10 research outputs found

    Matematika dan Budaya: Rancangan Masalah Pola Bilangan Dengan Menggunakan Tenun Ikat Amarasi Barat

    Get PDF
    Since the last six decades, linking mathematics and culture has been done. Experts believe that mathematics (whether published or not) was born and developed due to human activity. Therefore, building a mathematics learning environment in the classroom can be done by teachers based on daily activities including cultural activities, especially for students in remote areas. One of the local cultures that is the pride for the people of East Nusa Tenggara, Indonesia is woven fabrics. This is one of the cultural objects, where various philosophies of life that have existed since prehistoric times are embodied. Therefore, weaving, and woven fabrics can be used as a material for learning mathematics. Based on the results of mathematical and cultural studies on woven fabrics of the West Amarasi Society-a small village in East Nusa Tenggara, this paper discusses how to design a number pattern problem. This topic is often considered a difficult topic for local junior high schoolers because the context that is taught is barely visible in everyday life. Further how to implement the designed problem into classes is also discussed in this articleSejak enam decade yang lalu, mengaitkan matematika dan budaya telah dilakukan. Para ahli percaya bahwa matematika (baik yang telah ataupun belum dipublikasi) lahir dan berkembang karena aktivitas manusia. Karena itu, membangun lingkungan belajar matematika dalam kelas dapat dilakukan guru dengan berdasarkan pada aktivitas sehari-hari termasuk aktivitas budaya khsususnya bagi siswa di daerah terpencil. Salah satu budaya lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur, Indonesia adalah kain tenun. Kain tenun merupakan salah satu benda hasil budaya, tempat tertuangnya berbagai filosofi kehidupan yang telah ada sejak zaman prasejarah. Oleh karena itu, menenun dan kain tenun dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil kajian matematika dan budaya pada kain tenun masyarakat Amarasi Barat, NTT, Indonesia, tulisan ini membahas bagaimana merancang desain masalah pola bilangan. Topik ini sering dianggap sebagai topik yang sulit bagi siswa SMP setempat karena konteks yang diajarkan hampir tidak terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut bagaimana mengimplementasikan desain masalah yang telah dirancang ke dalam kelas juga dibahas dalam artikel in

    Studi Fenomenologi: Problematika Mahasiswa Asing Belajar Statistika di Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan problematika mahasiswa asing belajar statistika pada perguruan tinggi di Indonesia dan penyebabnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket bebas, teknik wawancara dan  dokumentasi. Sumber data adalah lima mahasiswa asing penerima beasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang scholarships) pada salah satu universitas negeri di Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan mencari subtema, kemudian menentukan hubungan antar subtema untuk memperoleh pemahaman. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: pertama, mahasiswa sulit belajar Stastika karena bahasa pengantar yang digunakan. Kedua  mahasiswa sulit belajar Stastika karena ketersediaan prior knowledge yang tidak memadai. Ketiga, mahasiswa sulit belajar statistika karena teknik penyajian materi yang digunakan ketika perkuliaha

    Kajian Interpolasi Dua Dimensi dalam Tabel Nilai Kritik Sebaran F Berbantuan Program Matlab

    Get PDF
    The purposes of this research are to examine how to perform two-dimensional interpolation for determine the value of the F distribution, to make a two-dimensional interpolation program using Matlab and reviewing the comparison of the methods used (manually and program). This research was conducted by using literature study approach. The results of this research are:  first, the two-dimensional interpolation in F distribution table can be done using the successive univariate polynomial interpolation. Two-dimensional interpolation formulas can be made by referring to the general form of Lagrange and Newton's interpolation polynomials. Second, a two-dimensional interpolation program assisted by Matlab that is a program that can determine the intermediate value of a function in two variables using the Lagrange and Newton’s polynomial interpolation formula has been created. Third, based on the final results, there is no difference shown by the two methods used. Judging from the process, two-dimensional interpolation using the Lagrange polynomial method has advantages in simplicity of programming, but requires a long time in manual completion. While the Newton polynomial interpolation method has advantages in the simplicity of the manual work process, but it requires a long time to make the program.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji cara melakukan interpolasi dua dimensi untuk menentukan nilai tabel sebaran F, membuat  program interpolasi dua dimensi berbantuan Matlab, dan mengkaji perbandingan dari metode-metode yang digunakan (manual maupun berbantuan program). Jenis penelitian ini adalah penelitian dasar dengan pendekatan studi literatur. Karena itu keseluruhan data penelitian diambil dari buku-buku dan referensi lain yang relevan dengan masalah yang dikaji. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: pertama, interpolasi dua dimensi dalam tabel nilai kritik sebaran F dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur interpolasi satu variabel secara berurutan. Formula interpolasi dua dimensi dapat dibuat dengan mengacu pada bentuk umum polinom interpolasi Lagrange dan Newton. Kedua, telah dibuat suatu program interpolasi dua dimensi berbantuan Matlab yaitu program yang dapat menentukan nilai tengahan suatu fungsi dalam dua variabel dengan menggunakan formula interpolasi polynomial Lagrange dan formula interpolasi polynomial Newton. Ketiga, dilihat dari hasil akhir, tidak ada perbedaan yang ditunjukkan oleh kedua metode yang digunakan. Dilihat dari proses, interpolasi dua dimensi dengan menggunakan metode interpolasi polynomial Lagrange memiliki kelebihan dalam kesederhanaan pembuatan program, namun memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaian manualnya. Sedangkan metode interpolasi polynomial Newton memiliki kelebihan dalam kesederhanaan proses kerja secara manual, namun memerlukan waktu yang cukup lama dalam pembuatan progra

