27 research outputs found
Analisis Perancangan Strategi Pemasaran Menggunakan Metode SWOT Dan QSPM Di UMKM Pempek Lenlin
Starting from the problems experienced by Len-Lin’s Pempek business, where sales did not reach the set targets and did not have a good marketing strategy plan to increase sales. This research was conducted with the aim of formulating a marketing strategy for these SMEs with the SWOT and QSPM methods. This type of research uses descriptive qualitative methods with analysis of Business Development Strategies using EFE and IFE matrices, IE matrices, SWOT matrices and QSPM. The results of this study are in an intermediate position in utilizing internal and external factors for business development with a total IFE of 2.961 and a total of EFE of 2.919. The IE matrix mapping shows that Len-Lin’s Pempek business use the defensive and maintain strategy. From the research results, there are seven alternative strategies that can be used to increase sales or develop a business
ANALISIS BISNIS RITEL DENGAN PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY DALAM MENCIPTAKAN INOVASI NILAI DI 212 MART PEKANBARU
Minimarket 212 Mart is a sharia-based retail that provides goods for people who are only registered as Halal by MUI. The meeting of the number of minimarkets created a competition for the same market in Tampan District. 212 Mart is in the same battle area as other retailers such as Indomaret. So that more and more retails are destroying each other, killing each other and bleeding bloody termed the Red Ocean. The purpose of this study is to determine the position of the 212 Mart quadrant in retail competition anddesign a strategy that is applied by 212 Mart based on the Blue Ocean Strategy. Questionnaire data collection techniques for 100 respondents who are consumers 212 Mart Tampan District. Based on the research results 212 Mart is in quadrant III SWOT matrix which means it has a great opportunity but there are weaknesses in the company's internal. The 212 Mart strategy canvas shows the low value of competitors' curves, meaning the lack of offerings given to consumers. The results of the four-step framework, there are no eliminated factors, reducing factors that are notimportant in the competition, increasing factors that have a low value from Indomaret namely product variables, price, promotion, place, physical evidence, factors created include fresh corner, member card, giving coupons or sweepstakes, discount corners, non-cash payments, Where to provide hot drink
The Economic Potential Analysis of Nata de Pina Production Using Pineapple Skin Waste to Develop Product Variants of Pineapple Food Industry in Riau Province
Sustainable development is an important issue that
must be considered in an industrial business. Companies have
been encouraged to include environmental aspects in making
their strategic decisions and production activities by creating and
implementing innovations to convert wastes into added value
products. Riau province is one of the regions in Indonesia that
produce pineapple fruits on a large scale. This research focused
on developing product variants of pineapple food industry which
is based on utilizing pineapple skin as raw material of making a
new variant nata de pina. There were two studies in this
research, the experimental design of nata de pina using taguchi
method and economic potential analysis of developing this new
product in Riau by implementing full costing method. The
analysis concluded that sugar and vinegar contributed
significantly to the process. The result showed that this product is
economically potential to be developed with competitive selling
price at IDR 1,612 per kg compared with nata de coco that has
selling price at IDR 2,000 per kg
Pemanfaatan Limbah Plastik dan Kaca sebagai Pembuatan Bata Plastik yang Ramah Api
In order to preserve the environment from plastic waste, various ways can be done, one solution is to make a brick made from plastic that is the secret fire and use glass as its mixture. Fire-friendly here using the distillation tool is done so that the oil content of the plastic is separate and the plastics produced are more friendly to the flame. The experimental design by using RAL was used to determine the composition of brick making. In determining the composition is fitting done with a test object, a cube-shaped test object with a size of 5x5x5 cm. Maximum of absorbent brick power is 20%, from the processing result then in the sample can be 4th with water absorption of 0.74%. Based on data processing, the total plastic weight for plastic bricks is 12.77%. Then based on the observations that have been made known at a time 5 minutes 23 seconds. The bricks are not distilled, then the brick that has been distilled melted at a time of 17 minutes 40 seconds. Then based on the calculation result can be cost of raw materials amounting to Rp 51,000, labor cost of Rp 38,461, and the overhead variable fee is Rp 25,000. So the total cost per day of Rp 114,461. Then based on 5% margin, brick sale price of Rp 3,000/seed and breakeven point determination or break event point plastic brick 43 seed, and the point of the scan is Rp 99,350.6493
Analisis Produktivitas Dalam Pembuatan Triplek di PT. Asia Forestama Raya Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)
