27 research outputs found

    Implementasi Algoritma Term Frequency ??? Inverse Document Frequency dan Vector Space Model untuk Klasifikasi Dokumen Naskah Dinas

    Get PDF
    Pada kenyataannya dokumen naskah dinas diinstansi masih disimpan dan dicari secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem klasifikasi dokumen naskah dinas secara otomatis dengan banyak kategori sehingga dapat mempermudah dalam penyimpanan dan pencarian dokumen naskah dinas. \ud Penelitian ini menerapkan metode text mining dengan supervised learning menggunakan algoritma term frequency ??? inverse document frequency (TF-IDF) dan vector space model. Metode text mining digunakan untuk menentukan kata kunci dokumen secara otomatis. Algoritma TF-IDF melakukan pemberian bobot pada setiap kata kunci disetiap kategori dan vector space model untuk mencari kemiripan kata kunci dengan kategori yang tersedia. Implementasi dari sistem ini menghasilkan vektor pada setiap kategori sebagai data pembelajaran. sehingga nilai vektor tersebut akan dibandingkan dengan nilai dari kata kunci dokumen yang diuji untuk mencari kemiripan / similiarity. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma TF-IDF dan Vector Space Model dapat mengklasifikasikan dokumen naskah dinas dengan banyak kategori dengan akurasi hasil klasifikasi 70%-75%

    Kontribusi Rasio Aktivitas dan Ukuran Perusahaan pada Rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk

    Get PDF
    Kami berupaya menguji kembali kontribusi rasio aktivitas dan ukuran perusahaan pada rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebagai tujuan dilakukannya studi ini. Populasi penelitian adalah Laporan keuangan triwulan Tahun 2009 – 2018 dengan memanfaatkan purposive sampling dalam pengambilan sampel sehingga diperoleh 4 x 10 = 40 unit data sebagai sampel. Analisis data menggunakan regresi linear berganda melalui pemanfaatan SPSS Ver. 25. Temuan studi ini memberikan bukti bahwa rasio aktivitas (TATO) dan ukuran perusahaan (LnTA) memberikan kontribusi positif signifikan pada rentabilitas (ROA) perusahaa

    IDENTIFIKASI SENYAWA EUGENOL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) MENGGUNAKAN GAS CHROMATOGRAPHY-MASS SPECTROSCOPY (GCMS)

    Get PDF
    IDENTIFIKASI SENYAWA EUGENOL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) MENGGUNAKAN GAS CHROMATOGRAPHY-MASS SPECTROSCOPY (GCMS

    Evaluasi Kinerja Guru: Model dan Metode dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

    Get PDF
    This article discusses the importance of a teacher performance evaluation approach oriented towards professional development in enhancing the quality of education. With a focus on aspects such as constructive feedback, transparency, and teacher involvement, this approach serves not only as an assessment tool but also as a means to foster continuous growth and improvement. The discussion encompasses key aspects such as support and resources, recognition of achievements, and the positive impact on student learning experiences. Empowering teachers through active participation in the evaluation process and support for their professional development not only influences individual performance quality but also contributes to school stability. Despite implementation challenges, this approach is recognized as an investment in shaping a better future for education

    Determinant Factors in Managing Tourism Village

    Get PDF
    Studies on destination attributes mainly focused on the motivation or experience of tourists and their relation to these attributes. Therefore, in-depth reports are required to fully understand tourism villages as destinations, particularly in relation to the factors that contribute to their success. This study aimed to (1) identify tourism products in tourism villages, (2) identify the determinants of tourism destination attributes, and (3) recommend efforts to improve the management of destination attributes in developing as tourism villages. A qualitative approach was used which was conducted at Kuta Village, Lombok, in 2022. The results showed the tourism products in Kuta Village are the local population's natural landscape, culture, and hospitality. The determining factors that support the management of destination products were strategic locations, various tourist attractions and activities, availability of amenities, as well as good accessibility. However, the village managers needed to address essential issues, such as parking facilities, transportation, and limited skilled personnel in providing services to tourists. This study recommended three steps for managing destination attributes, namely training in sustainable home stay management, improving tourism-supporting facilities and infrastructure, as well as regulating physical infrastructure and accessibility. Moreover, there were arguments (insights) regarding the existence of a village as a destination with the management of attributes and determinants. These served as the key to the successful management of tourism destination

    SKRINING FITOKIMIA SENYAWA FLAVONOID, ALKALOID, SAPONIN, STEROID DAN TERPENOID DARI DAUN KOPASANDA (Chromoloena odorata L.)

    Get PDF
    SKRINING FITOKIMIA SENYAWA FLAVONOID, ALKALOID, SAPONIN, STEROID DAN TERPENOID DARI DAUN KOPASANDA (Chromoloena odorata L.

