Science Panel: Activities in 2022-2023

Short report of the Global Geodetic Observing System (GGOS) Science Panel during the period 2022-2023

MOTION GRAPHIC "AKHLAK" SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENYIMPANGAN PERILAKU SOSIAL PADA REMAJA

Adolescence is a transition from children to adulthood, usually this is a very vulnerable period for parents because at this age children begin to look for identity. Teenagers begin to want to have their own desires and no longer want to be regulated by parents because they already feel as adults. Environmental factors in the residence and school environment are very influential on the stability of development in adolescence. Teenagers who are out of control and unable to control themselves will very easily fall into social behavior deviations such as fighting with friends, brawl to drug abuse. To help the school and parents in overcoming this problem, media education needs to be deviated social behavior in adolescents based on visual multimedia. Visual multimedia technology was chosen because this media tendency is much easier to be accepted and understood by teenagers compared to just a lecture or seminar. The making of educational media for social behavior deviations in adolescents was built using motion graphic techniques. Then for the development method used is the Multimedia Development Life Cycle. The results obtained in this study in the form of motion graphics with the title of Morals with duration 00: 02:20

Independence and Interdependence in the Writing Center

The writing center should be a space where we, as tutors, promote both independence and interdependence. We should strive to help students improve their skills, so they have the confidence to move forward with their paper and future papers on their own. We should also encourage interdependence through collaboration with the writing center. Students can benefit from their tutor offering unique perspectives and a place where the writer can talk through their ideas. Tutors need to be available to meet students’ individual needs by offering a balance between our focuses on self-sufficiency and collaboration

Rancang Bangun Pintu Air Otomatis Menggunakan Water Level Float Switch Berbasis Mikrokontroler

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pintu air otomatis membuka ataupun menutup pintu berdasarkan ketinggian air pada bendungan yang sebelumnya masih bersifat konvensional atau masih menggunakan tenaga manusia. Pintu air yang bersifat konvensional dinilai kurang efektif, mengingat curah hujan yang cukup tinggi disertai sulitnya memperkirakan ketinggian air yang selalu berubah-ubah, selain faktor tersebut ketinggian air pada suatu bendungan dipengaruhi juga oleh banjir kiriman didaerah lain. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan pengumpulan data dan pengembangan perangkat yang terdiri dari perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi, dimana dalam analisis menggunakan analisis SWOT untuk menilai layak atau tidaknya rancangan ini diterapkan. Hasil yang diharapkan adalah terwujudnya pintu air otomatis untuk meringankan manusia dalam menjalankan tugas serta membuat sistem yang berjalan dengan lebih efisien. Rancang bangun pintu air otomatis ini menggunakan mikrokontroler arduino uno dan nano sebagai alat pemroses, serta dilengkapi dengan sensor ultrasonik, water level float switch sensor, LCD display, motor servo. Water level float switch sensor yang berfungsi untuk memutar motor servo untuk mengangkat atau menurunkan pintu air sesuai batas ketinggian air. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya sistem pintu air otomatis pada suatu bendungan dan dapat mengurangi kelalaian manusia dalam bertugas mengingat sulitnya memperkirakan ketinggian air yang selalu berubah-ubah dalam waktu tertentu

Students’ Elements of Motivation in Joining the EFL Virtual Classroom Using the Zoom Application During the Covid 19 Pandemic

The students’ motivation in learning has been a crucial issue for many researchers so far. It is because motivation takes an important role to support the students’ learning achievement. Hence, motivation cannot be separated from the teaching and learning activities conducted by the EFL teachers. This current research was aimed at investigating the elements of the students’ motivation in joining the EFL virtual learning activities using the zoom application during the covid 19 pandemic. The research applied a qualitative descriptive approach. To collect the data, the researcher observed one elective class and interviewed some students from the class investigated. The results revealed that the students’ motivation was mostly influenced by the positive effect related to the learning situations created by the teacher when using the zoom application to conduct the teaching and learning activities. This also implied that the zoom application could lead the teachers to think of being creative in conducting the virtual teaching and learning activities

Pemodelan Website Geografis Tempat Pelayanan Kesehatan di Palembang

Tempat pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui lembaga institusi pelayanan kesehatan. Masyarakat di Kota Palembang mendapatkan informasi tempat pelayanan kesehatan melalui informasi masyarakat sekitar, lembaga pelayanan kesehatan dan beberapa situs internet yang ditampilkan secara terpisah. Maka sebuah website geografis diperlukan untuk menampilkan tata letak lokasi pelayanan kesehatan dan informasi lengkap tentang pelayanan kesehatan di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah pemodelan website geografis tempat pelayanan kesehatan di Kota Palembang. Pemodelan yang digunakan berbasis object oriented dengan menerapkan use case diagram dan activity diagram

Space geodetic observations of repeating slow slip events beneath the Bonin Islands

