23 research outputs found
ANALISIS PENERAPAN FRAMEWORK COBIT 4.1 DALAM PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI USULAN PADA PT. TOTAL E&P INDONESIE
ABSTRAKSI: PT. Total E&P Indonesie merupakan perusahaan multinasionalyang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam. Sebagai sebuah perusahaan besar, tentunya Total telah menerapkan IT sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Agar investasi IT yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sebanding dengan tujuan yang akan dicapai oleh perusahhan, tentunya harus diterapkan tata kelola IT dengan baik. Selama ini memang tata kelola IT Total sudah mengarah ke arah yang benar, baik secara integrasi sistem, kemanan dan kerapihan sistem dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan. Namun, memang masih ada yang proses yang harus dibenahi dan dibuat sistem informasinya tapi diabaikan oleh manajeman karena luasnya area dalam tata kelola IT.Atas dasar itu, maka pada tugas akhir ini akan dilakukan audit sistem informasi untuk menilai IT Governance yang selama ini sudah berjalan pada PT. TOTAL E&P Indonesie dalam domain perencanaan dan implementasi dengan menggunakan Cobit Framework 4.1. Hasil dari penelitian ini berupa nilai skala Maturity Models dan rekomendasi yang dituangkan dalam OFI (Opportunities For Improvement) kepada pihak manajemen perusahaan untuk mendukung peningkatan IT Governancedalam mencapai tujuan organisasi. dan memberikan masukan-masukan yang berarti bagi perusahaan.COBIT 4.1 merupakan kerangka kerja yang memiliki kontribusi untuk menghubungkan teknologi informasi terhadap kebutuhan bisnis perusahaan, mengatur aktivitas-aktivitas IT menjadi suatu model proses yang dapat diterima secara general, mengidentifikasikan sumberdaya IT yang signifikan, dan memaparkan akan kepentingan tujuan pengaturan pengendalian IT. Hasil akhir dari COBIT ialah nilai kematangan (maturity level) sebagai metoda evaluasiuntuk kontrol proses IT pada perusahaan.Maturity Level pada COBIT dibuat berdasarkan penilaian IT Governance pada perusahaan, level kematangannya bermula dari level 0 (non-existent) sampai 5 (optimised).Pelaksanaan audit diawali dengan melakukan studi pustaka dan lapangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi visi, misi, dan tujuan perusahaan serta mengidentifikasi IT Resouce yang digunakan perusahaan saat ini. Selanjutnya dilakukan identifikasi Bussiness Goals, IT Goals, IT Process, Control Objective, dan Management Awareness perusahaan berdasarkan framework COBIT untuk terkahir menghasilkan Maturity Level baik kematangan aktual maupun target ekspektasi. OFI dihasilkan setelah dilakukan Gap Analysis antara tingkat kematangan aktual dengan target ekspektasi.Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa dalam domain perencanaan dan implementasi, terdapat 16 proses IT dan 111 detailed control objective pada perusahaan. Selain itu, tingkat kematangan actual proses IT pada perusahaan berada pada tingkat 4, yaitu manage and measurablesedang target ekspektasinya adalah 5. Hal tersebut menunjukan bahwa IT Governance pada PT. Totalbelum optimal. Untuk mencapai target ekspektasi, dirancangOFI yang meliputi prioritasi dan pembuatan rencana perbaikan IT sesuai proses bisnis perusahaan.Kata Kunci : COBIT, IT Governance, Audit Sistem Informasi, Maturity Level, OFIABSTRACT: PT. Total E & P Indonesie is a multinational company engaged in the exploration and production of oil and natural gas. As a large company, Total has implemented IT as one way to achieve corporate business objectives. In order for IT investments that have been issued by companies comparable with the goal to be achieved, of course, good IT Governance must be applied.During this, IT governance in PT. Total is already leading in the right direction, both in systems integration, security and tidiness in supporting enterprise business objectives. However, there is still a process that must be addressed and made its information systems but ignored by management because of the vast area of IT governance.Therefore, at this research, it will be carried out audits of information systems to assess IT Governance which has been running at PT. TOTAL E & P Indonesie in the domain of planning and implementation using COBIT Framework 4.1. The results of this study are value scale Maturity Models and recommendations set forth in the OFI (Opportunities for Improvement) to the management company to support the improvement of IT Governance in achieving company goals and provide meaningful inputs for the company.COBIT 4.1 is a framework that has contributed to linking information technology to the needs of corporate business, manage IT activities into a process model that can be accepted in general, identifying significant IT resources, and will describe the objectives of the controlling interest of IT. The end result is the value of the COBIT maturity (maturity level) as an evaluation method for the control of the company\u27s IT processes. Maturity Levels in COBIT IT Governance based on an assessment made at the company, the level of maturity starts from level 0 (non-existent) to 5 (optimized).Implementation of the audit begins by conducting literature study and field, which aims to identify the vision, mission and corporate objectives and identify IT Resouce the company uses today. Further identification Bussiness Goals, IT Goals, IT Process, Control Objective, and Management Awareness of company based on COBIT framework for producing Maturity Level both actual and target maturity expectations. OFI generated afteridentifying the Gap Analysis between actual and target maturity level expectations.From these results, the conclusion is in the domain of planning and implementation, there are 16 IT processes and 111 detailed control objectives in the company. In addition, the actual level of maturity of IT processes at the company are at level 4 which is being managed and measurable targets expectation is 5. It shows that IT Governance at PT. Total not yet optimal. To achieve the target expectations, it’s designed OFI which includes prioritization and making improvement plans in accordance IT business processes.Keyword: COBIT, IT Governance, Information System Audit, Maturity Level, OF