    Evaluasi active design pada media perjalanan aktif di sekitar ruang publik kota

    Get PDF
    The rise of development, technology and culture in urban communities has produced various positive and negative impacts, one of the negative impacts is the decline in public health factors and the increase of various cardiovascular diseases in urban communities caused by sedentary lifestyle. Based on this phenomenon we began to develop the Active Design principle. The active design is a design principles to makes some environment that can stimulate its users to carry out physical activity naturally. The active design principles has a significant impact on improving public health factors when applied around the centre of communities activities. Along with this phenomenon, the city of Bandung has carried out various revitalization on its public open spaces, one of which is revitalization in the Saparua park, which has become the centre of community activities in sports and recreation. This is a qualitative-descriptive study with the aim of evaluation. The research begins by formulating active design indicators from various literatures, then evaluating the object of study based on the indicators. Produce an understanding of the extent to which the principles of active design materialize on the object of study, the potential for future development and any manifestations that can be used as examples for design elsewhere. © 2019 Raden Rangga Ilham Irfandian, Herman WiliantoPerkembangan pembangunan, teknologi dan budaya pada masyarakat perkotaan telah menghasilkan berbagai dampak positif dan negatif, salah satu dampak negatif tersebut adalah menurunnya faktor kesehatan publik dari berkembangnya berbagai penyakit cardiovaskular pada masyarakat perkotaan yang disebabkan oleh minimnya melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan fenomena tersebut mulailah berkembang prinsip Desain Aktif. Desain Aktif dapat dipahami sebagai prinsip perancangan pada desain tata fisik lingkungan agar dapat merangsang para penggunanya untuk melakukan aktivitas gerak secara fisik. Prinsip Desain Aktif akan memiliki dampak yang signifikan bagi peningkatan faktor kesehatan publik apabila diterapkan pada titik aktivitas masyarakat kota. Seiring dengan fenomena tersebut, Kota Bandung telah melakukan berbagai revitalisasi pada ruang terbuka publik kota, beberapa berhasil menjadi titik aktivitas masyarakat dalam berolahraga dan berekreasi, salah satunya pada lingkungan disekitar ruang terbuka publik Saparua Park. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif dengan tujuan evaluasi. Penelitian dimulai dengan merumuskan indikator Desain Aktif dari berbagai literartur, kemudian melakukan evaluasi terhadap obyek studi. Menghasilkan pemahaman tentang sejauh mana prinsip Desain Aktif terwujud pada obyek studi, potensi pengembangan kedepan dan perwujudan apa saja yang dapat dijadikan contoh. © 2019 Raden Rangga Ilham Irfandian, Herman Wiliant

    Pengaruh Penambahan Fly Ash PLTU Cirebon dan Temperatur Pengeringan Terhadap Kuat Tekan Material Konstruksi Beton High Volume Fly Ash (HFVA)

    Get PDF
    Penggunaaan batubara sebagai sumber energi di negara berkembang seperti Indonesia masih menjadi pilihan utama. Hasil samping pembakaran batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berupa fly ash dan bottom ash (FABA) akan terus meningkat seriring konsumsi bataubara sebagai energi meningkat. Industri semen dapat mengahsilkan 2,9 miliar ton CO2 ke atmosfer hal ini akan berdampak langsung terhadap kenaikan temperatur bumi dan pemansan global. Subtitusi material semen dengan fly ash menjadi sebuah pilihan yang ramah lingkungan dalam meminimalisir gas CO2. Pembuatan beton dimulai dengan mencampurkan fly ash dan semen pada berbagai rasio (1:1; 1:3 ; 1:4) dengan air. Air dituang secara bertahap sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga membentuk pasta. Pasta beton yang telah terbentuk dicetak pada cetakan kubus ukuran 5x5x5 cm3. Cetakan pasta HVFA didiamkan selama 1 hari, kemudian dikeringkan (curing) pada temperatur yang divariasikan (30, 40 dan 60°C). Hasil Analisa oksida komponen kimia menunjukan bahwa fly ash dari PLTU Cirebon tergolong kategori fly ash kelas C dengan kadar CaO lebih dari 10% dan SiO2 kurang dari 46% dan Kekuatan beton (compressive strength) HVFA yang  paling besar yang dapat dihasilkan beton HVFA adalah pada rasio komposisi semen dan fly ash 1:3 dengan temperatur pengeringan 40°C. material fly ash mampu menggantikan semen sebesar 75% dari kebutuhan beton HVFA dengan kekuatan beton mencapai 12,557 MPa pada kondisi pengeringan 40°C. Hasil optimasi menunjukan variable yang paling berpengaruh terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan adalah temperatur pengeringan
    corecore