43 research outputs found
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah pada SMA Negeri
Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), tanggung jawab utama (key person) berada di pundak kepala sekolah (school principals. Kepala sekolah dikatakan sebagai faktor kunci karena kepala sekolah memainkan peranan yang sangat penting dalam keseluruhan spektrum pengelolaan sekolah. Dalam menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah, peran kepala sekolah sangat menentukan efektif tidaknya pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam mengimplementasikan MBS, hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah upaya-upaya mengatasi hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam mengimplementasikan MBS. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan prosedur seperti (1) tahap orientasi, (2) tahap eksplorasi, dan (3) tahap member cek. Adapun sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah informan dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, triangulasi dan kesimpulan. Hasil analisis menunjukan bahwa kepala sekolah dalam mengimplementasikan MBS di SMA Negeri telah dapat dilaksanakan dengan cukup baik. Hambatan-hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam mengimplementasikan MBS diantaranya kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, kekurang-sadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas, keterbatasan anggaran. Upaya-upaya mengatasi hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah diantaranya yaitu mengadakan penilaian umum di sekolah mengenai kualitas dan mutu, mengetahui kebutuhan siswa dan guru, mengidentifikasi masalah yang timbul berdasarkan studi, menyiapkan desain perencanaan, sekolah mengupayakan komunikasi untuk kebutuhan sekolah yang mendadak pihak sekolah mengkomunikasikan kembali dengan komite sekolah
POLA TANAM BERBASIS JARAK PAGAR
In research conducted with the cropping pattern used between maize and chili plants showed that the distance the fence is relatively less able to compete with corn. The use of maize as a crop during the growth of jatropha causes disturbed and the production had decreased by 90%, whereas between corn plants can grow normally and can produce seven tonnes of dry loose maize per hectare. As with the use of pepper plants interrupted, growth and productivity of Jatropha plant is not susceptible to interference, while the chili plant capable of producing 110 g / ph. This shows that the distance the fence is not tolerant of shade so as to alternate between the plants, is necessary to find plants that are shorter than the distance the fence and have high economic value. Planting distance between the ideal plants is one meter from the plant jatropha. If the distance is less than one meter cropping, the effect of shading and nutrient competition will be very detrimental to both the growth of jatropha plants and productivity. Therefore, in designing the planting pattern must be known in advance of plant characters that will be used to achieve the synergy between plants
Effects of Light Intensity and Seedling Mediaon the Growth of Reutealis Trisperma (Blanco) Airy Shaw Seedling
This experiment was conducted at Pakuwon Experimental Station with altitude about 450 m above sea level and Latosol type of soil beginning from January until June 2009. It aimed to investigate the effect of light intensity and seedling media on growth of "Sunan" candle nut (R. trisperma) seedling. Split plot design with 4 replications was used in this study. The main plots factor are percentage of light intensity (I) consisted of two levels : I1 (65%) and I2 (100%), and the split plots factor are seedling media (M) consisted of five kinds of media: M1 (50% soil and 50% sheep dung), M2 (50% soil and 50% rice husk), M3 (50% sheep dung and 50% rice husk), M4 (33.3% soil, 33.3% sheep dung, and 33.3% rice husk), and M5 (100% soil). Result showed that: (1) for better growth of R. trisperma seedling suggested to be shaded, and (2) mixed of the 50% soil and 50% sheep dung are the best media for it growth
Pengaruh Mikroba Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan Hara P Benih Kakao (Theobroma Cacao L.)
