5 research outputs found

    PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK (STUNTING) DI TPA ATHAHIRA PENDOWOHARJO

    Get PDF
    Latar belakang : Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek daripada teman seusianya. Pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya memberikan pengaruh cukup besar dalam kehidupan anak di masa mendatang. Pemantauan perkembangan anak berguna untuk menentukan penyimpangan/hambatan perkembangan anak sejak dini sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan, serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin yakni pada masa-masa kritis tumbuh kembang anak. Setiap tahapan tersebut memerlukan pemahaman dan pemantauan rutin dari orang tua. Hal tersebut berguna untuk menghindari dan mendeteksi secara dini jika terjadi kelainan ataupun keterlambatan perkembangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap tumbuh kembang anak (stunting). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan jenis pendekatan studi kasus. Hasil : Pemberian metode tersebut dapat memberikan pemahaman terhadap orang tua mengenai pola asuh yang baik sehingga anak akan terhindar dari perilaku yang menyimpang. Dengan demikian penelitian ini berisi kutipan-kutipan secara deskriptif untuk memberikan gambaran penyajian lapora

    PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SADARI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA IBU-IBU KADER KESEHATAN DI DUSUN BANGMALANG PENDOWOHARJO SEWON BANTUL

    Get PDF
    SADARI adalah teknik pemeriksaan payudara sendiri dengan melihat dan merasakan dengan jari Anda untuk melihat apakah ada benjolan atau kelainan pada payudara. Metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau disebut juga breast selfexam (BSE) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang SADARI terhadap peningkatan pengetahuan pada ibu-ibu kader kesehatan di dusun pendowoharjo sewon bantul. Metode penelitian menggunakan metode desain Quasi Experiment, rancangan one group pretest-posttest design. Pengumpulan data dilakukan pada bulan juli 2019 dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang dilakukan untuk kelompok kontrol dengan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Maka analisis data yang digunakan untuk kelompok eksperimennt adalah Uji Mann Whitney. Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah pada kelompok control dan eksperiment berdasarkan uji Wilcoxon sebesar 0,000 (p<5%). Ada pengaruh pemberian penyuluhan melalui metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan ibu-ibu kader kesehatan tentang SADARI berdasarkan uji mann whitney dengan hasil Z sebesar -5,456 nilai signifikan 0,000(p<5%). Pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah mampu meningkatkan pengetahuan pada ibu-ibu kader kesehatan dusun Pendowoharjo Sewon Bantul

    HUBUNGAN KELENGKAPAN LAPORAN PENTING DOKUMEN REKAM MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS DAN TINDAKAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

    Get PDF
    Ketidakakuratan kode diagnosis dan tindakan pada dokumen rekam medis di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta masih terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelengkapan laporan penting dokumen rekam medis dengan keakuratan kode diagnosis dan tindakan di RSO Prof. Dr. R Soeharso Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap selama tri wulan IV tahun 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah 93 dokumen rekam medis, dengan pengambilan sampel secara simple random sampling. Analisis dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan laporan penting dokumen rekam medis dengan keakuratan kode diagnosis dan tindakan pada (p=0,001dan r=0,457). Kelengkapan laporan penting dokumen rekam medis harus ditingkatkan agar kode diagnosis dan tindakan di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta akurat

    EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN PRESENTASI YANG DISERTAI SELEBARAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG HIV / AIDS PADA SISWA SMUN 3 DAN SMUN I PANJANGAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2007–2008

    Get PDF
    Masalah sosial dan masalah kesehatan seperti KTD dan infeksi HIV / AIDS padaumumnya sedang dihadapi oleh remaja saat ini. Sebanyak 2,3 juta penderita HIV / AIDSadalah remaja dan para wanita (UNAIDS, 2004). Kurangnya pengetahuan tentangHIV/AIDS disebabkan karena pendidikan kesehatan yang diberikan di sekolah, bimbinganmodul, leaflet dan CD tentang HIV / AIDS masih jarang. Untuk mencapai hal tersebutprogram pencegahan melalui sekolah dianggap metode yang efektif yang memberikanmateri untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu peningkatan pengetahuan tentangpencegahan infeksi HIV / AIDS.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan denganpenggunaan modul dan presentasi yang disertai dengan selebaran terhadap pengetahuantentang HIV / AIDS pada siswa SMUN 3 dan SMUN 1 Pejangan Bantul tahun 2007-2008.Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan pendekatanpre- post test control group design. Subyek penelitian dikelompokan menjadi 2 dari SMUyang berbeda dan ditentukan sebagai kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Setiapsampel terdiri dari 42 orang terpilih dengan menggunakan cluster random samplingkemudian diukur pengetahuan tentang HIV / AIDS menggunakan instrumen test. analisisstatistic menggunakan uji t dependen dengan tingkat signifikansi 0,005.Nilai rata-rata pre-test dan post-test pada kelompok perlakuan masing-masing73,81 (SD = 10,53) dan 84,17 (SD = 5,69). Sedangkan rerata nilai pre-test dan posttestpada kelompok kontrol masing-masing 80,39 (SD = 8.13) dan 81.51 (SD = 6,97).Uji beda pada sampel berpasangan dari kelompok perlakuan dengan nilai t 5,440 (nilai p 0,05), yang artinya tidak ada perbedaanpengetahuan antara pre-test dan post-test kelompok kontrol. Jadi, perbandingan antarakedua kelompok diperoleh nilai t 3,771 (nilai p <0,005), yang berarti ada perbedaanpengetahuan.Terdapat perbedaan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa SMU denganpenggunaan modul dan presentasi yang disertai leaflet.Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Modul, Leaflet, HIV / AIDS

    Pengaruh Anticipatory Guidence terhadap Praktik Orang Tua dalam Pencegahan Sibling Rivalry pada Anak Usia Toddler di kecamatan Manisrenggo Klaten Jawa Tengah 2011

    Get PDF
    Latar Belakang: Saudara kandung memiliki peran yang penting dalam pembelajaran sosial antara yang satu dengan yang lain yang merupakan awal bagi anak-anak untuk membangun hubungan yang lebih luas dengan orang lain. Saudara kandung juga dapat menjadi sumber pertengkaran bagi anak yang satu dengan anak yang lain. Sibling rivalry adalah hal yang wajar pada anak menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Biasanya muncul jika ada kehadiran anggota keluarga baru sehingga anak merasa dikesampingkan. Orang tua adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktivitas dalam kehidupannya. Praktik orang tua yang buruk dalam pencegahan sibling rivalry dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh anticipatory guidance terhadap praktik orang tua dalam pencegahan sibling rivalry di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi exsperimental dengan rancangan pretest dan posttest dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan pengambilan data dengan kuesioner. Data diambil pada bulan Juli sampai Agustus 2011. Uji statistik yang digunakan adalah paired ttest. Hasil Penelitian: Hasil perhitungan t diketahui nilai sig. (p) 0,002. Terdapat perubahan terhadap praktik orang tua dalam pencegahan sibling rivalry antara sebelum dilakukan anticipatory guidance dan sesudah diberikan anticipatory guidance. Nilai pretest terbanyak dalam kategori cukup yaitu 50%. Nilai posttest terbanyak dalam kategori cukup yaitu 56,7%. Saran: Sibling rivalry yang terjadi di antara saudara kandung jangan dianggap sebagai hal yang wajar. Jika pertengkaran terjadi secara berlebihan dan orang tua merasa tidak mampu menyelesaikannya, orang tua sebaiknya meminta bantuan ke pelayanan/petugas kesehatan untuk diberikan anticipatory guidance
    corecore