12 research outputs found

    Self-Forgiveness in Individuals with Suicide Attempt

    Get PDF
    Suicide attempt defined as potential self-harm behavior, devoted to oneself, followed by a desire to die as a result with non-fatal consequences. Individuals with attempted suicide who did not experience death felt a conflict within themselves. This research was conducted during the Covid-19 pandemic and aims to examine self-forgiveness of individuals who attempted suicide. This research was conducted with qualitative method using a case study approach and data analysis by Miles-Huberman. The research sample was taken using purposive sampling with several criteria, namely individuals aged 15 to 29 years old, college students, and had attempted suicide. The participants of this study were three people who were researched by deep interview and document study. The results of this study indicate that the three participants can forgive themselves after committing suicide attempts. From the results of the interview, it was also known that the three participants had difficulty returning to forgive themselves in certain situations, especially when relapses of the three participants. The results also showed that self-forgiveness that was carried out did not necessarily eliminate the thoughts of suicide experienced by the three participants.Keywords: Self-forgiveness; suicide attempt; Covid-1

    Perilaku Berkendara Agresif Para Pengguna Kendaraan Bermotor di Kota Malang

    Get PDF
    This study aims to identify the types of aggressive driving behavior and their causative factors. Survey method was employed in this study. The population of this study was motorized vehicle users (drivers and riders) in the city of Malang, from which we drew 400 drivers and riders as our sample by using purposive sampling technique. Data obtained from this study was then analyzed by applying descriptive and frequency analysis technique. The results showed that the most frequent type of aggressive driving behavior was tailgating in order to prevent others from occupying the space. Furthermore, contributing factors of aggressive driving behavior were traffic density, rushing behavior, some burdersome traffic signs, and other motorized vehicle users who try to occupy their driving territory.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku berkendara agresif beserta faktor yang menjadi pemicunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi penelitian ini adalah para pengguna kendaraan bermotor (pengendara mobil dan sepeda motor) di Kota Malang, dengan jumlah sampel 400 orang. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis frekuensi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku berkendara agresif yang dominan terjadi adalah memperkecil jarak kedekatan dengan kendaraan di depannya untuk menghalangi pengendara lain yang akan mengambil jalan. Sementara itu, faktor yang menjadi pemicu terjadinya perilaku berkendara agresif adalah kepadatan lalu lintas, terburu-buru, rambu lalu lintas yang dirasa memberatkan pengendara, dan adanya pengendara lain yang melanggar daerah teritori pengendara tersebut

    Prasangka Mahasiswa Papua pada Etnis Jawa di Kota Malang

    Get PDF
    Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki keragaman etnis. Keragaman ini membawa Indonesia sering dihadapkan pada berbagai permasalahan di antaranya adalah adanya prasangka. Prasangka juga berkembang pada masyarakat Papua dan Jawa. Prasangka antar kedua etnis membawa penelitian ini mengungkapkan prasangka pada mahasiswa asli Papua yang melanjutkan penelitian di kota Malang, di mana mahasiswa Papua yang memiliki prasangka harus hidup dan bersosialisasi dengan masyarakat etnis Jawa yang mendominasi kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 mahasiswa Papua yang memiliki prasangka pada masyarakat etnis Jawa. Teknik pengumpulan data adalah observasi non partisipan dan wawancara semi terstruktur. Teknik analisis menggunakan model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui sumber prasangka yang berbeda antar subjek. Hal ini dikarenakan berbedanya pengalaman dan cara pandang masing-masing subjek. Dalam tipe prasangka, dua subjek tergolong tipe aversive dan tiga subjek tergolong tipe ambivalent. Dampak prasangka yang dimiliki keempat subjek memiliki kesamaan yaitu pengucilan sosial dan adanya konflik sosial yang berbeda bentuk satu sama lainnya. Dampak prasangka pada kelima subjek juga menjelaskan adanya jarak sosial antara mahasiswa Papua dengan masyarakat etnis Jawa