Mudah diserap oleh perakaran tanaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pemupukan anorganik, namun demikian pengaruhnya terhadap benih kakao (Theobroma cacao L.) belum banyak diketahui. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk menguji pengaruh mikroba pelarut fosfat terhadap pertumbuhan dan serapan hara P benih kakao. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi mulai Januari sampai Desember 2012. Perlakuan yang dicoba yaitu A) subsoil (kontrol), B) subsoil + NPK, C) subsoil + pukan (1:1), D) subsoil + zeolit (0,5 kg/10 kg), E) subsoil + pukan + zeolit, F) subsoil + MPF, G) subsoil + NPK + MPF, H) subsoil + pukan + NPK + MPF, I) subsoil + zeolit + NPK + MPF, dan J) subsoil + pukan + zeolit + NPK + MPF. MPF diisolasi dari tanah perakaran kakao rakyat di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi MPF yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan tinggi tanaman dan bobot biomassa benih kakao sampai umur 12 minggu setelah perlakuan. Perlakuan MPF + NPK menghasilkan tinggi tanaman, bobot biomassa, dan serapan P tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Isolat MPF yang dikombinasikan dengan pemberian NPK mampu meningkatkan serapan hara P oleh benih kakao sampai 3,07 kali.Kata Kunci: Theobroma cacao L., benih, mikroba pelarut fosfat, MPF, pertumbuhan, serapan hara PPhosphate solubilizing microbes (PSM) has been known capable of dissolving unavailable phosphates in the soil to the form that easily absorbed by crops so that increases crop growth and inorganic fertilizer efficiency, however in cacao it has not been known. The objective of the study was to evaluate the role of phosphate solubilizing microbes to the growth and P nutrient uptake by cacao (Theobroma cacao L.) seedlings. The experiment was conducted in the Greenhouse of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute, Sukabumi from January to December 2012. Treatments were arranged as follows: A) Subsoil (control), B) Subsoil + NPK, C) Subsoil + organic matter (1:1), D) Subsoil + zeolite (0.5 kg/10 kg), E) Subsoil + organic matter + zeolites, F) Subsoil + PSM, G) Subsoil + NPK + PSM, H) Subsoil + organic matter + NPK + PSM, I) Subsoil + zeolite + NPK + PSM, dan J) Subsoil + organic matter + zeolite + NPK + PSM. The results showed that PSM combined with NPK enhanced plant height and weight of the biomass of cacao seedling until 12 weeks after treatment (WAT). The treatment of PSM+NPK resulted in the highest plant height, biomass, and P nutrient uptake compared with others. PSM combined with NPK fertilizer are able to increase threefold P nutrient uptake by cacao seedling
PENGETAHUAN DAN PSIKOLOGI ANAK SD KELAS ATAS SAAT MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA KALI
Mentruasi adalah salah satu bentuk perkembangan yang muncul pada anak perempuan, selain tumbuhnya payudara, panggul mulai membesar. Anak usia SD kelas atas umumnya usia 10-12 tahun jika saat kelas satu masuk usia 7 tahun. Menstruasi terjadi karena adanya pengaruh hormone reproduksi wanita yaitu estrogen dan progesterone. Menstruasi umumnya terjadi selama 7 hari. Menstruasi merupakan salah stau proses terjadinya kematangan seksual, menandakan anak sudah mengalami pubertas. Anak usia SD kelas atas termasuk dalam kateogi praremaja dan remaja awal, yang banyak mengalami perubahan selain tadi perubahan hormonal (salah satunya terjadi menstruasi), juga terjadi perubahan sosial emosi. Menstruasi sudah dialami pada anak usia 9-12 tahun atau usia 10-12 tahun di Sekolah Dasar, namun belum diketahui pengetahuan dan psikologi sosial anak dalam menghadapi menstruasi pertama kali. Dengan dmeikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan dan psikologi anak SD kelas atas (kelas IV-VI) saat menghadapi menstruasi untuk pertama kalinya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan peserta didik. Penelitian dilakukan di SD N Tayem 01 dengan jumlah subjek yaitu 28 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik analisis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bahwa ada 14,3% kelas IV yang mengalami menstruasi; sebanyak 9,1% kelas V yang mengalami menstruasi dan sebanyak 60% kelas VI yang mengalami menstruasi. Kemudian secara keseluruhan jumlah sampel ada 71,4% yang telah mengalami menstruasi dan 28,6% yang belum mengalami menstruasi. Selanjutnya yang belum mengalami psikologi sosial emosi yaitu 25% dan yang mengalami psikologi sosial emosi adalah 75%. Anak kelas atas (kelas IV-VI) SD N Tayem 01 telah mempunyai cukup pengetahuan tentang menstruasi dan telah siap menghadapi datangnya menstruasi sehingga telah mengalami psikologi sosial emosi yang baik
KONTRIBUSI KINERJA KOMITE DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH (Studi pada SMP Negeri Komisariat IV Kabupaten Ciamis)
Penelitian ini berjudul “Kontribusi Kinerja Komite dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Mutu Sekolah (Studi pada SMP Negeri Komisariat IV Kabupaten Ciamis)” Rumusan masalah adalah: 1) Apakah terdapat kontribusi kinerja komite terhadap mutu sekolah? 2) Apakah terdapat kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah? 3) Apakah terdapat kontribusi kinerja komite dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah? Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui: 1) Kontribusi kinerja komite terhadap mutu sekolah. 2) Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. 3) Kontribusi kinerja komite dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. Hipotesis penelitian sebagai berikut: 1) Terdapat kontribusi kinerja komite terhadap mutu sekolah. 2) Terdapat kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. 3) Terdapat kontribusi kinerja komite dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah deskriptif. Unit analisis adalah guru. Pengolahan data statistik menggunakan SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat kontribusi kinerja komite terhadap mutu sekolah. Artinya semakin efektif kinerja komite sekolah maka cenderung semakin meningkat mutu sekolah. 2) Terdapat kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. Artinya semakin semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka cenderung semakin meningkat mutu sekolah. 3) Terdapat kontribusi kinerja komite dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap mutu sekolah. Artinya semakin efektif kinerja komite sekolah dan semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka cenderung semakin meningkat mutu sekolah.Kata Kunci: Kinerja Komite, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Mutu Sekolah
IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI SWASTA: Studi Kasus di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tujuan penelitian ini terdeskripsikannya: 1) Kebijakan mutu dalam implementasipenjaminan mutu internal di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2) Kapasistas organisasi dalam implementasi penjaminan mutu internal di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3) Proses implementasi penjaminan mutu internal di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 4) Dampak implementasi penjaminan mutu internal di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mengembangkan model hipotetik penjaminan mutu internal untuk perguruan tinggi swasta. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif.Penelitian dilakukan di UII dan UMY Yogyakarta.Informan pada penelitian meliputi Ketua BPM, Rektor/Wakil Rektor, Dekan, Ketua Prodi, Dosen, Mahasiswa dan masyarakat/alumni.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teknik pengolahan data melalui reliabilitas, validitas, triangulasi dan peer debriefing, sedangkan teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, sajian data, penarikan simpulan dan verifikasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebijakan mutu dalam implementasi penjaminan mutu internal di UII dan UMY sebagai upaya peningkatan tahapan dari teaching university menuju tahapan excelent teaching university dalam mewujudkan universitas yang unggul baik pada tingkat nasional maupun internasional. 2) Kapasitas organisasi dalam implementasi penjaminan mutu internal di UII dan UMY ditunjukkan melalui kepemimpinan yang efektif, teknologi informasi, infrastruktur, keuangan, sumber daya manusia, nilai dan budaya perguruan tinggi yang meliputi sikap, kebiasaan, perilaku berorganisasi, etos kerja, berkarya, melayani, berinteraksi dengan kolega, pimpinan, dan masyarakat dengan hasil yang baik. 3) Proses implementasi penjamin mutu internal di UII dan UMY telah mengimplementasikan penjaminan mutu internal pada tingkat universitas, fakultas, jurusan/program studi, dan unit pelaksana lainnya untuk menjamin kesesuaian dan kepastian terhadap norma, standar, pedoman, peraturan, dan manual yang berlaku. 4) Dampak implementasi penjaminan mutu internal di UII dan UMY menunjukkan bahwa kedua perguruan tinggi telah memiliki akreditasi institusi dengan peringkat akreditasi A dari BAN-PT yang ditunjukkan oleh kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan. 5) Pengembangan model penjaminan mutu internal di UII dan UMY dilihat dari aspek kebijakan mutu, kapasitas organisasi, proses dan dampak implementasi penjaminan mutu internal, secara umum telah menunjukkan model penjaminan mutu internal yang baik melalui penetapan standar sendiri dan disesuaikan dengan karakteristik perguruan tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini, antara lain: 1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui pengkajian standar mutu, 2) Mengkaji efektivitas dan sistem kinerja organisasi, 3) Terciptanya prosedur komunikasi dua arah, 4) Peningkatan pelayanan yang lebih optimal pada stakeholders sehingga memperoleh kepuasan, 5) Peningkatan mutu lulusan sebagai upaya mewujudkan PT bermutu.
The purpose of the study is to describe : 1) quality policy in the implementation of quality assurance in Indonesian Islamic University(UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), 2) organization capacity in implementing internal quality assurance in Indonesian Islamic University(UII) and in Muhammadiyah University Yogyakarta(UMY), 3) the process in implementing internal quality assurance in Indonesian Islamic University(UII) and in Muhammadiyah University Yogyakarta(UMY), 4) the impacts of internal quality assurance implementation in Indonesian Islamic University(UII) and in Muhammadiyah University Yogyakarta(UMY) and to develop the model of hypothetical internal quality assurance implementation in private universities. The method used in this study was descriptive analyses through qualitative approach. The study has been done in Indonesian Islamic University (UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). The information has been taken from the head of Quality Assurance Agency (BPM) the head of University, deans, lectors, lecturers, university students and society or university graduates. The technique of data collection was done through study literature, and field studies ( direct study) through interviews, observation and study documents. The technique used by the writer in processing the data was carried out through reliability, validity, triangulation and peer debriefing, using the analyses techniques of data reduction, data presentation, summary taken and verification. The findings of the study shows that 1) quality policy in internal quality implementation in Indonesian Islamic University(UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), as the efforts from the level of teaching university to the level of excelent teaching university to achieve the establishment of qualified university in national as well as international level. 