan kategori sedang. Sedangkan sisanya 41,2% dipengaruhi oleh variabel – variabel lain diluar model regresi dalam penelitian ini

    Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Di SMA Negeri 1 Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan

    Get PDF
    Upaya meningkatkan profesionalisme guru merupakan salah satu kewajiban kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan baik pada kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dalam lembaga pendidikan profesionalitas seorang guru sangat diperlukan karena untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagodik guru dengan cara mengadakan pembinaan dan pengawasan secara langsung kepada guru terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, juga dengan cara penilaian terhadap laporan tertulis yang dibuat oleh guru berupa perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperi Program Tahunan (PROTA), Program Semester (PROMES), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (2) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru dengan cara memberikan contoh yang baik terhadap guru. Di samping itu, kepala sekolah selalu mengadakan pengawasan terhadap guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Jika ada perilaku guru yang berseberangan atau tidak sesuai dengan norma kompetensi kepribadian guru, maka kepala sekolah melakukan pembinaan berupa pendekatan individual serta memberikan teguran secara langsung terhadap guru tersebut. (3) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial dengan cara menciptakan nuansa kebersamaan dan kekeluargaan dengan cara meningkatkan komunikasi antarguru. Sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis dan nyaman di dalam lingkungan sekolah. (4) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, dengan cara melakukan pembinaan maupun mengikut sertakan guru dalam kegiatan diklat, seminar, workshop, maupun KKG, untuk memperluas pengetahuan guru serta mendapatkan ilmu yang baru, sehingga mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan Output peserta didik

    ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAr UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS BAGI MANAJEMEN PT. BANK PEAKAEDITAN AAKYAT BUOURAN DELTA PURNAMA SIDOARJO

    Get PDF
    Pengelolaan kas yang baik merupakan hal yang sangat pentill8 (vital) bagi perusahaan apapllll bentuk, jenis dan ukurannya. Demikillll juga dengan bank perkreditan rakyat,. billllis bank adalah billllis kepercayaan, danar utamanya adaIah kepercayaan masyarakat. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan oasababnya. bank dituntut tmIuk selaln dalam pORisi yang likuid agar mampn memberikan pinjaman dengan cepat,. ketidak-1lllIIl1pIIlIIl bank memberikan piojaman dan memenuhi k~ibanoya akan meDUfllllkan kepercayaan masyarakat dan lI8IIababnya. Pada sisi lain bank juga merupakan usaha yang meocan keuntuogan, oleh karena itu harns dapat meJl&lllokasikan dananya Beoptimal mungkin. Bank perkreditan rakyat sebagai perusahaan yang bergerak dibidang keoangan, kas merupakan fokus utama dalam usahanya Perusabaan mngbimpllll dana kas dan masyarakat dalam bentuk simpanan dan pinjaman dari nasabah dan pihak ketiga la.innya. kemudian meoyalurkan kembali. dana kas yang ada dengan jalan dengan memberikan kredit yang cepat dan yang tidak memerlubn prosedur admioistnJtifyang berbelit-belit. Berbeda dengan bank komersial, keUlltuogan bank perkreditan rakyat merupakan perbedaan antara biaya dana dan peodapatan yang diperoleh dan pinjaman yang diberikan. Oleh kareoR itu tmIuk meniogkatkan kelllltuogan, perusahaan barns dapat mengelo!a dananya dengan baikjangan sampai adakas yang mengan,ggur. Diperlubn suatu alat IIIltuk meniogkatkan perencanaan dan peogendalian agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai, alat tersebut adaIah aoggaran kas. Dengan menywrun dan menerapkan aoggaran kas manl!Jemen mendapat informasi yang cnkup sebagai danar dalam pengambilan keputusan-kepulusan keuangan sehingga operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik. Disamping itu dengan perencanaan dan pengendalian kas yang baik dapat meningkatkan operasi perusahaan, mengurangi biaya pengelolaan dan meogurangi reaiko penyelewengan atan peoggunaan kas yang tidak semestinYa. yang pada akbirnya akan meningkatkan kellntllogan perusahaan

