3,360 research outputs found

    Peran Sendratari Ramayana dalam Melestarikan Kebudayaan Tradisional (Studi Kasus di Balekambang Kota Surakarta)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui motif Sendratari Ramayana masih bertahan di era modern saat ini; (2) Untuk mengetahui strategi bertahan Sendratari Ramayana di era modernisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih karena penelitian kualitatif merupakan suatu bentuk kajian terhadap suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang dideskripsikan secara detail dengan menggunakan metode tertentu guna menghasilkan sebuah jawaban dari pertanyaan yang sedang dikaji dalam penelitian tersebut. Jenis penelitian ini adalah studi kasus tunggal, karena penelitian ini terarah pada satu karakteristik hanya dilakukan pada satu sasaran lokasi dan berfokus pada satu objek yaitu kesenian Sendratari Ramayana Balekambang. Sumber data diperoleh dari studi pustaka, dokumen dan arsip, informan yaitu pemerintah kota, ketua paguyuban, sutradara/pelatih, pemain, penonton. Teknik pengambilan cuplikan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Untuk menganalisis data menggunakan analisis model interaktif yaitu dari pengumpulan data kemudian reduksi data, sajian data, terakhir penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) motif bertahan dimiliki oleh semua pihak pengelola sendratari ramayana, motif intrinsik antara lain adanya bakat dalam diri para pemain yang mampu menumbuhkan panggilan jiwa sehingga memiliki kesadaran untuk bertahan melestarikan sendratari ramayana di era modern, dan motif “nguri-uri budaya Jawa” yaitu rasa memiliki kesenian ini sebagai masyarakat Jawa sehingga mampu membuat kesenian ini bertahan. Sedangkan motif ekstrinsik datang karena adanya simbiosis mutualisme atas terselenggaranya pertunjukan Sendratari Ramayana membawa keuntungan bagi setiap pihak. (2) beragam strategi bertahan untuk melestarikan Sendratari Ramayana dilakukan oleh seluruh elemen yang dibagi dalam dua sektor pemerintah kota memiliki strategi dalam hal perbaikan fasilitas dengan memperlebar open stage, meningkatkan dana stimulan bagi sanggar, dan juga promosi dengan mengundang wartawan. Sanggar memiliki strategi dalam hal perbaikan sajian pementasan seperti memasukkan unsur modern dalam pementasan. Strategi bertahan yang dimiliki oleh setiap elemen telah menunjukkan keseimbangan antara hambatan dan upaya penanganannya, akan tetapi dalam sektor pemasaran perlu ditingkatkan agar Sendratari Ramayana Balekambang tetap lestari

    Influence of Socio-economic characteristics of irrigation farmers to access and utilization of agricultural knowledge and information.

    Get PDF
    The study investigated the influence of socio-economic characteristicsof irrigation farmer’s access to and utilization of agricultural information in North Western Nigeria. A questionnaire survey of 368 households in three (3) states in North Western Nigeria was used. The objectives of the study is: To identify the extent to which some socio-economic variables of irrigation farmers affects their utilization of agricultural information; to highlight how the socio-economic variables could help in determining the type of information needed. Using the Diffusion of Innovation paradigm of Rogers, multiple regression, correlation coefficient and Chi-square analysis, the results of the study suggest that age, sex, experience, educational status and belonging to farmers association have significant relationship on access to and utilization of agricultural information by the irrigation farmers.However, a critical gap still needs to be filled by the research extension services in combining the technical and socio-economics aspects of irrigation farming in order to boost the country’s food production and food securit

    Implementasi Zigbee Transceiver Untuk Akuisisi Data Sensor Inersia Pada Wireless Body Area Network (WBAN)

