65 research outputs found

    Alat Pengontrol Kekeruhan Air Kolam Dan Pemberi Makan Lele

    Get PDF
    Many innovations that have been implemented by catfish breeders, where catfish are of a distinctive taste and make it a very popular thing in catfish lovers. Many farmers compete to get great seeds and are capable of producing good development and fast. This tool designer creates a tool that can be used by catfish farmer through a prototype in order to read and control the level of turbidity and automatic feeder. The level of turbidity is very important for catfish growth, where the level turbidity can band catfish growth. This tool is supported by supporting devices such as turbine sensors, ultrasonic sensors, RTC DS1307, servo motors and Atmega328 microcontrollers. The Turbinity sensor is used to measure the level of water that is going to go out from the fishpond. Furthermore, this research is also facilitated by an automatic feeder that will run according to the time that has been set by a farmer. When the feeding time is comming the servo motor will open the feed valve for a while based on food requirements time. Beside that the automatic feeder is also facilited by ultrasonic sensors that can be used for monitoring the availability of feeds when the feed in minimum the level will be active the buzzer or beeb

    PENERAPAN METODE USER CENTERED DESIGN PADA PENGEMBANGAN ANTARMUKA APLIKASI KESEHATAN HEWAN

    Get PDF
    The significant growth in the number of emerging diseases originating from animals highlights the importance of adopting a holistic approach to animal health as a means to address and prevent the spread of various diseases. This research aims to develop an animal health app using a user centered design (UCD) method by Garet (2010). The development methodology involves qualitative and the analysis using the Miles & Huberman method, focusing on identifying and resolving issues that arise in each user scenario. User feedback is incorporated through prototype testing, enabling better improvements and refinements. The UCD method ensures that the application development is centered around user needs and preferences. The development process includes data analysis from various sources, designing solutions encompassing feature details and user journey maps, and creating prototypes for user testing. The results of the development of the prototype of the animal health application demonstrate that, overall, this development provides users with a significantly improved user experience compared to the previous version. Additionally, it effectively meets the users' needs

    Brief inactivation of c-Myc is not sufficient for sustained regression of c-Myc-induced tumours of pancreatic islets and skin epidermis

    Get PDF
    Background Tumour regression observed in many conditional mouse models following oncogene inactivation provides the impetus to develop, and a platform to preclinically evaluate, novel therapeutics to inactivate specific oncogenes. Inactivating single oncogenes, such as c-Myc, can reverse even advanced tumours. Intriguingly, transient c-Myc inactivation proved sufficient for sustained osteosarcoma regression; the resulting osteocyte differentiation potentially explaining loss of c-Myc's oncogenic properties. But would this apply to other tumours? Results We show that brief inactivation of c-Myc does not sustain tumour regression in two distinct tissue types; tumour cells in pancreatic islets and skin epidermis continue to avoid apoptosis after c-Myc reactivation, by virtue of Bcl-xL over-expression or a favourable microenvironment, respectively. Moreover, tumours progress despite reacquiring a differentiated phenotype and partial loss of vasculature during c-Myc inactivation. Interestingly, reactivating c-Myc in β-cell tumours appears to result not only in further growth of the tumour, but also re-expansion of the accompanying angiogenesis and more pronounced β-cell invasion (adenocarcinoma). Conclusions Given that transient c-Myc inactivation could under some circumstances produce sustained tumour regression, the possible application of this potentially less toxic strategy in treating other tumours has been suggested. We show that brief inactivation of c-Myc fails to sustain tumour regression in two distinct models of tumourigenesis: pancreatic islets and skin epidermis. These findings challenge the potential for cancer therapies aimed at transient oncogene inactivation, at least under those circumstances where tumour cell differentiation and alteration of epigenetic context fail to reinstate apoptosis. Together, these results suggest that treatment schedules will need to be informed by knowledge of the molecular basis and environmental context of any given cancer

    PERBANDINGAN HASIL MEMBRAN KERAMIK BUATAN DAN MEMBRAN KERAMIK PABRIKAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU

    Get PDF
    Industri tahu rumahan pada proses produksinya dapat menghasilkan limbah cair dan padatan. Sedangkan teknologi yang digunakan masih sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku) masih sangat rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi. Sehingga menyebabkan air menjadi kotor dan bau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik limbah tahu dan kinerja dari membran yang di buat. Metode yang di lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil sampel limbah yang berasal dari industri tahu rumahan (Kampung Sukadamai Kelurahan kebun bunga Palembang). Selanjutnya dilakukan pengukuran sampel di Laboratorium. Parameter yang di ukur adalah TSS,COD,BOD,TDS,pH. Hasil pemeriksaan laboratorium pada penelitian ini menunjukan nilai TSS pada limbah tahu sebesar 1390mg/l setelah di filtrasi pada membran buatan 1(besi 5% dengan  sekam 20% ) terjadi penurunan sebesar 120 mg/l pada membran buatan 2 (Membran Keramik 2 (serbuk Besi 5%+ Sekam Padi 5 %) sebesar 124 mg/l,dan pada membran buatan pabrikan sebesar 67 mg/l) ,hasil laboratorium untuk COD awal limbah tahu  sebesar 5513  mg/l, hasil filtrasi pada membran 1 sebesar 1855 mg/l, di membran ke 2 sebesar 1976 mg/l dan hasil membran pabrikan sebesar 1934 mg/l), hasil laboratorium untuk BOD pada limbah tahu sebesar 4134 mg/l, hasil filtrasi membran 1 sebesar 1298 mg/l, filtrasi mem[L1] bran ke 2 sebesar 1383 mg/l dan hasil fitrasi membran pabrikan sebesar 1354 mg/l), Hasil laboratorium untuk TDS pada limbah tahu sebesar2802 mg/l, pada membran 1 sebesar 1298 mg/l, pada membran 2 sebesar 18068 mg/l dan membran pabrikan sebesar  859,8 mg/l, dan  hasil laboratorium  untuk tingkat asam basa (pH) menunjuk pada limbah tahu hasilnya 4.81, pada membran 1sebesar 5.23,pada membran 2 sebesar 5,02 dan membran pabrikan 5,28. Berdasarkan baku mutu air limbah yang di tetapkan dalam peraturan Permen KLHK No.05 tahun 2004  kandungan TSS dan TDS yang memenuhi baku mutu yang di tetapkan , sedangkan COD,BOD dan pH sudah banyak  nilai penurunan tapi masih melebihi baku mutu yang di tetapkan. Kata Kunci : Limbah Tahu, TSS,COD,BOD,TDS,pH dan bau  

    Upaya Pemerintah Dalam Memberikan Pendampingan Penyediaan Air Bersih Di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana upaya pemerintah dalam memberikan pendampingan penyediaan air bersih di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, apakah program PAMSIMAS memberikan konstribusi terhadap pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat Desa Sei Mencirim, bagaimana respon masyarakat terhadap program penyediaan air bersih di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru, bagaimana hambatan dalam melaksanakan program penyediaan air bersih di Desa Sei Mencirim, bagaimana cara membangun partisipasi masyarakat dalam membangun fasilitas air bersih tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian oleh Bapak Hery Surya Hadi, Bapak Eden Ginting, Bapak Johan Wahyu, Ibu Narti, Bapak Suliyadi. Instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi yang dilakukan oleh penulis. Temuan penelitian sebagai berikut: (1) upaya pemerintah dalam memberikan pendampingan penyediaan air bersih di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru adalah dibentuknya suatu program yaitu PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). (2) program penyediaan air bersih sangat berperan penting bagi masyarakat. (3) hambatan yang dialamai adalah kurangnya partisipasi masyarakat. (4) partisipasi masyarakat dibangun melalui kegiatan gotong royong. (5) program penyediaan air bersih di Desa Sei Mencirim mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat

    Contribution to the evolution of the Perama Cave (Ioannina, NW Greece).

    Get PDF
    Με την έρευνα αυτή δίδεται η συστηματική ταξινόμηση τριάντα τριών τύπων σπηλαιοθεμάτων από το σπήλαιο Περάματος Ιωαννίνων, μαζί με την ερμηνεία σχηματισμού τους, σύμφωνα με τη διεθνή βιβλιογραφία, για πρώτη φορά στην Ελλάδα. Η λεπτομερής μελέτη των σπηλαιοθεμάτων σε συνδυασμό με παρατηρήσεις αναφορικά με τον τρόπο και τη θέση σχηματισμού συγκεκριμένων ομάδων σπηλαιοθεμάτων μας οδήγησαν να προτείνουμε την εξέλιξη του σπηλαίου Περάματος μέσω μιας σειράς διαδοχικών επεισοδίων, τα οποία συμπεριλαμβάνουν τη διάλυση των Σενώνιων ασβεστόλιθων, την κατάρρευση της οροφής του σπηλαίου, καθώς και εναλλασσόμενα επεισόδια σχηματισμού σπηλαιοθεμάτων σταλακτιτικού και σταλαγμιτικού τύπου με εκτεταμένες ροές νερού ή/και πλημμύρες, οι οποίες οδήγησαν στην ανάπτυξη μορφών ροήςThis study includes the description of thirty three speleothem types, which were found in the Perama cave, Ioannina, NW Greece, according to the international literature, along with the interpretation of their formation, for the first time in Greece. The detailed study of these speleothems coupled with observations of the way of their formation and their spatial distribution enabled us to suggest that the Perama cave evolved through a sequence of episodes that include dissolution of the host Senonian limestone, collapse of its roof formations, as well as alternating events of formation of stalactitic- and stalagmitic-type speleothems with excess water flow and/or flooding, which resulted in the development of stream formation