    Analisis Kualitas Tes Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Swasta Kota Palangka Raya

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas tes ulangan akhir semester mata pelajaran ekonomi untuk kelas X di SMA Swasta kota Palangka Raya tahun 2016.Soal tes ulangan akhir semester kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA Swasta kota Palangka Raya dibuat oleh guru mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, karena analisis data atau informasi yang diperoleh datanya diolah dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat dilihat melalui taraf kesukaran soal, daya pembeda soal, validitas tes, reliabilitas tes, efektifitas distraktor, dan juga omit. Subyek dalam penelitian ini adalah soal ulangan semester mata pelajaran ekonomi dalam bentuk tes objektif pilihan ganda tahun 2016 kelas X di seluruh SMA Swasta kota Palangka Raya yang menggunakan kurikulum KTSP yaitu SMA PGRI 1, SMA Perintis, SMA Garuda, SMA Nahdhalatul Ulama, SMA Karya, SMA Nusantara, SMA Isen Mulang, SMA Muhammadiyah 2, SMA Panantiring dan SMA Purnama. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi yaitu berupa soal-soal tes ulangan semester mata pelajaran ekonomi kelas X beserta kunci jawaban soal tes, dan lembar jawaban ulangan siswa. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menunjukkan kualitas tes ulangan semester mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Swasta kota Palangka Raya, yaitu: (1) Taraf kesukaran soal dinyatakan baik, karena persentase soal dalam kategori sedang besar yaitu 59,28%, sedangkan soal mudah 13,60% dan soal sukar 27,13%. (2) Daya pembeda soal dinyatakan kurang baik, karena persentase soal dengan daya pembeda jelek tinggi yaitu 61,33%, soal dengan daya pembeda sedang 22,78%, dan soal dengan daya pembeda baik 15,90%. (3) Validitas tes dinyatakan tidak baik, karena persentase soal tidak valid sebesar 91,73, sedangkan soal valid hanya 8,28%. (4) Reliabilitas tes dinyatakan memiliki reliabilitas rendah (un-reliable) yaitu 0,165. (5) Efektifitas distraktor soal dinyatakan cukup baik, dengan persentase distraktor baik 55,63%, distraktor cukup baik 29,30%, dan distraktor tidak baik 15,08%. (6) Omit soal dinyatakan baik yaitu 9,75%

    Kesesuaian Butir Soal Buatan Guru Dengan Tujuan Pembelajaran Ekonomi Di SMAN 1 Katingan Tengah

    Get PDF
    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Subjek penelitiannya adalah Guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Katingan Tengah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal sudah mampu mengukur kesesuaian butir soal dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian dengan ditemukan sebanyak 26 butir soal telah sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum yang berlaku, 3 butir soal tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran dan 1 butir soal yang tidak disebutkan dalam rumusan tujuan pembelajaran. Dan dalam aspek kognitif terdapat penyebaran soal belum sesuai dengan proporsi penyebaran soal yang baik, karena jumlah persentase yang sesuai proporsi hanya sebaran soal penerapan (C3) yaitu dengan persentase 30%, sedangkan untuk sebaran soal pengetahuan (C1) melewati batas proporsi penyebaran soal yang baik yaitu dengan persentase 36,67% dan sebaran soal pemahaman (C2) dengan persentase 33,33% masih jauh dari proporsi kriteria penyebaran soal yang baik. &nbsp

    Kirjanpidon ja tositeaineiston käsittelyn tehostaminen tilitoimistossa : Tarkasteltuna erityisesti tositteiden liitetietotarpeiden kannalta