    Eksplorasi Etnomatematika pada Aktivitas Berladang Masyarakat di Desa Rehak Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Abstrak Farming activities cultivate land for planting cassava, corn, rice, etc., without being irrigated. Over time, farming activities then developed into activities that cultivate fields not only on dry land but also on wetlands or irrigated land. This study aims to describe mathematics in community farming activities in Rehak Village, Welak District, West Manggarai Regency, and to develop learning tools according to the mathematical concepts found. This research was conducted in Rehak Village, Welak District, West Manggarai Regency, from January 16 to June 10, 2023, with four informants. Explorative qualitative research with an ethnographic design was used. The main instrument is the researcher, whose role is to collect data through interviews, observations, and documentation. A data validity test was carried out using source triangulation. The data were identified and analyzed using ethnomathematics characteristics, which were then linked to the concept of school mathematics learning and developed into mathematics learning tools. The results of this study indicate that there are ethnomathematics in community farming activities in Rehak Village, Welak District, and West Manggarai Regency in the form of counting, measuring, localizing, designing, and explaining. The mathematical concepts obtained based on these five activities were addition, multiplication as repeated addition, comparison, sets, arithmetic sequences, geometry, geometric transformations, measurements, and Linear Equations of One Variable. These mathematical concepts can be used as references for developing mathematics learning tools in schools. In this study, the geometric concept of flat shapes in farming activities was chosen as an example of a learning device.Aktivitas berladang merupakan kegiatan mengusahakan tanah untuk ditanami ubi, jagung, padi, dan sebagainya dengan tidak diairi. Seiring berjalannya waktu aktivitas berladang kemudian berkembang menjadi kegiatan mengusahakan ladang tidak hanya pada lahan kering saja, namun juga lahan basah atau lahan yang diairi.  Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan matematika dalam aktivitas berladang masyarakat di Desa Rehak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat serta menyusun perangkat pembelajaran sesuai konsep matematika yang ditemukan.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rehak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat dengan informan sebanyak 4 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif eksploratif dengan desain etnografi. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri, yang berperan untuk mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Data diidentifikasi dan dianalisis menggunakan karakteristik-karakteristik etnomatematika kemudian dihubungkan dengan konsep pembelajaran matematika sekolah dan dikembangkan pada perangkat pembelajaran matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat etnomatematika dalam aktivitas berladang masyarakat di Desa Rehak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat berupa aktivitas menghitung, mengukur, melokalisir, merancang dan menjelaskan. Adapun konsep matematika yang diperoleh berdasarkan kelima aktivitas tersebut yaitu penjumlahan, perkalian sebagai penjumlahan berulang, perbandingan, himpunan, barisan aritmatika, geometri, transformasi geometri, pengukuran dan Persamaan Linear Satu Variabel. Berbagai konsep matematika tersebut dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika di sekolah. Dalam penelitian ini konsep geometri bangun datar pada aktivitas berladang dipilih untuk dirancang salah satu contoh perangkat pembelajaran.

    PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR INPRES MAULAFA KOTA KUPANG

    Get PDF
    The aim of this Community Service (PkM) activity is to facilitate low-grade teachers of SD Inpres Maulafa Kupang City, East Nusa Tenggara, using the zoom application as an online conference media in mathematics learning which is carried out online during the covid 19 pandemic. The PkM team from the Mathematics Education Study Program, Nusa Cendana University, collaborating with the head of SD Inpres Maulafa, Kupang City. There were 35 low-grade teachers and staff of SD Inpres Maulafa, Kupang City who actively participated in the workshop. The PkM activity started by presentation of classically relevant material. There are two topics 1). The importance of technology integration in mathematics learning and 2). a brief explanation of the zoom application, the supporting features and procedures for managing the zoom application for online learning. The activity continued with discussion then direct practice by teachers and staff related to the theory that had been explained. The results showed that the participants were very enthusiastic about the material being studied and there needed to be further activities to facilitate teachers using other simple video conferencing applications in learning. The activity ended with the awarding of prizes where participants received a certificate of participation in the activity