    Get PDF
    Laju pertambahan  jumlah penduduk yang membutuhkan layanan kesehatan di Indonesia tidak berbanding lurus dengan penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang ada. Salah satu solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan teknologi  Wireless Body Area Network  (WBAN)  sebagai alat bantu layanan  kesehatan.  WBAN  adalah suatu sistem terpadu yang  terdiri atas sekelompok modul sensor yang terdistribusi dan terhubung secara nirkabel pada suatu topologi jaringan  tertentu dan berfungsi untuk mengekstrak dan berbagi informasi untuk diolah sesuai bidang aplikasinya.  Salah satu aplikasi WBAN adalah untuk  analisis gait atau metode untuk mempelajari pola berjalan manusia.  Untuk melakukan proses  analisis gait secara optimal dibutuhkan instrumen sensor  inersia  yang terpasang pada tubuh pasien yang merekam data gait dari pasien. Data dari pasien lalu dikirimkan melalui protokol komunikasi nirkabel ZigBee ke  network  coordinator  yang  berfungsi sebagai pengumpul data.  Jaringan  memiliki  topologi dalam bentuk  star dengan data rate  dari sensor  sebesar  50 Hz.  Data dari  network coordinator  kemudian dibaca pada  PC yang  telah dilengkapi perangkat lunak pengolah data untuk diolah  lebih lanjut.  Sistem diuji pada ruangan koridor sejauh 4 meter dengan nilai RSSI atau kuat sinyal bernilai paling kecil sebesar -64 dBm. Dalam hal konsumsi daya, sensor node dapat digunakan secara berkelanjutan dalam jangka waktu 2 jam 25 meni

    The blue sky of GJ3470b: the atmosphere of a low-mass planet unveiled by ground-based photometry

    Full text link
    GJ3470b is a rare example of a "hot Uranus" transiting exoplanet orbiting a nearby M1.5 dwarf. It is of crucial interest for atmospheric studies because it is one of the most inflated low-mass planets known, bridging the boundary between "super-Earths" and Neptunian planets. We present two new ground-based light curves of GJ3470b gathered by the LBC camera at the Large Binocular Telescope. Simultaneous photometry in the ultraviolet (lambda_c = 357.5 nm) and optical infrared (lambda_c = 963.5 nm) allowed us to detect a significant change of the effective radius of GJ3470b as a function of wavelength. This can be interpreted as a signature of scattering processes occurring in the planetary atmosphere, which should be cloud-free and with a low mean molecular weight. The unprecedented accuracy of our measurements demonstrates that the photometric detection of Earth-sized planets around M dwarfs is achievable using 8-10m size ground-based telescopes. We provide updated planetary parameters, and a greatly improved orbital ephemeris for any forthcoming study of this planet.Comment: 8 pages, 6 figures, 1 table; accepted for publication in A&

    Kepentingan Indonesia Bekerjasama dengan Norwegia dalam Kerangka Reducting Emission From Deforestation And Degrada-tion (REDD) Tahun 2010

    Full text link
    AbstactPenelitian ini akan menjelaskan kepentingan Indonesia dalam kerjasama lingkungan hidup dalam kerangka Reducting Emission From Deforestation and Degradation dengan Norwegia. Kerjasama yang tertuang dalam surat niat Indonesia terhadap Norwegia yang ditandatangani pada tahun 2010 merupakan salah satu wujud nyata kedua negara dalam menyelamatkan dunia dari kerusakan lingkungan hidup. Isu lingkungan hidup saat ini bukan-lah permasalahan yang dianggap mudah dan sangat mendapatkan perhatian dari dunia in-ternasional karena isu ini berhubungan langsung dengan kehidupan manusia di dunia. Keti-ka permasalahan lingkungan hidup tidak ditanggapi dengan lebih serius, maka miliaran manusia akan kehilangan tempat tinggalnya akibat dari salah satu permasalahan lingkungan hidup yaitu emisi gas karbondioksida yang dihasilkan banyak negara-negara khususnya negara industri.Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dimana data-data yang didapat dalam penelitian ini berasal dari buku dan website yang relevan dengan permasala-han penelitian yang diteliti. Penelitian ini akan dikaji menggunakan perspektif liberalisme yang akan mengkaji mengenai kerjasama antara negara Indonesia dan Norwegia dan akan dibantu dengan teori pilihan rasional dan kepentingan nasional untuk menganalisa kepent-ingan Indonesia dalam kerjasama dengan Norwegia.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Norwegia dipilih oleh Indonesia se-bagai rekan kerjasama Indonesia dalam menjaga hutan Indonesia karena Norwegia merupa-kan negara kaya yang memiliki komitmen kuat untuk melindungi lingkungan hidup yang dibuktikan dengan kebijakan Norwegia yang memberikan dana hibah kepada negara-negara yang memiliki hutan tropis seperti Indonesia.Kata kunci: REDD+, Deforestasi, Degradasi, Huta

    Comparative Review of the Magnitude of Transaction Costs in Construction Procurement Projects between Developed and Developing Countries