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR ADOPSI E-LOGISTICS PADA INDUSTRI E-COMMERCE DI INDONESIA MENGGUNAKAN TECHNOLOGY-ORGANIZATION-ENVIRONMENT (TOE) FRAMEWORK
Booming E-Commerce dengan berbagai modelnya telah secara signifikan mengubah landsacape bisnis dan pola pasar. Sektor logistik dan manajemen rantai pasok menjadi hal penting dalam kegiatan operasional bisinis E-Commerce yang kompleks. Penggunaan IT dalam manajemen logistik mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya dan meningkatkan respon ke pelanggan serta dapat mengolah informasi secara terpusat dan cepat. Proses-proses logistik yang kompleks dan panjang dapat diotomatisasi oleh E-Logistics dengan memberikan visibilitas dalam rantai pasok.
Indonesia merupakan negara kepulauan, yang terdiri lebih dari 13 juta pulau, pemenuhan layanan logistik E-Commerce akan menjadi sangat penting. Ukuran populasi dan wilayah yang luas menjadi alasan untuk E-Commerce di Indonesia untuk mengadopsi E-Logistics. Namun, seperti umumnya ditemukan di sebagian besar negara-negara berkembang, adopsi E-Logistics oleh E-Commerce di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan di negara-negara maju.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi faktor-faktor adopsi E-Logistics pada industri E-Commerce di Indonesia. Menggunakan TOE Framework, dengan tiga variabel independen Technology-Organization-Environment dan satu variabel dependen E-Logistics Adoption terhadap perusahaan yang merupakan anggota IdEA yang termasuk dalam kateori/sektor Classified Ads, Marketplace, Online Retail dan Logistik.
Teknik analisis dan pengolahan data pada penelitian ini adalah Covariance Based SEM (CBSEM) atau Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan SmartPLS versi 3.0. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus atau total sampling dengan unit analisis sebanyak 194 perusahaan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang berisi 41 pernyataan terkait variabel-variabel yang mempengruhi adopsi E-Logistics yang berupa sejumlah skor pada skala likert.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga faktor Technology-Organization-Environment beserta 12 indikatornya terbukti dapat menguji pengaruh adopsi terhadap teknologi E-Logistics dengan nilai R-Square sebesar 0,873. Dengan level signifikasni 95%, masing-masing variabel independen memiliki nilai Tvalue > T-tabel dengan keseluruhan path coefficient bernilai positif
Tinjauan siyasah dusturiyah terhadap kinerja Polresta Bandung Timur dalam menanggulangi curanmor (2004-2006)
Polisi adal'ih alat negara yang bertugas menengakkan hukum, memelihara serta meningkatkan tertib hukum. Ia bersama-sama segenap komponen kekuatan pertahanan keamaman negara lainnya membina kententraman masyarakat guna mewujudkan keamanan dan ketertiban, mengayomi dan melindungi serta membimbing mereka untuk menciptakan kamtibmas yang diharapkan. Masalah yang timbul di wilayah Bandung Timur adalah muncul berbagai jenis kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Prosentase curanmor dan penanggulangannya dari tahun 2004 2006 menunjukkan peningkatan. Kasus curanmor Tahun 2004 terjadi 107 kasus, tahun 2005 teijadi 66 kasus dan tahun 2006 terjadi 111 kasus. Sedangkan yang dapat diselesaikan tahun 2004 = 12, tahun 2005 = 8 dan tahun 2006 = 7. Jadi kasus dari tahun 2004-2006 = 287 kasus, sementara yang dapat diselesaikan hanya 27 kasus atau (4,48%) saja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empirik tentang kineija kepolisian dan faktor-faktor penghambat dalam menanggulangi curanmor di wilayah Bandung Timur, serta tinjuan siyasah dusturiyah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, artinya menguraikan kejadian atau peristiwa yang terjadi berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Adapun teknik pengumpulan data melalui pendekatan obeservasi dan wawancara, dokumentasi data. Untuk data teoritis digunakan literatur yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Data yang ditemukan menunjukan bahwa kinerja yang dilakukan POLRESTA Bandung Timur dalam menanggulangi curanmor menggunakan dua metode, yaitu metode preventif ialah usaha yang sifatnya mencegah terjadinya curanmor dan metode represif ialah usaha dalam memberantas kejahatan curanmor. Faktor-faktor penghambat POLRESTA Bandung Timur dalam menanggulangi curanmor juga ada dua macam: Faktor internal antara lain Polisi, Sdm, Sarana Prasarana dan faktor ekstemal, yaitu kurangnya partisipasi masyarakat. Kineija kepolisian dalam menanggulangi curanmor sesuai dengan ajaran maqasidu al-syari’ah, yaitu terpeliharanya harta benda yang merupakan bagian dari siyasah dusturiyah
Application Information and Location in Indonesia Using Volcano Visual Foxpro 9.0
Volcano or volcanoes in general is a term that can be defined as a warm fluidchannel system (the liquid hard core or lava) that extends from a depth of about10 km below the surface of the earth to the upper surface of the earth, includingresult in the the accumulation of material released at the time of eruption.Volcanoes are found in some form throughout their lifetime. Such as activevolcanoes, half of the active or resting
Application Information and Location in Indonesia Using Volcano Visual Foxpro 9.0.