    Ethnomatematika One Sa’o pada rumah adat masyarakat Wogo, Kabupaten Ngada

    Get PDF
    Rumah adat masyarakat Wogo, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada merupakan warisan budaya yang dijaga keasliannya hingga saat ini. Selain menjadi tempat wisata yang menarik, deretan rumah adat di kampung Wogo juga memuat konsep-konsep matematika, salah satunya yaitu bentuk rumah adat yang memuat konsep geometri dan konsep lainnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi etnomatematika pada rumah adat masyarakat Wogo dan mendeskripsikan konsep matematika serta menyusun perangkat pembelajaran untuk konsep matematika yang ditemukan pada budaya rumah adat masyarakat Wogo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, untuk memperoleh gambaran dan analisis mendalam tentang eksplorasi ethnomatematika pada rumah adat masyarakat Wogo melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 6 orang yang merupakan tokoh masyarakat kampung Wogo. Prosedur penelitian yang digunakan adalah prosedur etnografi yang berkaitan dengan hasil penelitian lapangan secara langsung. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mendeskripsikan temuan berupa identifikasi konsep mathematika yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa dalam bentuk rumah adat one sa’o masyarakat Wogo terdapat konsep matematika yaitu konsep geometri dan konsep pengukuran yang dapat ditransfer ke dalam pembelajaran matematika di sekola

    Efektivitas Goal Free Problems dalam Pembelajaran Lingkaran Secara Kolaboratif Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Cognitive Load.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendeskripsikan efektivitas: (1) goal free problems bila dibandingkan dengan goal given problems ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load, (2) strategi pembelajaran kolaboratif dibandingkan dengan strategi pembelajaran individu ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load, (3) goal free problems yang dipelajari secara kolaboratif dibandingkan goal free problems yang dipelajari secara individu ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan factorial design 2 X 2: teknik penyajian masalah (goal free problems vs. goal given problems) X strategi pembelajaran (individu vs. kolaboratif). Penelitian dilaksanakan melalui empat fase yakni: fase pengaktifan prior knowledge, introductory phase, acquisition phase, dan test phase. Data terkait kemampuan berpikir tingkat tinggi dikumpulkan melalui tes uraian (Cronbach’s alpha = 669), sedangkan cognitive load menggunakan skala likert 9 titik. Terdapat 75 siswa kelas VIII dari sebuah SMP swasta di kota Kupang, NTT yang terlibat dalam penelitian ini. Seluruh siswa tersebut berusia 13-15 tahun serta belum mempelajari materi sudut pusat dan sudut keliling lingkaran secara klasikal. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan ANCOVA (Analisis Covarians) dengan variabel kovariatnya adalah nilai ujian siswa sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa goal free problems lebih efektif bila dibandingkan dengan goal given problems ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load siswa. Dugaan bahwa pembelajaran kolaboratif lebih efektif bila dibandingkan dengan pembelajaran individu tidak terbukti dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa pembelajaran kolaboratif tidak lebih baik secara signifikan dibandingkan pembelajaran individu ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa goal free problems yang dipelajari secara kolaboratif tidak lebih efektif bila dibandingkan dengan goal free problems yang dipelajari secara individu ditinjau dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau cognitive load siswa

    Pendapat Mahasiswa Pendidikan Matematika Tentang Pembelajaran Online Dengan Menggunakan Pen Tablet Dan Aplikasi OneNote?

    Get PDF
    This study aims to determine the opinion of students of the Mathematics Education Study Program at the Nusa Cendana University about online learning using a pen tablet and the OneNote application. This is a quantitative descriptive study with a survey method. Data were collected using a Likert scale 1-5 questionnaire (strongly disagree-strongly agree) consisting of 10 positive statements as representatives of three indicators: conceptual understanding, usefulness and satisfaction, and student satisfaction in participating in the online lecture process. The data sources were one hundred and ten students of the Mathematics Education Study Program, FKIP Nusa Cendana University. Data analysis was carried out in 3 phases:  calculating the cumulative score, calculating the assessment index, then proceeding with categorization according to the criteria. The results found are as follows: first, students agree that the use of these two tools contributes positively to several aspects of understanding concepts and students' convenience in participating in the online lecture process.  Second, students strongly agree that the use of these two tools also contributes positively to several aspects of understanding concepts, convenience, and the usefulness and satisfaction of students in participating in the online lecture process when compared to online lectures without these two tools