2) The capacity of organization in implementing internal quality assurance in Indonesian Islamic University(UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), has been developed through effective leadership, information technology, infrastructure, financial, human resource, university cultures and values such as attitude, habits, organization behavior, working ethics, creativities, collegial interaction, leader and society has been done well. 3) Indonesian Islamic University(UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), have applied the implementation of internal quality assurance in the levels of university, faculty, department and other operational units to assure the conformity and certainty of the norms, standard, guideline, rules and manual implementation. 4) The impacts of internal quality implementation in Indonesian Islamic University (UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), shows that both of universities have possessed accreditation institution with A accreditation level approved by BAN PT shown by the institution capacities and education effectiveness. 5) The establishment of internal quality implementation in Indonesian Islamic University(UII) and University of Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), can be seen through the aspects of quality policy, organization capacity, process and impacts of internal quality implementation, have been in general shown good model implementation by designing self standard adapted with university characteristics. The recommendation of the study are : 1) to improve the quality of education through quality standard evaluation/analyses 2) to Evaluate on the effectiveness of organization working system 3) to establish two ways communication 4) to improve the quality service optimally to stakeholders in order to get satisfaction 5) to improve the quality of graduates to reach qualified higher education
THE IMPLEMENTATION OF EDUCATION FINANCING THROUGH BOS FUND MANAGEMENT IN IMPROVING EDUCATION QUALITY
The purpose of this study is to analyze and describe: 1) Implementation of education financing through the management of BOS funds in improving the quality of education; 2) Barriers to the implementation of education financing through the management of BOS funds in improving the quality of education. 3) Efforts made to overcome obstacles in implementing education financing through the management of BOS funds in improving the quality of education. The research method used in the preparation of this scientific paper is descriptive with a qualitative approach. The data collection technique is done through interviews, observation, and documentation study. The informants in this study were the principal, teachers, staff, and other stakeholders in SMA Negeri 1 Kadipaten. The results showed that 1) Implementation of Education Financing through BOS Funds at SMAN 1 Kadipaten Majalengka Regency was effective. This can be seen from several aspects as follows: 1) Planning for Education Budget Compilation is carried out carefully; 2) The education financing is carried out by the operational guidelines and technical guidelines for BOS, and 3) Budget supervision is carried out effectively; 2) There were various obstacles faced in the management of BOS funds in improving the quality of education 3) There were various efforts made to overcome the obstacles faced in implementing the management of education financing through BOS funds in improving the quality of education
Potensi Pengembangan Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma (Blanco) Airy Shaw)di Lahan Terdegradasi
The Multiple Benefits of Developing Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) In Degraded LandKemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) is one kind of vegetable oil crops that have great potential as a source of raw material for biodiesel. The productivity level that can reach 8-9 tons of crude oil, equivalent to 6-8 tons of biodiesel/ha/year make as a strategic commodity associated with government programs to find alternative sources of renewable energy. Development of renewable energy such as from vegetable oils of kemiri sunan is one of the alternatives in an effort to solve the deficit of energy for domestic use so that Indonesia can way out of the crush of the energy crisis. Lands that have been degraded in Indonesia continuously increasing both cause of the extent of natural factors and uncontrolled exploitation. On the other hand the development of this plants retricted by aviability of land. The research88 Volume 14 Nomor 2, Des 2015 : 87 - 101 studies have been conducted on the characteristics of plants, oil and biodiesel production, and adaptability in very broadly of Indonesian agro-ecosystem, this plant show well hopes besides as a source of raw material for biodiesel, it can also function as a conservation plant to reclaim marginal lands that have been degraded. In addition, the development of kemiri sunan on degraded land will not only be able to increase the economic value of the land, but also can be used as crops of high economic value, and able to provide for the energy needs of the surrounding communities and to the wider region
Implementasi Kebijakan Program Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang implementasi kebijakan program sertifikasi guru dalam meningkatkan kompetensi guru. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi kebijakan program sertifikasi guru ditinjau dari aspek kompetensi pedagogik di MTs Negeri 4 Pangandaran melalui beberapa sub aspek dapat meningkatkan kompetensi guru; 2) Implementasi kebijakan program sertifikasi guru ditinjau dari beberapa sub aspek kompetensi kepribadian di MTs Negeri 4 Pangandaran dapat meningkatkan kompetensi guru. Namun demikian ada beberapa sub aspek yang perlu ditingkatkan menjadi teladan bagi peserta didik, baik dalam pergaulan di sekolah maupun dimasyarakat; 3) Implementasi kebijakan program sertifikasi guru di MTs Negeri 4 Pangandaran ditinjau dari kompetensi sosial melalui beberapa sub aspek dapat meningkatkan kompetensi guru; 4) Implementasi kebijakan program sertifikasi guru di MTs Negeri 4 Pangandaran ditinjau dari kompetensi profesional melalui beberapa sub aspek dapat meningkatkan kompetensi guru