231 research outputs found

    Dynamical effects of QCD in q2qˉ2q^2 \bar{q}^{2} systems

    Full text link
    We study the coupling of a tetraquark system to an exchanged meson-meson channel, using a pure gluonic theory based four-quark potential {\em matrix} model which is known to fit well a large number of data points for lattice simulations of different geometries of a four-quark system. We find that if this minimal-area-based potential matrix replaces the earlier used simple Gaussian form for the gluon field overlap factor ff in its off-diagonal terms, the resulting TT-matrix and phase shifts develop an angle dependence whose partial wave analysis reveals DD wave and higher angular momentum components in it. In addition to the obvious implications of this result for the meson-meson scattering, this new feature indicates the possibility of orbital excitations influencing properties of meson-meson molecules through a polarization potential. We have used a formalism of the resonating group method, treated kinetic energy and overlap matrices on model of the potential matrix, but decoupled the resulting complicated integral equations through the Born approximation. In this exploratory study we have used a quadratic confinement and not included the spin-dependence; we also used the approximation of equal constituent quark masses.Comment: 18 pages, 9 figure

    MODEL CSR PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS POTENSI LOKAL PADA PROGRAM KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA PONTIANAK

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal yang ada di Gang Sambas, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak. kegiatan ini dilakukan dalam rangka implementasi tanggung jawab sosial lingkungan perusahaaan (TJSL) atau yang banyak dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data sekunder berupa data laporan CSR perusahaan, jurnal serta media massa untuk memperkaya sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1)  Program Kampung Tenun Khatulistiwa diinisiasi dari potensi lokal berupa warisan budaya tenun Sambas dengan kolaborasi berbagai stakeholder, dari pemerintah, swasta maupun lembaga pendidikan 2)  dalam setiap proses pemberdayaan, perusahaan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dari aspek perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi 3) perusahaan mendorong inovasi sosial program Kampung Tenun Khatulistiwa sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat dan keberlanjutan lingkungan. Program ini mampu menciptakan local hero di kelurahan Sambas sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui warisan budaya tenun sambas yang sempat pasif dikarenakan rendahnya kepercayaan diri dalam pengembangan inovasi kerajinan tenun tersebu

    MODEL CSR PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS POTENSI LOKAL PADA PROGRAM KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA PONTIANAK

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan pariwisata berbasis potensi lokal yang ada di Gang Sambas, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak. kegiatan ini dilakukan dalam rangka implementasi tanggung jawab sosial lingkungan perusahaaan (TJSL) atau yang banyak dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data sekunder berupa data laporan CSR perusahaan, jurnal serta media massa untuk memperkaya sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1)  Program Kampung Tenun Khatulistiwa diinisiasi dari potensi lokal berupa warisan budaya tenun Sambas dengan kolaborasi berbagai stakeholder, dari pemerintah, swasta maupun lembaga pendidikan 2)  dalam setiap proses pemberdayaan, perusahaan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dari aspek perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi 3) perusahaan mendorong inovasi sosial program Kampung Tenun Khatulistiwa sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat dan keberlanjutan lingkungan. Program ini mampu menciptakan local hero di kelurahan Sambas sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui warisan budaya tenun sambas yang sempat pasif dikarenakan rendahnya kepercayaan diri dalam pengembangan inovasi kerajinan tenun tersebu

    EDUKASI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN ACEH TAMIANG MELALUI TEKNOLOGI PAKAN PELET RAMAH LINGKUNGAN

    Get PDF
    Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengedukasi kelompok pembudidaya ikan kabupaten Aceh Tamiang melalui teknologi pakan pelet ramah lingkungan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat melalui lembar post test memperlihatkan sebanyak 6 anggota kelompok (27,2%) memahami tata cara pembuatan pakan, 7 anggota pokdakan jasa tambak (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan dan 3 anggota lainnya (13,6%) memahami tatacara pengisian buku pencatatan produk dan 8 anggota pokdakan (38%) memahami materi bentuk dan warna pakan pelet yang baik. Disimpulkan bahwa 7 anggota pokdakan sinar tambak (31,8%) mengetahui prosedur penggunaan mesin pakan, 3 anggota kelompok yang lain (13,6%) memahami tatacara pengisian buku pencatatan produk dan pengunaan mesin pakan pelet mampu meningkatkan protein pada tepung ikan hingga 27%. Abstract: This community service (PKM) aims to educate Aceh Tamiang district fish farming groups through environmentally friendly pellet feed technology. The method used is an educative approach and technology transfer through a series of activity stages including coordination, outreach, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activity recorded through the post test sheet showed that 6 group members (27.2%) understood the procedure for making feed, 7 members of the fish pond service group (31.8%) knew the procedure for using feed machines and 3 other members (13.6 %) understood the procedure for filling in the product record book and 8 members of the Pokdakan (38%) understood the shape and color of good pellet feed. It was concluded that 7 members of the Pokdakan Sinar Tambak (31.8%) knew the procedure for using a feed machine, 3 other group members (13.6%) understood the procedure for filling out a product record book and using a pellet feed machine was able to increase protein in fish meal by up to 27%. 

