78 research outputs found

    PEMANFAATAN CADANGAN MARGINAL BATUBARA DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE AUGER MINING DI PT MULTI HARAPAN UTAMA DALAM RANGKA PENERAPAN ASPEK KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA

    Get PDF
    Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara telah mengamanatkan kepada Pemegang Izin Usaha Pertambangan untuk menerapkan kaidah Teknik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) yang salah satunya wajib melaksanakan penerapan upaya konservasi mineral dan batubara. Konservasi minerba merupakan upaya dalam rangka optimalisasi pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara secara terukur, efisien, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Objek yang menjadi target pengelolaan penerapan konservasi mineral dan batubara sesuai Lampiran VII Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 meliputi recovery penambangan, recovery pengolahan, batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah, mineral Ikutan, sisa hasil pengolahan dan pemurnian, serta cadangan marginal. Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Minerba telah menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Minerba Nomor 182.K/30/DJB/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konservasi Mineral dan Batubara dalam rangka Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik sebagai pedoman untuk pelaku usaha pertambangan dalam pelaksanaan pengelolaan konservasi mineral dan Batubara. PT Multi Harapan Utama (PT MHU) merupakan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Pertama, dengan wilayah PKP2B seluas 39.972 ha yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kotamadya Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan penambangan batubara di PT MHU dilakukan dengan menggunakan metode tambang terbuka, pada tahun 2020 PT MHU berencana untuk mengoptimalkan batubara yang telah mencapai akhir tambang dengan melakukan penambangan di highwall menggunakan metode auger mining. Auger mining merupakan salah satu sistem penambangan yang mengekstraksi batubara pada pit-pit yang sudah mine out (final) sehingga dapat memperpanjang usia tambang produktif secara keseluruhan, batubara yang berada pada daerah yang dianggap sudah tidak layak tambang secara ekonomi atau dengan kata lain merupakan cadangan marginal batubara dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan menggunakan metode auger mining. Perencanaan penambangan dengan metode auger mining adalah upaya nyata yang dilakukan PT MHU untuk melaksanakan pengelolaan konservasi batubara terkhusus terhadapa objek cadangan marginal batubara dan juga mendorong terwujudnya kaidah teknik  pertambangan yang baik. Dengan pelaksanaan konservasi Batubara dan dukungan dari seluruh stakeholder maka diharapkan adanya peningkatan dan upaya untuk mengelola serta memanfaatkan cadangan marginal batubara sehingga seluruh sumberdaya yang ada dapat dioptimalkan untuk dilakukan kegiatan penambangan sehingga dapat memberikan nilai tambah

    PABRIK UREA FORMALDEHYDE CONCENTRATE DARI METANOL DENGAN OKSIDASI MENGGUNAKAN KATALIS SILVER

    Get PDF
    Tujuan pra rencana pabrik ini adalah untuk memenuhi kebutuhan asetic acid dalam negeri yang selama ini sebagian masih mengimpor dari beberapa negara. Acetic acid diproduksi dengan cara mereaksikan Butana dan Oksigen dalam multitube reactor pada suhu 170 oC dan tekanan 45 atm, produk luar reactor yang berupa fase gas kemudian didinginkan menjadi fase liquid, liquida yang terbentuk kemudian diseparasi dengan menggunakan kolom distilasi dengan didasarkan perbedaan titik didih. Hasil produk berupa acetic acid liqui dan hasil samping berupa aceton, asam formiat dan methanol. Pabrik ini direncanakan bekerja secara kontinue dengan waktu produksi 330 hari/tahun. Perencanaan pabrik ini ditetapkan sebagai berikut : 1. Kapasitas produksi : 50.000 ton/tahun 2. Bentuk organisasi : perseroan terbatas 3. Sistem organisasi : staf dan garis 4. Lokasi pabrik : Bontang, Kalimantan Timur 5. Produk a. Produk Utama − Acetic Acid : 6367,8158 kg/jam b. Produk Samping − Larutan Formiat : 1110,8686 kg/jam − Methanol : 63,73156 kg/jam − Aceton : 81,50346 kg/jam 6. Bahan Baku a. Butana : 3410,7974 kg/jam 7. Kebutuhan Utilitas a. Listrik : 1331 Kwh b. Air : 123020,3595 ft3/hari c. Bahan Bakar : 55209,556 liter/hari 8. Analisa Ekonomi a. Permodalan − Modal Tetap (FCI) : Rp 123.918.423.187 − Modal Kerja (WCI) : Rp 69.741.937.716 − Modal Total (TCI) : Rp 193.660.360.903 b. Penerimaan dan Pengeluaran − Hasil Penjualan : Rp 340.385.718.008 − Biaya Produksi Total : Rp 278.967.750.864 − Laba setelah Pajak : Rp 42.992.557.001 c. Rentabilitas Perusahaan − Masa Konstruksi : 2 tahun − Investasi Akhir Konstruksi : Rp 244.399.375.460 − Umur Pabrik : 10 tahun − Bunga : 12 % − Inflasi : 10 % − Laju Pengembalian Modal : 19,5901 % − Waktu Pengembalian Modal : 4 tahun 6 bulan − Titik Impas : 41,9810 % Dari uraian di atas, dipandang dari segi teknis maupun ekonomis dapat dinyatakan bahwa Pra Rencana Pabrik Acetic Acid dari Butana dengan Proses Oksidasi layak untuk didirikan

