8 research outputs found

    Critical Study On Comparison Between Reference And Personal Deixis In Fairy Tales Story By Hans Christian Andersenā€™s

    Get PDF
    This research focus on comparison between reference and personal deixis in fairy tales story by Hans Christian Andersenā€™s. The objectives of the research are to identify the meaning of pronoun which shows reference with personal deixis and to explain the comparison in use between references with personal deixis which are found in the tale story. The type of this study is descriptive qualitative research because it describes the comparison between reference and personal deixis. The data to analyze are text and utterances including the pronoun of reference and personal deixis in found the fairy tale story especially the story of The Tinder Box (1835). The writer uses documentation and observation method in collecting the data. To analyze this research, the writer uses the theory of deixis stated by Levinson (1983) and uses the theory of cohesion stated by Halliday and Hasan (1976). Based on the result of the data analysis, the writer found that the pronouns of reference, are 276 anaphoric reference, 30 cataphoric reference, and 11 person deixis in the story of The Tinderbox (1835) by Hans Christian Andersenā€™s. Moreover, the writer found that the pronoun ā€œHeā€ has the highest occurrence (18,66%), while the pronoun ā€œWeā€ and ā€œOurā€ have the lowest occurrence (0,32%). It can be concluded that the pronoun ā€œHeā€ with reference to ā€œSoldierā€ has significant meaning more important than other pronouns, because the story of The Tinderbox by Hans Christian Andersenā€™s had mostly presented the ā€œHeroā€ who was referred to ā€œSoldierā€

    TRAUMA HEALING DAN PENDEKATAN KONSELING DALAM MENGHADAPI QADARULLAH

    Full text link
    Pada zaman sekarang ini, para muda-mudi sering membicarakan topik berupa healing dan self-healing. Terutama bagi mereka yang tengah berada di situasi terpuruk, misalnya putus cinta, perceraian, terkena musibah, dan peristiwa traumatis apapun itu. Bahkan perasaan lelah akan beban kerja di kantor juga sering menjadikan mereka melakukan proses healing ini. Mereka berupaya serius supaya situasi terpuruk tersebut dapat ā€œlepasā€ dari kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang dilakukan dalam upaya healing ini, salah satunya yang paling kerap dilakukan adalah berlibur. Trauma adalah reaksi emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, dan bencana alam. Itu tergantung pada metode perawatannya, yaitu penyembuhan trauma atau trauma healing. Setelah mengalami salah satu dari peristiwa ini, seseorang cenderung penuh dengan keterkejutan dan penolakan. Reaksi jangka panjang dapat mencakup emosi yang tidak terduga, kilas balik, hubungan yang tegang, dan bahkan gejala fisik seperti sakit kepala dan mual. Kondisi ini normal karena trauma dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang mungkin mengalami kesulitan untuk melanjutkan hidupnya. Trauma healing adalah suatu proses memulihkan emosi korban dari ketakutan di masa lalu. Dengan cara ini, mereka bisa bertahan hidup kembali tanpa bayang-bayang masa lalu. Pada umumnya, para korban sering merasa mengenang kembali peristiwa itu, mengingatnya dengan mimpi buruk, dan menghindari dikaitkan dengan peristiwa traumatis. Untuk mengatasinya, ada terapi trauma psikologis yang bisa diikuti. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyembuhkan trauma tersebut. Jadi, trauma healing merupakan proses penyembuhan pasca trauma yang memungkinkan seseorang untuk melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang suatu kejadian tersebut lagi
    corecore