40 research outputs found

    Analisis Kelayakan Usaha Kue Semprong (Kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

    Full text link
    Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Mega Rezky, yang terletak di Desa Lagi-Agi. Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima serta untuk mengetahui nilai R/C Ratio yang diperoleh dari USAha pembuatan Kue Semprong(kasippi). Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive Sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara (dengan Quesioner yang telah disiapkan), dan dokumentasi. Dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan berapa besar pendapatan dan nilai R/C Ratio yang diperoleh dari USAha pembuatan kue semprong(kasippi) yang dijalankan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan selama satu tahun yang diperoleh dari USAha pembuatan kue semprong(kasippi) adalah sebesar Rp. 40.866.390,- dari total penerimaan sebesar Rp. 124.560.000,- dan total biaya sebesar Rp. 83.693.610,- sedangkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar Rp. 1,48 artinya setiap penambahan biaya Rp. 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.48,- sehingga USAha pembuatan kue semprong (kasippi) layak (untung) sehingga dapat dijalankan dan dikembangkan

    ANALISIS KEBIJAKAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MELALUI SISTEM ZONASI DI SMP NEGERI 2 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

    Get PDF
    Abstract: An Analysis of Zoning System Policy for Student Admission Program in SMP Negeri 2 Sugguminasa in Gowa Regency This research aims to describe the establishation of online-based student admission program that enforces a zoning policy at SMP Negeri 2 Sungguminasa in Gowa regency. It focuses its examination especially on the policy establishation, policy impact, and the responses of the stakeholders. This research used a qualitative method and was conducted through a direct on-site observation. It looked into the natural phenomenon that was experienced directly by the research subjects and described its findings descriptively. The findings suggest that SMP Negeri 2 Sungguminasa has established the zoning system policy prioritizing four aspects, namely communication, resources, disposition and bureaucracy structure. The zoning system has also positively as well as negatively impacted SMP Negeri 2 Sungguminasa. On one hand, it allows students to receive equal education and eliminates school discrimination. On the other hand, this policy reduces students’ motivation and heterogeneity, increases power abuse (of influential parents), the challenges regarding the establishation of discipline culture, as well as the incompatibility with KK (family cards). The school internal stakeholders have expressed their views regarding the zoning system at SMP Negeri 1 Sungguminasa by: (1) providing opportunities for neighboring communities, (2) confirming that this policy has become a challenge both for the school and teachers, (3) emphasising the transportation cost reduction, and (4) indicating the opportunity to change community’s ideas of favourite schools. Meanwhile, the school external stakeholders have also shown their agreement that the zoning system has provided more opportunities for local students to be admitted to state schools, reduced congestion, and offered a better transportation system.   Abstrak: Analisis Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi di SMP Negeri 2 Sugguminasa Kabupaten Gowa Penelitian ini bertujuan mengetahui proses penerapan kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) berbasis online dan sistem zonasi di SMP Negeri 2 Sungguminasa Kab. Gowa. Sub fokus penelitian ini adalah penerapan kebijakan, dampak kebijakan dan respon stakeholder. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan melalui pengamatan langsung ke lokasi yang dijadikan objek penelitian yang berorientasi pada temuan atau gejala alami untuk mengkaji fenomena tentang sesuatu yang dialami oleh subjek penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan kebijakan terdapat empat aspek untuk SMP Negeri 2 Sungguminasa keempat aspek tersebut menjadi skala prioritas. (1) Komunikasi, (2) Sumber daya, (3) Disposisi, (4) Struktur Birokrasi. Dampak dalam penerimaan peserta didik baru melalui  sistem zonasi di SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa, dampak yang dihadapi oleh SMP Negeri 2 Sungguminasa yaitu dampak positifnya menguntungkan calon peserta didik, pemerataan pendidikan, menghilangkan diskriminasi sekolah dan dampak negatifnya menurunya motifasi anak, heterogenitas siswa penyalahgunaan SKTM penyalahgunaan jabatan orang tua, sekolah mendapat tantangan menyamakan budaya disiplin siswa dan ketidak sesuain dengan KK. Pandangan stakeholder Internel sekolah dalam penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi di SMP Negeri 2 Sungguminasa Kabupaten Gowa pemberian Apresiasi berupa dukungan atau yang ditunjukkan oleh stakeholder internal yaitu: (1) Pemberian kesempatan kepada masyarakat sekitar, (2) Menjadi sebuah tantangan bagi guru dan sekolah, (3) Penghematan biaya transportasi, (4) Mengubah mindset masyarakat mengenai sekolah favorit. Dukungan dari stakeholder eksternal berupa Pemberian kesempatan bagi siswa sekitar untuk masuk di sekolah negeri, mengurangi kemacetan, mempermudah transportasi