    Analisis Pengaruh Insentif Manajemen Pajak dan Manajemen Laba terhadap Abnormal Book-Tax Differences dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif manajemen pajak dan manajemen laba terhadap abnormal book tax differences dengan corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Insentif manajemen pajak terdiri dari kompensasi direksi dan kepemilikan saham direksi. Insentif manajemen laba terdiri dari seasoned equity offerings dan kerugian. Corporate governance terdiri dari proporsi komisaris independen, jumlah komite audit dan kualitas audit. Sampel penelitian ini menggunakan 283 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 hingga 2014. Sampel penelitian tersebut diambil dengan metode purposive sampling. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa kepemilikan saham direksi dan kerugian berpengaruh positif terhadap abnormal book tax differences. Kompensasi direksi dan kualitas audit berpengaruh negatif terhadap abnormal book tax differences. Seasoned equity offerings, proporsi komisaris independen dan jumlah komite audit tidak berpengaruh. Selain itu, kualitas audit terbukti tidak dapat menurunkan pengaruh insentif manajemen pajak dan manajemen laba terhadap abnormal book tax differences akan tetapi justru cenderung menaikkan, sedangkan jumlah komite audit hanya mempengaruhi secara lemah dan proporsi komisaris independen tidak terbukti dapat mempengaruhi. Kata Kunci: abnormal book tax differences, manajemen pajak, manajemen laba, corporate governance

    Analisis Pengaruh Insentif Manajemen Pajak dan Manajemen Laba terhadap Abnormal Book-Tax Differences dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif manajemen pajak dan manajemen laba terhadap abnormal book tax differences dengan corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Insentif manajemen pajak terdiri dari kompensasi direksi dan kepemilikan saham direksi. Insentif manajemen laba terdiri dari seasoned equity offerings dan kerugian. Corporate governance terdiri dari proporsi komisaris independen, jumlah komite audit dan kualitas audit. Sampel penelitian ini menggunakan 283 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 hingga 2014. Sampel penelitian tersebut diambil dengan metode purposive sampling. Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa kepemilikan saham direksi dan kerugian berpengaruh positif terhadap abnormal book tax differences. Kompensasi direksi dan kualitas audit berpengaruh negatif terhadap abnormal book tax differences. Seasoned equity offerings, proporsi komisaris independen dan jumlah komite audit tidak berpengaruh. Selain itu, kualitas audit terbukti tidak dapat menurunkan pengaruh insentif manajemen pajak dan manajemen laba terhadap abnormal book tax differences akan tetapi justru cenderung menaikkan, sedangkan jumlah komite audit hanya mempengaruhi secara lemah dan proporsi komisaris independen tidak terbukti dapat mempengaruhi. Kata Kunci: abnormal book tax differences, manajemen pajak, manajemen laba, corporate governance

    PENGELOLAAN MINERAL IKUTAN TIMAH DALAM RANGKA UPAYA PELAKSANAAN KONSERVASI MINERAL

    Get PDF
     Konservasi mineral dan batubara merupakan upaya optimalisasi pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya mineral dan batubara secara terukur, efisien, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Di dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara bahwa IUP atau IUPK wajib melaksanakan kaidah Teknik pertambangan yang baik. Salah satu kewajiban dalam penerapan kaidah Teknik pertambangan yang baik adalah upaya konservasi mineral dan batubara. Objek-objek yang menjadi target upaya pelaksanaan konservasi mineral dan batubara sesuai Lampiran VII Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 meliputi recovery penambangan, recovery pengolahan, batubara kualitas rendah, mineral kadar rendah, mineral Ikutan, sisa hasil pengolahan dan pemurnian, serta cadangan marginal. Pada tahun 2020 Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah menerbitkan Petunjuk Teknis terkait dengan pelaksanaan konservasi mineral dan batubara dalam rangka pelaksanaan kaidah Teknik pertambangan yang baik yang tercantum dalam Kepdirjen Minerba No. 182.K/30/DJB/2020 yang salah satu lampirannya memuat tentang petunjuk teknis pengelolaan mineral ikutan timah dan nikel. Maksud dan tujuan diterbitkannya petunjuk teknis tersebut adalah agar menjadi acuan bagi seluruh stakeholder dalam mengelola mineral ikutan timah dan nikel. Mineral ikutan saat ini juga menjadi salah satu isu strategis yang menjadi prioritas agar dapat diusahakan sehingga memberikan kontribusi dan nilai manfaat terhadap negara. PT Timah Tbk sebagai pemegang izin usaha pertambangan yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara telah melakukan pengelolaan terhadap mineral ikutan timah. Pengelolaan mineral ikutan difokuskan pada pendataan dan penempatan khusus apabila mineral ikutan dapat dipisahkan pada proses pengolahan. Mineral ikutan yang terkandung dalam timah pada saat ini yang dapat dikelola dan ditempatkan khusus yaitu ilmenite dan zircon dimana proses pemisahan tersebut dilakukan oleh Unit Metalurgi Muntok dan Kondur. Pendataan ilmenite dan zircon yang dilakukan secara berkala oleh PT Timah Tbk. dilaporkan di dalam laporan berkala konservasi mineral dan batubara dan menjadi data dari hasil penelitian makalah yang disampaikan. PT Timah Tbk, saat ini juga sedang dalam proses studi dan penelitian di project tanjung ular untuk mengupayakan ilmenite yang juga mengandung logam tanah jarang. Upaya-upaya pemanfaatan ilmenite dan zircon saat ini juga masuk dalam program strategis oleh Direktorat Jenderal Minerba sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan nilai manfaat dan kontribusi terhadap negara. Dalam rangka pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik khususnya penerapan aspek konservasi, objek-objek konservasi khususnya pengelolaan mineral ikutan termasuk kewajiban pengelolaannya menjadi hal yang harus dipahami dan diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pertambangan. Sehingga hal-hal yang menjadi tantangan di masa depan seperti upaya pemanfaatan mineral ikutan timah termasuk mineral yang mengandung radioaktif yang saat ini belum bernilai ekonomis atau belum ada teknologi pengolahan lebih lanjut dapat terlebih dahulu didata, dikelola secara khusus sehingga suatu saat apabila sudah ada teknologi dan bernilai ekonomis dapat upayakan lebih lanjut dan dapat memberikan dampak yang positif bagi pertambangan di Indonesia