    Seek Forgiveness : Pemaafan pada Pemeluk Agama Islam dan Agama Kristen

    Get PDF
    Pemaafan merupakan perubahan motivasi pada individu, dari penghindaran serta balas dendam menuju konsiliasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi pemaafan antara mahasiswa pemeluk agama Islam dan agama Kristen. Menggunakan rancangan kuantitatif dengan teknik analisis komparatif,  penelitian ini melibatkan 1.497 mahasiswa dengan teknik sample non-probability sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji T-test untuk membandingkan dua kelompok sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Transgression-Related Interpersonal Motivation-12 (TRIM-12) milik McCullough (1998). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi pemaafan antara mahasiswa yang beragama Islam dan mahasiswa beragama Kristen

    The Mind Anchor: Peran Trait Rumination dalam Struktur Pengalaman Afektif

    Get PDF
    This study aimed to investigate whether trait rumination has a role in individual’s structure of current affect, specifically on valence and arousal dimension. Within-subject experiment design was used as a study design which involved eighty-one undergraduate students of Department of Psychology, Universitas Brawijaya as participants. Images from International Affective Picture System (IAPS) were used to evoke participant’s affect and measured by Self Assessment Manikin’s (SAM) rating while trait rumination was measured using Ruminative Response Scale (RRS). Statistical analysis using one-way repeated measures ANOVA technique found that trait rumination has a significant role in participant’s structure of current affect on relation between valence stimulus and rating valence (F=5.276, p<0.01) but has no role on relation between arousal stimulus and rating arousal (F=0.753, p>0.05).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah trait rumination memiliki peran dalam struktur pengalaman afektif individu, yaitu dimensi valence dan arousal. Penelitian ini menggunakan desain within-subject experiment dengan melibatkan delapan puluh satu orang mahasiswa baru Prodi Psikologi Universitas Brawijaya sebagai partisipan. Afek partisipan dibangkitkan menggunakan stimulus gambar dari International Affective Picture System (IAPS) yang diukur melalui Self Assessment Manikin (SAM) dan trait rumination diukur menggunakan Ruminative Response Scale (RRS). Hasil analisis statistik menggunakan teknik one-way repeated measures ANOVA menunjukkan bahwa trait rumination memiliki peran signifikan dalam hubungan antara valence stimulus dan rating valence (F=5.276, p<0.01). Namun, trait rumination tidak memiliki peran dalam hubungan antara arousal stimulus dan rating arousal (F=0.753, p>0.05).This study aimed to investigate whether trait rumination has a role in individual’s structure of current affect, specifically on valence and arousal dimension. Within-subject experiment design was used as a study design which involved eighty-one undergraduate students of Department of Psychology, Universitas Brawijaya as participants. Images from International Affective Picture System (IAPS) were used to evoke participant’s affect and measured by Self Assessment Manikin’s (SAM) rating while trait rumination was measured using Ruminative Response Scale (RRS). Statistical analysis using one-way repeated measures ANOVA technique found that trait rumination has a significant role in participant’s structure of current affect on relation between valence stimulus and rating valence (F=5.276, p<0.01) but has no role on relation between arousal stimulus and rating arousal (F=0.753, p>0.05).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah trait rumination memiliki peran dalam struktur pengalaman afektif individu, yaitu dimensi valence dan arousal. Penelitian ini menggunakan desain within-subject experiment dengan melibatkan delapan puluh satu orang mahasiswa baru Prodi Psikologi Universitas Brawijaya sebagai partisipan. Afek partisipan dibangkitkan menggunakan stimulus gambar dari International Affective Picture System (IAPS) yang diukur melalui Self Assessment Manikin (SAM) dan trait rumination diukur menggunakan Ruminative Response Scale (RRS). Hasil analisis statistik menggunakan teknik one-way repeated measures ANOVA menunjukkan bahwa trait rumination memiliki peran signifikan dalam hubungan antara valence stimulus dan rating valence (F=5.276, p<0.01). Namun, trait rumination tidak memiliki peran dalam hubungan antara arousal stimulus dan rating arousal (F=0.753, p>0.05)