    ANALISIS KETERSEDIAAN RADIASI MATAHARI DI MAKASSAR

    Get PDF
    This research aims to analyze the availability of solar radiation in Makassar for the purpose of solar energy calculation. Six years data collected at IDMP station, which was located in Hasanuddin University and one-year data, gathered from EnergyPlus Weather file from Meteonorm have been analyzed. The analysis shows that there was a big difference between data gathered from IDMP Station and data gathered from Meteonorm. Except from August to November, most of daily averages solar radiation data gathered from IDMP station were higher than Meteonorm. The highest daily average of solar radiation data was occurred in the month of April and September for IDMP and Meteonorm, respectively. The lowest annual solar radiation was recorded in 2005 i.e. 1667.16 kWh/m2 and the highest one in 1997 i.e. 2227.08 kWh/m2

    Analisis Kelayakan Usaha Kue Semprong (Kasippi) Di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Mega Rezky, yang terletak di Desa Lagi-Agi. Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima serta untuk mengetahui nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha pembuatan Kue Semprong(kasippi). Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive Sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara (dengan Quesioner yang telah disiapkan), dan dokumentasi. Dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan berapa besar pendapatan dan nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha pembuatan kue semprong(kasippi) yang dijalankan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan selama satu tahun yang diperoleh dari usaha pembuatan kue semprong(kasippi) adalah sebesar Rp. 40.866.390,- dari total penerimaan sebesar Rp. 124.560.000,- dan total biaya sebesar Rp. 83.693.610,- sedangkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar Rp. 1,48 artinya setiap penambahan biaya Rp. 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.48,- sehingga usaha pembuatan kue semprong (kasippi) layak (untung) sehingga dapat dijalankan dan dikembangkan

    Kenyamanan Termal Gedung Kuliah Bersama Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kenyamanan termal Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kampus Unhas Gowa. Pada tahap penelitian awal ini, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran beberapa variabel kenyamanan termal yang meliputi: temperatur, kelembaban udara, dan kecepatan dan arah angin. Terpilih dua ruangan yang dijadikan sampel untuk pengukuran yaitu ruang kelas yang berada di lantai 1/F dan lobby di lantai G/F. Selain itu dipilih juga dua ruang kelas untuk survei respon pengguna terhadap kenyamanan termal ruangan. Hasil pengukuran di dua titik di daerah lobby menunjukkan bahwa rata-rata temperatur berada di atas zona nyaman. Hasil yang sama juga diperoleh pada pengukuran yang dilakukan di bagian tengah ruang kelas. Temperatur tertinggi terjadi pada jam 15.00-15.30. Setelah jam 15.30, temperatur turun, namun tetap berada di atas zona nyaman. Hasil pengukuran kelembaban relatif menunjukkan rata-rata sekitar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara agak kering, yang disebabkan oleh tingginya temperatur luar yang mencapai 34???C. Pada saat pengukuran arah angin didominasi oleh angin barat dengan kecepatan yang tiba di bagian selatan bangunan adalah sekitar 2 m/detik. Namun angin ini tidak menyebabkan terjadinya aliran udara dalam ruangan. Hasil survei tentang pendapat pengguna terhadap kualitas kenyamanan termal di dua ruang kelas pada umumnya pengguna (mahasiswa dan dosen) merasakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tingginya temperatur udara dan tidak adanya aliran udara dalam ruangan

    Kenyamanan Termal Gedung Kuliah Bersama Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kenyamanan termal Gedung Kuliah Bersama Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang berlokasi di Kampus Unhas Gowa. Pada tahap penelitian awal ini, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran beberapa variabel kenyamanan termal yang meliputi: temperatur, kelembaban udara, dan kecepatan dan arah angin. Terpilih dua ruangan yang dijadikan sampel untuk pengukuran yaitu ruang kelas yang berada di lantai 1/F dan lobby di lantai G/F. Selain itu dipilih juga dua ruang kelas untuk survei respon pengguna terhadap kenyamanan termal ruangan. Hasil pengukuran di dua titik di daerah lobby menunjukkan bahwa rata-rata temperatur berada di atas zona nyaman. Hasil yang sama juga diperoleh pada pengukuran yang dilakukan di bagian tengah ruang kelas. Temperatur tertinggi terjadi pada jam 15.00-15.30. Setelah jam 15.30, temperatur turun, namun tetap berada di atas zona nyaman. Hasil pengukuran kelembaban relatif menunjukkan rata-rata sekitar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara agak kering, yang disebabkan oleh tingginya temperatur luar yang mencapai 34???C. Pada saat pengukuran arah angin didominasi oleh angin barat dengan kecepatan yang tiba di bagian selatan bangunan adalah sekitar 2 m/detik. Namun angin ini tidak menyebabkan terjadinya aliran udara dalam ruangan. Hasil survei tentang pendapat pengguna terhadap kualitas kenyamanan termal di dua ruang kelas pada umumnya pengguna (mahasiswa dan dosen) merasakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tingginya temperatur udara dan tidak adanya aliran udara dalam ruangan. \ud \ud Kata-kunci: kenyamanan termal, ruang kuliah bersama, temperatur udara, kelembaban relatif