    Penggunaan Bambu Hitung dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Tentang Perkalian Bilangan Bulat Kelas IV

    Full text link
    In general that the students\u27 views on the subject matter of mathematics as a frightening specter and boring. It can be proved that the student\u27s mathematics test results than other subjects is much lower. One of reasons is the teachers have no ability to convey the subject matter by using media or a fun props. So it is necessary to create a learning innovation that aims to facilitate in increasing the student\u27s learning activity outcomes of integer multiplication in grade IV by using bamboo media count in SDN 3 Tambak, Tambak District of Gresik. This research method is descriptive qualitative, quantitative and mediating. The result of this study is student\u27s activity increase about 12% in the first cycle and 71% to 83% in the second cycle. By using this methode, the student\u27s learning outcomes increase 20% in the first cycle and 65% to 85% in the second cycle. The conclusion, that is based on the results of the final act of the second cycle\u27s count show, is a fact that the use of bamboo can increase the student\u27s activity and learning outcomes in multiplying integers fourth grade students of SDN 3 Tambak Tambak District of Gresik in 2016

    Grand Desain SMS dalam Mbs untuk Mewujudkan Sekolah yang Efektif dan Unggul

    Full text link
    The purpose of this study is to describe the preparation, implementation and results of the grand design of SMS in MBS for consummating an effective and excellent school at SDN 3 Tambak, Tambak Subdistrict of Gresik Regency in 2015. This study was conducted in SDN 3 Tambak Tambak Subdistrict Gresik in 2015 using school profile data. The implementation of study was carried out for 3 months from August to October 2015 with the observation and documentation method. The result shows that the SMS method has improved the academic and non academic achievement of students, enthusiasm and competence of teachers, infrastructure, financial management, school management and PSM. The conclusion is that the implementation of SMS in the grand design of MBS can consummate an effectiveness and excellence school of SDN 3 Tambak Tambak District of Gresik Regency in 2015

    INITIATING MULTICULTURAL EDUCATION IN INDONESIAN COMMUNICATION STUDIES

    Get PDF
    The issue of multiculturalism into a time bomb that exploded after the 1998 reform. The various conflicts that contains multicultural sentiment as happened in Ambon, Poso and Sambas proof multicultural issues in Indonesia. In relation to communication, multicultural conflict is inseparable from the role of opinion leaders who communicate ideas and ideas on the audience and also how the mass media do multicultural framing the conflict that occurred. An important role of communication in the realm of multicultural issues is the position of higher education is becoming increasingly significant communication sciences. Communication studies in Indonesia is in the face of communication seen stuttering multicultural issues that occur. This bias was also not released from the state of higher education before the reform of science communication is dominated by a paradigm that was developed to emphasize the New Order developmental models. In the New Order era, multicultural issues covered by the government and if the emerging multicultural issues through the repressive military government officials and leading into the solution. This condition is different from the post-reform era, when transparency of information and communication occurs. Multicultural issues can no longer be solved by the approach of state power but should involve civil society. Involving civil society is an open communication opportunities for higher education to contribute in the insertion of multiculturalism in education. This paper attempts to examine how multiculturalism should insertion of communication in higher education in Indonesia, so the higher education of communication is able to produce graduates who are competent communication with multicultural perspective

    UNIT AIR SEPARATION PLANT DI PT. SAMATOR GAS INDUSTRI GRESIK

    Get PDF
    • …
    corecore