    Get PDF
    Tavoitteena tässä opinnäytetyössä oli saada selville, mitä tietoja kirjanpitäjät yleisimmin selvittävät asiakkailtaan tositeaineiston lisäksi tilikauden aikana ja tilinpäätöksiin. Opinnäytetyössä saatujen tietojen avulla pyritään helpottamaan kirjanpitäjien työtä, ja saamaan aineistoa työharjoittelijoiden ja uusien työntekijöiden perehdytykseen tilitoimistotyöhön. Vuoden 2016 alusta alkaen lainsäädäntö on mahdollistanut täysin sähköisesti toteutettavan kirjanpidon ja tilinpäätöksen. Sähköisyiden lisääntyminen mahdollistaa tositekäsittelyn muutoksen ja automaattivientien käytön kirjanpidossa. Tässä opinnäytetyössä pyritään tuomaan esille, vaikuttaako sähköisyyden lisääntyminen erilaisten kirjanpitotietojen kysymisen tarpeeseen. Tositteiden lisäksi tässä opinnäytetyössä tarkastellaan kirjanpitoa yleisellä tasolla, jotta laajempi kokonaisuus tositteiden ympärillä hahmottuisi. Kirjanpitolain lisäksi käsitellään kirjanpidon tarkoitusta, yleisiä periaatteita ja hyvää kirjanpitotapaa. Vastuukysymyksiä on myös nostettu esille. Toimeksiantajana tähän opinnäytetyöhön on tilitoimisto, jonka päätoimipiste on Seinäjoella ja sivutoimipiste toisella Etelä-Pohjanmaan paikkakunnalla. Tässä opinnäytetyössä ei toimeksiantajan nimeä tuoda esille, koska asiasta on niin sovittu. Tutkimus tehtiin kvalitatiivisena eli laadullisena tutkimuksena. Tutkimus toteutettiin kirjallisella kyselyllä toimeksiantajan kirjanpitäjille ja lisäksi on tehty ryhmänä kirjanpitäjille teemahaastattelu. Tämän opinnäytetyön kyselystä ja haastattelusta käy ilmi, että tositetiedot eivät yksin riitä laadukkaan kirjanpidon tekemiseen. On selkeitä asioita, jotka selvitetään aina kuten puutteelliset tositetiedot tai tilinpäätöksiin osto- ja myyntivelat. Tämän lisäksi on merkitystä sillä, mitkä asiat kirjanpitäjä katsoo olennaisiksi selvittää kirjanpitovelvollisen kannalta suhteessa tämän liiketoimintaan. Tähän vaikuttavat kirjanpitäjän työkokemus ja ammattitaito. Toimeksiantaja saa tässä opinnäytetyössä hyvät, käytännöstä peräisin olevat tiedot, mitä asioita kirjanpitäjät yleisimmin selvittävät yrittäjiltä tositetietojen lisäksi.The objective of this thesis is to find out what type of information accountants gather from their customers in addition to voucher documentation during an accounting period. The aim is to ease the work of accountants and to gather information for orientation of trainees and new employees in accounting firms. Since the beginning of the year 2016 legislation has enabled accounting and Financial Statements to be executed fully electronically. The spread of electronical operating systems in accounting enables certain changes in automatic exports and handling vouchers. This thesis aims to discover if the spread of electronical operating systems in accounting affects the need to gather different types of accounting data. This thesis also reviews accounting on a more general level in order to create a broader understanding of the system surrounding vouchers. This thesis inspects the purpose and general principles of accounting. It also inspects the accepted accounting practise and introduces some responsibility related questions. This thesis was assigned by an accounting firm which operates its headquarters in Seinäjoki and has a branch office located in another locality in Southern Ostrobothnia. The name of the assigner will not be mentioned in this thesis due to the agreement. The research was done as a qualitative research. The research included a written questionnaire which was answered by the assigner’s employees. According to the questionnaire and the interview voucher information alone is not enough to produce quality accounting. There are obvious things which are always researched like lacking voucher information or purchase and sales losses for Financial Statements. In addition to these details it matters what information the accountant finds important for the accounting obligated party’s business. Things that affect this are the accountants work experience and workmanship. The assigning business receives good information which is based on practical information on what information accountants seek in addition to the voucher information provided by business
    corecore