    Analisis Kualitatif Fitokimia pada Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.) sebagai antibakteri Klebsiella Pneumonia

    Get PDF
    Telah dilakukan analisis kualitatif metabolit sekunder pada ekstrak rimpang laos putih (Alpinia galanga. L) sebagai antibakteri pada Klebsiella pneumonia. Lengkuas merupakan salah satu tanaman herbal yang diyakini memiliki banyak manfaat. Lengkuas selain sebagai bumbu tambahan dalam masakan juga memiliki manfaat dalam kesehatan, seperti anti tumor, pengahambat produksi asam lambung, antiinflamasi, antihypoglikemik, antibakteri, anti tumor, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada rimpang lengkuas putih yang kemudian diuji daya hambatnya pada bakteri Klebsiella pneumonia sebagai bakteri yang mengganggu pernapasan. Metode yang digunakan untuk uji kandungan kimianya adalah eksperimen laboratorium secara kualitatif kemudian uji antibakterinya menggunakan metode Kirby Bauer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, dan saponin. Hasil uji hambat pada bakteri menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi pada 60% ekstrak rimpang lengkuas sebesar 14,3 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rimpang lengkuas putih memiliki kemampuan kuat sebagai antibakteri pada bakteri Klebsiella pneumonia. Kata kunci :rimpang, lengkuas putih, antibakter

    Pemanfaatan Tumbuhan Pangan Tradisional untuk Immunonutrient

    Get PDF
    This study aims to examine the knowledge of the community in Tiremenggal Village in utilizing food plants for immunonutrients. The research method used consists of two stages: the first stage of inventorying the level of community knowledge with exploratory survey methods and participatory ethnobotanical assessment through in-depth interviews (deep interviews) and structured (open-ended). The second stage is collecting data on the use of food plants using semi-structured interviews. The results showed that people's knowledge about food plants was obtained from asking other people (26%). The types of food plants identified were as many as 30 species covering staple food and additional food categories. In conclusion, the community's knowledge and ability in Tiremenggal village to utilize, compose and process traditional food plants as a source of immunonutrientts can be seen from the description of the aspects of their activities and activities. Keywords: Tiremenggal Village, Immunonutrients, Food Plant

    Analisis Kesetimbangan Air pada Lahan Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Piasa Kulon Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kebutuhan air di sawah. Guna mengantisipasi ketersediaan air yang semakin terbatas, maka perlu adanya metode atau cara budidaya tanaman padi yang mengarah pada penghematan konsumsi air. Neraca air merupakan komponen penting untuk mengetahui ketersediaan dan kebutuhan air selama masa tanam. Namun, neraca air pada setiap tempat berbeda dilihat dari kondisi iklim dan juga keadaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kesetimbangan air pada lahan padi metode SRI di Desa Piasa Kulon, serta (2) mengetahui konsumsi dan produktifitas air tanaman selama satu musim di lahan sawah Desa Piasa Kulon Penelitian ini berlokasi di Desa Piasa Kulon, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah, dan pengamatan yang dilakukan selama 4 bulan terhitung sejak Mei – September 2015. Sebanyak 3 petak lahan yang diteliti dengan luas lahan petak 1 seluas 471,512 m2 , petak 2 seluas 708,71 m2 dam petak 3 seluas 69,114 m2 . Kondisi iklim daerah penelitian diukur dengan menggunakkan stasiun cuaca mini Decagon Device, besarnya irigasi dan drainase diukur menggunakan V-Notch. Perhitungan ETo dihitung menggunakan software CROPWAT dan dikalikan dengan kc tanaman untuk menghasilkan ETc. Nilai jumlah perkolasi dan rembesan merupakan nilai residual dari persamaan neraca air lahan. Perubahan simpanan air (∆S) dihitung menggunakkan sensor kadar air yang ditanam pada lahan. Besarnya nilai input dan output pada neraca air ditentukan melalui analisis korelasi antara variabel-variabel tersebut dan hasilnya ditampilkan secara grafis. Irigasi tertinggi yang diberikan mencapai 97,9 mm per hari, 44,58 mm per hari dan 21,37 mm per hari pada petak 1, 2 dan 3. Drainase tertinggi sebesar 30,09 mm per hari pada petak 1, 102,46 mm per hari pada petak 2 dan 3,02 mm per hari pada petak 3. Rata-rata evapotranspirasi atau konsumsi air didapatkan antara 5-7,5 mm per hari, serta nilai jumlah perkolasi dan rembesan tertinggi mencapai 61,93 mm per hari dengan batas nilai perkolasi sebesar 4,8 mm per hari. Produktivitas air tanaman pada petak 1 sebesar 0,20 kg per m3, petak 2 sebesar 2,52 kg per m3 air dan petak 3 sebesar 0,85 kg per m3 air
    corecore