PT. Asia Forestama Raya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan triplek. Namun, dalam proses produksi terdapat masalah yaitu jumlah produk cacat yang tidak bisa digunakan kembali masih memiliki nilai yang besar, sehingga perusahaan mengalami kerugian untuk produk yang terbuang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas dalam pembuatan triplek di PT. Asia Forestama Raya dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX). Data yang digunakan diambil selama 5 bulan mulai dari Januari sampai dengan Mei 2022. Hasil pengukuran produktivitas menggunakan metode OMAX selama lima bulan tersebut tidak stabil, karena grafiknya naik turun. Setelah didapat nilai produktivitas, dilakukan evaluasi dan analisis dengan menggunakan fishbone diagram, dimana terdapat tiga faktor kriteria yang perlu di evaluasi, yaitu produk rusak, pembororosan listrik, dan absensi karyawa
Analisa Perbandingan Kualitas Etanol Dari Limbah Kulit Nenas dan Limbah Buah Semangka Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Kegiatan sehari-hari manusia selalu meninggalkan limbah yang sudah tidak berguna lagi. Volume
limbah akan senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitasnya. Penelitian ini
mencoba untuk memanfaatkan sampah hasil aktivitas manusia dengan membuat etanol dari bahan sampah nenas
dan semangka, serta melakukan perbandingan etanol hasil limbah nenas dan limbah semangka, yang bertujuan
sebagai bahan alternatif bahan bakar kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode desain eksperimen. Hasil
perbandingan etanol yang dihasilkan dari limbah kulit nenas lebih baik daripada etanol yang dihasilkan dari
limbah semangka. Dimana kandungan karbohidrat dalam setiap ukuran sampel limbah nenas adalah 17,53 %
sementara limbah semangka hanya 8 %. Demikian pula, limbah kulit nenas mampu menghasilkan etanol sebesar
1440 ml dengan volume etanol 1,5 L. Sedangkan limbah semangka menghasilkan etanol sebesar 408 gr dengan
volume Etanol sebesar 510 ml atau 0,51 L
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA PROSES PRODUKSI Crumb Rubber MENGGUNAKAN METODE SHERPA DI PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY
Penelitian dilakukan di PT. Riau Crumb Rubber Factory yang bergerak dalam pengolahan karet mentah menjadi barang setengah jadi (work in process) yang kemudian diekspor ke luar negeri. Jenis produk yang dihasilkan yaitu crumb rubber SIR-10 dan SIR-20 (Standart Indonesia Rubber). Identifikasi kesalahan kerja operator (human error) terjadi di stasiun proses kerja blower, press, metal detector dan packing. Pengolahan data menggunakan metode Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA). Hasil identifikasi selanjutnya ditelusuri penyebab terjadinya kesalahan untuk ditentukan pendekatan guna mengurangi kejadian kesalahan kerja operator. Data yang ada selanjutnya diolah menggunakan metode Hierarchical Task Analysis (HTA) untuk mengetahui bagian stasiun proses kerja yang dapat diprediksi berpotensi menimbulkan human error yang mungkin terjadi pada saat operator melakukan pekerjannya. Perhitungan HTA diperoleh data bahwa aktivitas yang berpotensi menimbulkan human error adalah operator menjatuhkan balok karet, operator lupa memeriksa dan operator tidak memperhatikan set-up mesin, dimana terdapat 11 deskripsi error dari 27 task, yang diprediksi berpotensi menimbulkan human error. Langkah terakhir adalah meranang strategi perbaikan untuk meminimasi potensi terjadinya human error agar dapat mengurangi resiko kesalahan. Terdapat dua macam usulan perbaikan yaitu dengan menggunakan form checklist dan Standart Operational Procedure (SOP) penggunaan mesin
TURNITIN_Analisa Perbandingan Kualitas Etanol Dari Limbah Kulit Nenas dan Limbah Buah Semangka Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Kegiatan sehari-hari manusia selalu meninggalkan limbahyang sudah tidak berguna lagi.Volume limbah akan senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitasnya. Penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan sampah hasil aktivitas manusia dengan membuat etanol dari bahan sampah nenas dan semangka, serta melakukan perbandingan etanol hasil limbah nenas dan limbah semangka, yang bertujuan sebagai bahan alternatif bahan bakar kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode desain eksperimen. Hasil perbandingan etanol yang dihasilkan dari limbah kulit nenas lebih baik daripada etanol yang dihasilkan dari limbah semangka. Dimana kandungan karbohidrat dalam setiap ukuran sampel limbah nenas adalah 17,53 % sementara limbah semangka hanya 8 %. Demikian pula, limbah kulit nenas mampu menghasilkan etanol sebesar 1440ml dengan volume etanol1,5 L. Sedangkan limbah semangka menghasilkan etanol sebesar 408gr dengan volume Etanol sebesar 510ml atau 0,51 L
Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Umpan Balik 360 Derajat dan Analitycal Hierarchy Process (Studi Kasus : PT. Riau Graindo)
Penilaian kinerja karyawan merupakan penilaian yang dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya berupa evaluasi seberapa baik karyawan tersebut melakukan pekerjaan mereka. Penilaian kinerja juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di perusahaan. PT. Riau Graindo merupakan perusahaan percetakan yang terletak di Pekanbaru, Riau. Penilaian kinerja karyawan di PT. Riau Graindo masih dilakukan secara manual oleh atasan. sehingga perlu dilakukan penilaian kinerja menggunakan metode umpan balik 360 derajat dan juga metode AHP (Analytical Hierarchy Process) agar proses penilaian kinerja menjadi lebih objektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, ada 3 faktor dalam penilaian kinerja perusahaan yaitu karakteristik pribadi, kompetensi kerja dan juga sifat umum. Karakteristik pribadi mempunyai bobot terbesar yaitu 0,58 lalu kompetensi kerja 0,22 dan sifat umum 0,20. Setelah melakukan penilaian kinerja menggunakan metode umpan balik 360 derjat, didapatkan rata-rata penilaian kinerja sebesar 4,028 dengan skala sangat bai