    The Effect of Environmental Factors on the Thermal Comfort of Occupants in Building Interior

    Get PDF
    This study aims to analyse the effect of the thermal environment on the thermal comfort of the occupants in building interior. This study analysed the results of several questionaire surveys of thermal comfort perception and thermal environment measurements in building interior. The measurements and questionaire surveys were carried out in Laboratory of Building Science and Technology, located in Department of Architecture Building, Faculty of Engineering, Hasanuddin University at Gowa Campus. For a room with natural ventilation, four kinds of treatment of air velocity with the aid of a fan have been carried out. The four treatments of air velocity were: 1) without the aid of a fan, 2) a fan with the lowest speed, 3) a fan with medium speed, and 4) a fan with the highest velocity have been carried out. For a room with air conditioning, four treatments with different thermostat settings have been conducted. The four treatments of thermostat settings were: 1) 18oC, 2) 21oC, 3) 24oC, and 4) 27oC. A total of 150 sets of data, which involved 29 respondents, students of the Architectural Study Program have been gathered from the surveys. Before the survey was carried out, a brief explanation to the students has been conducted to ensure that the respondents understand the purpose of this study and also how to fill out the questionnaire correctly. The results showed that environmental factors, particularly the air flow speed in the room with natural ventilation have significant effect on the thermal comfort of respondents. Although the temperature reached 32oC, the existence of airflow, made 67% of respondent felt comfortable. For a room with air conditioning (AC), the study indicated a significant effect of air temperature on the thermal comfort of respondents. More than half (54%) of respondents felt cool (-2) and cold (-3) in the temperature ranges 25oC to 28oC

    Analisis Kenyamanan dan Lingkungan Termal pada Ruang Kuliah dengan Ventilasi Alami (Studi Kasus: Kampus II Fakultas Teknik Unhas Gowa)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil survei lapangan kenyamanan dan lingkungan termal di dalam ruang kelas pada Gedung Ruang Kelas Bersama yang berlokasi di Kampus Baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa dalam rangka mengembangkan indeks kenyamanan termal baru untuk ruang kuliah. Pada tahap penelitian ini, survei lapangan dilakukan untuk mengukur parameter lingkungan termal yaitu, suhu udara, mean radiant temperature (MRT), kelembaban relatif, dan kecepatan udara dan juga mengumpulkan data aktivitas pribadi (tingkat metabolisme) dan sifat pakaian (clo). Pada saat yang sama, responden diminta untuk mengisi kuesioner untuk mendapatkan nilai sensasi termal (TSV) dengan menggunakan skala ASHRAE dan Bedford dan preferensi termal responden. Sebanyak 118 responden yang merupakan mahasiswa dan dosen/asisten Program Studi Arsitektur telah dikutsertakan pada survei ini. Sebelum survei dilakukan, penjelasan singkat kepada responden telah dilakukan untuk memastikan mereka memahami tujuan penelitian ini dan juga bagaimana mengisi kuesioner dengan benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi termal ruangan pada ruangan dengan ventilasi alami berada di luar zona kenyamanan termal. Namun demikian kebanyakan responden tidak mempermasalahkan hal ini terbukti bahwa mereka memilih nilai yang berada pada zona nyaman (+1, 0, -1) yang berarti slightly warm, neutral, dan slightly cool pada skala ASHRAE atau comfortably warm, comfortable, dan comfortably cool pada skala Bedford

    School Teachers' Quality of Life: Do ICT Literacy, Psychological Factors, and Working Environment Matter?

    Get PDF
    The unprecedented phenomenon of the COVID-19 pandemic has dramatically impacted people’s and society’s well-being. Secondary school teachers’ is no exception. The purpose of the study deems to investigate the factors that affect the quality of life among secondary teachers during the COVID-19 pandemic. The obtained data on ICT literacy, psychology, the working environment, and teachers’ quality of life was done through an adapted questionnaire distributed among 122 secondary teachers using google form WhatsApp due to the pandemic period. The Statistical Package for Social Science (SPSS) software is employed to analyse both descriptive analyses of demographic characteristics and inferential statistics to analyse the data. The findings indicate a significant positive correlation between ICT literacy, psychology, and the working environment and secondary teachers’ quality of life. However, ICT literacy does not affect the quality of life. This finding would shed light on the knowledge of well-being, and research builds a strong basis and foundation for continued exploration to understand the complexity of this issue. Keywords: pandemic COVID-19, quality of life, school teachers, psychology, working environmen
    corecore