14 research outputs found

    Kelayakan Finansial Pengembangan Perumahan Bumi Kanjuruhan Kabupaten Malang

    Full text link
    Pertambahan penduduk di Kabupaten Malang harus diikuti dengan sarana dan prasarana yang memadai, khususnya Perumahan.Salah satu Perumahan yang sedang berkembang adalah Perumahan Bumi Kanjuruhan yang mana Perumahan ini diutamakan untuk pegawai negeri sipil (PNS). PT Kharisma selaku pengembang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Malang membangun Perumahan Bumi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dimanaperumahan ini perlu dikaji kelayakan secara finansial untuk mengetahui apakah Perumahan ini layak dibangun atau tidak. Metode yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah dengan menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR) danPayback Period (PP). Perhitungan kelayakan didasarkan pada 3 alternatif yaitu 100 modal sendiri, 70% modal sendiri dan 30% modal pinjaman, serta 50% modal sendiri dan 50% modal pinjaman. Suku bunga dihitung dengan menggunakan weighted average cost of capital (WACC). Hasil NPV untuk alternatif 1 sebesar Rp 9.000.436.026 alternatif 2 sebesar - Rp 7.610.997.065, dan alternatif 3 sebesar - Rp 8.434.739.436. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena NPVbernilai positif, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena NPV bernilai negatif.Batas suku bunga yang ditawarkan sehingga memenuhi kelayakan dengan metode IRR adalah alternatif 1 sebesar 16,36%, alternatif 2 sebesar 1,42%, dan alternatif 3 sebesar 0%. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena suku bunga yang ditawarkan lebih dari faktor diskon, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena suku bunga yang ditawarkan kurang dari faktor diskon. Perbandingan nilai yang ditawarkan menurut kelayakan finansial dengan metode BCR adalah alternatif 1 bernilai 1,34, alternatif 2 bernilai 0,72, dan alternatif 3 bernilai 0,32. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karenaIRR > 1 sedangkan alternatif 2 dan alternative 3 tidak layak karena IRR < 1. Jangka waktu pengembalian yang diperlukan sehingga pengembang memperoleh keuntungan adalah alternatif 1 berjumlah 4 tahun 5 bulan, alternatif 2 berjumlah 10 tahun 1 bulan, dan alternatif 3 jumlahnya melebihi periode yang ditentukan. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena pengembalian modalnya lebih cepat dari alternatif lainnya

    Fragmen Cerita Kucing Dalam Penciptaan Seni Lukis

    Get PDF
    Proses penciptaan karya seni berkaitan erat dengan pengalaman yang dialami seorang seniman. Kedekatan emosional dengan kucing memiliki potensi untuk menjadi ide dalam penciptaan, pengalaman yang penuh dengan gejolak rasa dan pemikiran yang menggugah dan kehidupan sehari-hari yang menyenangkan. Upaya untuk merepresentasikan fragmen cerita kucing, menghadirkan kembali kucing dalam penggalan-penggalan cerita, dan tingkah lakunya ke dalam karya seni lukis diwujudkan secara surealistik didukung dengan deformasi bentuk, menghadirkan figur kucing serta idiom-idiom yang berkaitan dan mendukung ide

    Eksperimentasi Tekstur Silika Dalam Penciptaan Lukisan Kekayon Bali

    Get PDF
    Ketertarikan pada ornamentik, karakter bentuk, dan kandungan filosofisnya memang mendorong penulis untuk mengenal dan mengeksplorasinya lebih jauh, terutamanya pada aspek teknis dan material penciptaannya. Artinya bahwa suatu karya seni tradisional diolah kreatif dengan medium yang berbeda akan menghadirkan sensasi visual yang berbeda walaupun pada sisi makna tetap berpijak pada karakter mula unsur tersebut. Dalam pembuatan suatu karya dibutuhkan suatu kreativitas dan kesadaran akan nilai-nilai lokalitas, elemen visual tradisional, dielaborasikan dengan teknik dan elemen visual modern serta konsep yang terkandung didalamnya, sehingga karakter personal pelukisnya akan muncul. Corak kekayon Bali yang diaplikasikan dengan tekstur nyata pasir silika akan menambah karakter ornamentiknya. Selain juga tekstur akan menghadirkan unsurunsur spontan dan alami terutama pada pola kontur tebal dan pewarnaan transparan. Pengalaman melukis dengan media tekstur alternative pasir silika yang merespons karakter artefak tradisi kekayon Bali akan membuka peluang untuk mengeksplorasi karakter artefak lainnnya tentunya dengan formula tekstur yang lebih beragam dan bermutu

    Eksperimentasi Tekstur Silika Dalam Penciptaan Lukisan Kekayon Bali

    No full text

    Temperature-dependent alterations in metabolic enzymes and proteins of three ecophysiologically different species of earthworms

    No full text
    The effects of varying temperatures (12 - 44° C) on the specific activity of cytoplasmic malate dehydrogenase ((cMDH), mitochondrial malate dehydrogenase (mMDH) and lactate dehydrogenase (LDH) of some earthworms (Metaphire posthuma, Perionyx sansibaricus and Lampito mauritii) were studied. The effects of different temperatures on supernatant and mitochondrial protein contents were also investigated. The specific activities of cMDH, mMDH and LDH of the earthworms decreased gradually as a function of increasing temperature from 12 to 44°C. Higher metabolic energy was needed to maintain the activity at low temperatures. Hence, the earthworms showed increased enzyme specific activity at low temperatures. However, the protein content increased upto 28°C. Afterwards, with the increase in the temperature from 28 to 42°C, the proteins in the earthworms showed a significant decrease. The temperature-associated changes in the protein content could be explained by the fact that protein synthesizing capacity was hampered above and below the optimum temperature range. The most pronounced effects of varying temperatures were on P. sansibaricus. It might be due to the epigeic nature of the earthworm species. Then minimum effect was on the endogeic earthworm M. posthuma. Virtually, the differences in the enzymes physiology were associated with the differences in the ecological categories of the earthworms. This clearly demonstrate a possible link between the physiology and ecology at aerobic (cMDH, mMDH) and anaerobic (LDH) levels in the tropical earthworms

    Relationship between urban planning and flooding in Port Harcourt city, Nigeria; insights from planning professionals

    No full text
    Flooding is widely recognised as a global problem which has worsened in recent years due to climate change. In Nigeria, flooding remains the most widespread environmental disaster with the population of 200 million suffering numerous threats from perennial flooding. Port Harcourt in Southern Nigeria experiences annual flooding on a significant scale. While research has linked the flooding in Port Harcourt to poor urban planning, little research has engaged with planning professionals to investigate this relationship. This paper fills this gap. It explores how urban planning is linked to flooding in Port Harcourt and reports on qualitative research undertaken with five urban planners in Port Harcourt. The findings affirm that poor planning and/or lack of compliance with planning regulations are the main factors contributing to the flooding of Port Harcourt. The urban planners gave their expert opinions on how to control the flooding and unanimously agreed that improved planning practices could control the endemic flooding problem in the city. This implies that the government needs to work more closely with urban planners and other stakeholders to effectively control and find a lasting solution to the flooding problem in Port Harcourt city
    corecore