Volcano or volcanoes in general is a term that can be defined as a warm fluidchannel system (the liquid hard core or lava) that extends from a depth of about10 km below the surface of the earth to the upper surface of the earth, includingresult in the the accumulation of material released at the time of eruption.Volcanoes are found in some form throughout their lifetime. Such as activevolcanoes, half of the active or resting
HEAVY EQUIPMENT EFFICIENCY, PRODUCTIVITY AND COMPATIBILITY OF COAL MINE OVERBURDEN WORK IN EAST KALIMANTAN
A mining activity starts with clearing the land from plants and overburden
stripping. The purpose of this study is to analyze the value of work efficiency,
productivity, and compatibility of heavy equipment in overburden work. This research
employs a descriptive method and includes a case study, then the data were obtained
from observations. The research results found that the value of workload efficiency is
74.63% and the value of conveyance is 58.37%; while the productivity of loading
equipment is 5,055 BCM/hour and conveyance is 5,189 BCM/hour; furthermore, the
match factor level of the equipment is 0.65. However, the match factor level is still
below the standard. Thus, further research is required to determine the appropriate
strategy to make the equipment's match factor level equal to one
PENGARUH FAKTOR FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA GRAHA RESIDEN SURABAYA
Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian melalui kuisioner tentang faktor motivasi karyawan terhadap prestasi kerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa persewaan apartemen di Surabaya. Latar belakang dipilihnya topik pengaruh faktor-fuktor motivasi yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dominan melatarbelakangi karyawan dalam bekerja seiring dengan digalakkannya penanaman investasi luar negeri di Surabaya. Sedangkan bagi perusahaan, hasil penelitian ini akan dapat memberikan suatu masukan yang berhubungan dengan motif kebutuhan karyawan dalam rangka meningkatkan prestasi kerja
PUSAT SENI RUPA MODERN DI BANDUNG
Pusat seni rupa merupakan wadah yang menampung aktivitas kesenian, terutama seni rupa dalam mewujudkan dan menggelar karya para seniman sehingga ada komunikasi antara seniman dan penikmat/pengamat seni. Dengan adanya Pusat seni rupa sebagai sarana dan prasarana seni ini diharapkan dapat menjadi pemicu perkembangan dunia seni rupa di Indonesia terutama di kota Bandung. Selain itu juga sebagai tempat hiburan yang edukatif, serta dapat menjadi pilihan wisata baru bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Pusat seni rupa dapat juga diwakilkan oleh kata pameran atau gallery yang dalam kamus besar bahasa indonesia artinya adalah ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya dan juga dimana suatu hasil karya seni rupa tersebut dapat menjadi nilai jual tersendiri bagi pengunjung atau peminatnya. Kata kunci : Abstract Expresionism, Modern, Seni Rup
Peran Guru Pedidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Peserta Didik Membaca Alquran Di SMA Negeri 1 Merawang Kabupaten Bangka
Peran Guru Agama Islam merupakan hal yang terpenting dalam melakukan tindakan yang nyata seorang guru untuk melakukan perbaikan dalam suatu kejadian. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Merawang Kabupaten Bangka dalam mengatasi kesulitan peserta didik membaca Alquran di SMA Negeri 1 Merawang Kabupaten Bangka. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah jenis penelitian kualitatif. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran guru pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Merawang dalam mengatasi kesulitan peserta didik dalam membaca Alquran sangat beragam dan bervariasi diantaranya membuat suatu ekskul (ekstra kurikuler) rohis, mengadakan one day one juz. Dalam ekskul (ekstra kurikuler) rohis ada tiga pengajaran dalam mengatasi kesulitan membaca Alquran bagi peserta didik, yang pertama peserta didik diarahkan untuk belajar hukum bacaan atau ilmu tajwid, yang kedua peserta didik diajarkan tilawah Alquran, yang ketiga peserta didik diajarkan tahfidz Alquran. Dengan ini guru Pendidikan Agama Islam dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam membaca Alqura