    Peminjaman leksikal bahasa Inggeris dalam peristilahan ekonomi : analisis kaedah dan aspek peminjaman istilah / Amir Imran Jamil

    Get PDF
    Unsur-unsur bahasa asing dikatakan telah lama meresap masuk ke dalam bahasa Melayu sebelum pembukaan Tanah Melayu lagi. Bahasa asing juga kini masih digunakan dalam semua bidang, seperti pendidikan, undang-undang, dan sebagainya. Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk mengkaji peminjaman leksikal bahasa Inggeris dalam peristilahan ekonomi iaitu dalam Buku Panduan Pelaksanaan Cukai Barangan dan Perkhidmatan (GST). Penganalisisan terhadap buku panduan GST ini adalah berdasarkan kerangka konsep bagi kaedah peminjaman istilah bahasa Inggeris yang dikemukakan oleh Buku Pedoman Pembentukan Istilah Bahasa Melayu (2005), dan Aspek Peminjaman Istilah Bahasa Inggeris yang digariskan dalam Teori Aspek Peminjaman Bahasa oleh Yule (1996). Melalui kaedah peminjaman istilah bahasa Inggeris, kaedah pinjaman tulen tanpa asimilasi merupakan kaedah peminjaman yang paling kerap digunakan dalam data yang kaji. Peminjaman bahasa Inggeris dalam data kajian juga turut memberi kesan kepada perubahan struktur suku kata, perubahan kepada jumlah struktur suku kata dan perubahan terhadap sistem bunyi

    DISEMINASI TEKNOLOGI KERAMBA JARING APUNG PADA BUDIDAYA IKAN NILA DI ACEH TAMIANG

    Get PDF
    Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiseminasikan teknologi keramba jaring apung dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas ikan nila yang dihasilkan oleh pokdakan sepakat makmur. Metode yang digunakan adalah edukatif dan transfer teknologi melalui berbagai tahapan kegiatan antaranya koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi.Seluruh tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan tergambarkan melalui lembar pencatatan post test yang memperlihatkan 3 anggota kelompok (16%) memahami kelebihan dan kekurangan budidaya ikan nila dengan sistim keramba jaring apung, 6 anggota kelompok (40%) cukup memahami perhitungan kualitas air pada usaha budidaya ikan nilai, 6 anggota lainnya (40%) cukup paham dengan materi tahapan pembuatan keramba jaring apung dan 5 anggota pokdakan (33.3%) cukup memahami materi siklus pemberian pakan selama masa pembenihan pada kolam keramba jaring apung.Hasil pendampingan memperlihatkan 3 anggota kelompok (20%) sangat memahami materi teknik pencatatan produk dan 11 anggota (73,3%) cukup memahami materi perhitungan analisa usaha. Disimpukan bahawa 73,3% anggota kelompok cukup memahami tatacara pengisian buku kas kelompok serta 20% anggota pokdakan mengetahui ciri-ciri benih nikan nila yang baik dan berkualitasAbstract: This community service (PKM) aims to introduce and disseminate floating net cage technology in increasing the quantity and quality of tilapia produced by Pokdakan agreed to prosper. The method used is educative and technology transfer through various stages of activities including coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of the activities that have been carried out are illustrated through a post-test recording sheet which shows 3 group members (16%) understand the advantages and disadvantages of tilapia cultivation with floating net cages, 6 group members (40%) quite understand the calculation of water quality in fish farming. value, 6 other members (40%) quite understand the material for the stages of making floating net cages and 5 members of the pokdakan (33.3%) quite understand the material of the feeding cycle during the hatchery period in floating net cage ponds. The results of the mentoring showed that 3 members of the group (20%) really understood the material on product recording techniques and 11 members (73.3%) quite understood the material for business analysis calculations. It was concluded that 73.3% of group members quite understood the procedures for filling out the group cash book and 20% of pokdakan members knew the characteristics of good and quality nile tilapia seeds.

    Confirmatory Analysis of the Factors of Competitiveness in the Textile Industry of Pakistan

    Get PDF
    This paper is focused on confirmatory analysis of  key determinants of competitiveness in the textile sector, with special reference to Pakistan. Researchers have conducted a survey that is designed to use financial side, productivity side, supply side, and demand side determinants to measure firms’ level Competitiveness. Primary data was collected at seven point scale from 354 respondents representing145 Listed Textile Companies at KSE. Collected data was then analyzed by using the confirmatory factor analysis to find out the rate of interdependency between the dependent and independent variables. The result shows that highest impact is being shown by the demand side determinants followed by financial side determinants. While the impact of productivity side and supply side determinants remained comparatively low

    Confirmatory Analysis of the Factors of Competitiveness in the Textile Industry of Pakistan

    Get PDF
    This paper is focused on confirmatory analysis of  key determinants of competitiveness in the textile sector, with special reference to Pakistan. Researchers have conducted a survey that is designed to use financial side, productivity side, supply side, and demand side determinants to measure firms’ level Competitiveness. Primary data was collected at seven point scale from 354 respondents representing145 Listed Textile Companies at KSE. Collected data was then analyzed by using the confirmatory factor analysis to find out the rate of interdependency between the dependent and independent variables. The result shows that highest impact is being shown by the demand side determinants followed by financial side determinants. While the impact of productivity side and supply side determinants remained comparatively low
    • …
    corecore