206 research outputs found

    PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO GRESIK

    Get PDF
    Krisis ekonomi yang berdampak pada lesunya iklim dunia usaha mengakibatkan banyak perusahaan harus melakukan upaya perampingan atau konsolidasi internal lainnya sebagai upaya penghematan keuangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup (survive) dan mencapai pertumbuhan (growth) melalui kinerja yang efektif dan efisien. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya mengelola sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta dengan sempurna. Menciptakan kepuasan kerja karyawan adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel yang mempengaruhinya yaitu budaya organisasi atau perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar karyawan selalu konsisten dengan kepuasannya maka setidak-tidaknya perusahaan selalu memperhatikan lingkungan di mana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya rekan kerja, pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya. PT. SINAR SOSRO Gresik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan minuman kemasan atau botol seperti teh botol Sosro. Yang dihadapkan oleh penurunan jumlah produksi teh botol Sosro dari tahun 2006 - 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Bagian Produksi Teh Botol Sosro Pada PT. Sinar Sosro Gresik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sampel adalah karyawan bagian produksi teh botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Gresik. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modeling) untuk melihat hubungan kausalitas antar faktor. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan, Kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan

    Greenhouse Gas Emission from Rice field in Indonesia: Challenge for future research and development

    Get PDF
    Rice is an essential crop in Indonesia. Any aspects of rice to increase productivity have been well studied and documented; however, there are still lacking well-documented studies on its environmental aspects, including climate change. Many researches might already be conducted, but only a few have been published in a peer-reviewed journal. There is still a lack of robust data on greenhouse gas (GHG) emissions from the rice field in Indonesia, factors affecting and the technology on how to reduce it. From the reviewed publications, it was found out that research only conducted under a controlled environmental setting. More research on understanding the controlling factors (e.g., water management, rice cultivar, soil types, and fertilizer) of GHG emission from rice field is still needed. The result will introduce a sustainable farming practice,  with low in GHG emissions, high in productivity, simple to apply and generate more income to farmers. This review has identified the gaps for future research and development in Indonesia. The research should meet the need, either national or global strategies. Development of a new farming practice will succeed in the presence of government policies. Therefore an intensive interdisciplinary approach between researcher and other stakeholders should be conducted

    Water Quality Characteristics of Jonge Telaga (Doline Pond) as Water Resources for the People of Semanu District Gunungkidul Regency

    Get PDF
    Abstract Doline ponds (telaga) have an important role as one of water resources in karst areas, especially during dry seasons in Gunungkidul. Recently, the doline ponds are facing various environmental problems, i.e. steadily decreasing water storage, water loss, and degrading water quality. The research aims to determine the characteristics of Jonge Telaga which include the continuity of flow, utilization, pollution sources, physical water quality (temperature, EC,TDS, TSS, and turbidity), chemical water quality (pH , NO2, NO3, NH4, PO4, BOD , COD, and detergent), and biological water quality (total coliform). In order to determine the characteristics of Jonge Telaga, the research was conducted using a survey method, i.e., observing the continuity of flow and measuring physical, chemical, and biological water quality. Initially, the water was sampled purposively based on the area and the depth of this doline pond. The qualitative description of the results shows that Jonge Telaga is a closed perennial doline pond, whose main pollution source comes from domestic activities, such as bathing and washing. According to the Governor Regulation of the Special Region of Yogyakarta Number 20 Year 2008 on Water Quality Standards, Jonge Telaga meets all of the water quality criteria, except the temperature and detergent, for a Class II water.Abstrak Telaga mempunyai peran penting sebagai salah satu sumberdaya air di daerah karst, khususnya pada musim kemarau di Kabupaten Gunungkidul. Pada saat ini telaga menghadapi berbagai permasalahan lingkungan yaitu simpanan air yang terus berkurang, air yang cepat hilang, dan penurunan kualitas air. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik telaga yang meliputi kontiyuitas aliran, pemanfaatan, sumber pencemar, kualitas fisik air telaga (TDS, TSS, suhu, kekeruhan, DHL), kimia air (pH, NH4, PO4, NO2, NO3, BOD, COD, deterjen) dan biologi air (coliform total).  Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode survei. Untuk mengetahui karakteristik telaga dilakukan pengamatan kontinyuitas aliran, pengukuran kualitas air secara fisik, kimia dan biologi. Pengambilan sampel air dilakukan secara purposive mendasarkan pada luasan dan kedalaman telaga. Analisis hasil dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Telaga Jonge merupakan telaga yang tertutup dengan ketersediaan air menerus sepanjang tahun. Sumber pencemar utama telaga adalah kegiatan domestik (mandi dan cuci). Kualitas air Telaga Jonge menurut baku mutu air kelas II PERGUB DIY Nomor 20 Tahun 2008 masih di bawah ambang batas kecuali suhu dan deterjen