    Peningkatan Kepercayaan Diri Mahasiswa melalui Pelatihan Asertivitas

    Full text link
    This study was initiated by the observation that Brawijaya University psychology student batch 2007 and 2008 appeared passive in the teaching-learning process. It is acknowledged that an assertive training will be needed. The training is expected to be a pilot project or the initial steps for the implementation of students' soft skills.This study aims to determine the effectiveness of assertive training to enhance student confidence. Subjects of 22 psychology students will be examined through experimental repeated measure design methodSelf confidence level was measured twice pre and post the training given. Based on the t-test test results of the self confidence level rates obtained from the pre test mean of 103.68 with standard deviations of 7.17. While the post test came up with mean of 122.45 with standard deviations of 10.05. The results of the research showed that the confidence scores of students increased significantly after the training is given. This conclusion showed that assertive training was effective to improve confidence level of the students

    Kekacauan Pemilu 2019: Fenomena Firehose of falsehood dalam Relasi Sikap terhadap HOAX dan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Komisi Pemilihan Umum

    Get PDF
    Firehose of falsehood is a propaganda technique that has used in the political world. This propaganda is used by presenting hoax news/hoaxes in public awareness continuously until the public believes the news. The community more easily and quickly accepts media news anywhere and anytime because the public has direct media access to grasp. In contrast, the literacy and rechecking of news content are often not done due to time constraints and the emotional content of newsreaders. Information media believed to be one of the sources of increasing distrust in the election organizers, namely the KPU. This study aims to explore people's attitudes towards HOAX news on trust in the KPU. The research method uses quantitative with a survey approach to 558 2019 voter respondents through the distribution of Trust research scale to KPU and attitude scale towards hoaxes. The results study indicate there is a role for attitudes towards hoaxes towards trust in the KPU as an EMB in Indonesia

    Self-forgiveness pada mantan narapidana kasus pembunuhan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran self-forgiveness pada mantan narapidana kasus pembunuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik yang digunakan dalam pemilihan informan adalah purposive sampling dengan jumlah informan 1 orang berusia >21 tahun yang telah selesai menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan sebagai kasus pembunuhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan teknik analisis data milik Miles & Huberman. Hasil penelitian menyebutkan bahwa informan mampu untuk menerima kejadian di masa lampau yakni tindakan kriminalitas yang mengharuskan informan menghabiskan waktu 2 tahun 6 bulan dalam Lembaga Pemasyarakatan Salemba. Informan juga berusaha untuk menerima dan melalui stigma mantan narapidana di lingkungan setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan walaupun sebelumnya informan dirundung rasa bersalah dan menyesali perbuatannya hingga menutup diri dari lingkungan sosial setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan. Informan memilih untuk memaafkan dan menerima kondisi melalui pemulihan spiritual. Pada hasil penelitian ini juga ditemukan peran dukungan keluarga sangat penting bagi informan untuk melalui kehidupan pasca menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan

    Seek Forgiveness : Pemaafan pada Pemeluk Agama Islam dan Agama Kristen

    Full text link
    Pemaafan merupakan Perubahan motivasi pada individu, dari penghindaran serta balas dendam menuju konsiliasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi pemaafan antara mahasiswa pemeluk agama Islam dan agama Kristen. Menggunakan rancangan kuantitatif dengan teknik analisis komparatif,  penelitian ini melibatkan 1.497 mahasiswa dengan teknik sample non-probability sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji T-test untuk membandingkan dua kelompok sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Transgression-Related Interpersonal Motivation-12 (TRIM-12) milik McCullough (1998). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi pemaafan antara mahasiswa yang beragama Islam dan mahasiswa beragama Kristen
    corecore