    Get PDF
    Contracting business in public sector within various counties has a transaction cost to incur. This paper reviews transaction costs magnitude of developed and developing countries using standard sampling and procedure by analyzing data from four (4) developed countries; United States of America, United Kingdom, Newzealand, and Czech Republic and two (2) developing countries in Africa; Ghana and Nigeria. According to thefindings Newzealand have the highest TCs magnitude among all countries compared of about 16.5% averagely and with Czech Republic with 0.13% minimum that are incurred by stakeholders when bidding public sector construction projects. This is an important comparison and strengthens the assumption that there is a significant link between transaction costs incurred in bidding and public sector procurement, and that reducing such costs must be important for the contracting firms of various countries. Keywords: Construction, Comparison, Magnitude, Procurement, Transaction Cost

    Violence against sex workers in Portugal. Differences between indoor and street sex work

    Get PDF
    Poster presented at the 14th Congress of the European Federation of Sexology. 9-12 May 2018, Albufeira, PortugalN/

    Relationship Between the 6-minute Walk Test and Correlates of Type 2 Diabetes: Indication for caution in exercise prescription

    Get PDF
    Physical exercise is adjudged effective in the prevention and co-management of Type 2 diabetes (T2D). However, because of the different levels of exercise capacity; it must be prescribed with caution based on the individual’s peculiarities. The link between the 6-minute walk test and some correlates of T2D was investigated. This cross-sectional study of 58 consenting patients with T2D was conducted at the diabetes clinic of a secondary health centre in Kano, Nigeria. The measurements included the 6-Minute Walk Distance (6MWD) for exercise capacity and the T2D correlates including age, body mass index, waist circumference and waist-hip ratio. The relationships between the parameters were determined using the Pearson’s correlation coefficient at a significance level of 0.05. The participants consisted of 36 males (62.1%) and 22 females (37.9%). The mean 6MWD for males was 302 ± 33.28 meters and was shorter in women. The 6MWD correlated significantly (P < 0.05) with each of age [r = -0.78 (males), -0.62 (females)], waist circumference [r = -0.82 (males), -0.77 (females)] and body mass index [r = -0.66 (males), -0.74 (females)], while the waist hip ratio correlated significantly with the 6MWD only in the male participants (r = -0.59). Low exercise capacity in patients with T2D was associated with higher age and adiposity. Prescription of physical exercise to patients with T2D who present with one or a combination of these variables should be done with care in order not to exceed safe limits. KEY WORDS: type 2 diabetes, physical exercise, age, body mass index, waist circumference and waist-hip rati

    Synthesis, spectroscopic and antimicrobial studies of Co(II), Ni(II), Cu(II) and Zn(II) complexes derived from benzoic acid bidentate Schiff base ligand

    Get PDF
    The Schiff base was synthesized by condensation of 2-hydroxy-1-naphthaldehyde with 3- aminobenzoic acid in 1:1 molar ratio. The Schiff base ligand formed complexes with Co (II), Ni (II), Cu (II) and Zn (II) acetate via mechanochemical synthesis. The synthesized compounds were characterized by solubility test, thermal analysis, FT-IR, powder x-ray diffraction, molar conductance measurement, magnetic susceptibility and elemental analysis. The Schiff base has a melting point of 190 oC. The decomposition temperature of complexes was found to be in the range 289 – 302 oC. The Schiff base and its metal (II) complexes were soluble in DMF, DMSO and sparingly soluble in acetonitrile, chloroform, diethyl ether and insoluble in n-hexane which indicate the polar nature of the synthesized compounds. The IR spectral analysis of the free Schiff base shows a band at 1622 cm-1, assigned to v(C=N) stretching vibrations. This band was shifted in the spectra of complexes (1607 – 1633 cm-1), indicating coordination of the Schiff base to the metal ion through the azomethine group. The molar conductance of complexes determined are in the range 9.51 – 14.87 Ohm-1cm2mol-1 which indicate the non-electrolytic nature in DMF. Magnetic susceptibility measurements of Co (II), Ni (II) and Cu (II) complexes exhibit a magnetic moment in the range 1.25 – 3.08 BM. The values correspond to square-planar geometry. The magnetic moment value of Zn (II) complex indicates a diamagnetic behaviour. The elemental analysis of the complexes for C, H and N determined showed that the observed and the calculated percentages of the elements are in good agreement
    • …
    corecore