    Typology of Indonesian Stratovolcanoes: Insights from Geomorphological and Geological aspects

    Get PDF
    This study aims to provide the first general typology of Indonesian stratovolcano (number of analyses=154), including various types of rock compositions and diverse volcanic hazards. Several parameters were evaluated, including average radius (r), average slope (S), surface roughness (RMS), rock compositions, mineralogy, and deposit characteristics. Four types were identified as follows: (1) small-least dissected cones, (2) broad-dissected cones, (3) extremely broad-dissected cones with caldera, and (4) residual-highly dissected cones. Type I is typically small (r=2.1 km), steep (S=19.8ᵒ), rough (RMS=88.8), less evolved (predominantly basic to intermediate), having abundant mafic (olivine, clinopyroxene) and minor hydrous (amphibole, biotite) minerals, with rare pumice and lava domes (mostly scoria and lava flows). Type II has moderate values of r, s, and RMS (8.8 km, 15.2ᵒ, and 47.7, respectively) with predominantly intermediate rocks, minor olivine with abundant hydrous minerals, and abundant pumice and lava domes. Type III is typically large (r=18.1 km), gentle (S=9.2ᵒ), smooth (RMS=40.1), producing abundant felsic rocks and felsic minerals (quartz and sanidine), and characterized by the occurrence of thick ignimbrite deposits. Type IV has relatively similar size to type II (r=8.2 km), but the slope is gentler with coarser surface textures (S=10.7ᵒ and RMS=56.8), includes more portion of ultrabasic rocks and mafic minerals, and has no feature of lava domes with common exposure of intrusions (e.g., dyke). We suggest that the evolution from type I to type III corresponds to maturation stage, whereas the formation of type IV represents erosional stage

    ANALISA KOROSI MATERIAL BAJA KARBON SEDANG PADA LINGKUNGAN AIR, UDARA DAN NATRIUM NITRIT

    Get PDF
    Korosi (rust) adalah reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungan yang memghasilkan ion-ion sehingga dapat menurunkan mutu logam. Tujuan dari penelitian dan analisa korosi pada baja karbon sedang pada lingkungan air, udara bebas, dan natrium nitrit ini adalah : untuk mengetahui pengaruh air( H 2 O), udara(O 2 ) dan natrium nitrit(NaNO 2 ) terhadap laju korosi pada baja karbon sedang serta untuk mengetahui tingkat kekerasan material setelah dikorosi dan struktur mikro dari material tersebut. Pada penelitian ini, sebelum korosi spesimen baja karbon sedang dilakukan uji komposisi kimia. Untuk proses korosi yang dilakukan , spesimen baja karbon sedang berbentuk spesimen uji keras. Proses korosi meliputi : tanpa perendaman(dibiarkan dalam udara bebas ), direndam air separuh, direndam air penuh, direndam natrium nitrit separuh dan direndam natrium nitrit penuh. Pelaksanaan pengkorosian selama 2 minggu (14 hari). Kemudian spesimen tersebut ditimbang untuk menentukan laju korosi dimana material korosi dibersihkan dahulu sebelum penimbangan awal dan akhir, dan selanjutnya diuji kekerasan serta struktur mikro. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa laju korosi terbesar yaitu sebesar 0,543 mm/th pada spesimen B1 yaitu spesimen yang direndam aquadest sebagian dan laju korosi terendah yaitu sebesar 0 mm/th terjadi pada spesimen C1 dan C2 yaitu pada spesimen yang direndam natrium nitrit sebagian dan penuh. Nilai kekerasan tertinggi yaitu sebesar 205 Kgf/mm2 terdapat pada spesimen yang direndam aquadest sebagian sedangkan nilai terendah sebesar 197,2 Kgf/mm2 terdapat pada spesimen yang direndam natrium nitrit sebagian

    PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTIK SURVAI DAN PEMETAAN SISWA KELAS XI TGB SMK N 1 SEDAYU

    Get PDF
    PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTIK SURVAI DAN PEMETAAN SISWA KELAS XI TGB SMK N 1 SEDAYU Oleh: Eko Haryono NIM. 08505244021 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kesesuaian fasilitas belajar Praktik Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu, (2) pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar Praktik Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu, (3) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Praktik Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu, dan (4) pengaruh fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PraktIk Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu. Jenis penelitian ini adalah ex post facto, yaitu jenis penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu fasilitas belajar dan motivasi belajar, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 32 siswa dan jumlah sampel juga 32 siswa (penelitian populasi). Uji uji validitas dilakukan dengan korelasi product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesesuaian fasilitas belajar Praktik Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu dalam kategori kurang lengkap, (2) terdapat pengaruh positif antara Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Praktik Survai dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,698; (3) terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Praktik Survai Dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,591; dan (4) terdapat pengaruh positif antara Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Praktik Survai Dan Pemetaan Siswa Kelas XI TGB SMK N 1 Sedayu dengan koefisien korelasi sebesar 0,768 dan nilai R2 sebesar 0,589. Persamaan regresi Y = 44,660 + 4,121 X1 + 2,688 X2. Kata Kunci: Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belaja

    Karakteristik Struktur Ekologi Bentanglahan untuk Kesesuaian Habitat Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) di Kabupaten Temanggung

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi struktur ekologi bentanglahan dan menganalisis kesesuaiannya sebagai habitat Kukang Jawa di Kabupaten Temanggung. Penelitian menggunakan penginderaan jauh citra Landsat 8 untuk pembuatan peta struktur ekologi bentanglahan dan parameter kesesuaian habitat. Kesesuaian habitat Kukang Jawa dilakukan dengan mencocokkan satuan peta lahan dengan kelas kesesuaian habitat. Kukang Jawa menggunakan matriks hutan untuk menjadi habitat, meliputi kegiatan berlindung dan mencari makan. Kukang Jawa menggunakan koridor cabang antarpohon untuk berpindah tempat. Luas kesesuaian habitat Kukang Jawa adalah 261,202 km2 (30,06%) sangat sesuai, 189,445 km2 (21,8 %) cukup sesuai, dan 418,189 km2 (48,13 %) tidak sesuai. Lokasi yang sangat sesuai untuk habitat Kukang Jawa diantaranya adalah Kecamatan Gemawang, Kandangan, Bejen, Pringsurat, dan Kranggan. Bentuklahan yang sangat sesuai sebagai habitat Kukang Jawa adalah aliran lava dan lahar, kerucut gunungapi, dan perbukitan denudasional

    Analisis Hidrokemograf Airtanah Karst Sistem Sungai Bawah Tanah Bribin Kabupaten Gunung Kidul

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan pada kawasan bertopografi karst, yaitu daerah tangkapan Sungai Bawah Tanah Bribin yang secara administratif terletak di Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis variasi spasial dan temporal karakteristik hidrokimia dari Sungai Bawah Tanah Bribin sepanjang tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling Dilakukan pengambilan sampel pada daerah hulu hilir dan imbuhan pada Sungai Bawah Tanah Bribin. Data primer yang digunakan adalah debit aliran , kualitas fisik dan kimia. Analisa yang digunakan pada peneitian ini adalah analisa hidrograf, analisa kemograf dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan variasi kimia airtanah pada Sungai Bawah Tanah Bribin pada musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim penghujan konsentrasi zat terlarut kalsium (Ca2+) and bikarbonat (HCO3-) di daerah imbuhan, hulu, hilir dan bocoran mengalami penurunan berbanding terbalik dengan besarnya debit aliran,begitu pula dengan nilai DHL. Pada musim kemarau penurunan debit aliran menyebabkan terjadi peningkatan nilai DHL dan konsentrasi zat terlarut kalsium (Ca2+) and bikarbonat (HCO3-) pada Sungai Bawah Tanah Bribin
    • …
    corecore