    Problem Posing: Strategi yang Memfasilitasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Siswa

    Get PDF
    Higher Order Thinking Skills (HOTS) is one of the main goals in learning mathematics. Learning through problem solving is the key to developing this ability. Problem solving itself can be interpreted as an activity to solve complex problems which is problems that do not have automatic solutions but require reasoning to solve them. Generally, problems like these are given by the teacher during learning, then ask students to solve, with hope that students will learn and the development the HOTS during solving these problems. On the other hand, learning to solve problems can also be done using problems raised by the students themselves or known as problem posing. This strategy directs students to create new problems or reformulate problems based on the problems or information provided and then solve these new problems. This article aims to discuss problem posing strategy and examples of problem design using this strategy in integral calculus learning. Furthermore, how the problem posing strategy can facilitate students' mathematics HOTS during learning is also discussed in this article.Pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa merupakan salah satu tujuan utama dalam pembelajaran matematika. Belajar melalui pemecahan masalah merupakan kunci utama kemampuan ini dapat dikembangkan. Pemecahan masalah sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memecahkan masalah yang kompleks yaitu masalah yang tidak memiliki solusi otomatis namun membutuhkan penalaran untuk memecahkannya. Umumnya masalah seperti ini diberikan oleh guru saat pembelajaran, lalu meminta siswa menyelesaikannya, dengan harapan siswa akan belajar dan pengembangan HOTS terjadi saat memecahkan masalah tersebut. Di sisi lain belajar memecahkan masalah juga dapat dilakukan pada masalah yang dimunculkan (pose) oleh siswa itu sendiri atau dikenal dengan problem posing. Strategi ini mengarahkan siswa untuk membuat masalah baru atau memformulasi ulang masalah berdasarkan masalah atau informasi yang diberikan lalu menyelesaikannya. Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai strategi problem posing dan contoh desain masalah dengan menggunakan strategi ini dalam pembelajaran kalkulus integral. Lebih lanjut, terkait bagaimana strategi problem posing dapat memfasilitasi HOTS matematika siswa selama pembelajaran juga dibahas dalam artikel in

    The Pengaruh Multimedia Interaktif Pada Materi Fungsi Komposisi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X

    No full text
    The purpose of this study to find out the impact of using interactive multimedia on learning outcomes, especially on function composition subject matter at SMA Negeri 4 Kupang. This research is a quantitative study using 2x2 factorial design: (multimedia class vs non-multimedia class) x (man vs woman).Samples of this study are 28 students from X IPA 3 as the experimental class and 28 students from X IPA 1 as the control class. The research stage starts with the solving of pretest questions, followed by learning activities for the control and experimental classes, and then concludes with the solving of posttest questions. The results show that the use of interactive multimedia has an impact on learning outcomes as demonstrated by an average increase in control class learning outcomes of 36.25 with a moderate N-gain category, whereas the average increase in experimental class learning outcomes was 49.31 with a high N-gain category. The results of the data analysis calculations using a two-way ANOVA shows that there is no interaction between learning methods vs gender indicated by the significance value is 0,413 > 0,05, furthermore the gender effect test shows the significance value is 0,821 > 0,05 means there is no gender effect to student learning outcomes. Lastly, the effect test of experimental class vs control class (learning methods) shows the impact of interactive multimedia on learning outcomes indicated by the score of significance value 0,000 < 0,05Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar khususnya pada materi fungsi komposisi di SMAN 4 Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan faktrorial desain 2 x 2 (kelas multimedia vs kelas non multimedia) x (laki – laki vs perempuan). Sampel pada penelitian ini ialah peserta didik kelas X IPA sebanyak 56 orang yang terdiri dari laki – laki sebanyak 24 orang dan perempuan sebanyak 32 orang. Penelitian melibatkan 3 tahap: pretest, kegiatan pembelajaran dan posttest. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar ditunjukkan dengan kenaikan rata rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 36,25 dengan kategori N-gain sedang sementara itu kenaikan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 49.31 dengan kategori N-gain tinggi. Hasil perhitungan analisa data menggunakan two way Anova menunjukan tidak terdapat interaksi antara faktor metode belajar dan jenis kelamin dengan nilai signifikasi 0,413>0,05, uji efek faktor gender menunjukan nilai signifikasi 0,821 > 0,05 artinya tidak ada efek faktor gender pada jenis kelamin. Terakhir, uji pengaruh kelas eksperimen vs kelas kontrol menunjukan terdapat pengaruh multimedia terhadap hasil belajar ditunjukkan dengan perhitungan nilai signifikasi 0,000 < 0,05
    corecore