The Pacific Plate subducts beneath the Philippine Sea Plate along the Izu-Bonin Trench. We investigated crustal movements at the Bonin Islands, using Global Navigation Satellite System and geodetic Very Long Baseline Interferometry data to reveal how the two plates converge in this subduction zone. These islands are located similar to 100 km from the trench, just at the middle between the volcanic arc and the trench, making these islands suitable for detecting signatures of episodic deformation such as slow slip events (SSEs). During 2007-2016, we found five SSEs repeating quasi-periodically with similar displacement patterns. In estimating their fault parameters, we assumed that the fault lies on the prescribed plate boundary, and optimized the size, shape and position of the fault and dislocation vectors. Average fault slip was similar to 5 cm, and the average moment magnitude was similar to 6.9. We also found one SSE occurred in 2008 updip of the repeating SSE in response to an M6 class interplate earthquake. In spite of the frequent occurrence of SSEs, there is no evidence for long-term strain accumulation in the Bonin Islands that may lead to future megathrust earthquakes. Plate convergence in Mariana-type subduction zones may occur, to a large extent, episodically as repeating SSEs

PEMBAGIAN WARIS ADAT LAMPUNG SAIBATIN YANG TIDAK MEMILIKI ANAK PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat)

ABSTRAK Waris adalah proses pemindahan harta seseorang yang telah meninggal kepada yang masih hidup, yang tergolong ahli waris hanyalah keluarga dengan jalannya perkawinan atau suami istri dan dengan adanya hubungan darah. Sedangkan pembagian waris yang ada di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat pembagian warisnya bisa diwariskan kepada anak angkat apabila ada pasangan yang tidak memiliki anak dan dibagikan sebelum pewaris meninggal dunia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembagian waris adat Lampung Saibatin yang tidak memiliki anak yang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat, dan bagaimana pembagian waris yang tidak memiliki anak perspektif hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pembagian waris adat Lampung Saibatin yang tidak memiliki anak yang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat dan untuk mengetahui bagaimana pembagian waris yang tidak memiliki anak perspektif hukum Islam. Metode penulisan ini menggunakan penelitian lapangan (field research), Metode penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data, wawancara dan pengamatan. Data primer diperoleh langsung dari responden mengenai pembagian warisan, sedangkan data sekunder berupa teori-teori dan norma hukum serta data penunjang lainnya diperoleh dari kepustakaan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jika dalam suatu pasangan tidak mempunyai anak, supaya tidak putus keturunan maka pihak pasangan melakukan pengangkatan anak yang sudah dimusyawarahkan kepada keluarganya dan disahkan dalam upacara adat untuk disaksikan oleh orang banyak bahwa anak angkat tersebut sudah menjadi anak dari pasangan tersebut. Sedangkan konsekuensi daripada anak angkat ini adalah dia yang berhak bertanggung jawab sepenuhnya baik itu kepada orang tua angkatnya maupun tahta dan harta warisan yang telah diberikan oleh orang tua angkatnya. Setelah ditelusuri Pembagian warisan adat Lampung Saibatin di Pekon Sukaraja Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat ini tidak sesuai dengan sistem kewarisan Islam yang membagi warisan kepada para ahli waris berdasarkan Hukum Islam. Pada Hukum Islam para ahli waris adalah mereka yang memiliki hubungan darah dan hubungan iii perkawinan, sementara pada Adat Lampung Saibatin anak angkat bisa memiliki kedudukan untuk mendapatkan warisan. Kata Kunci: Warisan, Adat Saibatin, Hukum Isla

Apparent ionospheric total electron content variations prior to major earthquakes due to electric fields created by tectonic stresses

Growing evidence for ionospheric signatures of impending earthquakes comes from electron content measurements along slanted paths from GPS satellites to multiple ground stations located up to 500 km away from the epicenters. These slant total electron content (STEC) measurements deviate from the classic U-shape pattern, starting about 40 min to over an hour before major earthquakes. Unlike other naturally occurring STEC fluctuations at midlatitudes, we show here that these earthquake-induced deviations are simultaneous over a wide geographical area and do not propagate, thereby indicating a ground-based origin. Prior to the 11 March 2011 Tohoku-Oki earthquake (Mw 9.0), the deviations were as much as 10% of the undisturbed STEC. We argue that such deviations must be due to an electric field-forced rise or fall of the main ionosphere with little change in the vertical electron density profile. Hence, “apparent” is used in the title. We show how stress-related underground electric fields penetrate to 80 km altitude (above which penetration to the main ionosphere easily occurs) with magnitudes high enough to create STEC variations comparable to those observed. Since many thousands of GPS receivers exist worldwide, our theory suggests the possibility of early warning systems that could provide 10 to 20 min notice prior to large earthquakes, after allowing time for signal processing. This theory for prequake-induced STEC fluctuations also explains the ground-based ULF magnetic field data acquired by Fraser-Smith et al. 40 min prior to the Loma Prieta earthquake